Setelah acara akad selesai Kevin membawa Nadya pulang ke kediamannya, tak lupa Nadya membawa beberapa barang seperlunya, dan hari ini adalah hari pertama Nadya bertemu dengan kedua anak Kevin.
Sesampainya di rumah Kevin mereka disambut oleh BI Ira dan BI Imah, keduanya nampak bahagia dengan kehadiran nyonya baru di rumah Kevin, mereka saling menyapa dengan ramahnya.
"Selamat datang nyonya,"sapa kedua asisten rumah tangga Kevin
Nadya terdiam
siapa yang mereka panggil nyonya?
"Mereka menyapamu Nadya"ucap Kevin membuyarkan lamunan Nadya.
Hahh aku dipanggil nyonya, menggelikan sekali.
"Perkenalkan nyonya, saya Imah dan orang yang disebelah saya Ira, panggil aja bibi," ucap keduanya sambil memperkenalkan diri
"Oh Maa syaa Allah, perkenalkan saya Nadya penghuni baru rumah ini,"ucap Nadya dengan senyuman.
"Wahh Mas Kevin paling jago kalau pilih istri udah cantik baik pula,"sahut bi Ira memuji nyonya barunya.
"Kalian bisa saja, oiya jangan panggil saya nyonya, panggil Nadya aja,"
"Tapi kami nggaka enak kalau hanya panggil nama saja, karena anda nyonya baru di rumah ini,"
*Kalian jangan berlebihan aku sama seperti kalian, aku hanya pengasuh yang berkedok istri*.
"Pokoknya kalian mau manggil apa aja yang penting jangan panggil nyonya, saya tidak terbiasa"
"Yasudah kami panggil Mbak Nadya saja, menyelaraskan dengan mas Kevin,"ucap Bi Imah
"Baiklah aku suka panggilan itu,"
"Sudah-sudah perkenalannya dicukupkan dulu, saya lelah mau istirahat,"ucap Kevin buka suara
Pandangan kedua asisten rumah tangganya seolah menggambarkan banyak hal, mereka berpikiran kalau Kevin sudah tidak sabar untuk berduaan dengan istrinya padahal yang terjadi bukan seperti itu.
"Baiklah pengantin baru, silahkan masuk,"ucap keduanya dengan senyuman lebar.
Kevin seolah tak peduli dengan apa yang dipikirkan kedua pegawainya itu, dia malah berlalu menuju kamarnya dan tak lupa Nadya mengikuti dibelakangnya.
"dokter Kevin saya harus istirahat di mana?"tanya Nadya.
Kevin pun membalikan badannya.
"Yang jelas kamu tidak satu kamar dengan saya,"
"Siapa juga yang mau satu kamar dengan dokter."
"Baik dok, apa saya minta tolong Bu Imah untuk mengantar saya ke kamar pembantu?"
Kevin terdiam mendengar ucapan Nadya, nadya seolah sudah tau diri dengan posisinya .
"Jangan, nanti mereka curiga,"ucap Kevin menghentikan Nadya
"Lalu saya istirahat di mana?"
Kevin terdiam kembali.
Benar juga ya, sial aku belum sempat memikirkan ini, tapi aku juga tidak mau satu kamar dengan dia.
"dok kenapa saya tidak istirahat di kamar bayi saja, kalau mereka bertanya bilang saja hari ini adalah hari pertama saya menjadi ibu mereka, jadi saya bisa langsung perkenalan dengan mereka,"
"Bagus juga ide mu, yasudah kamu naik kelantai atas dan di sana ada 3 kamar, kamar yang paling depan adalah kamar saya, yang tengah itu kamar anak-anak saya dan yang ujung itu gudang bersih saya,"
"Baiklah kalau begitu. Oiya, dok. Kalau boleh saya izin menggunakan gudang bersih dokter untuk menjadi tempat tinggal saya selama di sini. Saya janji tidak akan merubah apapun yang ada di sana,"
"Baiklah kamu bisa gunakan gudang itu, kebetulan di sana ada satu kasur muat untuk satu orang dan juga ada lemari kecil bisa kamu gunakan untuk menyimpan barang-barang mu,"
"Baik dok, terima kasih"
Setelah berbicara sebentar, Nadya membersihkan diri di gudang bersih yang kini jadi kamarnya, kebetulan sebelum jadi gudang menyimpan barang-barang yang masih digunakan, itu dulunya adalah kamar jadi pantas saja jika terdapat kasur, lemari dan kamar mandi.
Setelah membersihkan diri Nadya istirahat sebentar, dia belum sempat bertemu si kembar karena hari ini cukup melelahkan, Nadya tertidur pulas, mungkin kedua asisten rumah tangganya Kevin berpikiran kalau mereka sedang memadu kasih, nyatanya tidak.
Begitu juga dengan Kevin, dia beristirahat di kamarnya sendiri seperti biasanya, toh meskipun Kevin sudah menikah dia tidak akan pernah menerima Nadya.
"Mas Kevin dan Mbak Nadya sedang apa ya? " obrolan BI Ira dan Imah
"Mungkin sedang romantis-romantisan,"
"Ahhh sudahlah mau ngapain juga terserah mereka hehe,"
Waktu menunjukkan pukul 7 malam keduanya istirahat sudah cukup lama, di luar ruangan si kembar tak henti-hentinya menangis, entah hal apa yang membuat keduanya menangis bersamaan, Bi Ira dan BI Imah pun tak mampu menenangkan keduanya, ingin membangunkan sepasang pengantin baru tapi takut mengganggu.
Tak lama kemudian Nadya bangun karena mendengar suara tangisan bayi yang cukup kencang, akhirnya Nadya memutuskan untuk turun dan melakukan tugas sesungguhnya sebagai seorang pengasuh bukan istri.
"Bi mereka kenapa?"tanya Nadya yang sedang menuruni anak tangga
"Ini Mbak sejak tadi mereka rewel, saya sudah kasih susu tapi tidak mau, makan juga tidak mau, saya nggak tahu lagi gimana cara menenangkannya,"sahut BI Imah
"Boleh saya menggendong si kembar?"
"Silakan Mbak, kami senang kalau mbya mau menggendong si kembar,"
"Iya bi, kan aku ibu baru mereka jadi aku harus terbiasa dengan mereka,"
Jelas saja harus terbiasa karena sebentar lagi tugas kalian akan aku ambil alih, karena pengasuh mereka itu aku.
Anak pertama yang Nadya gendong adalah Alya karena tangisannya mendominasi ruangan,perlahan Nadya menggendongnya mengayun-ayunkan kan di tangan kirinya sambil melantunkan shalawat agar bayi itu tenang, dan benar saja Alya berhenti menangis dan tertidur di gendongan Nadya, kemudian Nadya menyerahkannya kepada bisa Imah, dan selanjutnya Nadya mengambil Alysa dari tangan bi Ira, Nadya melakukan hal yang sama seperti ke Alya, akhirnya berhasil juga, mereka kembali tertidur.
"Wah Mbak Nadya hebat sekali, kami sejak tadi sudah putus asa menenangkan mereka, karena sebelumnya tidak pernah"ucap Bi Imah
"Mungkin si kembar ingin berkenalan dengan ibu baru mereka,"sambung bi Ira
"Ahhh kalian berdua bisa saja, aku hanya menjalankan tugas saja,"
"Tugas apa Mbak?"
"Ya tugas menjadi ibu mereka, jadi mulai saat ini dan seterusnya mereka aku yang urus bi, kalian hanya membantu ku selagi aku kerepotan selebihnya biar aku ya,bi?"
"Tapi Mbak ini memang tugas kami"
"Jangan membantah, tugas bi Imah di dapur dan bi Ira membersihkan rumah, dan anak-anak adalah tugasku"
"Mbak apa tidak apa-apa? bukankah harusnya Mbak dan Mas Kevin itu berbulan madu ya?"tanya bi Imah
"Tidak bi, bulan madu bisa dilakukan di rumah saja, aku ingin lebih dekat dengan mereka dan menjaga mereka sampai waktunya tiba,"
"Kalau Mbak tidak keberatan dan mas Kevin mengijinkan kami akan sangat bersyukur karena si kembar punya ibu yang baik dan penyayang"
Di atas tangga dr.kevin memperhatikan semua adegan yang Nadya lakukan dari mulai menenangkan Alya dan Alysa. Seperti ibu yang baik, yang memberikan ketenangan kepada anak-anaknya, sampai Kevin sadari bahwa Nadya lulus untuk menjadi pengasuh anaknya.
Terima kasih sudah mampir, jangan lupa bahagia hari ini 😊😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Dhina ♑
Nahhh Lhoooo
2021-08-08
0
Athaya
hati ku qo nyut-nyutan ya Thor 😭😭😭
2021-04-21
0
RebahanAsoyy🤫
q ikut terharu😢
2021-03-22
0