Menemukan Orang Yang Tepat

Keesokan harinya bu Iin berencana akan menemui dokter Kevin, untuk menyampaikan perihal yang mereka bicarakan kemarin. Namun sebelum menemui dokter Kevin, Bu Iin terlebih dahulu bertanya dan memastikan kepada Nadya, apakah dia setuju atau tidak menjadi istri sekaligus ibu sambung untuk sik kembar.

"Assalamu'alaikum, Nad. Kamu sudah datang?" tanya Bu Iin

"Wa'alaykumussalam, Bu. Iya soalnya ada yang ingin aku bicarakan sama ibu,"

"Wahh kebetulan, Nad. Ibu juga ingin menanyakan perihal yang kita bicarakan kemarin,"

"Iya Bu, setelah selesai di dapur kantin kita bicara?"

"Iy, Nad."

Waktu menunjukkan pukul 11 siang segala urusan di dapur sudah selesai, begitu pun Nadya yang bertugas membantu Bu Iin. Setelah merapikan menu makan siang, Nadya dan Bu Iin masuk keruang istirahat untuk melanjutkan obrolan tadi pagi.

"Jadi gimana, Nad. Tawaran ibu kemarin?"

Nadya terdiam mendapat pertanyaan dari Bu Iin.

"Nad ?"tanya ulang Bu Iin

"Iya Bu maaf, aku..aku" sahut Nadya gugup

"Aku apa, Nad?"

"Aku bersedia Bu, aku sudah memikirkannya semalam. Aku juga sudah minta petunjuk sama Allah, aku langsung bermimpi menggendong anak bayi Bu, mungkin itu jawaban dari doaku,"

"Syukurlah Nad, Ibu senang mendengarnya, nanti pas jam makan siang ibu akan menemui dokter Kevin untuk membicarakan ini,"

"Baik Bu, aku serahin sama ibu, semoga dokter Kevin melupakan apa yang sudah terjadi, dan niatku selain ingin mendapatkan pekerjaan juga ingin membantu dokter Kevin mengurus anak-anaknya,"

"Tapi Nad, setelah menjadi istri memang sudah kewajiban mu mengurus mereka,"

"Iya Bu aku paham, namun di sisi lain aku memahami situasi dokter Kevin, dia ingin menikah bukan atas dasar suka sama suka Bu, melainkan menghindari perjodohan yg akan dilakukan keluarganya, alasan selanjutnya adalah karena dia butuh pengasuh bu, namun dalam wujud seorang ibu, yahh alasan itu cukup masuk akal, dan aku setuju,"

"Ya sudah jika keputusan kamu sudah bulat yang terpenting kamu tidak merasa terpaksa, Nad"

"Tidak Bu, ini keputusan yang sudah dipikirkan,"

Jam makan siang pun tiba, Bu Iin berniat keruangan dokter Kevin dengan membawa makan siang untuk dia, namun sebelum itu Bu Iin mengabari dr.kevin terlebih dahulu.

Assalamu'alaikum, dok. Apa hari ini dokter ada di rumah sakit? tanya Bu Iin melalui pesan WhatsApp.

ting bunyi pesan WhatsApp dari Bu Iin.

Wa'alaikumussalam Bu, iya saya masih di ruangan, baru saja selesai menerima pasien terakhir, ada apa bu?

Ini dok, saya ingin mengantarkan makan siang sekaligus membicarakan perihal kemarin yang kita bahas, saya sudah menemukannya calon istri untuk dokter, dia juga bisa menjaga anak-anak dokter.

Baiklah Bu, saya tunggu di ruangan saya.

Baik dok, saya segera kesana.

Setelah mengirim pesan kepada dokter Kevin, Bu Iin segera menyiapkan makan siang dan akan mengantarkannya sendiri.

"Nad, kalau ada yang mencari ibu bilang saja saya sedang ada perlu, saya mau menemui dokter Kevin"ucap Bu Iin

"Baik, Bu"sahut Nadya

Nadya sudah mengerti maksud Bu iin, pasti dia menemui dokter Kevin untuk menyampaikan maksudnya.

Bu Iin sudah sampai di lantai 5, kemudian dia langsung menuju ruangan Kevin, Bu Iin mengetuk pintu dan Kevin mempersilahkannya masuk.

"Assalamu'alaikum, dok"

"wa'alaikumussalam, Bu. silakan duduk, "

Bu Iin duduk saling berhadapan dengan dokter Kevin.

"Ini makan siangnya, dok"ucap Bu Iin sambil menyerahkan kotak makan siang

"Terima kasih Bu, oiya apa yang mau ibu katakan?"

"Apa dokter tidak makan siang dulu, sekarang sudah waktunya?"

"Tidak Bu, saya belum lapar. Saya lebih penasaran dengan apa yg akan ibu sampaikan,"

"Baiklah, dok. Saya tidak ingin membuang waktu dokter, saya tau dokter orang sibuk jadi saya akan berbicara langsung pada intinya saja,"

"Baik Bu, silakan"

"Jadi gini, dok. Saya sudah menemukan orang yang tepat untuk menjadi istri sekaligus ibu untuk anak-anak dokter,"

"Benarkah, siapa dia, Bu?"

"Dia adalah salah satu pegawai di kantin, saya sudah mengenal anak itu cukup lama dan lagi dia adalah sahabat anak saya di kampus,"

"Oh dia seorang mahasiswi, Bu?"

"Iya dok, usianya masih 21,"

"Apa dia bersedia untuk menikah dengan saya,?"

"Iya dok, dia sudah setuju. Saya rasa dokter pun pernah bertemu dengan dia"

"Hah kapan?"

"Waktu itu saya menyuruhnya untuk mengantar makan siang keruangan dokter, namun dia sedikit terlambat karena mencari ruangan dokter,"

dokter terdiam sambil mengingat-ingat kejadian itu.

"Ohhh wanita yang suka mendebat saya itu?"

"Apa maksud dokter mendebat?"

"iya, saya sudah tiga kali bertemu dengan anak itu, saya kurang setuju Bu dengan anak itu,"

"Tapi kenapa dok, apa alasan yang membuat dokter tidak setuju?"

"Pertama anak itu masih muda, kedua emosinya masih labil, ketiga saya tidak yakin dia bisa mengurus kedua anak saya,"

"dokter ini ada-ada saja, kedewasaan itu tidak harus dilihat di usianya, Nadya adalah anak yang mandiri, beberapa bulan yang lalu kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Dia hidup sebatang kara tidak ada keluarga di sisinya, dia harus bekerja keras untuk bertahan hidup, membiayai kuliah dan belum lama ini dia harus mengosongkan rumah tempatnya tinggal. Rumah itu hanya dipinjamkan oleh kepala sekolah tempat orangtuanya dulu bekerja, saya rasa dengan segala permasalahannya, dan cara mengatasinya dia adalah anak yang luar biasa,"

dokter terenyuh mendengar kisah Nadya, ternyata begitu berat hidup yang dia jalani.

"Apa ibu yakin dia mau menikah dengan saya,?"

"Saya sudah menanyakan kepada Nadya perihal ini dia sudah yakin,"

"Tapi usia dia masih muda, kehidupannya masih panjang, bukankah di usia segitu harusnya dia menikmati masa muda dengan teman-temannya, pergi shopping makan dan jalan bersama kekasihnya. Apa dia mau tinggal di rumah dan mengurus anak-anak saya?"

"Kalau anak saya pikirannya lebih dewasa sudah saya jodohkan Hilda dengan dokter, tapi sayang anak saya masih sangat kekanak-kanakan, jangankan mengurusi anak balita, mengurus diri sendiri saja masih bergantung dengan saya, jauh dengan Nadya yang lebih dewasa dari usianya."

"Dia bukan tipe anak yang seperti dokter sebutkan , dia anak rumahan yang sudah terbiasa berdiam diri, karena keadaan yang memaksa dia harus sering keluar rumah,"

"Baiklah kalo seperti itu, tapi saya harus memberi tahu ibu sebelumnya, kalo pernikahannya ini hanya kedok untuk menutupi rencana perjodohan orang tua saya, tugas Nadya sebenarnya adalah menjadi pengasuh anak-anak saya, saya akan membuat beberapa kesepakatan dengan anak itu,"

Ibu Iin terdiam teringat pernyataan nadya tadi, bahwa pernikahannya hanyalah untuk menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya.

"Entahlah dok, saya kurang setuju jika pernikahan dijadikan main-main, namun terlepas dari itu saya berharap kalian bisa membina keluarga sungguhan dan dokter bisa memberikan tempat yang nyaman untuk Nadya, dia sudah saya anggap seperti anak sendiri."

***

Teman-teman yang Budiman terima kasih sudah membaca.

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

hebat 👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏👏

2021-08-08

0

Athaya

Athaya

Bae Bae nti bucin loh🤭

2021-04-21

0

Neneng Aca

Neneng Aca

siip....
kasian ya nadya rumah dinas aj dambil pihak skolah...pihk skolahx gk punya perasaan ank yatim tu😭😭😭😭😭😭

2020-11-30

2

lihat semua
Episodes
1 dr. Kevin Fadila
2 Nadya Rahman
3 Kantin Rumah Sakit
4 Ruangan dr. Kevin
5 Rumah Orangtua Kevin
6 Kampus Nadya
7 Rumah dr.Kevin
8 Semua Karena Bu Iin
9 Mencari Pengasuh atau Istri?
10 Menemukan Orang Yang Tepat
11 Pertemuan Yang Menentukan
12 Kesepakatan Pranikah
13 Meminta Restu
14 Hari Pernikahan
15 Tugas Pengasuh Bukan Istri
16 Dua Cincin yang Berbeda
17 Iba
18 Sendiri
19 siapa?
20 Wisuda
21 Kesunyian di dalam Keramaian
22 Terbongkar
23 Kenyataan
24 Menyembunyikan
25 Pengakuan
26 Pertama Kalinya
27 Seolah Pamit
28 Pergi
29 Penyesalan lagi
30 Pergi Jauh
31 Titik Terang
32 Pertemuan dan Perpisahan
33 Pergi untuk kembali
34 Cinta yang di uji
35 Kerinduan
36 Menunggu Pulang
37 Kejutan
38 Menyerahkan
39 Lagi
40 Persetujuan
41 kebahagiaan Utuh
42 Mimpi Buruk
43 Tragedi si Kembar
44 Mati Otak
45 Kabar Duka
46 Sikap Dingin Kevin
47 Keterlaluan
48 Pamit
49 Bagaimana dengan Kevin?
50 Egois
51 Frustrasi
52 Kehamilan
53 Keyakinan
54 Anak Siapa?
55 Pengganti Kevin
56 Penentuan
57 laki-laki terhebat
58 Bertemu
59 Restu Kakek Damar
60 kegalauan Nadya
61 keputusan
62 End
63 Info
64 SEBATAS PENGGANTI 2
65 Novel baru
66 Pengumuman Novel Baru
67 Bukan Sebatas Pengganti
68 Bukan Sebatas Pengganti
69 Bukan Sebatas Pengganti
70 Bukan Sebatas Pengganti
71 Bukan Sebatas Pengganti
72 BSP
73 BSP
74 BSP
75 BSP
76 BSP
77 BSP
78 BSP
79 Pernikahan tanpa cinta
80 Tinggal di apartemen
81 Acuh
82 Kecewa
83 Andra membuat surat cerai
84 Mengambil S2
85 Menyembunyikan masalah pernikahan
86 Berkemas
87 BSP
88 Selamat tinggal
89 Hadiah ulang tahun pernikahan
90 Kenyataan
91 Menelepon
92 Postingan
93 Memutuskan
94 Dukungan
95 Mengundurkan diri
96 Sebuah perasaan
97 Pindah
98 Mencari bantuan
99 Bagian Farel
100 Memulai
101 Bertemu
102 Pernikahan dadakan
103 Tak terduga
104 Yang sebenarnya terjadi
105 Hubungan
106 Ternyata
107 Alfarelza Lazuardi
108 Hal yang terlambat
109 Kebenaran 1
110 Kebenaran 2
111 End...
112 PROMO NOVEL BARU DI NT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
dr. Kevin Fadila
2
Nadya Rahman
3
Kantin Rumah Sakit
4
Ruangan dr. Kevin
5
Rumah Orangtua Kevin
6
Kampus Nadya
7
Rumah dr.Kevin
8
Semua Karena Bu Iin
9
Mencari Pengasuh atau Istri?
10
Menemukan Orang Yang Tepat
11
Pertemuan Yang Menentukan
12
Kesepakatan Pranikah
13
Meminta Restu
14
Hari Pernikahan
15
Tugas Pengasuh Bukan Istri
16
Dua Cincin yang Berbeda
17
Iba
18
Sendiri
19
siapa?
20
Wisuda
21
Kesunyian di dalam Keramaian
22
Terbongkar
23
Kenyataan
24
Menyembunyikan
25
Pengakuan
26
Pertama Kalinya
27
Seolah Pamit
28
Pergi
29
Penyesalan lagi
30
Pergi Jauh
31
Titik Terang
32
Pertemuan dan Perpisahan
33
Pergi untuk kembali
34
Cinta yang di uji
35
Kerinduan
36
Menunggu Pulang
37
Kejutan
38
Menyerahkan
39
Lagi
40
Persetujuan
41
kebahagiaan Utuh
42
Mimpi Buruk
43
Tragedi si Kembar
44
Mati Otak
45
Kabar Duka
46
Sikap Dingin Kevin
47
Keterlaluan
48
Pamit
49
Bagaimana dengan Kevin?
50
Egois
51
Frustrasi
52
Kehamilan
53
Keyakinan
54
Anak Siapa?
55
Pengganti Kevin
56
Penentuan
57
laki-laki terhebat
58
Bertemu
59
Restu Kakek Damar
60
kegalauan Nadya
61
keputusan
62
End
63
Info
64
SEBATAS PENGGANTI 2
65
Novel baru
66
Pengumuman Novel Baru
67
Bukan Sebatas Pengganti
68
Bukan Sebatas Pengganti
69
Bukan Sebatas Pengganti
70
Bukan Sebatas Pengganti
71
Bukan Sebatas Pengganti
72
BSP
73
BSP
74
BSP
75
BSP
76
BSP
77
BSP
78
BSP
79
Pernikahan tanpa cinta
80
Tinggal di apartemen
81
Acuh
82
Kecewa
83
Andra membuat surat cerai
84
Mengambil S2
85
Menyembunyikan masalah pernikahan
86
Berkemas
87
BSP
88
Selamat tinggal
89
Hadiah ulang tahun pernikahan
90
Kenyataan
91
Menelepon
92
Postingan
93
Memutuskan
94
Dukungan
95
Mengundurkan diri
96
Sebuah perasaan
97
Pindah
98
Mencari bantuan
99
Bagian Farel
100
Memulai
101
Bertemu
102
Pernikahan dadakan
103
Tak terduga
104
Yang sebenarnya terjadi
105
Hubungan
106
Ternyata
107
Alfarelza Lazuardi
108
Hal yang terlambat
109
Kebenaran 1
110
Kebenaran 2
111
End...
112
PROMO NOVEL BARU DI NT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!