Bab 19 : CBSP

Erina masih memegang ponsel ditangannya, dia mencoba melakukan panggilan pada nomor Devan sebelum Burhan berbuat jahat padanya. Namun, Burhan dengan cepat merebut ponsel ditangan Erina, dia melihatnya sebentar sebelum melempar ponsel itu entah kemana.

"Devan tidak akan datang, Erina. Tidak akan ada yang menolongmu sekarang" ucap Burhan diiringi tawa jahat.

Erina hanya menggelengkan kepalanya dengan cepat, dia harus bisa keluar dari rumahnya sekarang. Namun, dia juga tidak mungkin meninggalkan ibunya sendirian disana.

"Pak Burhan, apa sebenarnya yang anda inginkan?!" tanya Erina dengan wajah penuh ketakutan.

Burhan kembali tertawa jahat mendengar pertanyaan Erina. "Kamu masih bertanya apa yang aku inginkan? Aku ingin menyentuh tubuhmu itu, Erina! Kemarilah! Puaskan aku, Erina"

Burhan ingin meraih tangan Erina, namun Erina segera berlari dan berdiri dibelakang kursi sofa.

"Pak Burhan, tolong jangan seperti ini. Tolong jangan apa-apakan saya pak" Erina menangkupkan kedua tangannya didada, matanya mulai basah oleh air mata.

Burhan tidak menghiraukan ucapan Erina, dia berjalan cepat kearah Erina dan menarik tangan wanita itu. Kemudian Burhan menjatuhkan tubuh Erina diatas kursi sofa dan menindihnya.

Burhan memegangi pergelangan tangan Erina dengan sangat kuat. Kemudian dia mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Erina, namun Erina segera memalingkan wajahnya. Kaki Erina terus menendang-nendang, dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk menyingkirkan tubuh Burhan dari atasnya.

Dari dalam kamarnya, Rani mendengar keributan diruang depan. Rani juga mendengar suara Erina meminta tolong. Kesadaran Rani perlahan mulai kembali, dia teringat akan putrinya itu dan menyadari jika Erina sedang dalam bahaya.

"Erina...." Lirih Rani masih dengan posisi tidurnya.

Kemudian Rani segera bangun, dia membuka pintu kamarnya dan berjalan mencari-cari suara Erina. Langkah kaki Rani terhenti didekat ruang tamu, dia sangat marah saat melihat seorang pria sedang menindih tubuh putrinya.

Rani mengambil vas bunga, kemudian dia memukulkannya pada punggung Burhan. Seketika aktivitas Burhan terhenti, mereka menatap kearah Rani yang sudah berdiri disamping mereka.

"Akkkkhhh....!!!" Burhan meringis kesakitan, dia menatap Rani dengan sangat marah. "Dasar wanita sialan!!"

Sementara Erina yang melihat Rani merasa sangat senang sekaligus khawatir karena Rani sudah memancing kemarahan Burhan. Kemudian Burhan segera bangun dari atas tubuh Erina, lalu dia menghampiri Rani dan menampar wajahnya dengan keras. Kemudian Burhan menjambak rambut Rani dan mendorong tubuh wanita itu hingga kepala Rani membentur tembok.

Tubuh Rani jatuh terduduk kelantai, Rani memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Ibu...!!" Erina nampak sangat kaget, dia segera bangun dan ingin menghampiri Rani namun Burhan sudah lebih dulu menahan pergelangan tangannya.

Burhan menjatuhkan kembali tubuh Erina keatas sofa, lalu dia melepaskan kancing kemejanya satu persatu.

"Mau kemana kamu Erina? Tidak akan ada yang bisa menolong kamu" Burhan tertawa jahat, lalu dia melemparkan kemejanya dan ingin menindih tubuh Erina kembali.

Sementara Rani yang melihat putrinya kembali ditindih oleh Burhan, berusaha untuk segera bangun. Rani melihat sebuah pisau diatas meja, dia mengambil pisau itu dan mengarahkannya pada punggung Burhan.

Jlebbb...

Jlebbb...

"Aarrrggghhh...!!" Burhan kembali meringis kesakitan saat merasakan sakit ditubuh bagian belakangnya, hingga darah segar terus keluar dari tubuhnya.

Rani melihat darah ditangannya, dia merasa sangat ketakutan dan menjatuhkan pisau ditangannya kelantai. Rani berjalan mundur secara perlahan dengan wajah yang sangat ketakutan.

Sementara Burhan, pria itu masih memiliki kekuatan untuk bangun walaupun tubuhnya sudah mendapati luka tusuk. Dia bangun dari atas Erina dan mengambil pisau yang dijatuhkan oleh Rani tadi. Kemudian Burhan mengarahkan pisau itu keperut Rani.

Jlebbb...

Jlebbb...

Tubuh Burhan langsung ambruk saat sudah berhasil menusukkan pisau itu pada Rani.

"Ibuuu...!!!" Erina segera bangun dan berlari kearah ibunya untuk menangkap tubuh ibunya sebelum sempat jatuh kelantai.

"Ibu bangunlah, aku mohon..." Erina mengatakannya dengan menangis. Di tidak ingin sesuatu terjadi pada ibunya.

Tiba-tiba pintu rumah Erina kembali dibuka dengan kasar, ternyata itu adalah Devan yang datang bersama dengan Dani. Devan merasa khawatir karena Erina tadi sempat mendengar percakapan Erina dan Burhan saat ditelefon. Rupanya Devan mengangkat telefonnya saat terakhir Erina menghubunginya.

Devan berlari ke arah Erina dan berjongkok dengan satu kaki disebelah kekasihnya itu. Dia memegangi wajah Erina dan memastikan Erina baik-baik saja.

"Kamu tidak apa-apa?" Devan berkata dengan nada khawatir, kemudian dia melihat kearah Rani dan Burhan yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri.

Erina menganggukkan kepalanya, "Ibu... selamatkan ibuku, Devan"

Kemudian Devan menyuruh Dani untuk menghubungi ambulans dan polisi. Lalu Devan memeluk tubuh Erina, dia menyesal tidak datang lebih awal hingga semua ini harus terjadi pada Erina.

🌟🌟🌟

Sudah hampir dua jam Devan dan Erina menunggu didepan ruang emergency. Devan kembali memeluk tubuh Erina untuk menenangkan wanita itu. Saat ini mereka sedang duduk dikursi tunggu depan ruangan emergency.

Tak berselang lama seorang dokter pria keluar, Erina langsung bergegas bangun disusul dengan Devan dibelakangnya.

"Dokter, bagaimana keadaan ibu saya?" Erina sangat berharap ibunya baik-baik saja.

"Kami mohon maaf, korban mengalami luka tusuk yang cukup serius sehingga nyawa ibu anda tidak dapat diselamatkan" jawab sang dokter.

Mendengar pernyataan dokter, tubuh Erina terasa sangat lemas, bahkan nafasnya seakan ikut berhenti. Beruntung Devan dengan sigap memegangi bahu Erina dari belakang saat tubuh wanita itu seperti tidak kuat untuk menopang tubuhnya sendiri.

"Ibu..." Air mata Erina kembali terjatuh, kemudian dia menerobos masuk untuk melihat jenazah ibunya.

Erina hanya bisa menangis sambil memeluk tubuh wanita yang sudah terbujur kaku itu, dia tidak menyangka jika ibunya akan ikut pergi meninggalkannya untuk selamanya. Rasanya baru kemarin saat ayahnya meninggalkannya, sekarang ibunya juga ikut pergi meninggalkannya.

Devan ikut masuk kedalam, dia ikut meneteskan air matanya saat melihat Erina yang sedang menangis memeluk jenazah ibunya. Erina memeluk Devan yang sudah berdiri disampingnya, saat ini yang dia butuhkan adalah bahu untuk bersandar disaat dia sedang terpuruk seperti sekarang.

Dalam beberapa bulan ini Erina telah banyak kehilangan, setelah kehilangan ayahnya sekarang dia juga harus kehilangan ibunya. Namun Erina bersyukur karena sekarang ada Devan yang begitu tulus mencintainya, sehingga dia bisa menumpahkan kesedihannya pada pria itu.

Hari ini juga jenazah Rani dimakamkan, Devan sudah menyuruh Dani untuk menyiapkan semuanya. Jenazah Rani dimakamkan disamping makam suaminya. Erina terlihat terus menangis selama proses pemakaman, dan Devan begitu setia berada disisi wanita itu untuk menguatkannya.

Sementara Burhan, pria itu masih terbaring kritis dirumah sakit. Devan akan menunggu sampai Burhan sadar untuk membawa masalah ini kejalur hukum, bagaimanapun Burhan harus mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Pernah suatu kali Devan melihat sosok wanita yang sangat mirip dengan Amara berada disekitar rumah sakit itu, walaupun wanita itu menggunakan kerudung dan kacamata hitam untuk menutupi wajahnya. Namun Devan mencurigai wanita itu sebagai Amara. Entah apa yang dilakukan wanita itu disana.

"Aku ingin mengundang nyonya Prasetya untuk makan malam berdua, tolong sampaikan pesan ini padanya" perintah Devan pada Dani yang saat itu sedang berada diruangan kerjanya.

💕💕💕

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

tak abis masalah bertimpa2 kasian erina semoga kuat yaa, jgn khawatir devan ada.

2024-07-18

1

yellya

yellya

ciaaann erina.😭😭😭

2024-01-28

1

Whi Tut

Whi Tut

lemah sekali pemeran cewknya

2024-01-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!