"Tolong aku sialan!"
...***...
Histia menatap Chandra dapat Histia lihat mata Chandra yang dipenuhi oleh cinta dan mata itu hanya Chandra tunjukkan padanya.
"Kisah kita?"
Chandra membalas tatapan Histia dan mengecup kedua mata Histia, wajah Histia memerah bagaikan tomat saat mendapat kecupan dari Chandra, dan Chandra tertawa melihat wajah dan telinga Histia yang memerah karena nya.
"Jangan asal menciumiku!"
Tawa Chandra semakin keras saat melihat Histia, ia menghentikan tawanya saat merasakan cubitan Histia di perutnya.
"Baik-baik, jadi begini dulu kita tinggal di Mahitala tempat dimana semua keajaiban terjadi, dan Istri adalah putri bungsu dari penguasa Selatan."
...***...
Mahitala tempat indah yang penuhi oleh keajaiban, pasalnya Mahitala memiliki 4 musim abadi, dan tempat ini adalah tempat tinggal mahkluk legendaris yang telah menempati dunia ini sebelum manusia. Mereka adalah ras Naga, ras agung yang begitu dihormati. Mahluk agung yang bisa hidup hingga 4.000 tahun
Selain para Naga, ditempat ini juga tinggal Ras beast atau binatang namun, berbeda dengan binatang biasanya ras Beast memiliki kekuatan yang besar, dan umur yang lebih panjang dari binatang biasa.
Ular, harimau, serigala, macan kumbang, elang, ada banyak dari mereka yang di tinggal di Mahitala.
Dan Selatan salah satu tempat yang ada di Mahitala, tempat yang hanya terjadi musim panas, wilayah selatan dikelilingi oleh beberapa laut yang membuat tempat ini menjadi sangat ramai oleh pengunjung.
Ditempat ini yang menjadi penguasa adalah Ras Naga selatan, yang mampu mengendalikan api.
Nama penguasa itu adalah Nayaka Abbiyya, penguasa Naya memiliki satu istri dan dua anak, nama istrinya adalah Athalia Falguni, nama Putra nya adalah Attala Indrayan dan Putri nya Adistia Indali Jannitra.
Praya: Fiks lu emang gak suka sama gueತ_ತ
Matcha: Apaan sih(ノಠ益ಠ)ノ
Area terlarang! Jangan mencoba memasuki area ini!
Sebuah seringai terpatri dari sudut bibir gadis itu, ia membaca nya, dan mencabut papan peringatan itu ia melangkahkan kedua kakinya masuk ke dalam hutan yang ditutupi salju abadi.
"Peraturan di buat untuk di langgar."
Suhu dingin Utara segera menyambut gadis itu, dia menggosok kedua tangannya dan mengalirkan api nya, untuk mengurai suhu dingin yang ada di hutan itu, Gadis itu menatap pemandangan sekitarnya.
Butiran salju yang tidak berhenti turun, layaknya hujan di bulan Oktober yang membawa sejuta kenangan pada hati. Kepingan-kepingan salju yang mencair saat menyentuh kulit, layaknya membawa perasaan dingin seperti saat itu.
Hutan-hutan yang berwarna putih karena derasnya salju, tanah-tanah yang kehilangan warna nya. Dan dadaunan yang menghilang di tutupi salju. Gadis itu merasa berada di dunia yang berbeda. Dunia yang jauh dari imajinasi nya, dunia yang akan membawanya pada suatu nasib yang baru.
'Rambut merah? Apakah kau Naga dari selatan?'
Gadis itu mencari arah suara itu datang, dan pandangan turun saat melihat hewan berkaki empat itu, seekor kelinci dengan bulu seputih salju dan mata merah yang begitu menggemaskan.
Gadis itu berjongkok dan mengambil kelinci itu dalam ke dalam pelukannya.
"Ya aku Naga dari selatan, Adhistia Indali Jannitra."
Angin dingin berhembus menebarkan beberapa keping bunga salju, kelinci itu sedikit tercengang saat mendengar perkataan gadis yang memeluknya nya.
"Kenapa Naga selatan yang agung seperti mu ada ditempat ini?"
"Tentu saja untuk berjelajah,"
Histia menatap lubang pohon, di dalam sana ada 6 mata berwarna merah yang mengawasinya, lalu ia melepaskan kelinci yang ada di pelukannya.
"Pergilah anak-anak mu menunggu mu,"
Kelinci itu menatap Histia sekali lagi, sebelum ia pergi kelinci itu melambaikan tangan kecilnya, dan pergi kedalam lubang pohon di mana 3 anak nya berada. Histia bangun ia kembali menjelajahi hutan Utara.
Namun langkahnya harus terhenti saat ia tidak sengaja jatuh ke dalam tumpukan salju.
Brukkk
Histia memegang akar pohon yang berhasil ia gapai sebelum jatuh kedalam lubang, lubang itu bukanlah sebuah lubang biasa, itu seperti sebuah jurang yang di tutupi oleh salju. Angin dingin kembali berhembus membuat suhu tubuh Histia semakin turun.
"Sialan! Siapa pun tolong aku!"
"Sayap!"
"Sayap!"
"Akhhh kenapa tidak keluar!"
Histia menjerit dengan frustasi karena sayapnya tidak mau muncul, bahkan api nya yang terkenal paling panas pun, tidak bisa menahan suhu dingin Utara. Histia memejamkan matanya berharap bantuan akan datang.
"Jadi kau tikus yang menyelinap ke Utara?"
Suara yang dingin memasuki indra pendengaran nya, Histia mengangkat kepalanya dan menatap orang yang berada di atas sana, rambut putih yang seputih salju dengan mata berwarna Aquamarine yang terlihat begitu indah. Yang menjadi ciri khas dari Naga Utara.
Tampilan Naga berbeda-beda contoh nya, Naga dari Selatan dengan rambut merah dan mata Amethyst. Naga dengan kekuatan api.
Lalu ada Naga Utara, dengan rambut putih dan mata Aquamarine, Naga ini memiliki kekuatan es.
Selanjutnya Naga dari timur, dengan rambut berwarna biru dan mata Diamond, Naga dengan kekuatan air.
Dan terakhir Naga dari barat, dengan rambut berwarna Matcha dan mata Thanzanite, Naga dengan kekuatan tumbuhan. Naga ini juga di kenal dengan Naga yang selalu membawa musim semi.
Matcha: Ini adalah tabel mata yang aku pake, jadi liat aja kalau bingung, aku sengaja make warna ini biar Ras Naga punya ciri khas tersendiri.
"Tolong aku sialan!"
Pria itu menatap Histia dengan acuh, ia menunjuk dirinya sendiri.
"Aku menolong mu? Apa manfaatnya? Kau adalah pembuat onar paling terkenal di Mahitala,"
Histia menatap pria itu dan mengatakan sesuatu yang menyebalkan.
"Wah aku tidak menyangka namaku akan di kenal di Utara yang terkenal tertutup,"
Pria itu menatap Histia sekali lagi dan berniat meninggalkannya sendirian,
"Hey tunggu! Aku adalah Putri penguasa Selatan! Kau harus menolongku!"
Pria acuh dan meninggalkan Histia yang tergantung di ranting pohon, tangan Histia mulai bergetar dan membeku, tenaganya juga semakin menyusut.
'Aku adalah Naga terhebat Naga dengan api terpanas! Aku tidak terima kalau harus mati di tempat asing dan dingin seperti ini!'
"Aku akan menghantuimu! Dasar Naga menyebalkan dan bodoh!"
'Aku tidak bisa menahannya lagi,'
Pegangan Histia lepas dan ia meluncur jauh ke bawah, dengan kecepatan yang cukup tinggi, Histia melihat butiran salju untuk terakhir kalinya. Ia tidak akan mati namun ia akan tertidur dalam waktu yang lama.
"Mungkin aku akan berhibernasi, kata si Tala kutu buku itu, suhu di Utara dapat membuat jantung berhenti berdetak dan membawa mereka pada tidur abadi, tunggu bukannya secara kasar itu tetap mati!"
Tala: Bodoh kok di peliharaan,"
Matcha: Dia yang bodoh atau aku yang salah ngejelasin.
Tala: Dua-duanya bodoh (⌐■-■)
"Padahal aku ingin melihat pemandangan indah itu,"
Namun, sebelum tubuh Histia menyentuh tanah, sebuah tangan kekar memeluknya dengan erat. Dapat Histia rasakan tubuh pria itu yang gemetar, dan dalam pelukan itu, Histia merasakan sebuah emosi yang tak terlukiskan. Mata mereka bertemu dan dapat Histia lihat pria itu menangis dengan air mata yang mengalir deras dari mata berwarna Aquamarine itu. Histia merasakan sebuah kesedihan yang luar biasa dari pria itu.
"Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi,"
Histia mengernyit, ia tak mengerti maksudnya. Tanpa sadar, ia mengelus pipi pria itu, menghapus air mata di matanya.
***
"Kenapa kau menangis?"
"Kau jangan bilang kau jatuh cinta padaku, heh maaf saja tipeku bukan Naga dingin seperti mu,"
Pria itu menutup telinganya, mendengarkan ocehan Histia membuatnya merasa mengurangi umurnya.
"Bisakah kau menutup mulutmu?"
Histia mengelengkan kepalanya tanpa dosa.
"Dewata menciptakan mulut untuk berbicara,"
"Sampai kapan kau akan mengikuti ku?"
"Sampai aku menemukan jalan pulang, aku lupa jalan pulang, jadi sebagai Naga yang baik kau harus menunjukan ku jalan pulang,"
Pria itu menghela nafasnya lelah, ia kemudian menunjukkan arah pulang ke Histia, Histia ber 'oh' ria dan pergi begitu saja. Meninggalkan pria itu tanpa sepatah kata terimakasih pun.
"Pada akhirnya kita bertemu lagi,"
Histia membalikkan tubuhnya, ia merasa mendengar sesuatu namun saat ia berbalik pria tadi menghilang bagaikan seorang hantu. Tiba-tiba Histia merinding dan segera berlari menuju jalan keluar hutan.
"Pria itu hantu atau bukan? Tapi memangnya ada hantu setampan itu? Kalau ada sih aku mau menikahinya, yang penting tampan hehe,"
Matcha: Kek nya saya salah milih pemeran utama deh🙄
Histia: Heleh, semuanya juga kaya gitu fisik nomor satu!
"Dan seperti ia pria yang baik, walaupun mulutnya jahat namun ia tetap mau membantuku,"
Histia mengangguk kepalanya, lalu ia mendapat satu kesimpulan yang membuat nya tertawa.
"Oh apa mungkin pria itu jatuh cinta denganku? Tentu saja aku adalah Naga tercantik di Selatan, aku juga memiliki api paling panas dan jangan lupakan aku adalah anak dari penguasa,"
"Antrian pertunangan selalu ada, yah itu pasti yang terjadi, tunggu apakah mungkin ini cinta sejati!"
"Tapi aku tidak suka pria dingin, tapi dia tampan sih,"
Histia menjerit kesenangan, ia melompat- lompat saat membayangkan.
"Yah itu pasti cinta sejati, hmm pernikahan kami harus mengunakan adat Selatan, aku juga harus memikirkan nama anak kami, lalu kami akan tinggal di barat sepertinya cocok,"
Matcha: Tala kek nya lcd adik lo kena deh
Tala: Emang dah rusak dari setingan pabriknya
Naga, ras yang terkenal dengan rupanya yang menawan bahkan ras Elf yang terkenal pun kalah dengan mereka.
Kecantikan, kekuatan, ras Naga mendapatkan itu semua memang Ras Naga adalah ras yang terhebat, manusia yang memiliki kemapuan otak saja tidak sebanding dengan ras Naga.
"Pokonya aku ingin menikah dengan nya!"
Btw kalau mau liat visual mereka, sama poto-poto Histia DDK bisa ke Ig aku, mtch_ca disana ada visual mereka, silahkan mampir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments