Dua Cincin yang Berbeda

Setelah menikah dengan Kevin, Nadya tidak lagi bekerja di kantin rumah sakit. Nadya fokus mengurus Alya dan Alysa, hari-hari Nadya tidak lagi kesepian semenjak menjadi ibu sambung sekaligus pengasuh si kembar.

Nadya memutuskan bahwa panggilan si kembar kepadanya adalah ibu, bukan tanpa alasan Nadya tidak ingin menyematkan sebuah panggilan yang akan membuat Nadya berat berpisah nantinya. Nadya menghindari panggilan Mama, Mami, bunda dan lainnya, menurut nya lebih baik si kembar memanggilnya ibu karena panggilan itu umum, bahkan ketika kita menemui seseorang yang tidak kita kenal lalu usianya sama seperti orang tua, pasti kita akan memanggilnya 'ibu' jadi Nadya berharap kelak jika waktunya harus berpisah, mereka tidak punya keterikatan seperti ibu dan anak, melainkan pengasuh dan anak asuhnya.

Sudah beberapa hari Nadya tidur dikamar si kembar, tanpa sepengetahuan kedua asisten rumah tangganya, karena kamar Kevin dan kamar si kembar terdapat pintu yang terhubung jadi mereka tidak mencurigai bahwa selama ini mereka tidak tidur satu ruangan, bahkan Nadya belum pernah menginjak kamar utama yang seharusnya menjadi kamarnya jug.

Ketika Nadya berhasil memandikan dan menidurkan si kembar, Nadya duduk di sofa sambil memangku laptopnya dan dia berencana menyelesaikan skripsinya agar dia bisa wisuda secepatnya. Tak lama kemudian Kevin datang dari kamarnya lewat pintu yang terhubung ke kamar si kembar.

"Bagaimana, Nad. Hari-hari kamu mengasuh anak saya?"

Nadya terkejut mendengar suara yang tiba-tiba mengganggu konsentrasinya.

"Alhamdulillah menyenangkan dok, saya tidak merasakan kesepian dan merasa sendiri lagi,"

"Syukurlah, saya harap kamu menyadari posisi kamu sejak awal, sampai nanti waktu kamu berpisah dengan mereka,"

"Baik dok, dokter jangan khawatir mereka akan tumbuh dengan baik, dan mengerti situasi saat ini nantinya,"

"Oiya saya hanya ingin menitipkan cincin ini kepadamu,"

Nadya terdiam kebingungan.

"Maaf dok, cincin apa yang dokter maksud?"

"cincin pernikahan kita"

"Tapi kenapa, apa nantinya orang tua dokter tidak curiga kalau dokter melepas cincin pernikahan ini?"

"Kamu tidak usah mengkhawatirkan itu, saya tetap menggunakan cincin pernikahan tapi cincin yang saya gunakan adalah cincin pernikahan saya dengan sita. Saya membuat model cincin pernikahan yang sama, jadi saya pastikan mereka tidak akan curiga,"

"Baik, dok. Kalau seperti itu,"

Apa sampai segitunya dr.kevin tidak ingin memiliki ikatan dengan ku, sampai semua hal yang ia lakukan adalah tentang istrinya, segini saja aku menikah karena kesepakatan, tapi perasaan ku seperti tercabik-cabik, bagaimana kalo kami menikah atas dasar suka sama suka pasti aku akan sangat membatin karena dia belum move on dari istri terdahulunya.

Kevin menyerahkan Cincin pernikahannya bersama dengan kotaknya, Nadya menerima dan menyimpannya dengan baik.

***

Waktu berlalu dengan cepat tanpa terasa pernikahan Nadya dan Kevin sudah berjalan selama 6 bulan, tepat satu tahun kelahiran si kembar dan juga hari duka untuk Kevin karena tepat hari ini istrinya berpulang ke Rahmatullah. Duka bukan hanya milik Kevin, tapi juga Nadya karena tepat hari ini orang tuanya meninggal.

Tangis kebahagiaan dan kesedihan menjadi satu, hari ini Nadya dan Kevin mengadakan acara ulang tahun untuk sikembar, mereka mengundang sanak saudara, teman dan rekan kerja, Kevin. Mereka menghadiri acara ulang tahun pertama si kembar, tanpa terkecuali Aisyah dan Hilda, mereka datang dengan membawa kado untuk sikembar.

"Nad, selamat ya atas bertambahnya usia si kembar,"ucap hilda dan Aisyah

"Nad aku senang melihat kehidupan kamu yang sekarang, kamu terlihat sangat bahagia dan aura mu sebagai seorang wanita semakin terpancar,"ucapan Hilda

"Iya Hilda aku sangat bersyukur untuk semua ini,"

"Oiya apa kamu tidak berencana memiliki anak, Nad?"tanya Aisyah

Nadya terdiam mendengar pertanyaan Aisyah, bagaimana berencana memiliki anak tidur satu tempat pun tidak pernah, bahkan kehidupan rumah tangga ini sama seperti kehidupan nadya sebelumnya, yang membedakan dia kini menjadi ibu dari si kembar.

" Ahhh pertanyaan mu membuat ku mati kutu, nanti saja lah, si kembar masih membutuhkan kasih sayang kami, tidak tega rasanya kalau mereka harus tersisih karena kehadiran anak bayi,"

Penjelasan Nadya meyakinkan Hilda dan Aisyah.

Ditempat lain keluarga berkumpul tertawa bersama karena tingkah lucu si kembar yang menggemaskan, tak terkecuali orang tua Sita. keduanya bahkan hampir setiap Minggu mendatangi cucunya di rumah Kevin. Nadya selalu menyambut mereka dengan baik, sehingga orang tua Sita sudah menganggap Nadya seperti anaknya sendiri.

"Nadya, Mama senang kamu menjadi istrinya Kevin," ucap mama Kevin

"Alhamdulillah kalau begitu mah, Nadya juga senang,"

"Nad, apa kamu tidak berencana hamil dalam waktu dekat?"ucap Mama Kevin dan Mama Sita

lagi-lagi pertanyaan itu

"Kayanya belum saatnya mah, si kembar masih membutuhkan kasih sayang kami, lagi pula kehadiran mereka sudah cukup untuk ku,"

"Tapi Nad, mungkin saja kamu ingin memiliki darah dagingmu sendiri?"tanya Mama Sita

"Kayanya nggak sekarang deh, Mah. Aku belum siap, "

"Baiklah kalau seperti itu, kami bersyukur kamu bisa menjadi ibu yang baik untuk mereka, semoga kamu bisa mendampingi mereka sampai hari tuamu, Nad. Aamiin,"ucap Mama Kevin

Nadya hanya tersenyum getir

Maafkan aku, rasanya mimpi itu terlalu jauh, anak-anak ini cukup cerdas mereka sudah bisa bertanya dan menjawab pertanyaan, rasa-rasanya di usia mereka yang ke 3 tahunpun aku harus bisa berpisah dengan mereka, karena aku hanya pengasuh mereka.

Tanpa disadari diusia pernikahannya yang sudah berjalan 6 bulan ini Nadya diam-diam memperhatikan Kevin, jantung Nadya seolah kehilangan ritmenya bila dia berdekatan dengan Kevin, namun Nadya tidak mau berlarut-larut degan perasaan itu, dia selalu menguburnya dalam-dalam agar perasaan itu tidak muncul kepermukaan.

Acara yang digelar sejak pagi sudah selesai dilaksanakan, dari tiup lilin, foto-foto dan makan bersama, sekarang para tamu sudah pulang kerumahnya masing-masing.

Tiba-tiba Kevin mengajak Nadya berbicara.

"Nadya saya ingin bicara,"ucap Kevin

"Baik, dok"

Nadya pun mengikuti langkah dokter kevin menuju kamar si kembar.

"Nadya, bagaimana perkembangan anak-anak saya selama 6 bulan ini?"

"Mereka tumbuh dengan baik, dok. Dan mereka juga sangat cerdas, saya rasa dokter juga menyadari itu, karena selain sebagai seorang ayah, dokter pun adalah dokter anak,"

"Iya kamu benar, Nad. Mereka sangat cerdas dan cantik seperti ibunya, andai saja dia masih ada pasti kami akan hidup bahagia,"

Seketika perasaan Nadya seperti tercabik-cabik mendengar ucapan Kevin.

*Ada apa dengan perasaan ku akhir-akhir ini, ko sakit ya ketika dr.Kevin mengatakan itu*.

"Iya dok, saya juga berharap kalau kehadiran Mbak Sita adalah kenyataan, meskipun tidak akan pernah mungkin,"

"Iya kamu benar, Nad."

"Mungkin saja kita bisa lebih cepat mengakhiri pernikahan settingan ini dan menjelaskan semuanya kepada si kembar bahwa saya bukanlah ibu mereka, kemudian kita bisa kembali ke kehidupan normal kita, dokter dengan kehidupan dokter saya pun demikian, namun sebelum itu saya berharap dokter menemukan pengganti saya, bukan sebagai pengasuh melainkan ibu sesungguhnya."

Tak sengaja BI Imah mendengar percakapan Nadya dan Kevin, karena sejak tadi Bi Imah sedang merapikan kado-kado yang diberikan oleh para tamu, bi Imah tidak terlihat oleh keduanya, karena bi Imah ada di balik lemari besar dan membelakangi kursi yang diduduki Kevin dan Nadya.

***

Jangan lupa bahagia hari ini, terima kasih sudah mampir 😊

Mohon maaf kalau banyak typo.🙏🙏

Terpopuler

Comments

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

kalo terlalu cepat jatuh cinta selalunya peremouan korban dari kezdoliman

2022-03-30

0

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

mesti ya nadya di buat kuat,mandiri dan tdk mudah jatuh cinta.

2022-03-30

0

Nova Lasari

Nova Lasari

sangat menyakit kan

2022-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 dr. Kevin Fadila
2 Nadya Rahman
3 Kantin Rumah Sakit
4 Ruangan dr. Kevin
5 Rumah Orangtua Kevin
6 Kampus Nadya
7 Rumah dr.Kevin
8 Semua Karena Bu Iin
9 Mencari Pengasuh atau Istri?
10 Menemukan Orang Yang Tepat
11 Pertemuan Yang Menentukan
12 Kesepakatan Pranikah
13 Meminta Restu
14 Hari Pernikahan
15 Tugas Pengasuh Bukan Istri
16 Dua Cincin yang Berbeda
17 Iba
18 Sendiri
19 siapa?
20 Wisuda
21 Kesunyian di dalam Keramaian
22 Terbongkar
23 Kenyataan
24 Menyembunyikan
25 Pengakuan
26 Pertama Kalinya
27 Seolah Pamit
28 Pergi
29 Penyesalan lagi
30 Pergi Jauh
31 Titik Terang
32 Pertemuan dan Perpisahan
33 Pergi untuk kembali
34 Cinta yang di uji
35 Kerinduan
36 Menunggu Pulang
37 Kejutan
38 Menyerahkan
39 Lagi
40 Persetujuan
41 kebahagiaan Utuh
42 Mimpi Buruk
43 Tragedi si Kembar
44 Mati Otak
45 Kabar Duka
46 Sikap Dingin Kevin
47 Keterlaluan
48 Pamit
49 Bagaimana dengan Kevin?
50 Egois
51 Frustrasi
52 Kehamilan
53 Keyakinan
54 Anak Siapa?
55 Pengganti Kevin
56 Penentuan
57 laki-laki terhebat
58 Bertemu
59 Restu Kakek Damar
60 kegalauan Nadya
61 keputusan
62 End
63 Info
64 SEBATAS PENGGANTI 2
65 Novel baru
66 Pengumuman Novel Baru
67 Bukan Sebatas Pengganti
68 Bukan Sebatas Pengganti
69 Bukan Sebatas Pengganti
70 Bukan Sebatas Pengganti
71 Bukan Sebatas Pengganti
72 BSP
73 BSP
74 BSP
75 BSP
76 BSP
77 BSP
78 BSP
79 Pernikahan tanpa cinta
80 Tinggal di apartemen
81 Acuh
82 Kecewa
83 Andra membuat surat cerai
84 Mengambil S2
85 Menyembunyikan masalah pernikahan
86 Berkemas
87 BSP
88 Selamat tinggal
89 Hadiah ulang tahun pernikahan
90 Kenyataan
91 Menelepon
92 Postingan
93 Memutuskan
94 Dukungan
95 Mengundurkan diri
96 Sebuah perasaan
97 Pindah
98 Mencari bantuan
99 Bagian Farel
100 Memulai
101 Bertemu
102 Pernikahan dadakan
103 Tak terduga
104 Yang sebenarnya terjadi
105 Hubungan
106 Ternyata
107 Alfarelza Lazuardi
108 Hal yang terlambat
109 Kebenaran 1
110 Kebenaran 2
111 End...
112 PROMO NOVEL BARU DI NT
Episodes

Updated 112 Episodes

1
dr. Kevin Fadila
2
Nadya Rahman
3
Kantin Rumah Sakit
4
Ruangan dr. Kevin
5
Rumah Orangtua Kevin
6
Kampus Nadya
7
Rumah dr.Kevin
8
Semua Karena Bu Iin
9
Mencari Pengasuh atau Istri?
10
Menemukan Orang Yang Tepat
11
Pertemuan Yang Menentukan
12
Kesepakatan Pranikah
13
Meminta Restu
14
Hari Pernikahan
15
Tugas Pengasuh Bukan Istri
16
Dua Cincin yang Berbeda
17
Iba
18
Sendiri
19
siapa?
20
Wisuda
21
Kesunyian di dalam Keramaian
22
Terbongkar
23
Kenyataan
24
Menyembunyikan
25
Pengakuan
26
Pertama Kalinya
27
Seolah Pamit
28
Pergi
29
Penyesalan lagi
30
Pergi Jauh
31
Titik Terang
32
Pertemuan dan Perpisahan
33
Pergi untuk kembali
34
Cinta yang di uji
35
Kerinduan
36
Menunggu Pulang
37
Kejutan
38
Menyerahkan
39
Lagi
40
Persetujuan
41
kebahagiaan Utuh
42
Mimpi Buruk
43
Tragedi si Kembar
44
Mati Otak
45
Kabar Duka
46
Sikap Dingin Kevin
47
Keterlaluan
48
Pamit
49
Bagaimana dengan Kevin?
50
Egois
51
Frustrasi
52
Kehamilan
53
Keyakinan
54
Anak Siapa?
55
Pengganti Kevin
56
Penentuan
57
laki-laki terhebat
58
Bertemu
59
Restu Kakek Damar
60
kegalauan Nadya
61
keputusan
62
End
63
Info
64
SEBATAS PENGGANTI 2
65
Novel baru
66
Pengumuman Novel Baru
67
Bukan Sebatas Pengganti
68
Bukan Sebatas Pengganti
69
Bukan Sebatas Pengganti
70
Bukan Sebatas Pengganti
71
Bukan Sebatas Pengganti
72
BSP
73
BSP
74
BSP
75
BSP
76
BSP
77
BSP
78
BSP
79
Pernikahan tanpa cinta
80
Tinggal di apartemen
81
Acuh
82
Kecewa
83
Andra membuat surat cerai
84
Mengambil S2
85
Menyembunyikan masalah pernikahan
86
Berkemas
87
BSP
88
Selamat tinggal
89
Hadiah ulang tahun pernikahan
90
Kenyataan
91
Menelepon
92
Postingan
93
Memutuskan
94
Dukungan
95
Mengundurkan diri
96
Sebuah perasaan
97
Pindah
98
Mencari bantuan
99
Bagian Farel
100
Memulai
101
Bertemu
102
Pernikahan dadakan
103
Tak terduga
104
Yang sebenarnya terjadi
105
Hubungan
106
Ternyata
107
Alfarelza Lazuardi
108
Hal yang terlambat
109
Kebenaran 1
110
Kebenaran 2
111
End...
112
PROMO NOVEL BARU DI NT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!