Ancaman bu Retno

Hari ini justru Dikta tidak berkonsentrasi bekerja.

"Pagi mas, jadwal kamu hari ini jam 10 ada pertemuan di kafe Anggun dengan pak Farel dan jam maka siang ada meeting dengan klien dari Singapura lalu jam empat nya meeting akhir bulan mas di kantor, untuk minuman nya hari ini teh ya mas karena kemarin kamu sudah ngopi nggak baik untuk lambung,oh ya apa kamu sudah sarapan mas aku sudah pesan nasi goreng kesukaan kamu dari restoran milik pak Farel nanti di antar untuk Snack nya ada kue kering ya mas" ujar Aliya panjang lebar tapi Dikta hanya diam saja biasanya Dikta segera menarik Aliya atau meminta Aliya duduk di pangkuan nya tapi pagi ini kenapa Dikta hanya diam saja,apa ada yang salah dengan penampilan nya atau justru sang suami tengah ada masalah.

"Mas are you oke?" tanya Aliya mendekat

"Mas Dikta" panggil Aliya membuat lamunan Dikta buyar

"Eh......iya Hon ada apa?"

"Kamu kenapa? Ada masalah di rumah?" tanya Aliya penasaran

"Ti-dak,,, tidak ada apa-apa hon,ayo sini duduk di pangkuan ku aku merindukan kamu hon" ajak Dikta memukul paha nya memberikan isyarat agar sang istri segera duduk.

"Mas pagi ini pak Farel ingin bertemu kamu di kafe Anggun,dia ingin membahas tentang kerja sama perusahaan"

"Kenapa nggak di restoran dia saja hon,atau di sini?"

"Pak Farel sudah ada pertemuan di sana pagi ini jadi dia minta kamu menyusul ke sana mas, mungkin tanggung kali ya keluar masuk" jawab Aliya dengan nada menggoda

"Memang kalau sudah masuk tanggung untuk keluar" ujar Dikta sambil mencium tengkuk Aliya membuat bulu kuduk perempuan cantik ini meremang.

"Mas... semalam aku kedinginan loh" adu Aliya

"Oh ya,kenapa nggak hubungi aku hon"

"Ck....aku mencemaskan mas Dikta justru semalam nggak angkat telpon aku,mas ngapain sih sampai lupa sama istri?" tanya Aliya cemberut

"Bukan lupa Hon, tapi keasyikan ngobrol sama papa terus pas masuk kamar mata nya udah ngantuk aja" bohong Dikta

"Terus mas langsung tidur nggak cek hape?"

"Iya hon, nggak kuat lagi! mungkin karena nggak ada susu kali ya jadi nggak bisa di ajak kompromi ni mata"

"Apa hubungannya?" tanya Aliya sambil bergerak kecil

"Ya ada lah hon,kalau ada susu kan bisa netek dulu,mata nya masih bisa di buka sambil main squisy, hahaha" jawab Dikta sambil terkekeh kecil

"Kebiasaan deh,aku mau kerja dulu mas,ada laporan meeting yang belum aku rekap,buat meeting sore ini"

"Terus aku gimana hon?"

"Ya kerja mas,ini juga sebentar lagi jadwal kamu ketemu pak Farel kan!"

"Tapi nanggung hon kalau nggak di masukin, sedikit aja ya" bujuk Dikta

"No....no....big no aku nggak mau sekarang mas,aku mau konsentrasi kerja soalnya mau rekap angka mas ntar salah loh perusahaan juga yang rugi,kalau mau main pulang ke apartemen nanti malam sayang" Ujar Aliya sambil memainkan lembut pipi Dikta membuat Dikta mengeram menahan hasrat nya, meskipun tadi pagi sempat bermain dengan Nasya tapi Dikta juga menyukai permainan Aliya.

Dikta meremas rambut nya pelan mendesah kesal membuat Aliya tertawa kecil.

"Bye sayang sampai ketemu sore nanti di Aula meeting dan aku tunggu di apartemen kita, ranjang panas kita" bisik Aliya menggoda lalu segera pergi meninggalkan Dikta yang terlihat kecewa.

Ponsel Dikta tiba-tiba berbunyi dan sosok Farel yang menghubungi nya.

"Sabar bro gue mau Otw nih, nggak sabaran banget loh, kalau aja bukan proyek besar gue tinggalin loh" ketus Dikta lalu menutup ponselnya dan segera pergi.

"Al,pak Dikta mana?" tanya Rizal yang melihat Aliya sedang sibuk bekerja

"Keluar"Jawab Aliya tanpa mengalihkan pandangannya

"Tumben loe nggak ngekor?"

"Emangnya gue anak ayam ngekori emak nya"

"Bukan nya elu suka ngekori pak Dikta"Sindir Rizal

"Gue punya kerjaan lain Zal,jangan sembarang bicara loe ya"

"Alah gosip loe jadi simpanan pak Dikta udah kesebar di kantor Al, nggak papa lagi kan kalian sama-sama singel"

"Kalau Tuhan kasih pak Dikta jadi jodoh gue ya Alhamdulillah Zal bisa jadi istri CEO,kan loe tau itu cita-cita gue dari dulu" jawab Aliya dengan tersenyum manis.

"Tapi nggak asik Al,loe udah jarang gabung sekarang sama kita-kita"

"Itu karena gue sibuk Zal,banyak kerjaan tapi kapan-kapan deh kita makan rame-rame lagi"

"Beneran ya Al,gue tunggu traktir nya, apalagi kalau loe jadi sama pak Dikta wah bisa makan besar kita Al" ujar Rizal terkekeh kecil membuat Aliya memukul lengan teman sekantor nya ini pelan.

"Siapa yang jadi sama Dikta?" tanya Bu Retno yang baru datang

"Ng-gak bu,,, nggak ada tadi cuma bahas kerjaan" alasan Rizal

"Iya bu,cuma kerjaan" jawab Aliya menunduk kan kepala nya takut.

"Dikta mana?"

"Sedang keluar bu bertemu pak Farel"

"Saya ingatkan pada kamu ya Aliya kamu cuma Sekretaris Dikta,kamu tidak akan pernah bisa dekat dengan anak saya karena Dikta sendiri-"

"Ma,ayo.....Dikta nya nggak ada" ujar pak Frengky memanggil sang istri

"Iya pa, sebentar"

"Ayo ma,,kita harus pergi ke sekolah Vania" lanjut pak Frengky lagi, karena mereka ingin melihat sang cucu.

"Iya pa,sabar" ucap Bu Retno

"Jangan dekati Dikta kalau kamu masih betah kerja di sini" ancam bu Retno membuat nyali Aliya ciut ternyata sag mertua sangat galak.

"Gila galak nya mama pak Dikta,Al" ucap Rizal dan diangguki Aliya setuju, berarti Dikta memang tak berbohong pada nya pasal sang mama yang tidak setuju dengan hubungan mereka.

Tiba-tiba Aliya mengusap lembut perut nya berharap ada janin Dikta hadir dan bisa menjadi penyelamat hubungan mereka.

"Loe kenapa? Lapar? Kalau lapar makan,gue temenin ke kantin" ajak Rizal

"Nggak Zal gue mau minum sereal aja di pantry" tolak Aliya

"Loe sedih dengan ucapan mama pak Dikta?" tanya Rizal tapi Aliya diam saja.

"Nggak usah sedih Al,gue ada jalan keluarnya kok"

"Apa Zal?" tanya Aliya penasaran

"Nikah sama gue biar mama pak Dikta nggak curiga lagi sama loe"

"Gila loe,udah sana pergi gue masih ma kerja" usir Aliya

"Galak amat neng"

"Sana,gue lempar pake Vas bunga loe ya" ancam Aliya

"Biarin deh pala gue bocor yang penting hati gue nggak pernah bocor ke orang lain" goda Rizal lalu segera pergi.

Aliya menghembuskan nafas kasar, hari ini benar-benar membuat nya pusing.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

masa iya para kariawan gak ada yg tau kalau Dikta udah nikah dan punya anak..??

2024-08-06

0

C2nunik987

C2nunik987

blm ngomong udh diwarning km Al ialahhh Dikta udh punya bini dan anak sah 😅😅😅ketar ketir ga loe?

2024-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Butuh pengakuan
3 Honeymoon
4 Berangkat
5 Bermain kasar
6 Main perempuan
7 menikah siri
8 Kedatangan Bu Retno
9 Pulang
10 Bimbang
11 Ancaman bu Retno
12 Nasehat Farel
13 Aliya pergi
14 Berbaikan
15 berangkat bersama
16 Perjanjian
17 Mencari tau
18 Pesimis
19 Cerai
20 Menemui Aliya
21 Kebohongan apa lagi?
22 memiliki pergi
23 Bercerai
24 Mencari Aliya
25 Serasa pengantin baru
26 Datang
27 Hamil
28 CCTV
29 Marah
30 Ngidam
31 Kedatangan Dikta
32 Minta maaf
33 mulai mencair
34 cita-cita
35 Cemburu
36 berdebat
37 Pingsan
38 Hamil
39 Calon ibu
40 Manja
41 Ngidam Nasya
42 Susu Hamil
43 Istri ku
44 Undangan Selin
45 Kram perut
46 Temani tidur
47 Yoga
48 Merasa bersalah
49 Pasangan yang baik
50 Mimpi basah
51 Istri bohongan
52 Somay
53 Rujak mangga
54 bernafsu
55 Siaga
56 Persiapan
57 Kesakitan
58 Melahirkan
59 Jujur
60 Bahagia
61 Tamu
62 Bertengkar
63 Sabar
64 Culik
65 Hilang
66 Di sekap
67 Cerai
68 membantu Aliya
69 Mau berpisah
70 Keguguran
71 Di tinggal
72 Kesepian
73 Kue
74 Nasehat bu Retno
75 Rindu
76 Mimpi buruk
77 Menyusul
78 Punya adik
79 Do'a Vania
80 Dari Nol
81 persiapan
82 Sah
83 Malam berwarna
84 projek bikin adik
85 Jalan-jalan
86 Pantai
87 Bertemu
88 merajuk
89 Sampai
90 Poligami
91 Hamil
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Awal
2
Butuh pengakuan
3
Honeymoon
4
Berangkat
5
Bermain kasar
6
Main perempuan
7
menikah siri
8
Kedatangan Bu Retno
9
Pulang
10
Bimbang
11
Ancaman bu Retno
12
Nasehat Farel
13
Aliya pergi
14
Berbaikan
15
berangkat bersama
16
Perjanjian
17
Mencari tau
18
Pesimis
19
Cerai
20
Menemui Aliya
21
Kebohongan apa lagi?
22
memiliki pergi
23
Bercerai
24
Mencari Aliya
25
Serasa pengantin baru
26
Datang
27
Hamil
28
CCTV
29
Marah
30
Ngidam
31
Kedatangan Dikta
32
Minta maaf
33
mulai mencair
34
cita-cita
35
Cemburu
36
berdebat
37
Pingsan
38
Hamil
39
Calon ibu
40
Manja
41
Ngidam Nasya
42
Susu Hamil
43
Istri ku
44
Undangan Selin
45
Kram perut
46
Temani tidur
47
Yoga
48
Merasa bersalah
49
Pasangan yang baik
50
Mimpi basah
51
Istri bohongan
52
Somay
53
Rujak mangga
54
bernafsu
55
Siaga
56
Persiapan
57
Kesakitan
58
Melahirkan
59
Jujur
60
Bahagia
61
Tamu
62
Bertengkar
63
Sabar
64
Culik
65
Hilang
66
Di sekap
67
Cerai
68
membantu Aliya
69
Mau berpisah
70
Keguguran
71
Di tinggal
72
Kesepian
73
Kue
74
Nasehat bu Retno
75
Rindu
76
Mimpi buruk
77
Menyusul
78
Punya adik
79
Do'a Vania
80
Dari Nol
81
persiapan
82
Sah
83
Malam berwarna
84
projek bikin adik
85
Jalan-jalan
86
Pantai
87
Bertemu
88
merajuk
89
Sampai
90
Poligami
91
Hamil
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!