"Sheol, aku ingin kamu menikmati hidupmu."
Suara itu terus berdengung di pikiran Sheol. Dirinya yang mahahebat itu hanya kebingungan apa maksud kalimat sialan itu.
Jadi kau mengasihani hidupku! Hei! Hei! Menurutmu siapa yang selalu menyuruhku membuat Supernova dan melulu-lantahkan dunia, bajingan sialan. Dan sekarang kau datang dan menyuruhku menikmati hidup di selang waktu aku baru bangun! Dasar bajingan psikopat!
Sama seperti sebelumnya. Dimanapun ia melihat, hanya kegelapan yang ada. Hanya ada satu alasan dari semua ini. Dia sedang tertidur. Perlahan Sheol membuka matanya, hal pertama yang ia lihat adalah sebuah benda-tidak, itu terlihat seperti bintang kecil yang digantung.
"Oooh ya ampun, dia sudah bangun."
"Lihat! lihat! Matanya yang bening itu. Dia sungguh tampan!"
"Tuan muda, lihat kemari."
Gaca ... gaca ....
Sheol kesal dengan bunyi gaca-gaca.
Dari sepasang benda yang terlihat seperti paha ayam. Belum lagi ditambah dengan teriakan histeris dari para pelayan yang tiba-tiba menjadi fans-nya.
Sial! Kalau tahu gini, mending aku turun menggunakan avatar aja.
Dengan pikiran kesal, Sheol terus menyesali keputusannya. Ia telah turun ke dunia mortal dalam wujud seorang bayi.
Tubuh sialan ini! Hah sial!
Dengan tubuhnya yang sangat lemah, Sheol tidak bisa bergerak bebas. Ia bahkan masih belum dapat berdiri dan berbicara. Sementara ia terus berpikir, para pelayan wanita masih berteriak karena terpesona dengan keimutan Sheol kecil.
Suara tangisan bayi terdengar.
"Nya ... nya ... nya ... nya!"
(Hei kalian, diam!)
"Astaga Tuan Muda, Anda memang terlihat tampan."
"Benar! Benar! Tuan Muda, apa yang Anda katakan benar. Anda sangat imut."
Sheol hanya bisa menarik napas. Ia masih belum bisa membungkam makhluk-makhluk rendah ini dengan kondisinya saat ini.
"Hei apa kita harus memeriksa popoknya dulu?"
"Begitukah? Aku belum pernah mengurus bayi sebelummya."
"Hmm ... kita sebaiknya membawa Tuan Muda ke Nyonya."
Pelayan paling senior memberi masukan terbaik. Ini adalah jam makan untuk Sheol kecil. Sudah waktunya baginya untuk mendapat asupan ASI.
Hmm ... ASI yaa .... tidak buruk.
Selama menjadi bayi, menyusui mungkin adalah pekerjaan yang paling ia nikmati. Karena setelah itu ia akan segera mengantuk dan tertidur.
"Nyonya."
Pelayan senior yang membawa Sheol menyapa Clara.
"Ooh ada apa? Apa sudah waktunya?"
"Iya Nyonya."
Clara tersenyum. Ia pun menggendong Sheol dan mulai memberikannya ASI.
"Alex kecilku. Setiap hari kamu semakin bercahaya. Teruslah menjadi matahari kecilku."
Clara tersenyum sambil menatap Sheol. Dia kemudian memberikan kecupan kasih sayang di dahi anak tersayangnya itu.
Hmm ... dasar mortal aneh. Hei ... kalian tahu, matahari itu jutaan kali ukuran planetmu dan itu panas. Apa kalian mau aku memanggang kalian?
Sheol sebenarnya sadar, saat ini dia berada pada salah satu dunia mortal bernama Midgard yang menjadi salah satu bagian dalam Univorsum. Keberadaan intelektual mortal di Midgard sangatlah rendah dan hanya berada tahap teologis hingga metafisik belaka. Namun Sheol memilih mengabaikan itu. Walau selain dikenal sebagai sang Maut, Sheol juga dikenal sebagai Dewa Pengetahuan tetapi ia menolak membantu perkembangan intelektual makhluk hidup secara eksplisit. Artinya, dia hanya akan memberi beberapa motivasi atau ide dasar yang biasanya disalurkan melalui mimpi. Itu sebabnya dia juga dikenal pula sebagai salah satu dewa mimpi. Tentu saja, keberadaan Sheol sebagai sang Mahatahu itu didasarkan dari kepemilikannya terhadap alam immortal keempat yang disebut Empty.
Berbeda dari tiga alam immortal lain (Underworld, Heaven, dan Hereafter), Empty adalah alam abstrak yang memisahkan antara kenyataan dan virtual serta menjadi tabir antara berbagai alam fisik yang berbeda. Sehingga diantara keempat alam, Empty adalah alam paling misterius karena walaupun Sheol adalah pemilik Empty, faktanya kecuali Alam Pikiran (Ru-Aleaql), Alam Mimpi (Ru-Hulheim) dan Alam Pembatas (Ru-Barieim), beberapa alam kecil lainnya yang berada di Empty diatur dan dikontrol secara independen oleh archdeus lain, seperti Al-Raheim (Alam Rahim) yang diatur oleh Almadeus.
Perlahan, mata Sheol memberat.
Hah ... mungkin tidur sebentar bisa membantu.
Sheol pun tertidur lelap. Sama seperti sebelumnya.
"Oooh, ya ampun dia tidur lagi."
Pelayan senior itu berbisik pelahan sambil membuat senyum puas di wajahnya. Clara yang masih menggendong Sheol juga tersenyum sambil memandangi anak tersayangnya itu.
Ia pun perlahan meletakkan Sheol ke ranjang bayi. Ia juga menggoyang-goyangkan ranjang bayinya itu agar Sheol dapat tidur pulas.
"Ooh lihat Nyonya, dia mengisap jarinya."
Para pelayan masih tergila-gila dengan keimutan Sheol. Kamar itu menjadi hening. Tidak ada yang tega berbicara. Semua demi sang bayi dapat tidur nyaman.
Oohh Ya ampun. Menjadi bayi ternyata enak juga. Hahh ... aku berasa seperti sampah masyarakat. Hanya makan, tidur, boker, hah ... inilah hidup. Tidak perlu lagi bekerja, menyiksa, ataupun berperang. Kenapa God Emperor tidak pernah membuat dunia sedamai ini?! Dasar, dia memang munafik!
Sheol merasa kalau ia akhirnya dapat menikmati hidupnya. Tapi itu hanya sementara.
Hei, hei ... kenapa rasanya tidak nyaman. Apa ini?! Oh ****, here we go again. Apa aku harus menangis lagi?
Sheol berusaha untuk tetap menjadi seorang lelaki sejati. Ia menahan tangisannya. Namun semakin ia menahannya, semakin ia merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya ia pun menyerah.
Suara tangisan bayi kembali terdengar.
Segera seorang pelayanan berlari menuju Sheol setelah mendengar tangisannya. Sheol selalu dijaga 24 jam oleh satu orang pelayanan yang memiliki shif-nya masing-masing.
"Ooh ya ampun Tuan muda."
Pelayan itu cukup kaget. Karena Sheol terkenal di antara para pelayanan sebagai bayi yang nyaris tidak pernah nangis. Adapun Sheol kecil menangis karena ....
"Mari, saya akan mengganti popok Anda."
Pelayan itu dengar cekata mengangkat Sheol dan segera mengganti popoknya. Adapun Sheol ....
Ooh sial, membiarkan seorang wanita melihat dan meraba bokongku seperti ini. Lebih baik aku mati aja!!!
Saat ini tubuh Sheol yang merupakan manusia yang dinamai Alex, akan dapat dibunuh dengan mudah. Namun hal itu tidak akan berlaku bagi tubuh utamanya. Jadi jika tubuh Alex (tubuh manusia Sheol) hancur, tubuh archdeus akan baik-baik saja.
Begitulah kisah damai Sheol dan tidak terasa, kini ia pun sudah berusia 15 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
ay Jago
mantao
2023-03-02
1