"Berdua saja Al?" tanya Farel yang sedang memegang nampan makanan nya
"Iya pak eh mas Farel,mas sendiri?" tanya balik Aliya
"Iya tadi habis ketemu klien terus lapar mau makan dulu, boleh gabung?"
"Boleh mas gabung aja, nggak papa kok,ya kan Win?" tanya Aliya
"Iy-a nggak papa pak"jawab Winda canggung
"Ini mas Farel Win,temen nya pak Dikta,bisa di bilang sahabat karib nya lah jadi nyantai aja orang nya asik kok nggak kaku"
"Iya biasa aja Win, nggak usah formal"
"Kok habis ketemu Klien langsung lapar mas, nggak makan bareng klien?"
"Tadi nya sih gitu Al,mau meeting di restoran Korea tapi mendadak Klien nya harus cepat pulang istri nya nelpon jadi nya sendiri deh,pas masuk sini lihat kamu ya langsung gabung aja, tumben kamu nggak sama Dikta?"
"It-u dia lagi ada acara mas" jawab Aliya memberikan kode pada Farel karena ada Winda,Aliya tidak mau status mereka terbongkar Karena Aliya belum mendapatkan restu dari keluarga Dikta.
"Kamu tumben nggak sama sekretaris nya mas bukan nya kalian ada hubungan" tembak Aliya langsung mengalihkan pembicaraan mereka.
"Huks....huks....."
"Minum mas" ujar Aliya memberikan air mineral milik nya langsung ke bibir Farel membuat Farel meminum nya sambil menatap Aliya.
"Makan nya pelan-pelan dong mas"
"Sorry!"ujar Farel salah tingkah
"Mbak seperti nya aku duluan ya masih harus ketemu klien lagi nih" pamit Winda yang melihat tatapan Farel sangat berbeda pada Aliya.
"Kok buru-buru Win? Kata nya masih lama"
"Nih klien nya mendadak kabari kalau sudah datang mbak, duluan ya" pamit Winda segera, meninggalkan Aliya dan Farel.
"Habis ini mau kemana lagi Al?"
"Kaya' nya langsung pulang deh mas"
"Kok pulang nggak belanja dulu"
"Udah tadi sama Winda"
"Nggak mau nambah? Aku traktir deh"
"Wah dalam rangka apa nih mau traktir aku"
"Anggap saja kado pernikahan kamu"
"Hmmmm....tapi aku sudah banyak belanja mas dari kemarin, kapan-kapan aja ya pas mood ku buruk"
"Kok gitu?" tanya Farel dengan mengerutkan keningnya
"Kalau mood ku buruk nafsu belanja ku meningkat mas,ntar mas yang kewalahan ngasih aku kado" canda Aliya
"Nggak masalah aku tunggu mood buruk mu" tantang Farel membuat Aliya tersenyum manis membuat Farel benar-benar jatuh hati pada perempuan ini sayang,Aliya Sudah di miliki sahabat nya,andai saja dia memiliki keberanian duluan mungkin sekarang dia dan Aliya sudah menikah dan dia yang berada di posisi Dikta.
"Aku duluan mas"
"Bener nggak mau aku antar?"
"Nanti kamu repot lagi"
"Nggak, kebetulan aku juga mau ke arah apartemen kamu"bohong Farel
"Bener mas?"
"Iya"
"Ya sudah kalau gitu pulang sekarang aja mas takut nya mas Dikta nyariin aku" ajak Aliya
"Mentang-mentang pengantin baru bawaan nya pengen dekat mulu" goda Farel membuat Aliya malu
****
"Ikuti pak" ujar bu Retno pada sopir taksi,Bu Retno melihat Dikta yang keluar sendiri dari kantor menuju ke arah mobil nya.
"Mama tidak akan biarkan rumah tangga kamu berantakan Dik, meskipun mama yang menginginkan perjodohan ini" gumam bu Retno.
Dikta mengarahkan mobil nya ke arah kanan menuju apartemen Aliya membuat sang mama mengerut kan kening nya.
"Mau kemana Dikta? ini bukan jalan pulang, ikuti terus pak jangan sampai kehilangan jejak"ujar bu Retno
Dikta masuk di kawasan apartemen mewah dan membuat sang ibu makin penasaran, dia ikut turun membuntuti Dikta.
"Apa Dikta membeli apartemen ini? buat apa dia tinggal di apartemen sementara rumah nya dan Nasya cukup besar atau memang Dikta ada main dengan perempuan lain" gumam nya lagi
Sang mama terus membuntuti Dikta hingga sampai ke lantai atas tempat di mana unit mereka.
Dikta menekan password apartemen nya lalu masuk dan menutup nya kembali.
"Tidak ada tanda-tanda wanita lain,tapi kenapa Dikta tinggal di sini" lanjut nya bermonolog sendiri
Bu Retno memutuskan untuk mencari pemilik apartemen ini apakah Dikta menyewa atau memang sudah membeli nya.
"Maaf dengan ibu siapa ya?"
"Saya bu Retno,ibu nya Dikta"jawab bu Retno
"Dikta siapa ya bu,maaf saya tidak kenal"
"Itu pak saya melihat anak saya di unit 5 apartemen ini,di kamar 113,apa anda mengenali pemilik nya?" tanya bu Retno lagi
"Sebentar ya bu saya cek dulu" jawab nya
"Unit 113 ya bu"ucap nya
"Ya benar unit 113 adalah milik pak Dikta Pramudya dan di beli sekitar dua tahun yang lalu bu"
"Dua tahun yang lalu?"
"Ya bu beliau beli sudah dua tahun yang lalu jadi saya sedikit lupa pada beliau"
"Bapak yakin milik Dikta Pramudya?" tanya bu Retno lagi
"Ya bu, memang milik beliau di beli secara cash"
Bu Retno mengepalkan tangannya kesal karena Dikta tidak memberitahu dirinya tentang Apartemen ini, sebenarnya tidak terlalu penting untuk bu Retno mengetahui apartemen ini tapi kenapa tiba-tiba Dikta ikut tinggal di sini padahal dia sendiri punya istri dan anak.
"Terimakasih atas penjelasannya nya pak" ucap Bu Retno lalu segera pamit.
Emosi nya sedang di puncak saat ini tapi mendatangi Dikta ke apartemen nya sama saja bohong, tidak akan ada hasil dan penjelasan yang memuaskan untuk nya,Bu Retno lebih memilih pulang saja.
Saat taksi bu Retno beranjak pergi mobil Farel datang, perempuan cantik ini turun dari mobil Farel dengan membawa barang belanjaan nya.
"Makasih ya mas sudah repot-repot nganterin aku"
"Kamu kaya' sama siapa aja Al,ya udah aku langsung jalan ya masih ada kerjaan lain" pamit Farel dan diangguki Aliya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
C2nunik987
iahhh ibu Retno bukanx sabar dulu tunggu surprise dr Aliya 🤣🤣🤣
2024-06-13
0
Al Vian
lanjut Thor
2023-11-16
0
schatzie
harusnya klo gak cinta ya cerai daripada selingkuh kasian anak dan istrinya lebih memilih simpanannya,,, trus ini simpanannya gmn saat tau dia jd duri dalam rumah tangga orang,,,
2023-11-15
0