Bimbang

Nasya terbangun dan melihat jam sudah pukul enam pagi,dia membuka mata nya perlahan lalu melihat sang suami yang masih terbaring di sebelah nya.

Nasya menghembuskan nafas pelan lalu berjalan kearah kamar mandi, tubuh nya terasa sakit karena percintaan mereka semalam.

"Memang usia tidak bisa bohong ya,baru main sekali saja sudah rasanya mau remuk nih badan" gumam Nasya pelan.

Selesai mandi Nasya memunguti pakai kotor yang berserakan di lantai semalam.

Nasya memandangi wajah sang suami yang masih tertidur pulas, wajah Dikta sangat tampan wajar kalau dia cemas melepaskan sang suami di luar sana, Dikta kaya dan tampan pasti banyak perempuan yang sangat menginginkan nya.

Sentuhan Dikta semalam membuat nya bergairah dan menggila,entah sudah berapa lama mereka tidak melakukan hubungan suami istri.

"Mas" Nasya menyentuh paha suaminya,mata Nasya tertuju pada alat tempur Dikta yang terlihat lemas tapi ukurannya cukup besar,Nasya berharap pertempuran semalam akan membuahkan hasil untuk adik Vania, meskipun tidak berkonsultasi pada Dikta tentang pembukaan KB nya Nasya berharap benih Dikta langsung jadi.

"Mas.... bangun" bisik Nasya

"Engghhh....lima menit lagi sayang" gumam Dikta yang merasa kalau Aliya yang sedang membangun kan nya pagi ini.

Wajah Nasya memerah karena Dikta memanggil nya sayang.

"Mas bangun, ini sudah jam enam lewat apa kamu tidak ingin ke kantor?" tanya Nasya menggosok lembut lengan Dikta seketika gairah Dikta bangkit.

Nasya bangkit dan hendak pergi memasang baju nya karena dia masih memakai handuk putih setelah mandi tadi.

Dikta melirik ke arah adik kecil nya yang mulai bangkit dan seketika Dikta menarik tangan Nasya membuat perempuan ini terjatuh di atas tubuh Dikta bahkan handuk Nasya pun terlepas.

"Aaakkkkk" pekik Nasya membuat Dikta tersadar kalau perempuan ini bukan Aliya

Dikta mendorong kecil tubuh Nasya hingga menampilkan gundukan kenyal yang terlihat padat dengan di hiasi bekas cupang Dikta semalam membuat tubuh Dikta menegang.

"Mas...maaf ak-u hanya membangun mu takut telat" cicit Nasya mengambil handuk nya dan ingin melilitkan nya kembali.

"Jangan pasang" larang Dikta

"Mas,Vania akan berangkat sekolah aku harus menyiapkan sarapan nya"

"Kita main kilat" ujar Dikta menarik Nasya dan mencium bibir perempuan ini membuat Nasya juga terbakar gairah.

"Eghmmmm....Owwh...mas!!" jerit Nasya saat Dikta menindih tubuh nya.

Tanpa aba-aba Dikta menghujam dalam sangat dalam membuat Nasya merasa kesakitan tapi Dikta tak peduli karena dia menyukai hal yang membuat pasangan nya kesakitan.

Ranjang king size itu jadi saksi pagi ini,Dikta segera mandi membersihkan diri nya,dia harus kekantor pagi ini menemui sang istri siri nya.

Setelah membersihkan diri Nasya keluar kamar lalu membuat kan sarapan untuk Vania dan sang suami.

"Makan roti saja ya sayang mama kesiangan,ini susu nya" ujar Nasya pada Vania

"Papa kapan pulang?" tanya Vania pada papa nya yang sedang asik bermain ponsel.

"Semalam sayang"

"Pa, Minggu depan aku ada lomba puisi di sekolah,papa dan mama harus datang"

"Maaf sayang seperti nya papa tidak bisa,mama saja ya" tolak Dikta karena dia tidak mau kalau sampai Aliya mengendus pernikahan nya.

"Tapi pa-"

"Maaf sayang papa buru-buru papa berangkat dulu ya,see you" Pamit Dikta mencium puncak kepala sang anak

Vania berdecak kesal dengan sikap sang papa yang sangat cuek.

"Mas,kamu pulang jam berapa nanti malam?" tanya Nasya mengejar Dikta

"Belum tau,jika kamu mengantuk tidur saja duluan"

"Tapi mas-"

"Aku bekerja Nas,bukan main-main!"potong Dikta

"Baik mas"Jawab Nasya patuh lalu mengikuti langkah kaki Dikta hingga keluar rumah.

"Mas..." panggil Nasya saat Dikta hendak masuk ke dalam mobil membuat Dikta menghentikan langkahnya.

"Kenapa?"

Nasya mendekat dan mengambil tangan Dikta lalu mencium punggung tangan sang suami dan beralih ke pipi Dikta sambil berbisik.

"Aku masih punya koleksi terbaru,aku tunggu nanti malam" ujar nya ny tersenyum kecil, Wajah Dikta memerah lalu segera masuk kedalam mobil nya.

Di perjalanan Dikta menggeleng kan kepala nya kecil mengingat percintaan nya dan Nasya semalam.

"Kenapa Nasya jadi berbeda" ujar nya pelan, membuat Dikta bimbang.

Terpopuler

Comments

C2nunik987

C2nunik987

Saat ibu ibu mulai mencium aroma kebohongan feeling nya berbicara blm ditmbh support dr mertua wanita mampus km Dikta mana yg akan km lpskan istri sah apa istri siri 🤣🤣🤣

2024-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Butuh pengakuan
3 Honeymoon
4 Berangkat
5 Bermain kasar
6 Main perempuan
7 menikah siri
8 Kedatangan Bu Retno
9 Pulang
10 Bimbang
11 Ancaman bu Retno
12 Nasehat Farel
13 Aliya pergi
14 Berbaikan
15 berangkat bersama
16 Perjanjian
17 Mencari tau
18 Pesimis
19 Cerai
20 Menemui Aliya
21 Kebohongan apa lagi?
22 memiliki pergi
23 Bercerai
24 Mencari Aliya
25 Serasa pengantin baru
26 Datang
27 Hamil
28 CCTV
29 Marah
30 Ngidam
31 Kedatangan Dikta
32 Minta maaf
33 mulai mencair
34 cita-cita
35 Cemburu
36 berdebat
37 Pingsan
38 Hamil
39 Calon ibu
40 Manja
41 Ngidam Nasya
42 Susu Hamil
43 Istri ku
44 Undangan Selin
45 Kram perut
46 Temani tidur
47 Yoga
48 Merasa bersalah
49 Pasangan yang baik
50 Mimpi basah
51 Istri bohongan
52 Somay
53 Rujak mangga
54 bernafsu
55 Siaga
56 Persiapan
57 Kesakitan
58 Melahirkan
59 Jujur
60 Bahagia
61 Tamu
62 Bertengkar
63 Sabar
64 Culik
65 Hilang
66 Di sekap
67 Cerai
68 membantu Aliya
69 Mau berpisah
70 Keguguran
71 Di tinggal
72 Kesepian
73 Kue
74 Nasehat bu Retno
75 Rindu
76 Mimpi buruk
77 Menyusul
78 Punya adik
79 Do'a Vania
80 Dari Nol
81 persiapan
82 Sah
83 Malam berwarna
84 projek bikin adik
85 Jalan-jalan
86 Pantai
87 Bertemu
88 merajuk
89 Sampai
90 Poligami
91 Hamil
92 End
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Awal
2
Butuh pengakuan
3
Honeymoon
4
Berangkat
5
Bermain kasar
6
Main perempuan
7
menikah siri
8
Kedatangan Bu Retno
9
Pulang
10
Bimbang
11
Ancaman bu Retno
12
Nasehat Farel
13
Aliya pergi
14
Berbaikan
15
berangkat bersama
16
Perjanjian
17
Mencari tau
18
Pesimis
19
Cerai
20
Menemui Aliya
21
Kebohongan apa lagi?
22
memiliki pergi
23
Bercerai
24
Mencari Aliya
25
Serasa pengantin baru
26
Datang
27
Hamil
28
CCTV
29
Marah
30
Ngidam
31
Kedatangan Dikta
32
Minta maaf
33
mulai mencair
34
cita-cita
35
Cemburu
36
berdebat
37
Pingsan
38
Hamil
39
Calon ibu
40
Manja
41
Ngidam Nasya
42
Susu Hamil
43
Istri ku
44
Undangan Selin
45
Kram perut
46
Temani tidur
47
Yoga
48
Merasa bersalah
49
Pasangan yang baik
50
Mimpi basah
51
Istri bohongan
52
Somay
53
Rujak mangga
54
bernafsu
55
Siaga
56
Persiapan
57
Kesakitan
58
Melahirkan
59
Jujur
60
Bahagia
61
Tamu
62
Bertengkar
63
Sabar
64
Culik
65
Hilang
66
Di sekap
67
Cerai
68
membantu Aliya
69
Mau berpisah
70
Keguguran
71
Di tinggal
72
Kesepian
73
Kue
74
Nasehat bu Retno
75
Rindu
76
Mimpi buruk
77
Menyusul
78
Punya adik
79
Do'a Vania
80
Dari Nol
81
persiapan
82
Sah
83
Malam berwarna
84
projek bikin adik
85
Jalan-jalan
86
Pantai
87
Bertemu
88
merajuk
89
Sampai
90
Poligami
91
Hamil
92
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!