Rishie membuka mata dan melihat sang istri telah rapi, sedang menyiapkan makanan di meja. Ia segera bangun dan membersihkan badan di kamar mandi.
Setelah selesai dengan ritual mandinya, Rishie pun keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian lengkap. ia duduk di hadapan Rose, mereka pun menyantap sarapan pagi
"Kemarin kau janji akan memberikan hadiah untuk ku yang lain," ucap Rose memulai percakapan.
"Ya, aku tak lupa, nanti setelah kita sarapan, aku akan mengajakmu ke sana," jawab Rishie.
Rose tersenyum mendengar jawaban suaminya, mereka melanjutkan acara sarapan.
Di tempat lain, sepasang kekasih yang semalam baru saja melepas kerinduan, masih betah di bawah selimut, namun bunyi ponsel Jhon mengganggu pagi mereka.
Jhon meraih ponselnya, ia sungguh ingin memaki orang yang mengganggunya pagi ini. Tapi mata Jhon membulat sempurna saat melihat nama si pengganggu. Jhon mengangkatnya.
"Hallo,"
"10 menit sampai ke mari, apa aku tak melihat jam berapa ini, hah!"
"Ba_baik tuan, saya akan segera datang?" jawab Jhon terbata, dan segera bangkit dari ranjangnya. Dengan cekatan ia segera bersiap, ia sangat tahu kalau sang big bos marah semuanya bisa repot. Ia menulis memo untuk Jessy, karena ia tak mau membangunkanya, Jhon berlari menuju parkiran, ya dalam waktu sepuluh menit ia sudah harus sampai ke tempat yang di tentukan bosnya.
*Hotel
Setelah menyelesaikan sarapan Rishie mengajak Rose ke tempat, di mana ia akan memberikan surprise. Mereka sekarang berada di sebuah pemakaman, Rose sempat bingung mengapa Rishie mengajaknya ke sini.
Rishie terus berjalan menggandeng tangan istrinya, dan langkah mereka pun berhenti di depan sebuah makam.
Tanpa terasa air mata Rose telah membasahi wajah cantiknya. Ia tak kuasa menahan kesedihanya, banyak hal yang membuat ia begitu sedih.
"Ibu, apa kabar?" tanya Rose di hadapan makam sang ibu tercinta.
"Ibu, apa kau tahu? aku datang bersama siapa?"
"Ibu, kenalkan dia suamiku,menantumu."
"Ibu, aku merindukanmu, aku rindu bu.." Rose sudah menangis sesengukan.Rose sudah tak tahan lagi menahan rasa rindunya pada Ibu.
Melihat sang istri menangis, Rishie mendekat dan memeluknya, ia membiarkan Rose mengeluarkan semua isi hatinya. Setelah merasa tenang Rose melepaskan pelukan Rishie, ia berjongkok di depan makam ibunya. Rose membelai batu nisan itu, berharap wajah ibunya lah yang sedang ia belai, ia selalu teringat semua perkataan terahir sang ibu. Rishie mendekati istrinya, ia mencoba menghibur agar Rose tak lagi sedih.
"Ayo pulang, sudah siang," ucap Rishie.
Saat melangkah di area parkir Rishie melihat sang asisten sudah siap di samping mobil. Wajah Jhon sangat pucat, karena ia sadar akan keterlambatanya.
"Pagi, Tuan, nyonya," ucapnya dengan penuh kecemasan.
"Pagi! kau tak melihat jam berapa ini hah!" bentak Rishie.
"Maaf tuan, lain kali saya, tidak melakukan kesalahan yang sama," ucap Jhon. Rishie meninggalkan asistenya sendiri di area pemakaman.Jhon hanya pasrah, ia sadar akan kesalah yang ia lakukan.
Rose pun mengikuti kata - kata suaminya, mereka melanjutkan kembali ke mansion. Sesampainya di sana,semua pelayan menyambut nyonya barunya dengan sangat ramah.
Nenek juga menyambut kedatangan, cucu menantunya, ia ingin menghabiskan waktu bersama sang cucu sebelum ia kembali ke Jerman.
"Kenapa Nenek tak tinggal saja di sini?" tanya Rose.
"Kakekmu adandi sana, jadi Nenek tak bisa tinggal di sini," jawab Nenek dengan tersenyum.
Setelah berbincang lama dengan Nenek, Rishie mengantarkan Rose ke kamar mereka, tanpa sepengetahuanya, Rishie sudah menyiapkan semua kebutuhan Rose. Dari baju, make up, tas, sepatu dan semua hal yang di butuhkan istrinya hingga yang paling terkecil.
"Oh ya Renata, mulai besok kau harus menyiapkan semua rencana kita," ucap Rishie.
"Apa yang harus aku siapkan?" tanya Rose.
"Mulai besok kau mulai berlatih bela diri, kau akan memasuki dunia bisnis, dan akan bertemu berbagai orang dengan baanyak karakter, jadi kai harus menyiapkan diri untuk segala sesuatu yang bisa saja menghalangimu," jelas Rishie.
"Ya, kau benar, aku akan berlatih dengan serius," ucap Rose antusias.
Rishie tersenyum melihat semangat sang istri, ia sudah mengatur semua rencana pembalasan Renata pada ayah tirinya, lelaki brengsek yang sudah menghancurkan hidup istrinya. Rishie pun berjanji dalam hatinya, akan mengembalikan apa yang seharusnya menjadi milik Renata.
Dan waktu pun berjalan dengan cepat, Rose begitu bersemangat latihan ilmu bela diri yng sudah di persiapkan Rishie untuknnya.
Lima bulan telah berlalu, selama itu juga Rishie melatih Rose dalam berbagai hal. ia juga sudah mempersiapkan Rose agar menjadi sosok wanita yang tegas, dan tangguh.
Nama Black Rose pun akan menjadi identitas baru untuk Renata, sebagai alat untuk menghancurkan lelaki brengsek itu.
Selama lima bulan juga Jessy tinggal di apartemen Jhon. hubungan mereka sebenarnya sudah di ketahui oleh Rishie, namun sang bos diam saja, ia tahu akan apa yang asistenya lakukan di belakang.
Semua persiapan Rose sudah berjalan lancar, dan kini waktunya Rishie membawa istrinya masuk ke dalam sebuah dunia baru.
Pagi ini Rose sudah bersiap, dengan memakai baju khas kantoran. Rishie mengajak Rose menuju sebuah perusahaan, dimana Rose akan memimpin.
Langkah pertama yang Rishie lakukan adalah membeli hampir 40% saham milik James. Yang jelas sukses membuat lelaki bresngsek itu meradang.
Dan pagi ini James ingin menemui pemilik saham di perusahaanya, ia sudah membuat janji agar bisa bertemu.
Ia sudah mondar mandir di ruanganya.
Pintu ruangan James pun di ketuk, anak buahnya memberi tahu bahwa orang yang di tunggu bosnya sudah tiba.
James menyuruh anak buahnya mengantarkan tamunya ke ruang rapat.
James juga segera bergegas menuju ke sana, ia sudah duduk di kursi kebesaranya, ia sudah tak sabar bertemu, entah itu rekan atau lawan. Tak lama suara sepatu terdengar, memasuki ruangan. Jhon pun segera bangkit dari duduknya, namun ia sangat terkejut saat melihat siapa orang yang ada di hadanpanya.
"Kauu, Renata?" ucapnya saatmelihat wajah cantik wanita yang perna j ia rusak.
"Hallo Mr. James, how are you," tanya Rose, sambil mengukurkan tanganya.
"Oh ya, cal me Rose, Black Rose," imbuh Rose.
James pun kaget setengah mati saat melihat penampilan baru anak tirinya itu. Apalagi saat melihat laporan yang ada di hadapanya. matanya membulat sempurna saat tahu siapa orang di balik Rose.
Rishie Edward seorang pembisnis muda, yang namanya sudah di sangat populer di dunia bisnis, ia juga di kenal tak punya belas kasih.
James tak percaya jika wanita yang ia telah rusak, menjadi istri Rishie Edward.
Bahkan sekarang yang menjadi lawan bisnisnya adalah anak tirinya itu.
Rose sangat senang melihat ekspresi lelaki yang sudah menghancurkan hidupnya, ia menjadi lebih bersemangat lagi ingin membuat si brengsek itu hancur.
James memucat, otaknya pun berfikir keras bagaimana mungkin seorang gadis yang telah ia jual ke seorang mucikari, bisa bebas dan menjadi nyonya besar keluarga Edward.
Rose sangat puas melihat kepanikan James, ia tersenyum penuh kemenangan.
BERSAMBUNG...
Hai..mau bilang apa lagi, aku hanya mengucapkan banyak - banyak terimakasih, atas dukungan kalian, sampai detik ini. Doa kan aku ya kawan semoga, bisa menyelesaikan 40 ribu kata untuk cerita ini sebelum batas ahir lomba ya kawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Dinar Puspita
ayo... up dong thor ceritanya bagus banget
2019-12-20
1