pedang pora

Nada yang masih di dalam kamarnya tidak kuas menahan air matanya. Tangis haru pun pecah saat mendengar saksi berkata sah. Kini surganya kembali dan berpindah ke Saga. Kini ia telah resmi menjadi istri dari pria yang diam-diam telah ia cintai, kini namanya pun berubah menjadi nyonya Saga Bimantara.

"Yuk Nad, suami lo udah nungguin tu" ujar Tasya.

Tasya pun menggandeng Nada keluar dari dalam kamar dan kini menuruni anak tangga satu demi satu dengan baju kebaya putihnya dan hijab yang menutup kepalanya beserta hiasan kepala berupa siger menambah pancaran kecantikan yang di miliki Nada. Saga bahkan benar-benar menatap Nada tanpa menundukkan kepalanya sekarang, karena Nada sudah menjadi mahramnya saat saksi berkata 'sah' tadi. Ia seakan terpesona pada gadis yang saat ini telah resmi menjadi istrinya.

Pandangan Saga bahkan tidak pernah lepas dari wajah cantik istrinya sampai Nada sudah duduk di sampingnya pun ia masih setia menatap wajah ayu Nada.

Nada perlahan mengambil tangan Saga dan mencium tangan sang suami pertanda baktinya pada Saga dan itu berhasil membuat hati sang empu berdesir hebat. Saga pun membalas dengan mencium kening Nada, kemudian ia memegang ubun-ubun untuk di bacakan doa.

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khairimaa jabaltahaa 'alaih. Wa audzubika min syarriha wa syarrima jabaltahaa 'alaih."

_________________________

Kini acara pedang pora akan berlangsung, jantung Nada benar-benar tidak karuan. Padahal dia sudah geladi bersih kemarin tapi tetap saja ia takut melakukan kesalahan.

Nada memakai baju kebaya berwarna biru langit, warna favoritnya yang menjuntai panjang di belakangnya sampai terseret di lantai. Sementara Saga memakai pakaian Dinas utamanya, serta baret hijau dan brevet-brevet yang menunjukkan prestasinya. Sungguh Saga malam ini semakin terlihat gagah dan tampan dengan pakaiannya.

Nada mengalungkan tangan kanannya di tangan kiri Saga, kini mereka sudah berdiri di depan pintu tinggal menunggu pemimpin upacara memberikan arahan.

"Hormat grak!" ucap pemimpin upacara, seketika pasukan menaikkan pedangnya keatas.

Sraang...

Suara hunusan pedang terdengar diacara yang hikmat itu.

"Saya harap kamu siap mendampingi suamimu yang terlalu kaku ini dan selamat datang di dunia saya Nada" ucap Saga sebelum memulai melangkah. Membuat Nada menatap sang suami begitu lekat.

Saga dan Nada berjalan beriringan, semua mata merasa takjub dengan acara sakral khas militer ini, Nada juga tidak pernah menyangka kalau dirinya melakukan acara seperti ini saat menikah.

Mereka berjalan di atas karpet merah menyusuri lorong pedang yang berada di atas kepala mereka membentuk gapura.

Alunan musik dan puisi mengiringi langkah mereka.

"Hadirin yang kami hormati kita saksikan sekarang mempelai sedang melewati pagar pedang yang mengandung makna bahwa dalam kehidupan ini, banyak terjadi rintangan-rintangan yang di hadapi baik semasa mengikuti pendidikan maupun dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan kehidupan yang akan datang. Rintangan-rintangan tersebut sekarang dihadapi dan diselesaikan bersama mempelai putri sehingga tujuan mulia yang baru ini dapat tercapai."

Pasukan menurunkan pedang saat kedua mempelai sudah melewati mereka. Setelah itu Saga dan Nada tiba di tengah-tengah aula. Inspektur upacara dan istri menghampiri Saga dan Nada memberikan kalung bunga melati pada Saga dan buket bunga pada Nada serta memberikan baju dan perlengkapan Persit. Setelah itu inspektur upacara kembali ke tempat.

Kemudian pemimpin upacara memimpin pasukan berjalan untuk mengelilingi kedua mempelai sehingga Saga dan Nada berada tepat di tengah-tengah pasukan pedang pora. Pasukan menghunuskan pedang mereka keatas dengan rapih setelah itu Saga mendekati sang istri dan mencium keningnya.

Seketika pasukan bebalik dan berlutut sehingga para tamu undangan dapat menyaksikannya. Betapa bahagianya Nada sekarang bisa merasakan acara sakral yang indah khas militer ini.

"Sumpah gue iri banget sama si Nada, Dim. Gue mau cari om-om tentara deh disini, siapa tau ada yang kecantol sama gue. Secarakan gue gak kalah cantik dari si Nada" ucap Nada pada Dimas yang berdiri tepat di sampingnya.

"Dih, gak usah halu lo" Dimas mengusap kasar wajah Tasya.

"Iih, Dimas berantakan riasan gue anjir" Tasya memukul lengan Dimas dengan tidak santainya membuat sang empu melengguh kesakitan. "Lo tu ya Dim, gak suka banget liat gue seneng" wajah Tasya berubah cemberut.

"Lo nya aja yang gak peka bego. Dia tu maunya lo ngehaluin dia bukan lo malah ngehaluin yang lain" ucap Raiden.

Sampai ajal menjemputku

Ku selalu mencintaimu

Menyayangmu

Engkau tulang rusukku

Hingga di surganya Allah

ku ingin bersamamu

Dan menjadi

Bidadari cintamu

Alunan syahdu dari rekan-rekan Saga yang hadir menghibur malam resepsi pernikahan Saga dan Nada malam ini.

Nada dan Saga berdiri di atas pelaminan menyalami dan senyuman pada tamu yang hadir mengucapkan selamat kepada keduanya. Rasanya kaki Nada sangat pegal karena sedari tadi ia belum sempat duduk.

Mana masih banyak lagi tamu undangan yang mengantri untuk memberi ucapan selamat.

Para rekan Saga naik ke atas pelaminan memberikan selamat.

"Widih, udah jadi manten aja ya let" Gibran memeluk Saga.

"Gilak bener bang, gak denger deket sama cewek, tau-tau udah langsung ikut pengajuan aja. Lah sekarang malah naik pelaminan duluan." ujar Reza menyalami Saga.

"Kita mainnya halus aja za" ucap Saga yang mengundang tawa rekan-rekannya.

"Ini nih yang parah banget, satu asrama, tiap malam tidur bareng, eh mau nikah gak ngomong-ngomong" ucap vikri tidak habis pikir. "Taunya nih dari si Dirga yang denger gosip kalau abang pengajuan."

Saga terkekeh. "Gimana lagi pik? jodoh datangnya sat set" jawab Saga enteng sambil melirik sang istri yang menyimak saja.

Satu yang Nada tau, Saga hanya mau banyak berbicara jika dengan rekan-rekan yang dekat dengannya.

"Selamat mas, akhrinya nikah juga, kirain mau jadi penghuni asrama lajang" kekeh Dirga dan juga yang lain, sementara Saga mendelikkan matanya pada Dirga. Dirga langsung kicep mendapatkan pelototan dari seniornya itu. "Doain saya cepet nyusul" sambung Dirga salah satu rekan seasrama Saga.

"Tugas yang bener dulu kamu, baru nyusul saya" ucap Saga tegas setengah bergurau.

Kini berganti dengan yang lain, seorang pemuda yang juga rekan Saga bersiul menatap Nada "cantik betul anak komandan ini bang."

"Bini saya ini, jangan macam-macam kamu" ucap Saga penuh penekanan.

Nada tertawa melihat itu.

"Bwahaha, galak amat. Gak saya ambil kok bang, kan udah jadi istri situ."

Kini rekan-rekan Saga sudah turun berganti dengan tamu-tamu yang lain. Kini berganti sahabat-sahabat Nada yang mengucapkan selamat.

"Huaaa... Nada lo tega banget ninggalin gue, malah nikah duluan. Entar gue main sama siapa dong?"ucap Tasya dengan air mata yang menggenang di pelupuk mata.

"Tu, lo masih punya 2 ajudan yang siap buat nemenin lo main Sampek puas" ucap Nada menunjuk Dimas dan Raiden dengan mulutnya.

"Enak aja gue di bilang ajudan si Tasya" tolak Dimas.

"Dia bukan ajudan si Tasya Nad, tapi calon imam" timpal Raiden.

"Ogah gue punya calon suami kayak dia" Tasya juga menolak habis Dimas.

"Ciee... Awas loh kalian berdua entar benci jadi cinta" tunjuk Nada pada Tasya dan Dimas bergantian.

"Bener tu, entar temen jadi demen" timpal Raiden juga.

"Ah, berisik deh lo pada. Lo Nada harus jadi istri yang bener. Dan lewatkan malam pertama dengan penuh kenikmatan" ucap Tasya berbisik. Ia memberikan amplop kepada Nada yang sudah Nada tau isinya apa.

"Bangsat lo sya!" maki Nada. Tasya hanya terkekeh geli.

"Cepet kasih gue ponakan ya Nad. Jangan lupa fist nightnya Livestreaming" Dimas Menaik turunkan alisnya.

"Gilak!" maki Nada pada Dimas.

Memang kedua sahabat Nada ini otaknya luar biasa.

"Selamat ya Nad, semoga lo bahagia dan bapak juga jangan buat Nada sedih ya, Harus buat Nada seneng terus. Awas aja kalau buat Nada sedih" ucap Raiden kepada Saga.

"Memangnya kamu berani sama saya?" tanya Saga seraya mendelik matanya.

Raiden tertawa garing "gak sih" Raiden menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Acara resepsi pernikahan telah usai, Nada dan Saga berada di depan kamar hotel yang telah di siapkan untuk mereka. Rasa canggung pun menghampiri keduanya. sejenak mereka saling bertatapan sebelum Saga dengan perlahan membuka pintu kamar hotel itu. Betapa terkejutnya mereka melihat lampu kamar yang temaram dan ranjang yang di hiasi oleh kelopak bunga mawar merah berbentuk hati ditengah ranjang, sangat indah.

Seketika mereka semakin canggung, jantung Nada sudah tidak bisa di ajak kompromi, Nada benar-benar gugup setengah mati. Sebelumnya seharusnya ia memikirkan malam ini, agar dia siap menghadapinya.

"Kamu bersihin diri kamu dulu, baru saya yang beresin tempat tidurnya" ucap Saga di tengah kecanggungan itu.

"Tapi Om–" belum selesai Nada berucap Saga sudah memotongnya.

"Pergilah."

Akhirnya Nada pergi masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di dalam kamar mandi Nada berpikir apa yang akan terjadi setelah dirinya selesai. "Apa gue bakalan di unboxing?" gumam Nada.

Akh, memikirkan itu membuat jantung Nada semakin tidak karuan.

Hayo lo, di ajak nikah hayuk aja. Giliran mau di unboxing kacau sendiri.

Nada sudah selesai dengan perlahan ia keluar dari dalam kamar mandi, ia melihat Saga sudah selesai membersihkan ranjang, kini Saga duduk di atas ranjang menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang sambil bermain ponsel.

"Nada udah siap" ucap Nada membuat Saga mendongak.

Kata-katamu terdengar ambigu sekali Nada.

"Siap apa?" tanya Saga, ia berdiri dari duduknya dan melangkah menghampiri Nada.

Nada berjalan mundur "siap mandi maksudnya. Om mikirin apa sih?" suara Nada terdengar takut.

"Kamu yang mikirin apa?" Saga nyelentik jidat Nada lalu mengambil handuk yang ia letakkan di atas ranjang. Dan gantian masuk ke kamar mandi.

Nada menghela nafas kasar, ia mulai gelisah dan memegangi dadanya. Rasanya jantungnya akan copot. Nada membanting tubuhnya di atas ranjang. Menunggu Saga keluar dari kamar mandi.

Saga sudah keluar dan melihat Nada sudah berbaring di atas ranjang.

Saga mengambil bantal dan selimut, membawanya ke sofa yang berada di depan televisi ia berencana tidur di sofa.

"Om mau ngapain?" tanya Nada yang sudah terduduk menatap Saga.

"Ya mau tidurlah apa lagi?"

Nada menatap Saga dengan bingung.

Bukankah malam pengantin di isi dengan pasangan pengantin yang saling berbahagia, memadu cinta? Dan tidur di atas ranjang yang sama?

Nada menghela nafas, tidak di pungkiri ia sedikit kecewa.

Tapi kini Nada cukup tau diri, mungkin Saga belum sepenuhnya menerima perjodohan ini. Hari ini benar-benar hari yang melelahkan untuknya dia tidak ingin memaksa sang suami. Nada pun menarik selimut berencana untuk tidur, tapi pikirannya melayang entah kemana. "Ya ampun Nada. Lagi mikirin apa sih?" batinnya sambil memukul kepalanya.

Sebanarnya Saga tidak dapat tidur karena situasi mereka terlalu canggung. Ingin tidur di samping Nada takut Nada menolaknya. Akhirnya Saga pura-pura memejamkan mata saja. Supaya Nada tidak menyadari kalau Saga juga canggung sekarang. Namun pada akhirnya Saga ketiduran juga.

Semantara Nada masih berusaha mati-matian untuk memejamkan matanya membawa ke alam mimpi. Nada merasa tidur di satu ruangan bersama Saga seperti ini saja sudah membuat Nada susah tidur begini, bagaimana jika mereka satu ranjang? Jantungnya terus berdetak tidak karuan.

Ia menoleh ke arah Saga yang sudah terlelap di atas sofa. Lalu perlahan turun dari atas ranjangnya menghampiri Saga.

"Bisa-bisanya ni om-om tidurnya pulas begini padahal situasinya lagi begini" gumam Nada. "Om kan suami Nada kenapa tidurnya harus terpisah begini sih?" lanjut Nada.

Ia terus memandang wajah damai sang suami yang jauh terlibat lebih tampan saat tertidur. "Kok bisa ya manusia tidur pun tetep ganteng. Ngorok kek Om biar ada kekurangannya."

Nada menghela nafas dan kembali menaiki ranjangnya. Bukan berusaha tidur Nada malah membuat ponselnya dan memilih menonton Drakor yang sudah ia download sebelumnya.

Saga terbangun dari tidurnya melirik Nada yang tengah asyik menonton di ponselnya.

"Nada" panggil Saga dengan suara serak khas bangun tidurnya. Saga pun menatap Nada.

"Eh, Om kenapa bangun?" tanya Nada sedikit kaget.

"Kamu berisik!"

Nada terkekeh "ya maaf om abisnya aku gak bisa tidur."

Saga menggelengkan kepalanya.

"Ya udah Om lanjut tidur lagi aja."

Bukannya mendengarkan ucapan Nada, Saga malah bangkit dari sofa ia pergi masuk ke kamar mandi. Mengambil air wudhu dan akan melaksanan sholat tahajud.

Saga keluar dari dalam kamar mandi, dan menggelar sajadah di atas lantai.

"Om mau ngapain?" tanya Nada sedsri tadi memperhatikan Saga dan kini akan bersiap untuk memulai sholatnya.

"Mau sholat tahajud."

Nada melongo menatap Saga, begitu tekunnya Saga soal ibadah, bahkan tengah malam begini ia sempatkan untuk tunduk pada Tuhannya di saat yang lain tertidur pulas.

"Tolong kasih tau gue kekurangan ini cowok apa? Beruntung banget emang gue dapat suami yang paket lengkap begini ya Allah" batin Nada kagum.

Nada tidak ikut sholat tahajud karena memang di belum tidur sama sekali. Nada hanya menunggu Saga sampai menyelesaikan ibadahnya.

Akhrinya Saga selesai sholat dan melirik Nada yang ia pikir sudah tidur tapi ternyata masih bangun dan kini menatapnya.

"Kamu belum tidur juga?" tanya Saga sambil melipat sajadah.

"Belum, susah tidur Om."

"Ya di paksain jangan malah nonton" ucap Saga, kini beralih melipat sarungnya.

"Ya kalau tadi Nada bisa tidur ya Nada gak nonton Drakor om."

"Jawab aja kamu kalau di bilangin" ucap Saga menatap tajam Nada.

Nada langsung kicep melihat tatapan tajam Saga yang terlihat mengerikan.

"Saya gak mau tau, kamu harus tidur sekarang. Besok kita bakal pindah ke batalyon, saya gak mau kesiangan. Paham kamu!" suara berinton serta lirikan maut Saga kembali perlihatkan pada Nada. Membuat Nada takut dan langsung mematikan ponselnya dan bergegas memejamkan matanya, ia takut kalau Saga bakalan marah.

Terpopuler

Comments

Heny Janitasari

Heny Janitasari

🤣

2024-05-28

1

Azzura 🌸

Azzura 🌸

Kasar amat suami
Dasar tempe mendoang 😒

2024-03-02

2

Astri

Astri

hahahhaah

2024-01-22

1

lihat semua
Episodes
1 "Yang penting baik agamanya"
2 Pahlawan
3 "Bukan cuma ganteng, Soleh lagi"
4 "Ajhussi rasa oppa-oppa"
5 "Pria yang gak bisa jadi milikmu sepenuhnya"
6 "Om Saga galak!!"
7 Calon suami
8 Ijab kabul
9 pedang pora
10 "karena itu hak saya"
11 Makmum
12 Transparan
13 Kesiangan
14 Bocil
15 Bukan sekedar pelepas nafsu
16 Hujan
17 Dokter ganjen
18 "Kalau mau kasih stempel tu disini "
19 Piyama dinosaurus
20 "Lewat satu detik kamu tidur di luar"
21 Kelewat sempurna
22 "Saya gila karena kamu"
23 Tamu bulanan
24 Mendapat tugas
25 Saingan terberat itu negara
26 Semua pekerjaan memiliki resikonya masing-masing
27 Berangkat
28 MERIANG!!
29 Sementara menjanda
30 Dikejar babi hutan
31 Bertemu kembali
32 Bincang-bincang
33 "Buat baby"
34 saingan bocil
35 roti sobek bertebaran
36 Aisyah
37 Manja
38 Pamit
39 Tanpa Om Saga
40 Tanah longsor
41 "Saya menemukanmu"
42 Trauma
43 Pertama dan terakhir
44 Kerja keras
45 Tugas darurat
46 Rumah sakit
47 Siuman
48 Cobaan
49 kentang
50 Ibu-ibu tidak beradab
51 Godaan
52 "Kamu milik saya "
53 Warteg
54 Ibadah subuh
55 Pelatihan
56 Kacang ijo sialan!!!
57 kabar bahagia
58 Para saudara
59 lagi-lagi
60 pelepasan
61 Kue putu
62 Wisuda
63 Kembali
64 Demi boneka beruang
65 Saga selingkuh?
66 Tidak terduga
67 Kehilangan
68 Penyesalan
69 Kekal abadi
70 Mulai koas
71 Suapan cinta
72 Teringat kembali
73 Terciduk
74 Cemburu melanda hati
75 Begal
76 Perkara cincin
77 Latihan
78 Latihan 2
79 Bandara
80 BOOM!!
81 Gugur pahlawan
82 Cahaya yang telah pergi
83 Nasehat Lingga
84 Gemas pingin punya satu
85 Cerita baru
86 UKMPPD
87 misi
88 Kabar bahagia dan kabar buruk
89 Misi penyelamatan
90 Seperti mimpi
91 Vitamin dari buk dokter
92 Perkara mangga muda
93 Hari bahagia Tasya
94 'Ndut'
95 Bintang iklan obat nyamuk
96 Kontraksi palsu
97 Pesawat hilang kontak
98 Dikira masuk angin
99 Detik-detik
100 Tiba disaat yang tepat
101 Hadirnya
102 Bapakable
103 Ketinggalan di masjid!
104 BIMANTARA SQUAD
105 Story Bimantara squad
Episodes

Updated 105 Episodes

1
"Yang penting baik agamanya"
2
Pahlawan
3
"Bukan cuma ganteng, Soleh lagi"
4
"Ajhussi rasa oppa-oppa"
5
"Pria yang gak bisa jadi milikmu sepenuhnya"
6
"Om Saga galak!!"
7
Calon suami
8
Ijab kabul
9
pedang pora
10
"karena itu hak saya"
11
Makmum
12
Transparan
13
Kesiangan
14
Bocil
15
Bukan sekedar pelepas nafsu
16
Hujan
17
Dokter ganjen
18
"Kalau mau kasih stempel tu disini "
19
Piyama dinosaurus
20
"Lewat satu detik kamu tidur di luar"
21
Kelewat sempurna
22
"Saya gila karena kamu"
23
Tamu bulanan
24
Mendapat tugas
25
Saingan terberat itu negara
26
Semua pekerjaan memiliki resikonya masing-masing
27
Berangkat
28
MERIANG!!
29
Sementara menjanda
30
Dikejar babi hutan
31
Bertemu kembali
32
Bincang-bincang
33
"Buat baby"
34
saingan bocil
35
roti sobek bertebaran
36
Aisyah
37
Manja
38
Pamit
39
Tanpa Om Saga
40
Tanah longsor
41
"Saya menemukanmu"
42
Trauma
43
Pertama dan terakhir
44
Kerja keras
45
Tugas darurat
46
Rumah sakit
47
Siuman
48
Cobaan
49
kentang
50
Ibu-ibu tidak beradab
51
Godaan
52
"Kamu milik saya "
53
Warteg
54
Ibadah subuh
55
Pelatihan
56
Kacang ijo sialan!!!
57
kabar bahagia
58
Para saudara
59
lagi-lagi
60
pelepasan
61
Kue putu
62
Wisuda
63
Kembali
64
Demi boneka beruang
65
Saga selingkuh?
66
Tidak terduga
67
Kehilangan
68
Penyesalan
69
Kekal abadi
70
Mulai koas
71
Suapan cinta
72
Teringat kembali
73
Terciduk
74
Cemburu melanda hati
75
Begal
76
Perkara cincin
77
Latihan
78
Latihan 2
79
Bandara
80
BOOM!!
81
Gugur pahlawan
82
Cahaya yang telah pergi
83
Nasehat Lingga
84
Gemas pingin punya satu
85
Cerita baru
86
UKMPPD
87
misi
88
Kabar bahagia dan kabar buruk
89
Misi penyelamatan
90
Seperti mimpi
91
Vitamin dari buk dokter
92
Perkara mangga muda
93
Hari bahagia Tasya
94
'Ndut'
95
Bintang iklan obat nyamuk
96
Kontraksi palsu
97
Pesawat hilang kontak
98
Dikira masuk angin
99
Detik-detik
100
Tiba disaat yang tepat
101
Hadirnya
102
Bapakable
103
Ketinggalan di masjid!
104
BIMANTARA SQUAD
105
Story Bimantara squad

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!