Bab 14- tahun baru

"Baiklah, kalau begitu kita teman sekarang,"

                             ***

Bolehkah, aku berharap bisa bersamamu? Apakah aku terlalu serakah, karena ingin memilikimu seutuhnya Histia? Bolehkah aku, mengambil tangan mu?

"Adihistia Indari Jannitra,"

Wajah tersenyum mu, aku ingin selalu melihat nya. Namun aku tau, para Dewa dan Dewata tidak mengizinkannya. Dan kau selalu memiliki akhir tragis, saat bersamaku.

"Apa, di Utara kalian tidak diajarkan cara berjabat tangan,"

Baiklah, kita akan berharap untuk terakhir kalinya.

"Chandra Arkatama Ravindra,"

"Itu nama yang bagus, baiklah ambil ini."

Histia memberikan ku sebuah kotak, isyarat matanya mengatakan aku harus membuka kotak ini. Aku membuka kota berwarna biru itu, yang di dalam nya terdapat sebuah Cufflink berwarna ungu.

...

...

Matcha: Cufflink itu hiasan yang biasa dipake di baju, kaya kancing baju bedanya ini mah elit.

"Aku sengaja, memilih warna itu agar kau selalu teringat dengan warna mataku."

Histia menjulurkan tangannya.

"Kau, harus memberikan ku hadiah juga,"

Aku melihat sekeliling, dan melihat bunga berwarna ungu. Aku memetiknya dan mengalirkan kekuatan ku ke dalamnya. Es tipis dan transparan mengelilingi sekitar bunga. Membentuk sebuah bulatan tipis  yang cantik.

"Ambil ini,"

Histia tersenyum begitu lebar. Dan mengambil bunga itu.

"Ini luar biasa, ini benda apa? Apa benda ini akan mencair saat di bawa ke Selatan?"

"Tidak akan mencair, benda ini ditutupi oleh kekuatan ku."

Setelah itu, kami menghabiskan waktu bersama. Mengelilingi Utara sambil bersembunyi dari penduduk, mencoba buah-buahan yang hanya ada di Utara. Dan melihat hewan hewan unik di Utara. Yang rata-rata berwarna putih bersih.

"Hey, aku dengar, ada sebuah dongeng di Utara tentang cahaya di langit?"

"Maksudmu, Aurora?"

Histia meletakkan jarinya di dagu dan berpose seperti orang yang berpikir.

Matcha: Padahal mah gak ada otaknya 🤫

Histia: Anjir lu, gpp gak punya otak yang penting pemeran utama

ヘ( ̄ω ̄ヘ)

"Ya, mungkin itu, aku tidak tau dengan jelas, ceritakan saja aku sangat penasaran,"

“Dulu, lebih tepatnya jutaan tahun lalu, pernah ada sepasang kekasih yang datang ke Utara, saat itu Utara bukanlah wilayah tertutup seperti sekarang sehingga, penguasa mengizinkan mereka berdua untuk tinggal”

“Saat itu, penguasa Utara bertanya mengapa mereka pergi ke Utara dan ternyata hubungan mereka tidak di restui oleh keluarga pria, karena cinta mereka berdua yang begitu kuat, pria dan wanita itu rela meninggalkan tempat kelahiran mereka,”

“Saat itu, mereka berdua melihat Aurora dan berciuman di bawah sinar Aurora, selama di Utara kehidupan mereka sangat baik, dan sebelum pasangan itu tewas mereka mengatakan ini,”

“kami, akan terus bersama, bahkan setelah reinkarnasi kami tidak akan berpisah.”

"Sejak saat itu, para Naga dan Beast di Utara percaya kalau sepasang kekasih berciuman di bawah sinar Aurora maka, cinta mereka akan terus abadi dan hidup."

Histia meneteskan air mata, ia terharu saat mendengar kisah cinta yang begitu romantis dan indah itu.

Matcha: Untuk catatan, penduduk di Selatan adalah pencinta seni dan teater romantis.

"Astaga, itu kisah terindah yang pernah aku dengar cerita ini harus di jadikan sebuah teater!"

Histia mengepalkan tangannya dengan semangat, mungkin ia harus membuat naskah untuk cerita ini, supaya orang-orang di Selatan tau ada kisah indah seperti ini, di kedinginan Utara.

"Kau, kenapa menyukai kisah seperti ini?"

Histia menatap Chandra, ia memiringkan kepalanya lucu.

"Hmm, untuk alasannya pastinya aku tidak tau, aku hanya menyukai saat sepasang kekasih memperjuangkan cintanya,"

"Bagiku, itu sesuatu yang luar biasa. Dan aku ingin merasakan hal itu juga, jatuh cinta, menikah dan bahagia,"

Chandra mendengarkan dengan cermat.

"Dan, sekarang aku sudah menemukan nya, kau," Histia menunjuk Chandra. "Adalah, pria yang aku cintai dan akan ku perjuangkan Chandra,"

"Ayo kita menikah Chandra,"

Chandra mengeleng.

"Kau tidak bisa, menikah dengan pria yang baru kau temui Histia,"

"Kenapa tidak bisa? Ini cinta sejati Chandra, cinta sejati, kau tau pernah ada teater di Selatan tentang ini,"

"Putri itu, dikurung selama 18 tahun dan saat keluar dia bertemu dengan pria yang ia cintai. Dan mereka akhirnya menikah,"

'Walaupun, akhirnya sang pangeran menikah lagi karena menemukan cinta sejatinya. Dan sang Putri membunuh dirinya sendiri karna sakit hati,'

'Sebaiknya, bagian itu tidak perlu aku ceritakan.'

"Histia, kau terlalu banyak menonton teater cinta,"

"Kau tidak menyenangkan Candra, ah iya bagaimana kalau kita ke Selatan, sebentar lagi, ada festival tahun baru di Selatan, seluruh Naga akan berkumpul,"

"Histia, aku tidak bisa meninggalkan Utara,"

"Kalau kau izin tentu saja tidak diizinkan, berbeda kalau kau pergi diam-diam aku tau jalan yang aman, Lusa aku akan menjemputmu,"

"Tidak ada penolakan, aku akan pulang sampai jumpa Lusa."

Chandra menatap punggung Histia yang semakin menjauh lalu menghilang.

...***...

Sesuai janji Histia dua hari yang lalu, Histia benar-benar menjemput Chandra dan mereka sedang menyelinap keluar dari Utara.

"Bagiamana caranya?"

Histia tersenyum, membawa Chandra ke sebuah goa yang di tutupi salju, Histia mengeluarkan api dari mulutnya dan melelehkan salju di depan pintu goa.

"Goa ini adalah penghubung antara Selatan dan Utara, aku tidak sengaja menemukan nya di dalam laut,"

"Goa ini sangat indah kan, dan aku menduga kalau ini bekas putri duyung dan seseorang dari Utara,"

Chandra mengerutkan keningnya.

"Bagiamana kau bisa beropini seperti itu?"

Histia menarik Chandra, dan menunjukkan sesuatu yang istimewa.

"Lihat lukisan di dinding ini, ini adalah bukti bahwa pernah ada kisah sepasang kekasih disini,"

Lukisan-lukisan itu menceritakan tentang Putri duyung dan seorang Beast, yang tengah makan bersama.

Lukisan selanjutnya, tentang mereka berdua yang melihat bulan bersama.

Ada banyak cerita lain di dalam lukisan dinding itu.

"Ini luar biasa kan?"

"Biasa saja, aku tidak tertarik dengan hal seperti ini,"

Histia tertawa.

"Kau tidak tertarik tapi kau hampir menangis melihat lukisan ini, Chandra kau sangat lucu,"

Chandra menatap Histia galak.

"Sudah cepat masuk ke dalam air, kau bisa berenang kan?"

Chandra mengganguk, mereka melihat seisi lautan, terumbu karang yang indah, ikan-ikan yang cantik sungguh pemandangan luar biasa.

Karna mereka Naga, mereka bisa melihat dalam kegelapan atau pun kedalam air.

...***...

"Selamat datang di Selatan! Tempat di mana kau bisa menemukan banyak keajaiban,"

"Ambil rambut palsu ini, baju ini juga,"

Histia melemparkan baju ke arah Chandra dan Chandra menangkap itu semua.

"Aku basah, bagiamana bisa mengenakan pakaian-pakaian ini?"

Histia mengangguk, ia mengambil baju-baju itu dan membakar Chandra dengan apinya.

"Dengan begini kau akan kering,"

Tak lama ia memadamkan api nya, Chandra menatap Histia dengan kesal.

"Lain kali, beri tau dulu apa yang ingin kau lakukan."

...***...

Histia menarik tangan Chandra, dan membawanya ke tempat festival di adakan, jaraknya tidak terlalu jauh dari pantai.

Alunan musik, bendera-bendera yang menghiasi atap-atap rumah, tiang-tiang yang di ikatkan pita.

Bau dari makanan yang baru di masak, dan keramaian para pedagang, menjadi musik indah di alun-alun.

"Ini adalah acara yang paling kami banggakan, selamat datang di festival tahun baru!"

Chandra tertegun melihat semuanya, Selatan sangat hidup berbeda dengan Utara, yang selalu di liputi oleh salju.

"Indah bukan Chandra?"

Chandra hanya mengangguk.

"Paman jagung kembang api nya dua,"

"Jagung kembang api?"

Chandra bertanya karna penasaran.

"Iya, kau tau jagung mentah di masak dan nanti mereka akan meledak ke langit seperti kembang api,"

Jagung yang dimasak mulai berlompatan dari tempat nya, mereka benar-benar meledak.

Setelah itu, mereka terus mencoba semua hidangan khas Selatan, menonton drama musikal dan lain-lain.

"Ini sangat seru, Chandra ayo masih banyak makanan yang belum kita coba,"

Chandra diam-diam tersenyum, melihat tingkah Histia yang sangat lucu dan bersemangat.

Tanpa mereka sadari, langkah mereka menuju jurang Kematian.

"Bakar Selatan dengan api mu yang panas Putriku, balaskan dendam dan rasa sakit yang kami alami."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!