Malam itu menjadi malam panjang untuk mereka, dan untuk pertama kalinya seorang Rishie Edward malam ini memperlakukan seorang wanita penghibur dan pemuas nafsunya dengan sangat spesial.
Entah apa yang ada di pikiran dan hati rishie, namun itu semua yang keluar dari isi kepalanya.Dan setelah menyelesaikan semua pekerjaan, ahirnya mereka tertidur pulas, memasuki alam mimpi mereka.
"JANGAN SENTUH AKU BRENGSEK!" teriak Renata dalam tidurnya.
"KAU BOLEH LAKUKAN APA SAJA PADAKU TAPI, AKU MOHON JANGAN SAKITI IBU!" ia masih berteriak.
"IBU...." ia lalu menangis histeris.
"Ibu jangan tinggalkan aku, ku mohon bangunlah."
"Ibu..ibu, hiks hiks hiks," Renata menangis dalam keadaan mata yang masih tertutup.
Teriakan Renata membangunkan Rishie yang baru saja terlelap, Rishie melihat Renata masih beteriak , suaranya seperti orang ketakutan.
Ahirnya Rishie mencoba membangunkan Renata, "Hei..kau bangunlah," ucap Rishie sambil menepuk pipi renata, namun semua itu tak membuat Renata bangun, wanita itu masih di dalam mimpi buruknya, rishie lalu mencoba memeluknya agar dia bisa tenang.
Dan benar pelukan rishie membuat Renata merasa tenang dan berhenti beteriak.Malam pun berlalu, mereka masih berpelukan di balik selimut yang menutupi mereka.
Pagi itu Renata merasa tubuhnya remuk, semalam ia telah menjalankan tugas pertamanya, ia tak melihat Rishie di sampingnya, Renata berfikir kalau lelaki itu telah pergi.
Renata lalu bangkit dari ranjangnya, ia berniat membersihkan diri di kamar mandi namun , ia kaget karena ada orang di dalam.
"Siapa di dalam ya," batin Renata.
Setelah cukup lama ahirnya pintu kamar mandi pun terbuka, wajah tampan itu, adalah orang yang baru saja keluar, ya..dia lelaki yang telah membayarku semalam.
"Kau sudah bangun?" tanya Rishie pada Renata.
"Ya..aku kira anda sudah pergi tuan," jawab Renata.
"Tadinya, tapi semalam kau mimpi buruk , jadi aku putuskan tetap di sini menunggumu bangun."
"Mim...mimpi..buruk?" tanya Renata dengan suara terbata.
"Ya semalam kau menangis? berteriak, seperti orang ketakutan."
"Benarkah? saya minta maaf tuan," ucap Renata sambil menundukan wajah.
"Tak apa, tapi jelaskan padak, seburuk apa mimpimu?"
"Emm...itu bahkan bukan hanya mimpi tuan, itu semua sebuah kenyataan tentang hidupku," Renata mulai menceritakan tentang hidupnya.
"Cerita lah aku siap mendengarkan," ucap Rishie.
"Ya," Renata menarik nafas dan membuangnya dengan kasar.
"Ini adalah kisah cinta Ayah, Ibu dan juga dia, JAMES STUARD."
"Semua berawal saat itu, orang tuaku, ada seseorang yang sangat mencintai ibu, namun ibu lebih memilih ayah menjadi suaminya. Tanpa orang tuaku sadari lelaki itu ternyata menyimpan dendam, karena yang ayah dan ibu tahu lelaki itu juga telah menikah sesudah mereka." Renata berhenti sejenak, lalu melanjutkan ceritanya.
"Ia selalu mencoba memisahkan Ayah dan Ibu, namun usahanya selalu gagal.
Ahirnya ia mencoba merencanakan sesuatu, rencana pertamanya adalah melenyapkan Ayah," Renata menarik dalam nafasnya membendung tangisnya.
"Rencana pertamanya berhasil, ia menyabotase mobil yang akan Ayah naiki pergi ke kantor, dan di perjalanan mobil yang di kendarai Ayah mengalami kecelakaan, dan merenggut ayah dari sisi kami," Renata masih mencoba menahan tagisnya.
"Rencana ke 2, ia berhasil membuat surat wasiat palsu, yang berisi ibu harus menikah dengan dia, di sana tertulis jika Ibu menolaknya maka seluruh harta ayah akan jatuh pada lelaki itu. Entah dengan cara apa tapi ia berhasil mendapatkan tanda tangan Ayah, dan ia memaksa ibu menikah denganya, namun ternyata diam diam ibu menyelidiki kematian Ayah, dan ahirnya dia tahu siapa dalang di balik semua ini. Dan ternyata, dia adalah ayah tiriku." Renata masih mengatur nafasnya, mencoba untuk tidak menangis.
Renata pun melanjutkan ceritanya,
"Ibu memang sudah mengetahui semua, namun ia berpura pura tidak tahu. Ibu malah sengaja berselingkuh di belakang Ayah tiriku, sehingga Ayah tiriku meradang, ia sering mengingatkan Ibu namun tak pernah di gubris Ibu," Renata diam sejenak sebelum melanjutkan ceritanya.
"Dan...rencana ke 3 ayah tiriku, ini yang membuat duniaku hancur seketika. Dia merencanakan penculikanku, dia tahu kalau aku adalah kelemahan Ibu, dia..dia membawaku ke sebuah tempat yang sepi, bahkan tempat itu sangat jauh dari kota."
"Di sana aku di ikat di sebuah ranjang yang besar, aku kira dia hanya menggertaku saja, kalau dia ingin menyiksaku, ternyata semua benar. Dan dia..dia..bukan hanya menyiksaku namun..." Renata diam tak bisa lagi melanjutkan ceritanya, kini ia tak bisa lagi membendung air matanya.
"Dia juga memperkosaku!" teriak Renata.
"Lelaki brengsek itu, telah menghancurkan duniaku, kau tahu tuan?
dia juga menghabisi ibuku di depan mataku..hiks..hiks.." tangis Renata pecah saat mengingat semua kejadian malam itu, malam di mana semua yang ia miliki hilang dalam hitungan detik.
"Dan semua itu juga masih tak cukup baginya, dia menjualku ke tempat terkutuk ini?" Renata menghentikan ceritanya, namun air matanya telah jatuh membanjiri wajahnya.
Rishie hanya terdiam mendengar semua cerita kelam tentang patner ranjangnya.
Ini adalah pertama kali Rishie memperlakukan patner ranjangnya, seperti yang ia lakukan semalam pada Renata.
Renata masih setia dengan tangisnya, berharap akan ada seseorang yang nenenangkanya seperti sang ibu jika ia dalam keadaan sedih.
Entah dorongan dari mana, Rishie seperti tahu akan isi hati Renata, ia berjalan menghampiri wanita yang menjadi patnernya semalam, ia lalu memeluk tubuh mungil itu, di dekapnya
tubuh yang masih dalam keadaan polos itu, yang hanya tertutup selimut saja.
Renata kaget saat ada seseorang yang memeluknya, namun ia sangat bahagia rasa yang hanya sang ibu saja yang dapat memberinya, kini bisa ia rasakan lagi.
"Menangislah.." ucap Rishie masih memeluk Renata.
Hening, tak ada suuara lain selain tangisan Renata di kamar itu.
Setelah merasa tenang Renata bangkit dari duduknya meninggalkan Rishie yang masih duduk. Dan memasuki kamar mandi untuk memersihkan badanya.
Renata tak menyadari, bahwa Rishie masih ada di kamar itu, Renata berfikir kalau Rishie akan pergi. Saat dirinya mau meinggalkan kamar itu lenganya di tarik seseorang.
"Aww..." ringis Renata kesakitan.
"Maaf, jika aku melukaimu."
Renata pun membalikan badanya, ia terkejut karena yang menarikanya adalah rishie.
"Tuan kenapa anda masih di sini?"
"Aku ingin bicara sebentar."
Mereka pun kembali masuk ke kamar. Renata duduk di sofa, Rishie pun ikut duduk di sana.
"Kau tak ingin tinggal lama kan di sini?" Rishie memulai percakapan.
"Maksud anda?"
"Kalau kau ingin cepat keluar dari sini, ubah dirimu, kau sudah terlanjur masuk ke sini, jadi kau juga harus menjalani pekerjaan ini. Tapi kau masih bisa merubah strategimu agar kau punya nilai jual yang tinggi, dan tidak mudah untuk para lelaki hidung belang bisa menikmati tubuhmu."
"Aku tak mengerti tuan."
"Maksudku jika kau berpenampilan seperti ini, kau terlihat tak menarik, kau harus bisa mengubah dirimu, ganti namamu, kau harus mempunyai nama yang membuat mereka selalu mengingatmu, dan ya..rubah dandanamu agar mereka tergila gila padamu. Kau harus mempunya ciri khas yang tidak semua wanita di sini memilikinya."
"Aku..masih belum mengerti tuan.."
"Kau harus berubah,kau paham?"
"Bagaimana caranya?"
"Kau mau?"
"hmm."
Baiklah aku akan pergi sekarang, besok aku akan datang lagi .
BERSAMBUNG....
❤**Hai kawan ...mak asihleta tak pernah lupa ,mengucapkan banyak terimakasih pada kalian, yg dah berkenan mampir ke mari.
jangan lupa ya like dan komen ya..😊
see you 😘😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments