berangkat bersama

Malam ini akhirnya Dikta menginap di tempat Aliya karena Aliya tidak mau jauh dari nya.

"Kamu yakin mas kita berangkat bareng?" tanya Aliya secara mereka jarang pergi berdua ke kantor tapi pagi ini Dikta ingin berangkat bersama.

"Kamu kan sekretaris aku hon jadi tidak akan ada yang curiga,wajar seorang bos bersama sekretaris nya"

"Sampai menikah?"

"Hahaha.... itu semua karena cinta hon" jawab Dikta terkekeh kecil

"Cup" Dikta gemas melihat wajah imut sang istri membuat nya tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium Aliya.

Ponsel Dikta tiba-tiba berbunyi membuat Dikta mendesah pelan.

"Siapa mas?" tanya Aliya penasaran

"Mama"

"Angkat saja mas nanti mama mu malah curiga" ucap Aliya cepat dia terlalu takut dengan mertua nya itu.

"Iya ma"Sahut Dikta

"Dikta kamu nggak pulang lagi? Kamu benar-benar ya Dik,apa sih mau mu, anak sedang sibuk mempersiapkan lomba kamu malah cuek begitu"

"Aku sibuk ma"

"Mama tidak percaya kamu sesibuk itu Dik,jangan bohongi mama!" bentak sang mama membuat Dikta sedikit kesal lalu mematikan ponselnya.

"Pa, minta orang kepercayaan mu mengikuti Dikta,mama ingin tau di mana dia tidur jika tidak pulang ke rumah"

"Hotel kali ma"

"Hotel mana pa,kamu jangan diam saja dong kasihan nasib cucu kita jika Nasya dan Dikta bercerai pa"

"Iya nanti papa cari tau ma"

"Gitu dong" ketus bu Retno

****

"Mas tadi pak Farel menghubungi ku kata nya akan ke kantor siang ini untuk menandatangani kontrak kerja sama nya" lapor Aliya

"Kenapa malah menghubungi kau hon?"

"Aku kan sekretaris mu ya wajar dong dia menghubungi ku lagi pula kita kan saling kenal mas"

"Jika Farel berbicara di luar kontrak pekerjaan jangan di ladeni ya hon,dia sedang galau sekarang itu" bohong Dikta

"Galau! Kenapa mas?"

"Dia suka Selin tapi nggak berani bilang"

"Selin sekertaris nya?"

"Iya"

"Hahaha......." tawa Aliya menggema di dalam mobil Dikta

"Kenapa malah tertawa hon? ada yang lucu?"

"Bagaimana tidak lucu mas,kalian sahabatan terus sama-sama tampan dan kaya raya tapi malah sama-sama kepincut sama sekretaris,aneh sekali kan! Atau jangan-jangan kalian janji lagi" tuduh Aliya

"Siapa juga yang janjian,Farel aja tu ikut-ikutan selera ku"cemberut Dikta membuat Aliya menjatuhkan kepala nya di bahu Dikta yang sedang mengemudi.

"I love you" ucap Dikta

"Me too.oh iya mas nanti sore aku mau ke Mall bareng Winda ya"

"Winda?"

"Anak magang di kantor kita itu loh mas, ternyata dia seru kemarin aku bareng dia loh mas ke Mall anak nya asik, nggak ngebosenin"

"Kamu ajak anak magang bolos hon?"

"Bukan bolos sih mas,Winda kan memang bagian pemasaran jadi dia janjikan ketemu konsumen di Mall ya sekalian deh, nggak papa kan?"

"Nggak papa hon, untuk kamu apa yang nggak boleh,nyawa ku pun aku boleh kan kamu ambil kalau kamu mau"

"Jangan dong,ntar kamu mati aku nya gimana?"

"Tapi nanti beli baju dinas baru ya hon" ujar Dikta mengedipkan sebelah matanya genit.

Aliya mencubit kecil pinggang Dikta.

"Aww....sakit hon,kok kamu sekarang jadi ganas gini deh"

"Abis nya kamu otak nya itu mulu"

"Yah mau gimana lagi hon, rutinitas pengantin baru"

"Mas,turun nya di sini saja ntar jadi bahan gunjingan aku nya"

"Udah tanggung hon, langsung di parkiran aja deh,kalau ada yang komentar biar aku pecat sekali"

"Duuh.... yang Cinta mati sama aku nya,jadi pengen terbang tinggi deh" canda Aliya

"Kalau aku justru malah pengen peluk sama cium kamu terus kalau bisa main di mobil kilat"

"Mas.....!" pekik Aliya kesal karena dari tadi Dikta terus menggoda nya.

"Apa sayang?"

"Udah deh! Aku turun duluan ya bisa basah aku lama-lama di sini" ucap Aliya segera turun dari mobil dan benar saja banyak pasangan mata yang memperhatikan mereka tapi Aliya tidak mau ambil pusing dia berjalan santai ke arah lobby kantor lalu menuju ruangan nya dengan lift.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***