ARCHPEDIA: Introduce the Pontificia

The His Holiness ....

Tadi gua udh ngejelasin mengenai Masyarakat Bangsawan bukan? Nah, sekarang gua akan ngejelasin mengenai persekutuan religi terbesar di Benua Laurensia, yakni The Holy Templar of Pontificia.

Pantificia dengan nama resmi, The Holy Templar of Pontificia adalah organisasi keagamaan yang memimpin jemaat penganut Kepercayaan Hexatheism yang dibawa oleh sang Rasul Pallas Avigneus. Organisasi ini adalah organisasi multinasional terbesar di dunia, memiliki jemaat sebesar 55% populasi manusia. Pantificia adalah Persekutuan dari 400 Kuil Agung dan 9 Keanggotaan Kuil Skismatik yang tersebar di seluruh wilayah benua Laurensia, kecuali negara-negara demon, elf, dark elf, dwarf, beastman, dan beberapa negara manusia.

Kuil-kuil Skismatik adalah komunitas kuil yang terdiri dari 6 Kuil Saintika, 1 Kuil Hexar, 1 Kuil Persekutuan Iberal, dan 1 Kuil Yang Esa (Kuil Pusat) di Sacrorum. Kuil-kuil Skismatik dianggap sebagai satu kesatuan tunggal (tidak dibawahi oleh kuil lainnya) sehingga praktiknya dapat memberikan pendalilan, pembaiatan, bahkan hingga pengkafiran. Dalam Kongres Sacrorum, suara dari Kuil-kuil Skismatik memiliki bobot yang yang lebih tinggi daripada suara Kuil Agung. Sehingga dalam kongres tersebut, delapan dari sembilan Kuil Skismatik akan duduk di kursi wakil ketua dan kepala dari Kuil Yang Esa akan duduk sebagai ketua kongres.

Kepala dari Kuil-kuil Skismatik memiliki gelar yang lebih tinggi daripada Pontifex dari Kuil Agung. Para kepala dari Kuil Saintika dan Hexar kecuali kepala Kuil Yang Esa disebut sebagai Rex Pontifex. Sementara Kepala Kuil Yang Esa disebut sebagai Pontifex Maximus.

Pontifex Maximus dipilih melalui musyawarah pada Kongres Sacrorum dan tidak memiliki batas masa kepemimpinan, kecuali jika ia meninggal atau mengundurkan diri.

Secara struktural, Pantificia terdiri dari:

1. Pontifex Maximus

Pontifex Maximus dengan panggilan kehormatan the His Holiness, the Holy Godfather, the Voice of Apostolic and Prophetic, dan the Right Eminence the Overlord Spiritual.

Pontifex Maximus adalah kepala Kuil Yang Esa, Saint Pallas Avigneus' Parthenon. Sebutan untuk Kuil Yang Esa/ Kuil Utama adalah Parthenon, sementara di bawahnya adalah Kuil Agung/ Kuil Saintika/ Kuil Hexar Templar disebut Pontheum. Selain menjadi kepala Kuil Yang Esa, Pontifex Maximus juga secara otomatis akan menjadi pemimpin The Holy Templar of Pontificia, Supreme General of Hexar Templar Order, Ketua Kongres Sacrorum, dan penguasa Great Yizantin Theocracy States.

Pemilihan, pengangkatan, ataupun pemakzulan seorang Pontifex Maximus ditentukan melalui Kongres Sacrarum. Kongres ini berisi seluruh Kepala Kuil Agung dan Kuil Skismatik yang tergabung dalam Pontificia. Biasanya ketika pemilihan, kongres akan sementara dipimpin oleh seorang pontifex tertua yang hadir. Kemudian ketika pontifex maximus yang baru telah terpilih, maka otomatis pontifex maximus tersebut akan menjadi pemimpin kongres.

Pontifex Maximus tidak memiliki masa jabatan. Jadi kecuali dia melakukan tindakan kejahatan luar biasa (murtad/genosida/bidaah) maka ia akan tetap menjadi pontifex maximus seumur hidup atau sampai mengundurkan diri. Itulah sebabnya, Pontifex Maximus adalah manusia nomor 1 di dunia, bahkan seruannya jauh lebih berpengaruh dari para kaisar sekalipun.

2. Rex Pontifex

Rex Pontifex adalah kepala kuil-kuil Skismatik (Pontheum) kecuali Kuil Yang Esa (Parthenon). Rex Pontifex secara struktural memiliki tingkat lebih tinggi dari pontifex tetapi memiliki tingkat lebih rendah dari Pontifex Maximus.

Segala hal dalam pemilihan, suksesi (Pembaiatan), hingga pemakzulan seorang Rex Pontifex berada dalam wewenang penuh Pontheum mereka sendiri. Bahkan seorang Pontifex Maximus tidak dapat mengganggu gugat keputusan internal Kuil Skismatik. Sehingga setiap Rex Pontifex dari berbagai Kuil Saintika dan Kuil Hexar tentu memiliki cara pemilihan tersendiri.

Dalam Kongres Sacrarum, posisi Rex Pontifex adalah sebagai wakil ketua. Mereka juga memiliki suara yang lebih kuat daripada pemimpin kuil agung.

3. Pontifex

Pontifex adalah pemimpin Kuil Agung (Pontheum). Mereka dipilih berdasarkan otoritas sang Pontifex Maximus. Dalam Kongres Sacrarum, posisi mereka adalah anggota kongres. Mereka punya hak bersuara dan perlindungan yang dijamin organisasi kuil. Dalam mengurus urusan perkuilan, Pontifex ini selalu dibantu oleh High Priest.

3. High Priest (Pendeta Tinggi)

Merupakan posisi kepala keagamaan lokal dalam kepercayaan Hexatheism. High Priest memimpin sebuah kuil yang disebut Presbhenon.

Presbhenon memiliki status administratif di bawah Pontheum. Jika disejajarkan dengan hierarki feodal, High Priest dapat disetarakan dengan count ataupun marquess, sehingga Pontheum adalah wilayah administratif setara county ataupun march.

Walaupun tidak punya suara dalam Kongres Sacrorum, seorang High Priest masih sangatlah dihormati, karena dia hanya perlu satu langkah lagi untuk menjadi seorang Pontifex.

Pemilihan, pengangkatan, hingga penurunan seorang high priest dilakukan oleh seorang pontifex. High Priest tidak mesti harus seorang kepala Presbhenon, biasanya High Priest muda akan membantu Pontifex dalam pekerjaannya.

4. Priest

Merupakan posisi kepala agama pada suatu kuil. Mereka biasanya memimpin upacara keagamaan pada tingkatan pedesaan. Para priest sering dianggap guru karena mereka biasanya akan memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak.

Priest Hexatheism memimpin kuil yang bernama Presbheum. Kuil tingkat presbheum adalah kuil tingkat paling rendah dalam Organisasi Pontificia. Kebanyakan Presbheum terletak di pedesaan.

Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian seorang priest dilakukan oleh seorang high priest. Sama halnya dengan High Priest, posisi priest juga tidak mesti harus kepala Presbheum tetapi juga dapat menjadi orang yang membantu High Priest.

5. Serkon

Serkon adalah para biarawan/biarawati yang membantu setiap proses kegiatan keagamaan. Mereka bukanlah posisi administratif bergelar, tetapi lebih ke golongan. Serkon bisa dibilang adalah para pendeta muda (secara hierarkis, bukan usia).

6. Discimpion

Discimpion merupakan kelompok agawamawan/ti yang dapat diartikan sebagai murid. Mereka masih berada pada tahap pendidikan menjadi seorang agamawan/ti sejati. Baik para discimpion ataupun serkon berada pada bimbingan para priest.