Wedding Day

Pagi ini semua orang di mansion sibuk mempersiapkan akad nikah, yang sengaja Rishie laksanakan di mansion. Sedang resepsi, ia sudah menyiapkan sebuah gedung yang di sulap menjadi tempat yang mewah bertabur bunga, seperti sebuah taman. Seperti yang di inginkan Rose.

Rose dan Rishie sudah tiba di mansion, para tukang rias pun sudah menunggu Rose di pintu, mereka lalu langsung membawanya ke kamar untuk di rias.

Rose memilih memakai baju pemberian alm ibu, sebuah kebaya berwarna putih, khas Indonesia, melekat indah di tubuh Rose. Rambutnya pun di sanggul untuk menyerasikan dengan kebaya yang Rose kenakan, make up sederhana pun sudah terlukis di wajah cantiknya.

Di lantai bawah semua persiapan sudah selesai penghulu dan para pemuka Agama pun telah tiba di mansion keluarga Edward. Semua tamu undangan pun sudah tiba, meski hanya benerapa orang saja, untuk menjadi saksi pernikahan mereka.

Tanpa di ketahui Rose, Rishie telah mengajak paman Rose dari Indonesia, Mario William, ia adalah satu - satunya keluarga Rose yang masih hidup. Ia adik dari alm Ibu Merry William, yang tinggal berpisah dari kakanya, karena perpisahan kedua orang tua mereka. Paman hidup bersama Nenek Rose di Indonesia, sedang kakanya yaitu ibu Marry tinggal bersama kakek Rose, di Mexico.

Berita tentang kematian ibu Rose pun tak di ketahui pamanya. Saat Rishie menemui paman Mario dan memberi tahu keadaan keponakanya,ia sangat kaget, ia tak menyangka hidup kakak dan keponkaanya akan seperti itu. Dengan segala cara Rishie berusaha membujuk paman agarbmau ikut denganya,dengan alasan sebagai wali Rose. Dan ahirnya paman pun mau pergi ke Mexico.

Sekarang Rishie telah siap, ia sudah duduk di depan penghulu, paman Rose, Mario pun sudah siap menjadi wali, suasana di ruangan itu pun mulai menegang saat Rishie mengucapkan ijab qobul, meski harus di bimbing oleh sang penghulu namun Rishie dapat melakukanya dengan lancar.

Semua orang bertepuk tangan, saat Rishie berhasil mengucapkan ijab qobul dengan lancar, dan kini Rishie dan Rose telah sah dan resmi menjadi suami istri.Sedang mereka yang berkeyakinan Islam, mengucap alhamdulillah.

Dan kini giliran sang pengantin wanita di persilahkan keluar, semua mata terpana saat Rose keluar dan menuruni anak tangga. Rishie pun sampai terpukau melihat istrinya, yang begitu cantik dan menawan. Senyum pun tergambar di wajah Rishie.

Rose sedang sangat gugup, ia terus mondar mandir di kamar, ia begitu sangat tegang saat menyaksilan Rishie sedang mengucapkan ijab qobul di layar tv yang ada di kamar. Rose pun tersenyum saat semua acara berjalan lancar, dan kini ia telah sah dan resmi menjadi istri Rishie sekaligus menyandang nama baru sebagai nyonya Edward.

Jantung Rose berdetak begitu kencang, saat ia di panggil dan di suruh keluar kamar untuk menemui suaminya. Ia tak bisa membendung air matanya yang membanjiri wajah. namun sebuah senyum pun juga tergambar di wajah cantik Rose

Rose duduk di samping suaminya acara akad nikah pun seleasai saat Rose mencium tangan suaminya dan Rishie mengecup keningn istrinya. Di lanjutkan saling memakaikan cicin.

"Terimakasih..Rishie," ucap Rose lirih.

"Untuk apa?" tanya Rishie.dengan senyum menawanya.

"Untuk semua yang kau lakukan untuk ku, kau..membebaskan ku dari tempat terkutuk itu, dan kini kau menjadikan ku seorang istri, meski dengan berbagai alasan, tapi terimakasih untuk semuanya," jawab Rose, dengan mata berkaca - kaca, menahan tangisnya.

"Tak perlu berterimakasih, semua sudah tulisan takdir,kita di pertemukan dan kini kita telah bersatu. Entah apa alasan tuhan menuliskan ini, tapi aku percaya semua adalah yang terbaik untuk kita," ucap Rishie.

"Dan satu lagi, tentu semua tak gratis kau harus membayarnya dengan menjadi istri yang baik dan memberikan pelayanan sebaik mungkin, dalam segala hal," imbuh Rishie.

Rose hanya mengangguk, ia paham kemana arah pembicaraan Rishie. Saat semua orang telah meninggalkan mansion Rishie mengajak Rose beristirahat sebentar sebelum melanjutkan acara resepsi.

Mereka sekarang sudah berada di kamar Rishie, yang nantinya akan mereka tempati. Rose melepas semua pernak pernik yang menempel di tubuhnya, dan mengganti bajunya, di bantu beberapa tukang rias tadi.

Rishie membuka pintu kamar dan melihat Rose sudah berganti pakaian.

Tanpa di perintah semuantukng rias meninggalkan sepasang pengantin baru di kamar. Rishie pun melangkah masuk setelah menutup pintu dan menguncinya.

Rose masih duduk di tepi ranjang, entah kenapa ia merasa gugup, apalagi beberapa hari yang lalu Rishie menjauhinya. Jantungnya pun makin berdetak kencang, saat Rishie melepas jas, kemeja dan mulai mendekatinya. Walau ia pernah bekerja sebagai wanita penghibur namun rasa ini berbeda.

Rishie sudah berada di samping Rose,

melihat kegugupan sang istri, ia pun menggoda istrinya. Ia mendekat pada Rose dan membisikan sesuatu di telingan istrinya.

"Mana Black Rose ysng menjadi idola para lelaki?" ledek Rishie.

Rose tak menjawab pertanyaan itu, ia hanya menundukan wajahnya, ia juga merasa sedih saat Rishie mengungkit pekerjaan lamanya.

"Maaf, bukan maksudku mengingatkanmu," ucap Rishie merasa bersalah.

"Untuk apa? memang bener kan aku ini adalah idola para kelaki, bahkan mereka sangat menggilai tubuh dan servisku. Mereka bahkan rela mengeluarkan banyak uang hanya demi tubuhku ini," ucap Rose, dengan sinis.

"Kenapa kau bicara seperti itu!" bentak Rishie.

"Kenapa kau berteriak!" jawab Rose tak mau kalah.

"Aku hanya bercanda tapi kau malah membanggakan diri seperti itu !"

"Apa? bercanda? kau gila !" teriak Rose.

"Kauu, mengataiku gila?" bentak Rishie.

"Ya! kau gila! bahkan kau tak tahu perasaan ku saat kau mengungkit masa lalu ku !" jawab Rose dengan air mata yang sudah menetes di wajahnya.

Rishie pun merasa bersalah, ia mendekati Rose, menarik tubuh istrinya dalam dekapanya, ia membelai rambut panjang Rose yang terurai. ia lalu mengangkat dagu Rose supaya bisa bertatapan denganya, Rishie melihat buloran air masih menggenangi mata sang istri. Rishie menghapusnya sambil mengucapkan kata maaf berulang kali, ia lalu mengcup bibir Rose. lalu membisikan sesuatu pada Rose.

"Ini waktunya kau memulai menjadi istri yang baik Renata?" ucap Riahie yang membuat bulu kuduk Rose berdiri.

"Dan aku sangat bahagia, karena kau tetap menjadi Renata ku, dan hanya di depanku kau menunjukan siapa kau sebenarnya," ucap Rishie.

Rose hanya tersenyum karena mengeri akan arti perkataan suaminya. Riahie melanjutkan ciumanya dengan sang istri, ciuman yang tadinya biasa kini berubah jadi penuh nafsu.

Rishie yang sudah di penuhi dengan gairahnya mulai melucuti pakaian Rose, ia lalu melanjutkan menikmati sensasi berbeda yang ia alami hari ini.

Rasa yang amatbsangat berbeda saat ia menyentuh wanita, bahkan saat ia menyentuh Rose untuk pertama kalinya pun tak sepertinkali ini. Mungkinninilah kekuatan ikatan suci, di mana ada rasa yang rak bisa di mengerti, rasa yang tak bisa di ungkapkan namun bisa di rasakan.

Rose nampak pasrah saat tubuhnya di kuasai Rishie. ia begitu menikmati setiap sentuhan suaminya, ia juga sesekali mendesah saat Rishie memainkan bagian sensitifnya.

Sedang Rishie sangat senang saat mendengar desahan Rose, ia semakin bersemangat membuat sang istri tak berdaya. Rishie menyudahi permainanya dan membuat Rose klimaks beberapa kali.

Rishie pun segera menyatukan tubuhnya dengan istrinya. Pedang yang siap tempur itu sudah masuk ke wadahnya.

"akh.." desah Rose, saat Rishie menusuknya dengan pedang miliknya. Dan sore itu pun meteka menyatukan tubuh dan perasaan mereka.

BERSAMBUNG.

Selalu tak lupa aku ucapkan banyak terimakasih pada kalian yg berkenan mampir, dan memberiku dukungan dengan memberi like.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!