"Catterin, kau kah ini?" Jhon bertanya dan mencoba mengenali wanita itu.Jessy hanya terdiam saat Jhon memanggilnya dengan nama Catterin, namun Jessy masih terdiam.
"Benarkah ini kau, Catterin?" Jhon masih tak percaya bahwa wanita yang ada di hadapanya ini adalah Catterin, wanita yg ia cari selama 3 tahun.
"Bukan,aku bukan Catterin, aku Jessy," ucap Jessy sambil berlari meninggalkan Jhon.
Melihat wanitanya barlari Jhon pun bergegas mengejarnya, mereka pun berlari sampai ke parkiran. Jhon meraih tangan Jessy, ia lalu menuntunya menuju mobil.Di dalam mobil Jhon masih menatap wanita di hadapanya, sedang Jessy masih menundukan wajahnya.
"Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Jhon.
"Ceritanya panjang, aku tidak bisa memberitahu mu," jawab Jessy.
"Baiklah jika kau belum mau memberitahuku kenapa kau berada di sini, dan di tempat terkutuk ini," jawab Jhon dengan raut wajahnya yang berubah dingin.
Mobil pun ahirnya melaju menuju mansion keluarga Edward, di sepanjang jalan tak ada percakapan di antara keduanya. Jhon masih sangat kecewa dengan jawaban Jessy, tadinya dia sangat bahagia bisa bertemu wanitanya, namun dengan sikap Jessy yang masih tak mau menceritakan semua padanya, membuat Jhon kecewa. Ia berharap saat bertemu, wanitanya masih sama menjadikan dia tempat menumpahkan segala masalah yang di hadapinya. Namun kenyataanya berbeda, wanitanya tak mau memberitahu masalah yang di hadapinya.
Jessy yang melihat ekspresi Jhon, sagat takut, ia sangat mengenal Jhon, dan ia juga tahu bahwa Jhon sangat kecewa padanya, tapi Jessy belum mau menceritakan semua masalahnya pada Jhon, karena ia masih berfikir dari mana ia mulai bercerita. Jessy menahan segala kerinduanya pada lelaki yang amat di cintaiitu, tadinya ia sangat bahagia bisa bertemu denganya, namun ia juga sedih karena mungkin setelh ini ia dan lelaki yang ia cintai tak bisa bersatu lagi. Kessy takut setelah Jhon tahu selama 3 tahun ia menjadi pemuas nafsu lelaki, mungkin ia tidak akan menerimanya. Jadi Jessy milih membungkam mulutnya, sampai menemukan waktu yang tepat untuk meceritakan semua pada Jhon.
Ahirnya mobil yang membawa kedua pasangan yang masih dingin ini, tiba di mansion keluarga Edward. Jhon lalu mengajak Jessy masuk ke dalam dan menunjukan di mana kamar jessy. dia lalu meninggalkan Jessy di kamarnya tanpa sepatah katapun. Jessy hanya tersenyum namun hatinya sangat sakit
melihat sikap Jhon, walau ia sudah sangat paham dengan sifat Jhon, tapi hatinya terasa perih.
"Maaf, Jhon suatu saat aku janji akan memberitahu alasanku betada di sini," ucap Jessy dalam hati.
¤H - 1
*Pagi di apartemen.
Hari ini Rishie tidak pergi ke kantor, ia sangat sibuk mempersipakan acara pernikahanya besok. Ia sudah memeriksa semuanya, Rose tidak di izinkan mengurus apapun oleh Rishie, ia hanya perlu menyiapkan diri saja. Seperti hari ini Rishie sudah menyewa salah satu salon kecantikan khusus untuk melayani calon istrinya itu. Awalnya Rose menolak, tapi Rishie tak mau ada penolakan sehingga Rose hanya pasrah.
Siang ini Rose sudah berada di salon, ia bingung mau apa dulu yang di lakukan di sana. Tanpa di sadari Nenek ternyata datang menemani Rose, senyum manis tergambar di bibir Rose, saat melihat Nenek ada di sana.
"Nenek, kau ada di sini juga?" tanya Rose.
"Iya sayang, Rishie memberitahu ku kalau dia menyewa salon ini untukmu, jadi aku ke sini," jawab Nenek.
Dan hari ini pun menjadi hari yang melelahkan, namun juga menyenangkan, untuk Rose. Ia harus melakukan semua yang di inginkan Rishie hari ini, tapi ia juga di perlakukan seperti ratu.
Rose masih berada di salon hingga hari sudah mulai petang, dan mereka ahirnya pulang setelah selesai dengan kegiatan yang sudah mereka lakukan.
Rose mengantarkan Nenek ke mansion sedang Rose langsung pulang ke apartemen Rishie. sesampainya di sana Rose tidak menemukan Rishie di apartemen, ia sudhj memcari ke segala penjuru apartemen namun hasilnya nihil.
Rose pun memutuskan membersihkan diri dulu, setelah selesai Rose memasak makanan yang di sukai Rishie. Semua makanan pun sudah tertatabrapi di meja makan, namun sampai pukul 9 malam Rishie masih belum muncul di apartemen, karena lelahnRose pun tertidur di sofa di ruang santai.
*Club.
Suara musik yang keras memenuhi club itu, oarang -orang pun asyik menikmati iramanya, dengan di temani minuman yang membuat mereka terbang.
Di salah satu ruangan VVIP sudah ada 2 laki - laki muda yang sedang menikmati
minuman yang tertata di meja. di sana juga ada beberapa wanita seksi yang menemani mereka.Para wanita penghibur pun mencoba merayu dua lelaki yang ada di ruangan itu, namun tidak dengan Rishie, ia menolak setiap sentuhan wanita itu.
Sebenarnya Rishie tidak menginginkan acara konyol ini, namun sang asisten terus mendesak sang bos agar mengadakan pesta bujang, sebagai pesta tetahir sebelum melepas masa lajang.
Entah kenapa Rishie merasa bahwa asistenya itu sedang ada masalah,ia telah lama bersama Jhon jadi Rishie sangat hafal dengan sifat asistenya itu. tak biasanya Jhon seperti ini, minum banyak dan terus berbicara tak jelas.
Sama seperti 3 tahun yang lalu, Rishie mengingat semua kejadian itu. Di mana Jhon seperti orang yang deperesi hanya karna seorang gadis meninggalkanya tanpa alasan. Dan malam ini Rishie pun melihat hal yang sama di lakukan Jhon seperti malam itu.
"Catterin..Catterin, kenapa kau berubah? kau menghilang, dan kini kaubkembali, yapi kenapa kau berubah!"
"Hei, tuan tolong katakan padanya, bahwa sampai kapan pun aku mencintainya tuan, dan aku selalu siap menerimanya dalam keadaan apapun, tuan tolong katakan padanya,"Jhon masih berbicara tak jelas, sehingga membuat Rishie kewalahan menghadapi sikapnya yang semakin menggila, ia juga menyebut nama seorang wanita terus menerus, dan itu membuat Rishie semakin yakin bahwa asistenya ini memang sedang ada masalah.
Dengan susah payah Rishie membawa asistenya itu masuk ke dalam mobil, ia langsung melajukan mobilnya menuju mansion . setibanya di sana Rishie langsung memanggil anak buahnya untuk membawa Jhon ke kamarnya.
Saat Rishie melewati ruang tamu, ia melihat seorang wanita sedang berdiri dan memandangi Jhon yang tak berdaya di bawa anak buahhnya, terlihat kecemasan di mata wanita itu, namun Rishie teringat teman Rose yang di bawa Jhon dari club.
"Kau, siapa namamu?" tanya Rishie
"Maaf tuan, saya Jessy, teman Rose?" jawab Jessy .
"Apa Jhon sudah memberitahu mu, apa yang akan kau lakukan besok?" tanya Rishie lagi.
"Ya, tuan saya tahu," jawabnya.
Rishie pun berlalu meninggalkan mansion setelah memastikan asistenya sudah tenang. Ia lalu langsung kembali menuju apartemenya.
*Apartemen.
Rishie membuka pintu, lampu pun sudah padam, namun saat Rishie ke dapur untuk mengambil minum ia melihat meja makan penuh dengan makanan. Ia merasa bersalah karena pasti Rose telah menunggunya, dan ia lupa memberi tahu kalau akan pulang malam.
Rishie berniat melihat Rose di kamarnya, tapi ia di kejutkan saat melihat Rose telah tertidur di sofa, Rishie pun mendekat dan menggendong tubuh Rose ke kamarnya, Rishie lalu membaringkan tubuh Rose di ranjang, ia menatap wajah cantik wanita yang besok akan sah menjadi istrinya.
"Mulai besok, kau akan resmi jadi istriku Rose, dan mulai besok takan ada yang boleh menyentuhmu kecuali aku,dan tak ada yang akan menyakitimu lagi, dan satu hal lagi, kita akan menghancurkanya Rose, lelaki itu harus membayar semua yang telah ia lakukan padamu," ucap Rishie, ia lalu mengecup kening Rose, dan pergi meninggalkan Rose yang sudah memasuki alam mimpinya.
BERSAMBUNG...
**Hanya ucapan terimakasih yang aku ucapkan, untuk kalian yang sudah berkenan mampir dan memberi like.
Mak AsihLetai💋**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments