Setelah perbincangannya dengan Bi imah Kevin langsung menuju ke kamar, dia memikirkan banyak hal setelahnya terutama Nadya. Kevin sendiri tak menyangka bahwa sudah menjalani pernikahan ini selama setahun. Kevin teringat masa-masa menjalani pernikahan dengan sita, waktu itu selama hampir setahun Sita bersabar menunggunya, hingga akhirnya Kevin menerima pernikahannya dengan Sita. Namun dengan Nadya seolah tidak terjadi apapun, karena memang sejak awal Kevin melarang Nadya untuk memiliki perasaan kepadanya.
Nadya menjalani perannya sebagai seorang pengasuh dengan baik, dia tidak melanggar kesepakatan yang dibuat, Kevin sangat mengapresiasi itu. Kevin tak menampik bahwa dia memiliki kekaguman untuk Nadya, dia seorang wanita yang tegar, mandiri dan juga penyayang, namun untuk bisa mencintai Nadya kevin belum memiliki kesanggupan.
Di ruang yang berseberangan Nadya nampak kelelahan karena mengasuh si kembar yang sudah mulai aktif berjalan, Nadya harus punya tenaga ekstra dan dia selalu mengkonsumsi vitamin yang Kevin berikan, di satu sisi Nadya ingin menyerah, namun dia melihat wajah-wajah mungil si kembar, lalu niatnya diurungkan kembali.
Tiba-tiba Bi Imah dan bi Ira masuk ke kamar si kembar
"Permisi Mbak, saya membawa sesuatu untuk Mbak Nadya,"
"Apa itu, Bi?"
"Ini kue Mbak, untuk merayakan satu tahun Mbak di rumah ini,"
Nadya terkejut sekaligus terharu dengan perhatian yang diberikan BI Imah dan BI Ira.
"Ya ampun kalian nggak usah repot-repot, kaya apa aja dirayain,"
"Iya Mbak kami senang melakukannya, selama setahun ini Mbak sudah menjadi ibu yang baik untuk si kembar,"ucap Bi imah
Maaf Mbak saya tidak memberi selamat atas pernikahan Mbak dengan mas Kevin selama setahun ini, karena memang Mas Kevin tidak menjalankan perannya sebagai suami, dan Mbak menjalani peran sebagai seorang ibu dengan baik, meskipun berkedok pengasuh namun Mbak Nadya tetaplah ibu yg baik untuk si kembar,bsaya berharap Mas Kevin bisa menerima Mbak Nadya, jika tidak Mbak bisa menemukan kebahagiaan secepatnya. ucap Bi Imah dalam hatinya.
"Maa syaa Allah, saya sudah satu tahun ya di sini, terima kasih ya sudah menerima saya dengan baik,"
"Sama-sama Mbak, kami berharap bisa merayakannya setiap tahun bersama Mbak Nadya dan anak-anak Mbak yang lainnya,"ucap Bi Ira
Nadya dan Bi Imah terdiam karena keduanya tau bahwa pernikahan yang dijalani hanyalah kebohongan.
"Sudah-sudah, Bi Ira kita kembali kebelakang, kita harus menyiapkan makan malam,"
"O iya, Mbak Nadya mau makan apa biar BI Imah masakan?"
"Tidak usah Bi, saya akan makan makanan yang kalian masak saja,"
"Baiklah kalau begitu, kami permisi dulu,"
Setelah kepergian kedua asisten rumah tangganya Nadya kembali merenungkan nasibnya.
"Apa aku akan terjebak selamanya dalam pernikahan ini, apakah aku berdosa jika memiliki perasaan terhadap suami ku sendiri, apa aku harus melanggar kesepakatan yang sudah dibuat agar aku bisa terbebas dari pernikahan ini? aku pun ingin melakukan tugas seorang istri dengan baik, jika tidak aku ingin secepatnya menyelesaikan kesepakatan ini dan kembali hidup normal." ucap Nadya dalam hati.
****
Hari ini kedua asisten rumah tangga di kediaman Kevin memasak makanan yang spesial karena bi Imah mengetahui bahwa Kevin tidak mungkin membawa Nadya ke restoran mahal yang romantis untuk merayakan hari jadi mereka, dan untuk pertama kalinya mereka makan di satu meja yang sama hanya berdua saja, sebelumnya tidak pernah, mereka selalu makan lebih dulu atau lebih akhir.
Mereka makan berdua dengan hening hanya ada suara piring dan sepasang sendok garpu uang beradu. Selesai makan tiba-tiba Kevin membuka pembicaraan.
"Nad, apa kamu menjalani hidup yang baik selama satu tahun ini?"
Nadya terdiam
"Sejauh ini saya sangat mensyukuri hidup saya, dok"
"Tidak terasa kita sudah menjalani pernikahan ini selama satu tahun, saya hanya ingin mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menjadi ibu yang baik untuk anak-anak saya mereka tumbuh dengan baik, berkat keberhasilan kamu saya ingin memberikan bonus untuk kamu,"
Lalu Kevin menyerahkan selembar kertas
"Ini apa, dok?"
"Itu adalah cek, kamu bisa menuliskan sesuai nominal yang kamu mau, dan itu berhak kamu miliki,"
Nadya tidak terkejut lagi dengan hal seperti ini, mereka yang memiliki uang pasti akan melakukan hal semacam ini.
"Tidak perlu, dok. Bonus ini terlalu berlebihan untuk seorang pengasuh, bukankah sudah tugas saya mengurus dengan baik anak-anak dokter, karena memang saya pengasuh mereka"
Kevin terdiam mendengar ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut Nadya.
"Tapi ini hak kamu Nadya, kamu berhak menerimanya,"
"Tidak perlu, dok. Gaji bulanan yang dokter transfer ke saya pun masih cukup untuk saya bertahan hidup, saya tidak mau jadi pengasuh yang serakah,"ucap Nadya dengan nada sedikit tinggi.
"Yasudah terserah kamu, namun jika kamu butuh sesuatu jangan sungkan katakan saja,"
"Baik, dok. Saya mengerti,"
Nadya kembali harus menerima kenyataan bahwa selama ini tugasnya tak lain hanyalah seorang pengasuh, ia tidak akan pernah menjadi istri Kevin, dan Nadya harus menyadari itu semua.
"Oh iya dok saya ingin memberikan undangan wisuda saya hari Rabu ini, jika dokter tidak sibuk saya mengundang dokter untuk menghadiri wisuda saya," ucap Nadya menyerahkan undangan
Ohh ternyata keduanya memiliki maksud sehingga mereka memutuskan untuk makan bersama, bukan untuk merayakan hari jadi pernikahan.
"Maaf, Nad. Sepertinya saya tidak bisa hadir, karena hari rabu saya ada acara, kebetulan rumah sakit mengadakan seminar tentang tumbuh kembang anak dan saya di sana sebagai pembicara, sekali lagi saya minta maaf,"
"Oh iya, dok. tidak apa-apa, maaf saya sudah lancang meminta dokter untuk menghadiri wisuda saya, sedangkan saya hanya pengasuh, sekali lagi saya minta maaf"ucap nadya dengan menahan tangisnya, dan mengambil kembali surat undangan wisuda yang sempat diberikan pada Kevin.
Kevin merasa tidak enak langsung menolak undangan Nadya, namun acara yang diadakan rumah sakit benar adanya.
"Seharusnya saya yang harus minta maaf karena tidak bisa menghadiri undangan wisuda kamu,"
"Tidak apa-apa dok, lagian itu cuma formalitas saja untuk mengukuhkan gelar saya. Saya bisa datang sendiri nanti, saya permisi kekamar, dok"
Nadya meninggalkan meja makan dan bergegas masuk kedalam kamar, sesampainya di kamar Nadya langsung menjatuhkan tubuhnya di atas kasur dia merenungi nasibnya yang begitu malang. Nadya bertekad untuk menghadiri wisuda itu sendiri tanpa orang tua atau suami disisinya.
***
Keesokan harinya Nadya menemui Bi Imah dan BI Ira
"Selamat pagi, Bi?"
"Selamat pagi Mbak Nadya " sahut keduanya.
"Bi, besok lusa aku titip si kembar, ya?"
"Memangnya Mbak Nadya mau kemana?"
"Ohh itu saya ada acara kampus BI, mungkin pulangnya aga siangan gitu,"
"Baik Mbak, pokonya si kembar beres sama kita"
"Terima kasih ya, Bi"
Kevin mendengar perbincangan Nadya dan kedua asisten rumah tangganya, Kevin merasa bersalah kepada Nadya namun dia pun tidak punya pilihan lain.
Aku harus mengutus Papa dan Mama untuk menghadiri wisuda Nadya, tapi aku takut Mama dan Papa memaksaku yang pergi, sedangkan acara seminar ini tidak bisa aku tinggalkan, ini seperti memakan buah simalakama.
***
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa bahagia hari ini.😊😉
Mohon maaf jika banyak typo 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Kasmawati S. Smaroni
nadya sdh tahu dari awal,gak usah berharap lebih dan nuntut kebih sampai ada rasa suka gitu.biarkan mengalir seperti air dan bersikaplah yg tegas biar gak ngejatuhin harga diri lo
2022-03-30
0
Umie
😭😭
2022-02-03
0
Umie
mewek..😭
2022-02-03
0