Fikri tepati janjinya ke Alia, untuk belikan kue yang diinginkan anaknya Dewi dan Dimas. Fikri main hanphone nya karena baca chat dari Dimas, membuat Fikri merasa senang baca kabar dari temennya.
"Diana ada kabar bahagia." ucap Fikri pelan, sambil melihat Diana yang lagi makan batagor.
"Kabar bahagia apa Fikri?" tanya Diana penasaran.
"Baca ini." lanjut Fikri langsung kasih, hanphone nya supaya Diana baca chat yang dikirim oleh Dimas.
"Alhamdulillah iya Allah, ayah berhasil bujuk mba Dewi jadi perempuan itu tidak jadi kerja di kantor nya itu artinya ayah bisa seperti biasanya ke rumah." ucap Diana merasa senang, karena Dimas tidak jadi membiarkan Dewi kerja ke kantor.
"Untungnya yang sebutin ke tiga istri, sudah saya hapus dan Dimas kirim dua kali chat jadi aman di baca dan dikirim ke Chelsea juga." batin Fikri merasa senang, karena Dimas tidak melakukan kesalahan.
"Dimas akan memikirkan nasip kamu dan anak kalian, yang lagi sekolah dan saya yakin tidak akan biarkan Alia putus sekolah karena Dimas tidak pulang-pulang." lanjut Fikri merasa lega, melihat Diana tidak sedih lagi dengan nasip rumah tangganya.
Diana ngangguk setuju, Diana juga merasa senang dan lega akhirnya bisa ketemu dengan Dimas lagi dan tidak akan melihat anaknya sedih lagi.
**
Dimas tinggalin Dewi di rumah, setelah sampai di rumah dan beralasan mau ketemu dengan Fikri bahas pekerjaan.
"Masak yang enak Iya sayang, nanti kita makan di halaman belakang rumah iya." ucap Dimas sengaja, Dimas minta Dewi masak supaya yakinin Dewi kalo Dimas selalu suka makan masakan istrinya di rumah.
"Oke sayang, nanti aku siap kan iya sayang tenang saja." ucap Dewi merasa senang, karena Dimas mau dimasakin makan makan bareng.
"Iya sudah sayang, aku jalan dulu iya." lanjut Dimas langsung mencium wajahnya Dewi, sebelum berangkat ke rumahnya Chelsea karena sekarang jatahnya ketemu dengan Chelsea.
Dewi senyum manis, melihat Dimas pergi jalan menuju mobil nya dan biarkan Dimas pergi begitu saja.
**
Fatimah turutin anaknya, yang lagi tidur dalam gendongannya ke kasur.
"Alhamdulillah sampai rumah juga, badan berasa pegel semua ke luar kota bawa banyak barang sendirian dan gendong anak selama diluar!" protes Fatimah, Fatimah langsung rebahan di samping anaknya dan ikut tidur sebelum beberes rumah.
**
Dimas temani Chelsea cari ruko, untuk Chelsea buka usaha baru yang akan menjadi kegiatan barunya Chelsea.
"Sayang yakin mau jualan sayang? Ayah padahal lebih senang, Bunda ada di rumah loh sayang dari pada jualan sayang!" tanya Dimas pura-pura sedih, karena istrinya mau jualan dari pada di rumah saja.
"Tidak Ayah! Aku jualan bukan karena butuh uang, jujur keuangan Bunda selama ini lebih dari cukup yang Ayah berikan, Bunda jualan supaya ada kegiatan diluar rumah dan di rumah sudah ada yang bantu beberes jadi malu rasanya cuman di rumah saja tapi pakai ART segala." tolak Chelsea, Chelsea tetep jualan supaya tidak jadi bahan omongan orang.
"Baik lah, jika itu memang keputusan Bunda, Ayah turutin sayang dan sekarang Bunda mau beli ruko dimana sayang." lanjut Dimas dengan pasrah, karena istrinya tidak bisa dibujuk.
Dimas pegang tangannya Chelsea, sejujurnya seneng punya istri mandiri tapi Dimas takut kegiatan luar istri-istrinya suatu saat ketemu tanpa disengaja.
**
Dewi mulai meracik bumbu-bumbu masakan, Dewi mau membuat sayur asam, ikan bakar, dan cumi goreng. Makanan kesukaannya Dimas.
Bik Nur setelah merapihkan, halaman belakang rumah langsung ke dapur kasih tahu Dewi tempat dinner bareng Dimas sudah dihias seromantis mungkin.
"Bagus Bik, tinggal tunggu Mas Dimas pulang baru kita dinner deh." ucap Dewi, Dewi potongin cabe rawit sambil melihat Bik Nur yang masuk kedalam dapur.
"Iya Nyonya, terus ada lagi yang bisa saya bantu Nyonya?" tanya Bik Nur, yang tidak tega meninggalkan majikannya sibuk sendiri sedangkan Bik Nur ke kamar.
"Tolong cuciin ikan dan cumi iya Bik, terus masak nasi, dan buat kan dua gelas jus!" perintah Dewi, Dewi melanjutkan potong cabe untuk dimasukin kedalam masakannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments