"Bukan cuma ganteng, Soleh lagi"

Di sepertiga malamnya Saga melakukan shalat istikharah, bersujud meminta petunjuk pada Tuhannya, untuk menentukan keputusan yang akan ia ambil dalam menemukan belahan jiwanya.

"Ya Allah, jika memang dia yang engkau pilihkan untukku duniaku dan akan membawaku ke surgamu, mudahkan segalanya, tunjukkan jalannya untukku, berkahi aku. Amin."

Ia meneteskan air matanya di atas sajadah, semoga Allah membukakan jalan untukknya menemukan makmumnya, menyempurnakan agamanya, dan yang akan menemani sepanjang hidup. Untuk urusan hati dan jodoh ia selalu mengikutkan Allah di dalamnya karena ia tidak ingin salah langkah untuk ibadah panjang yang satu ini.

"Khusyuk banget bang doanya" ucap Abhian yang tiba-tiba bangun ingin buang air kecil dan melihat Saga duduk di atas sajadah baru selesai menunaikan sholat malamnya.

Saga bangkit dari sajadah dan melipatnya. Ia tidak menanggapi ucapan Abhian, Abhian melenggang masuk kedalam kamar mandi.

"Doain apa sih bang?" tanya Abhian lagi setelah keluar dari kamar mandi.

"Rahasia" ucap Saga tenang.

Abhian mendengus ia tahu mengorek informasi dari Saga sama saja perbuatan sia sia. Dia akan menutup mulutnya rapat-rapat. Abhian pun membaringkan tubuhnya kembali di atas ranjang dan melanjutkan tidurnya.

___________________

Saga akhirnya bertemu dengan Lingga kembali siang ini, memberikan jawabannya tentang perjodohan kemarin.

"Lapor komandan, saya siap menerima perjodohan yang anda bawa untuk saya. Laporan Selesai" ucapnya lantang dan tegas.

Lingga pun tersenyum, raut wajahnya terlihat sangat bahagia mendengar jawaban itu. Lingga menepuk pundak pria yang berpangkat Lettu itu berulang kali sangking senangnya.

"Nanti saya akan adakan pertemuan dan saya akan memperkenalkan anak saya padamu. Kamu wajib mengetahui bagaimana sosok calon istrimu"ucap Lingga yang di angguki Saga.

Kedua sudut pipi pria itu terasa kaku ingin tersenyum mendengar Lingga mengucapakan anaknya sebagai calon istrinya.

Sungguh ia tidak pernah membayangkan akan menikah, padahal ibunya selalu memintanya untuk mencari istri tapi Saga tetap Saga. Entah apa yang ia tunggu hanya saja ia masih enggan mencari gadis untuk di jadikan istri dan di jadikan teman hidupnya. Ada beberapa petinggi yang menawarkan untuk menjodohkannya dengan putri mereka tapi Saga menolak halus semuanya kecuali Lingga, entah apa yang membuat pria itu sedikit goyah dan memikirkan ucapan Lingga dan kini memberikan jawabannya dengan mantap.

___________________

Sinar matahari mulai memasuki ruangan kamarnya, memuat Nada terusik dan terbangun dari tidurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya, bayangan kejadian 2 hari lalu yang menimpanya kini kembali terbayang di benaknya. Bukan kejadian saat bersama 2 pria berengsek itu tapi ia kembali terbayang oleh pria tampan, bertubuh tinggi tegap dan gagah itu. Ia teringat saat suster memberikan Hoodie berwarna hitam saat akan pulang bahkan Hoodie itu ia bawa tidur di sebelahnya. Ia kembali mengingat malam itu ia tidak mengenakan Hoodie malikan kemeja dan kemeja itu sudah di robek oleh para pria bajingan itu dan mengingat itu seketika Nada malu. Pasti pria itu melihat tubuhnya yang luar biasa mempesonanya.

"Apa gue sempet di apa-apain ya sama mereka?" gumamnya.

Nada menggelengkan kepalanya. "Gak deng, gue masih ingat bener sampe di situ. Cowok itu tiba-tiba nongol aja kayak jelangkung dan langsung gebukin 2 cowok bajingan itu" gumamnya lagi yakin dengan apa yang ada di pikirannya.

"Tapi ini Hoodie punya siapa ya?" Nada mengendus endus Hoodie yang kini ada di tangannya. Aroma maskulin dari Hoodie itu masuk dengan lembut ke indra penciuman Nada. Dan Nada suka parfum dari Hoodie tersebut. "Pasti dari cowok itu kan cuma tu cowok yang pakai baju item malam itu" ucap Nada yakin mengingat malam itu.

Nada tiba-tiba langsung duduk dari rebahannya. "Dia gak apa-apain gue kan? Gue masih perawan kan?" Nada menutup tubuhnya dengan menyilangkan kedua tangannya. "Gak, gak, dia keliatan banget cowok alimnya gak mungkin apa-apain gue" sangkalnya pada pikirannya yang sudah negatif duluan.

Tapi sungguh pikirannya membuatnya resah. "Ah, bisa gila gue kalau terus mikirin dia. Malah ganteng banget lagi mukanya buat gue susah lupa" Nada mengusap wajahnya dengan kasar.

Ting!

Notifikasi pesan WhatsApp di ponselnya membuat akal sehatnya kembali.

Papa

Nada membuka pesan WhatsApp dari Lingga.

Nanti malam ada acara di restoran favorit kita. Papa mau kenalin kamu sama calon suamimu.

Nada berdecak kesal melihat isi pesan yang di kirim oleh Lingga, Lingga benar-benar seenaknya sendiri. Nada kira perjodohan itu sudah dibatalkan akibat Nada ngambek dan terjadi kecelakaan pada Nada malam itu tapi ternyata masih berlanjut.

"Gimana caranya biar perjodohan ini batal?" gumamnya sembari memutar otak.

Merasa frustasi Nada pun segera keluar dari dalam rumahnya. Ia melihat Bu Kirana tetangganya sedang bermain dengan Samuel—anaknya yang masih berusia 4 tahun.

"Hai El?" sapa Nada pada bocah itu.

Samuel yang memang sangat akrab dan hapal dengan wajah Nada pun melambaikan tangannya sembari tersenyum manis. "Ai mbak nata" balas Samuel dengan suara yang belum fasih.

"Numben baru buka pintu Nad?" ucap Kirana ia sangat hafal dengan nada yang biasanya sudah keluar rumah sejak pukul 7 pagi entah itu ikut bi Ina—ARTnya belanja di tukang sayur yang lewat atau menyapu halaman depan rumahnya.

Nada malah tertawa garing "kesiangan buk" seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iih, anak gadis apa si Nada hari gini baru bangun tidur, jangan bangun siang-siang entar jodohnya Om-Om baru tau rasa" Nada tidak menanggapi ucapan buk Kirana "o yah, bilang bapak kamu sakit. Udah baikan kamu?" lanjut Kirana.

"Alhamdulillah buk udah."

"Syukurlah Nad kalau gitu."

Nada menganggukkan kepalanya. Sejenak ia melirik Kirana seklias "buk Kirana tau gak ya tentang anggota papa yang berpangkat letnan satu dan mau di jodohin sama gue. Secarakan lakinyakan anggota papa juga dan dia pasti sering kumpul sama ibu-ibu Persit di kesatuan. Pasti dia kenal juga kan sama tu cowok" batin Nada sembari menatap Kirana.

"Kenapa kamu natap ibuk sebegitunya?" tanya Kirana yang menyadari Nada sedari tadi menatapnya dengan wajah penuh tanya.

Nada terkekeh. Ia harus coba bertanya siapa tau Kirana mengenalnya. " Nada boleh nanya buk?"

Kirana menghentikan aktivitas menyuapi Samuel dan menatap Nada "nanya apa?"

"Ibu kenal sama anggota papa yang namanya Saga? Kalau gak salah pangkat dia letnan satu."

Kirana kaget, ia menatap intens Nada dan tiba-tiba tersenyum jahil.

"Ciee... Kamu naksir sama Lettu Saga ya? Gak heran sih, wong orangnya genteng banget, siapapun yang liat dia pasti langsung naksir."

"Diih, Nada gak naksir tuh buk, Nada juga gak tau mukanya gimana. Nada cuma mau tau aja, ibu kenal gak? Tapi kayaknya ibu kenal sih sama tu cowok."

Kirana mengangguk "siapa sih yang gak kenal dia, hampir semua ibu Persit kenal dia. Kamu aja yang ketinggalan Nada. Kalau kamu kenal dia kamu tu cewek yang ke 100 atau yang ke 1000 yang naksir sama dia" ucap Kirana seolah melebih-lebihkan.

"Buset, emang seganteng apa sih buk tu letnan sampe ibu segitunya."

"Ganteng banget Nada. Nih ya dia tu juga bukan cuma ganteng, tapi Soleh lagi. Siapapun yang jadi istrinya nanti pasti beruntung dapat imam yang baik seperti lettu Saga."

"Sebegitu bagusnyakah tu cowok sampe buk Kirana memujinya dengan berlebihan kayak begini" batin Nada.

"Kamu tau gak Nad, Lettu Saga tu gak pernah kemana-mana, gak pernah neko-neko atau keluar malam mingguan. Taunya tugas, dinas, asrama dan mesjid" tambah Kirana.

Nada mengerutkan keningnya heran, bukan heran dengan Saga tapi heran dengan tetangganya satu ini, sebegitu pahamnya dia akan letnan satu itu. "Iih ibuk kayaknya paham bener tentang letnan satu itu. Jangan-jangan ibu juga naksir ya sama dia? Awas loh Nada laporin Om Anjas loh" ledek Nada "ya El nanti aduin sama papa ya kalau mama kamu genit" tambah Nada mengkompori Samuel yang belum mengerti.

"Sip mbak" walaupun belum paham, Samuel tetap mengacungkan jempolnya pada Nada seakan akan menuruti perkataan Nada.

Kirana mendengus "Halah, soal lettu Saga itu bukan hal yang lumrah Nada. Semua ibu persit juga gosipin dia dan berandai-andai kalau Lettu Saga di jadiiin mantu mereka. Kamu aja yang ketinggalan. Makannya sekali kali main ke kesatuan."

"Sampe ada yang bilang kalau Lettu Saga itu sukanya sama cowok. Karena di lihat dari sisi manapun dia gak pernah deket dan tertarik sama cewek gitu. Dan kadang ibu-ibu Persit blak-blakan minta dia jadi mantu mereka, tapi Lettu Saga selalu menolak" lanjutnya lagi.

Nada langsung terkejut dengan ucapan Kirana. Tunggu, tunggu tadi katanya Lettu Saga selalu nolak jadi menantu ibu-ibu Persit di kesatuan, tapi kenapa sekarang kayaknya dia nerima jadi mantu papanya?

Apakah ini keberuntungan untuk Nada?

Walaupun Kirana mengatakan Lettu itu gantengnya luar biasa dan jadi pujaan ibu-ibu Persit. Nada tetap pada pendiriannya, dia akan membatalkan perjodohan ini bagaimanapun caranya. Dan lagi Nada sekarang punya alasan untuk tidak menerima perjodohan itu. Selain karena dia sudah menemukan tambatan hati yang saat ini entah di mana rimbanya, Nada juga merasa geli akibat Kirana yang mengatakan Kalau Saga itu belok. Enggak-enggak ya kali Nada mau nikah sama cowok belok.

Dan 1 lagi, Nada hanya akan menikah dengan pria yang menolongnya itu bagaimana pun ceritanya dia harus menemukan pria itu. Nada benar-benar sudah jatuh dalam pesona pria yang menolongnya itu, hanya pria itu yang mampu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

Bagaimanapun ceritanya Nada harus mencari pria itu sampai ke ujung dunia sekalipun akan Nada cari.

Cewek sableng!

Nada masuk kembali ke dalam rumah dan menghubungi Sahabatnya, Tasya.

"Halo, ada apa?" suara Tasya di seberang sana.

"Dimana?"

"Dirumah, kenapa?"

"Jemput gue di rumah sekarang, lo harus bantu gue."

"Bantu apa Maimunah?"

"Entar gue jelasin, buruan dah jemput!!"

"Kok lo yang nyetel bangsat!"

Nada langsung memutuskan sambungan tersebut membuat Tasya menjadi naik pitam. Tapi walaupun begitu ia tetap menjemput Nada ke rumahnya dengan mobil. Mereka pun pergi dari sana.

"Mau minta bantuin apa sih?" tanya Tasya yang memang sudah penasaran sejak Nada menghubunginya tadi.

"Lo punya koleksi baju seksi yang h*t kan sya?"

Tasya menganggukkan kepalanya.

"Gue pinjem satu aja buat gue pakai, boleh?"

Tasya langsung menginjak pedal remnya sangking kagetnya dengan pernyataan Nada barusan. "Wait, wait. Lo bilang apa barusan? Lo mau pakai baju seksi? Gue gak salah dengarkan?" bukan gimana ye, si Nada ini anak papih dan gak bakalan pernah pakai baju seksi seperti Tasya, pahanya keliatan sedikit aja bapaknya ngamuk kayak barongsai. Apa lagi sampe dia pakai baju seksi nan h*t seperti apa yang Nada katakan barusan bisa di gantung tu bocah di atas tiang bendera.

Nada mengangguk. Melihat Nada mengangguk Tasya semakin tidak habis pikir. "Iih gilak ni anak. Entar lo kena semprot sama bokap lo baru tau rasa."

"Bodo amatlah. Kalau gak kayak gitu entar perjodohan gue benar-benar terjadi sya. Gue gak mau!"

"Gue mohon sya ya, please..." Nada menunjukkan puppy eyesnya pada Tasya dan itu membuat Tasya luluh.

Mereka pun akhirnya sampai di rumah Tasya dan naik ke lantai 2 dimana letak kamar Tasya berada.

"Kalau soal baju seksi dan h*t, lo datang pada orang yang tepat" ucap Tasya jumawa. Ia membuka lemari yang isinya baju kurang bahan semua menurut Nada.

Mereka mencoba satu-persatu baju tersebut. Nada terkadang bergidik ngeri melihat baju kurang bahan milik Tasya yang memperlihatkan jelas belahan dadanya, lekuk tubuhnya serta paha putih mulusnya.

Bukan sok alim atau bagaimana. Nada ini memang bandel, nakal tapi untuk berpakaian seksi, Big no! Papanya pasti akan marah besar jika melihat Nada memakai pakaian yang menurutnya bisa membuat orang lain berdosa melihatnya. Tapi sekarang ia akan lakukan hanya demi perjodohan ini batal. Sekalipun Nada malu pada dirinya sendiri karena mengenakan pakaian seperti itu, ia tetap rela melakukannya demi perjodohan ini batal. Persetan dengan papanya yang akan marah, Nada benar-benar tidak perduli dengan itu sekarang.

"Wah itu kayaknya cocok Nad, menggoda iman banget" ucap Tasya setelah melihat dress dengan tali kecil dan memperlihatkan belahan dadanya dan paha mulus yang di kenakan Nada. "Entar tu cowok pasti langsung batalin perjodohan ini deh setelah ngeliat lo pakai baju kayak gitu. Secarakan lo bilang tu cowok Soleh banget."

Nada mengangguk "bokap gue bilang sih gitu."

Nada memoles wajahnya sendiri, karena Nada memang ahli dalam hal itu. Ia membuat make up yang tidak terlalu menor dan tidak terlalu tua, tapi bisa membuat pria itu risih melihatnya.

"Loh, kok malah tambah cantik sih Nada?" ucap Tasya setelah melihat make up yang di buat Nada bukan membuat makin ilfeel tapi malah membuat siapapun tambah terpesona melihatnya.

"Lah, iya ya? Gimana dong muka gue emang udah cantik dari sononya ya mau di jelekin juga tetep masih kelihatan cantik sya."

Tasya memutar bola matanya malas mendengar kenarsisan sahabatnya ini yang sayangnya memang benar.

Kira-kira kayak gini baju yang di pakai Nada.

...Jangan lupa like and comment👍...

Terpopuler

Comments

Surtinah Tina

Surtinah Tina

ya itu nada, pria yg nolong kamu,yg mau di jodohin sama kamu

2024-05-11

1

Heny Janitasari

Heny Janitasari

🧡

2024-05-28

1

Dini Lestari

Dini Lestari

pasti akhir nya kmu menyesal na_da ,udh gila ni.. anak nekat banget.

2023-12-23

2

lihat semua
Episodes
1 "Yang penting baik agamanya"
2 Pahlawan
3 "Bukan cuma ganteng, Soleh lagi"
4 "Ajhussi rasa oppa-oppa"
5 "Pria yang gak bisa jadi milikmu sepenuhnya"
6 "Om Saga galak!!"
7 Calon suami
8 Ijab kabul
9 pedang pora
10 "karena itu hak saya"
11 Makmum
12 Transparan
13 Kesiangan
14 Bocil
15 Bukan sekedar pelepas nafsu
16 Hujan
17 Dokter ganjen
18 "Kalau mau kasih stempel tu disini "
19 Piyama dinosaurus
20 "Lewat satu detik kamu tidur di luar"
21 Kelewat sempurna
22 "Saya gila karena kamu"
23 Tamu bulanan
24 Mendapat tugas
25 Saingan terberat itu negara
26 Semua pekerjaan memiliki resikonya masing-masing
27 Berangkat
28 MERIANG!!
29 Sementara menjanda
30 Dikejar babi hutan
31 Bertemu kembali
32 Bincang-bincang
33 "Buat baby"
34 saingan bocil
35 roti sobek bertebaran
36 Aisyah
37 Manja
38 Pamit
39 Tanpa Om Saga
40 Tanah longsor
41 "Saya menemukanmu"
42 Trauma
43 Pertama dan terakhir
44 Kerja keras
45 Tugas darurat
46 Rumah sakit
47 Siuman
48 Cobaan
49 kentang
50 Ibu-ibu tidak beradab
51 Godaan
52 "Kamu milik saya "
53 Warteg
54 Ibadah subuh
55 Pelatihan
56 Kacang ijo sialan!!!
57 kabar bahagia
58 Para saudara
59 lagi-lagi
60 pelepasan
61 Kue putu
62 Wisuda
63 Kembali
64 Demi boneka beruang
65 Saga selingkuh?
66 Tidak terduga
67 Kehilangan
68 Penyesalan
69 Kekal abadi
70 Mulai koas
71 Suapan cinta
72 Teringat kembali
73 Terciduk
74 Cemburu melanda hati
75 Begal
76 Perkara cincin
77 Latihan
78 Latihan 2
79 Bandara
80 BOOM!!
81 Gugur pahlawan
82 Cahaya yang telah pergi
83 Nasehat Lingga
84 Gemas pingin punya satu
85 Cerita baru
86 UKMPPD
87 misi
88 Kabar bahagia dan kabar buruk
89 Misi penyelamatan
90 Seperti mimpi
91 Vitamin dari buk dokter
92 Perkara mangga muda
93 Hari bahagia Tasya
94 'Ndut'
95 Bintang iklan obat nyamuk
96 Kontraksi palsu
97 Pesawat hilang kontak
98 Dikira masuk angin
99 Detik-detik
100 Tiba disaat yang tepat
101 Hadirnya
102 Bapakable
103 Ketinggalan di masjid!
104 BIMANTARA SQUAD
105 Story Bimantara squad
Episodes

Updated 105 Episodes

1
"Yang penting baik agamanya"
2
Pahlawan
3
"Bukan cuma ganteng, Soleh lagi"
4
"Ajhussi rasa oppa-oppa"
5
"Pria yang gak bisa jadi milikmu sepenuhnya"
6
"Om Saga galak!!"
7
Calon suami
8
Ijab kabul
9
pedang pora
10
"karena itu hak saya"
11
Makmum
12
Transparan
13
Kesiangan
14
Bocil
15
Bukan sekedar pelepas nafsu
16
Hujan
17
Dokter ganjen
18
"Kalau mau kasih stempel tu disini "
19
Piyama dinosaurus
20
"Lewat satu detik kamu tidur di luar"
21
Kelewat sempurna
22
"Saya gila karena kamu"
23
Tamu bulanan
24
Mendapat tugas
25
Saingan terberat itu negara
26
Semua pekerjaan memiliki resikonya masing-masing
27
Berangkat
28
MERIANG!!
29
Sementara menjanda
30
Dikejar babi hutan
31
Bertemu kembali
32
Bincang-bincang
33
"Buat baby"
34
saingan bocil
35
roti sobek bertebaran
36
Aisyah
37
Manja
38
Pamit
39
Tanpa Om Saga
40
Tanah longsor
41
"Saya menemukanmu"
42
Trauma
43
Pertama dan terakhir
44
Kerja keras
45
Tugas darurat
46
Rumah sakit
47
Siuman
48
Cobaan
49
kentang
50
Ibu-ibu tidak beradab
51
Godaan
52
"Kamu milik saya "
53
Warteg
54
Ibadah subuh
55
Pelatihan
56
Kacang ijo sialan!!!
57
kabar bahagia
58
Para saudara
59
lagi-lagi
60
pelepasan
61
Kue putu
62
Wisuda
63
Kembali
64
Demi boneka beruang
65
Saga selingkuh?
66
Tidak terduga
67
Kehilangan
68
Penyesalan
69
Kekal abadi
70
Mulai koas
71
Suapan cinta
72
Teringat kembali
73
Terciduk
74
Cemburu melanda hati
75
Begal
76
Perkara cincin
77
Latihan
78
Latihan 2
79
Bandara
80
BOOM!!
81
Gugur pahlawan
82
Cahaya yang telah pergi
83
Nasehat Lingga
84
Gemas pingin punya satu
85
Cerita baru
86
UKMPPD
87
misi
88
Kabar bahagia dan kabar buruk
89
Misi penyelamatan
90
Seperti mimpi
91
Vitamin dari buk dokter
92
Perkara mangga muda
93
Hari bahagia Tasya
94
'Ndut'
95
Bintang iklan obat nyamuk
96
Kontraksi palsu
97
Pesawat hilang kontak
98
Dikira masuk angin
99
Detik-detik
100
Tiba disaat yang tepat
101
Hadirnya
102
Bapakable
103
Ketinggalan di masjid!
104
BIMANTARA SQUAD
105
Story Bimantara squad

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!