Fatimah berusaha biasa saja, saat melihat Dimas dan Dewi jalan melewatinya, Fatimah memang sengaja berdiri didepan hotel sambil menunggu taxi online.
"Selamat kerja sayang, pantas saja Chat aku tidak dibalas, karena lagi siap-siap bareng Mba Dewi." batin Fatimah, Fatimah terus memperhatikan Dimas yang jalan menuju mobil nya.
Fatimah merasa sakit sekali hatinya, melihat suaminya jalan bersama istri pertama tapi tidak bisa marah dengan keadaan yang ada.
**
Chelsea merasa senang sekali, pekerjaan rumah sudah ada yang bantuin dan tidak merasa capek lagi untuk mengurus rumah dan juga anak.
"Enaknya jualan apa iya, malu juga cuman di rumah saja apa lagi sudah ada yang bantuin rumah seperti ini." batin Chelsea sambil memperhatikan, anaknya Bik Sumini sapu lantai.
"Pagi Nyonya, mau saya buatkan sarapan apa dan anaknya mau saya buatkan bubur bayi?" tanya Usi anaknya Bik Sumini.
"Pagi juga, tolong buatkan sayur SOP isi daging dan ayam saja." ucap Chelsea ramah.
"Baik Nyonya tunggu sebentar, apa ada yang lain?" tanya Usi, Usi merasa senang diperbolehkan kerja bareng Ibu nya karena tidak tega melihat Ibu nya kerja sendirian.
"Tidak ada Usi, cukup buatkan itu saja dan tolong dibawa ke halaman belakang iya soalnya saya mau kesana." lanjut Chelsea langsung jalan, Chelsea mulai memikirkan kegiatan baru yang bisa dijalankan supaya tidak menjadi bahan gosipan orang-orang melihat Chelsea yang dirumah saja tapi pakai ART segala.
**
Diana ajak Alia jalan-jalan, Diana merasa senang sekali karena Dimas mengirim uang lebih untuk Alia bisa menikmati jalan-jalan.
"Alia sayang mau kemana Nak?" tanya Diana sambil pakaikan sepatu untuk Alia.
"Alia tidak mau kemana-mana, tapi maunya ada ayah sekarang juga dan Bunda apa bisa ajak ayah pulang terus jalan bareng kita?" tanya Alia melihat Diana, yang sibuk dengan kaos Kakinya.
"Maafkan Bunda sayang, Belum waktunya pulang sayang kan sibuk kerja. Oke sudah rapih waktunya kita jalan." lanjut Diana jadi sedih, disaat Alia bilang apa bisa ajak Dimas pulang sekarang dan ikut jalan-jalan.
**
Dewi baca-baca dokumen yang dipegangnya, supaya mengerti apa saja yang akan dibahas bareng client nanti.
"Apartemen mewah iya sayang, bagus sekali desain apartemennya sayang." puji Dewi melihat hasil karyanya Dimas.
"Iya sayang aku juga suka melihatnya, keliatan bagus sekali sayang." ucap Dimas yang juga merasa senang, melihat hasil karyanya sendiri.
"Sayang bagaimana kalo kita punya apartemen sendiri? Terus kita sewakan sayang!" tanya Dewi yang ingin punya Apartemen sendiri, supaya semakin banyak bisnis yang dimiliki.
"Punya apartemen sayang, boleh juga sayang iya sudah, aku yang buat desainnya iya sayang." lanjut Dimas yang ingin, membuat desain sendiri dan bakal cari cara supaya ketiga istrinya bisa tinggal di apartemen sendiri tanpa menimbulkan masalah baru.
"Yey asik, terimakasih sayang mau punya apartemen sendiri." lanjut Dewi merasa senang, karena Dimas mau membuat sendiri desain apartemen miliknya.
**
Fikri baca chat dari Dimas, merasa kesal sekali karena Dimas minta Fikri untuk susul Diana yang lagi jalan-jalan dan disaat sudah pulang kasih belanjaan untuk Chelsea supaya istri ke empatnya tidak usah ke supermarket sendirian.
"Dasar Dimas selalu seperti ini, setiap pergi bareng istri yang lain dan melebihi harinya sungguh merepotkan dia!" protes Fikri merasa kesal, karena Dimas tidak tidak pernah bisa atur waktu bersama istrinya selalu kelebihan hari dan akhirnya Fikri yang dibuat repot oleh Dimas.
Fikri siap-siap keluar kantor, untuk susul Diana yang lagi jalan-jalan bareng anaknya dan sore bawa belanjaan untuk Chelsea.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments