Sebuah kereta kuda mewah bergerak sepanjang jalan. Ditarik oleh sepasang kuda hitam yang bersemangat, kereta itu bergerak dengan cepat tanpa gangguan. Sesekali terjadi guncangan akibat jalan yang tidak rata. Namun itu tidak menggangu kenyamanan di dalam kereta.
Justin Halbert Chanstel dengan pakaian formal pelayan yang ia kenakan memandang lingkungan dari balik jendela kereta. Rambut silver-nya yang selalu rapi dan cerah itu selalu menjadi salah satu keunikannya. Di kereta, ia ditemani oleh seorang wanita cantik berambut blue navy panjang tetapi tidak menunjukkan sifat feminim. Sebaliknya, wanita itu memakai armor putih dan pedang di pinggangnya sehingga memancarkan perasaan gagah dan kuat. Wanita ini adalah Erline Niech Faihacea seorang ksatria yang ditugaskan sebagai penjaga pribadi Clara.
Kedua tidak saling berbicara. Walau melayani keluarga yang sama, mereka memiliki tuan yang berbeda selain itu mereka memiliki lingkup kerja berbeda. Keduanya diam di kereta hingga mereka sampai di barak.
Barak terdiri dari tiga bangunan utama yang masing-masing memiliki tiga lantai dan ketiga bangunan itu memiliki fungsi yang berbeda, ada sebagai pusat administratif, asrama, dan gedung pelatihan. Normalnya, setiap tamu dan kereta akan diperiksa di depan gerbang masuk tetapi setelah penjaga melihat bendera yang berkibar di kereta, mereka tahu bahwa kereta ini berasal dari landlord. Justin dan Serlin disambut oleh beberapa pegawai dan instruktur lalu dituntun menuju ruang tamu.
Mereka hanya sebentar di sana, sebelum kembali bergerak masuk lebih dalam ke barak. Tentunya mereka ditemani oleh Winson karena kedatangan perwakilan Rumah Fertiphile harus disambut dengan ramah. Walaupun mengikutsertakan latarbelakang Justin dan Erline yang berasal dari keluarga bangsawan tingkat rendah serta posisi mereka di county, secara hirarki Winson masih lebih tinggi. Tidak hanya dia sebagai Sir/baronet dia juga adalah seorang Kepala Barak sementara Justin hanyalah seorang pelayan dan Erline masih belum mendapat title dame/baronetess. Namun karena mereka berdua memiliki stempel Rumah Fertiphile, maka kedatangan mereka adalah hal resmi dan harus disambut dengan hormat.
Erline berjalan tetapi pandangannya sekali-kali melirik lingkungan. Walaupun ia lulusan akademi militer, tetapi suasana barak cukup membuatnya nostalgia. Tujuan rombongan itu adalah kantin, mereka akan menemui seseorang yang sangat penting.
Grain melihat sekumpulan orang yang masuk. Ada beberapa instruktur, prajurit senior, dan staff, selain itu terdapat Winson, seorang wanita ber-armor, dan seorang pria berambut silver dengan setelan. Grain tidak tahu siapa wanita dan pria bersetelan itu tetapi kedatangan Winson dan beberapa orang lainnya telah mengkonfirmasi bahwa mereka punya posisi khusus.
Sambil terus mengunyah makanannya, dia masih melirik rombongan yang berada di mulut pintu. mereka terlihat mencari-cari kanan-kiri, kemudian tatapannya dan wanita blue navy itu bertemu. Grain kaget dengan gerakan rombongan yang bergerak ke arahnya. Dia tidak merasa melakukan kesalahan dan juga tidak melakukan semacam prestasi. Grain agak gugup tapi tetap berusaha tenang dan fokus mengunyah makanannya.
"Tuan Muda?"
Berdiri di depan, pria bersetelan membungkuk diikuti oleh gerombolan bahkan termasuk wanita blue navy dan Winson juga memberi salam kesatria.
Grain langsung panik.
Ada apa ini?!
"Apa-"
"Angkat kepala kalian."
Suara dingin memotong ucapan Grain. Ia kemudian memalingkan wajah.
Ah ... tentu saja, kenapa aku lupa?
Alex memberi tatapan santai kepada semua orang yang mendatanginya. Setelah kasus Lane, secara tidak terduga statusnya sebagai anak bangsawan segera bocor. Tidak ada yang tahu siapa yang membocorkan hal itu. Ada kemunginan ini berasal dari instruktur yang memiliki keterkaitan dengan murid. Sehingga mungkin instruktur itu memberitahu mereka tentang status Alex.
Segera 180° nasib Alex sebagai murid malang berubah menjadi boss mafia Hongkong.
BOSS!
Kakak tertua!
Tuan Besar!
Begitulah para murid memanggilnya. Semua orang awalnya tidak memerdulikannya kini mendekat layaknya lalat yang menemukan kotoran. Tentu saja orang yang sudah terlebih dahulu mengenalnya seperti Grain dan Riven menjadi canggung. Untunglah sikap Alex sama sekali tidak berubah terhadap mereka dan dengan perlahan mereka kembali pada suasana persahabatan walau tentunya masih lebih kaku dari sebelumnya.
"Sudah lama Justin. Kau terlihat semakin tinggi."
Alex memberi senyum tipis. Kini ia bertemu dengan pelayan kecilnya setelah terpisah enam bulan.
"Iya Tuan Muda, keagungan Anda masih tetap bersinar bahkan lebih cerah dari sebelumnya."
Alex tertawa kecil. Kelihaian pujian Justin memang masih tajam dan tentu saja sebagai penyandang kamidere complex, Alex tidak bisa tidak tertawa setelah mendapat pujian setinggi langit itu.
"Tuan Muda, terlebih dahulu hamba ucapkan selamat atas keberhasilan Anda dalam pelatihan musim ini."
"Hmm ... apa artinya aku bisa kembali ke rumah?"
"Iya Tuan Muda. Hamba dan Nona Faihacea ditugaskan untuk menjemput dan mengawal Anda," ucap Justin.
"Tuan Muda, suatu kehormatan untuk dapat kembali menghadap keagunganmu."
Erline memberi senyum hangat di kepada Alex. Namun dalam hatinya, ia selalu memandang tuan muda ini sebagai seseorang yang tidak berguna. Tidak dapat menggunakan seni pedang, pemalas, dan manja adalah tipe yang sangat dibenci Erline. Belum lagi tuan muda ini sering membuat masternya, Clara menjadi sedih dan terbeban dengan pertumbuhan anaknya. Dia secara pribadi bersimpati kepada Clara. Kenapa wanita baik ini harus mendapat anak seburuk ini? Lupakan wajahnya yang tampan, dia tidak memiliki kualifikasi lain yang layak! Namun tidak mungkin dia memberi tatapan atau sikap yang provokatif. Bagaimanapun tuan mudanya ini masih tetap anak dari masternya dan seorang bangsawan tingkat tinggi.
Tentu saja, lemparan saling salam ini membuat kantin menjadi hening dan mencekam. Hampir semua orang di kantin berasal dari keluarga rakyat jelata. Sehingga etiket dan sopan santun para bangsawan membuat mereka gugup. Mereka bingung bagaimana merespon setiap salam orang-orang hebat ini. Apakah mereka harus ikut memberi pujian? Apa mereka cukup diam saja? Atau menurunkan pandangan? Walaupun mereka tahu Alex adalah bangsawan, tetapi orang itu tidak pernah menunjukkan etiket seperti sebelumnya sehingga mereka merasa bahwa Alex sangat pandai berbaur.
"Hmm ... ada apa dengan kalian berdua?"
Alex merasakan kegugupan Riven dan Grain yang menyebabkan kedua orang itu seperti mengalami sembelit. Dia sadar, lokasi saat ini sangat wajar menyebabkan adanya kegugupan berlebihan. Bahkan seorang Winson yang tsundere pun tidak mengatakan sepatah kata pun.
Grain dan Riven menggelengkan kepala mereka dengan cepat. Kondisi dimana Alex saat ini dan Alex beberapa saat lalu terasa berbeda. Mereka tahu perbedaan statusnya tetapi setelah melihat secara langsung, perasaan imaginasi terintimidasi dan gunung es sangat mereka sadari sekarang.
"Hah ...."
Alex menghela napas, kenapa mereka lebih takut kepada Justin dan kesatria wanita ini daripada aku?
"Justin, kita akan bicara nanti. Kalian sebaiknya membantuku untuk mengumpulkan barang."
"Baik Tuan!"
Alex melanjutkan makannya dan tidak lagi memerdulikan mereka. Setelah selesai, ia berserta Justin dan Erline pergi kemarnya untuk mengambil semua barang dibutuhkan. Besoknya, ia berpamitan dengan Grain dan Riven. Awalnya masih ada empat hari lagi sebelum selesainya pelatihan musim ini tetapi karena atas perintah Rumah Fertiphile dan mempertimbangkan bahwa Alex tidak berniat bekerja sebagai prajurit, maka ia pun dapat keluar lebih awal. Namun apakah ia akan kembali atau tidak pada pelatihan musim berikutnya, itu tergantung dari keputusan count.
Adapun Winson ....
"Hahahahahahaha ... akhirnya!!"
Malam setelah kepergian Alex dari barak, ia membuat pesta pora. Setelah sekian lama dibebani oleh si setan mysophobia itu akhirnya ia bebas. Perasaan lega dan ringan ini, seolah dia kembali ke masa jayanya.
"Ayo ayo, minum sepuasnya! Hahahahaha ...."
"Baik, Sir!"
Para instruktur juga senang. Selama orang itu ada, mereka merasa sulit untuk melakukan sesuatu. Walau bocah itu tidak pernah mengganggu pekerjaan mereka, tetapi perasaan seolah diawasi oleh atasan secara langsung jelas membuat semua orang gugup.
"Hah ... akhirnya hidup indahku kembali. Hahahaha ...."
"Sir, bukankah dia akan kembali di setelah liburan?"
"Hah? Jelas TIDAK dan TIDAK akan pernah! Jangan khawatir, aku sudah memberi laporan bahwa nilainya sempurna. Tidak ada lagi yang bisa dia dapat di sini."
Winson telah mabuk dan wajahnya sangat merah tetapi ia masih lancar berbicara.
"Tapi, apa itu tidak masalah Sir?" tanya salah satu instruktur . Tentunya semua orang di sini tidak mau reputasi mereka sebagai instruktur rusak hanya karena manipulasi nilai yang tidak dapat dibuktikan.
"Yayayaya ... jangan khawatir. Walau orang itu pemalas dan aneh, dia sangat berbakat!"
Para instruktur sadar akan hal itu. Awalnya mereka pesimis dengan kemampuan berpedang Alex setelah mendengar bahwa dia tidak pernah menang sparing dengan kedua saudaranya. Namun melihat pertumbuhan eksponensialnya yang mampu menyusul para murid yang lebih senior, mereka merevisi pandangan mereka. Jika bukan karena sifatnya, mereka tentu akan sangat senang menerima Alex di pelatihan mereka tetapi sayangnya ilusi semata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments