BAB 3

Dewi memutuskan untuk jualan pernak pernik perempuan, karena Dewi sangat suka membuat gelang dari manik-manik.

Disaat Dewi mau masuk kedalam rumah, langkahnya berhenti karena dipanggil Juita tetangga rumahnya dan Dewi langsung berbalik badan untuk ngobrol bareng tetangganya.

"Habis pulang belanja Dewi?" tanya Juita sambil melihat, kantong plastik bawaannya Dewi.

"Iya nih Juita, masuk kedalam yuk nanti saya buatkan teh manis hangat sambil ngobrol." ucap Dewi sambil buka pintu rumah dan mempersilahkan Juita untuk masuk kedalam rumah, untuk ngobrol-ngobrol bareng sambil minum teh.

**

Dimas mencium keningnya Diana, yang sudah tiba duluan didepan sekolah anaknya sebelum bel pulang sekolah berbunyi.

"Sudah sarapan sayang?" tanya Dimas langsung pegang tangannya Diana.

"Sudah Ayah tadi, memangnya kenapa sayang mau makan?" tanya Diana merasa senang, karena akhirnya giliran Dimas didekatnya.

"Iya Bunda tapi setelah Alia pulang sekolah, kita makan bertiga iya dan Ayah mau ajak ke timezone buat main bareng Alia." lanjut Dimas yang senang, akhirnya bisa main ke timezone lagi bareng anak dan istrinya.

Dimas merasa senang punya banyak istri, jadi bisa puas jalan-jalan dengan beda istri dan tidak merasa bosan melihatnya.

Diana ngangguk setuju, untuk menunggu anaknya selesai sekolah untuk diajak jalan-jalan bareng Dimas yang akhirnya pulang juga.

**

Fatimah tidak merasa ngantuk, setelah membuat anaknya tidur setelah diberikan ASI. Akhirnya buka aplikasi baca novel supaya tidak bosan didalam kamar.

"Enaknya baca novel apa iya, hemmm novel Bus hantu, sepertinya seru juga dan baca deh dari awal ceritanya." ucap Fatimah langsung mencari, novel online yang diinginkan karena Fatimah suka baca novel horor akhirnya baca novel Bus hantu.

Fatimah kalo tidak ada yang dikerjakan, selalu buka aplikasi baca novel online langganannya.

**

Chelsea cuci baju sendiri, sambil bawa anaknya karena tidak tega membiarkan anaknya sendirian didalam kamar.

"Sebentar iya Nak, Bunda cuci baju dulu." ucap Chelsea melihat anaknya, yang anteng duduk di stroller.

Chelsea masukin pembersih baju, kedalam ember sebelum membersihkan bajunya dan baju anaknya pakai tangan.

**

Dewi mulai membuat gelang dari pernak pernik, sambil ngobrol bareng Juita yang masih betah dirumahnya.

"Dewi suami kamu, jarang pulang memangnya tidak takut iya kalo suami kamu punya simpanan diluar?" tanya Juita sengaja, memanas manasin Dewi.

"Tidak takut, karena suami saya bekerja buat memenuhi kebutuhan kita dan juga menjalankan perusahaan orang tua saya." ucap Dewi berusaha, berfikir positif dengan kesibukannya Dimas selama ini.

"Iya semoga saja Dewi, oh iya ini dijual dimana? Apa kamu jual online atau mau sewa tempat!" tanya Juita penasaran.

"Online saja deh, karena suami saya tidak mau saya kerja apapun cuman mau saya jadi ibu rumah tangga biasa saja." lanjut Dewi yang melanjutkan membuat gelang.

Dewi tidak mau terlalu capek juga, karena tahu kalo punya toko sendiri sudah buka dari pagi dan tutup malam, bisa-bisa pekerjaan rumah diabaikan dan disaat Dimas pulang eh Dewi tidak ada dirumahnya.

**

Dimas, Diana, dan Alia anaknya. Menikmati makan siang di Mall, membuat Dimas merasa bahagia karena merasa rumah tangganya lengkap.

"Ayah dan Bunda, kalian kapan memberikan Alia adik? Temen-temen Alia punya adik masa Alia tidak punya!" tanya Alia yang merasa iri, karena tidak punya adik maupun Kaka.

"Maafkan Bunda sayang, Ayah tidak mau punya anak lagi entah kenapa Ayah mau punya anak satu saja." batin Diana yang bingung, karena Dimas sampai sekarang tidak mau menambah anak lagi.

"Kalo punya adik, nanti perhatian kita ke Alia sedikit loh karena harus berbagi kasih sayang dan perhatian ke adik juga." ucap Dimas sengaja, karena Dimas tidak mau punya istri yang punya banyak anak.

"Betul sayang, apa kata Ayah kalo kita punya adik bayi otomatis perhatian dan waktu kita lebih banyak ke adik bayi." ucap Diana, Diana juga dulu merasakan punya adik perhatian kedua orang tuanya memang terbagi dan rasanya tidak enak sekali.

Diana memang setuju tidak nambah anak, karena tidak mau anak pertama merasa kurang kasih sayang dan perhatian orang tua.

Alia setuju dengan alasan orang tuanya, tidak memberikan adik untuk nya.

**

Fikri lupa kalo siang ini, ada rapat yang harus didatangkan langsung oleh Dimas karena client tidak mau diwakilkan dengan Fikri.

" Astaga bagaimana ini! Apa Dimas mau datang rapat iya, tapi coba dulu deh telefon Dimas dulu buat memastikan bisa atau tidaknya dia." ucap Fikri yang bingung, karena melupakan rapat penting yang terpaksa harus ganggu waktu Dimas bareng istri ke duanya.

"Hallo Dimas, kamu dimana? Ada rapat penting sama PT Xxx, apa kamu bisa datang ke sana soalnya Ceo nya tidak mau diwakilkan dan maaf saya lupa ada rapat ini?" tanya Fikri saat saluran telepon terhubung.

"Duh bahaya ini, kalo sampai saya tidak datang, bisa-bisa dia telefon Dewi lagi bisa bahaya." ucap Dimas diseberang telefon, yang jadi panik karena client nya kenal dengan Dewi dan bisa-bisa hubungi Dewi untuk protes langsung.

"Iya sudah Dimas, kamu ketemu dia sekarang iya karena satu jam lagi ketemu Ceo itu dan soal dokumennya nanti OB yang susul kamu kesana." lanjut Fikri yang tidak mau, ada masalah cuman karena Dimas yang tidak bisa datang.

"Duh bagaimana iya, saya lagi bareng Diana dan anak saya masa harus ditinggal buat rapat sih, kasihan mereka dong." lanjut Dimas yang tidak tega, meninggalkan Diana dan anaknya di Mall demi datang rapat.

"Terserah kamu saja Dimas, kamu mau mementingkan istri ke dua kamu atau datang rapat yang bisa mempengaruhi masa depan perusahaan dan kebutuhan kamu yang biayai istri-istri kamu dan ingat satu jam lagi client kita datang ke tempat rapat!" protes Fikri merasa kesal, karena Dimas tidak profesional disaat harus rapat justru Dimas memikirkan perasaan istri ke duanya.

Fikri mematikan teleponnya, karena mau siapin dokumen yang akan dibawa OB ke restoran yang sudah dijanjikan sebelumnya.

Dimas merasa bingung dan tidak tega, karena baru ketemu harus meninggalkan Diana dan anaknya demi rapat selama dua jam. Jika Dimas tidak datang resikonya besar dan Dimas tidak mau kehilangan semuanya, cuman karena tidak datang rapat karena bakal ketahuan kalo Dimas sudah punya banyak istri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!