Bab 4 : CBSP

Erina nampak begitu tegang saat Devan melihat ke arahnya. Dia ingin segera pergi namun suara Devan menahan langkahnya.

"Apa yang kamu lakukan disitu? Masuklah dan taruh kopinya diatas meja" perintah Devan.

Erina menganggukkan kepalanya, kemudian dia segera masuk dan menaruh kopi ditangannya dimeja Devan.

"Kemarilah" ucap Devan pada Erina, dia menarik kursinya mundur menjauh dari Zoya.

Erina melihat pada Devan sebentar, kemudian dia melihat pada Zoya, wanita itu sedang menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Apa kamu tuli? Aku menyuruhmu untuk kemari" Devan kembali berbicara pada Erina tanpa beranjak dari tempat duduknya.

Kemudian Erina segera berjalan ke arah Devan dengan langkah pelan, suasana didalam ruangan itu begitu tegang membuat Erina merasa sangat canggung.

Devan menarik tangan Erina saat wanita itu sudah berada di depannya hingga kini Erina berada dipangkuan Devan, kemudian dia menatap pada Zoya.

"Kamu lihat sendiri, aku tidak membutuhkanmu disini. Sekarang dia yang akan selalu menemaniku disini" ucap Devan.

Zoya merasa kesal dengan ucapan Devan, dia menatap tajam pada Erina sebelum pergi meninggalkan ruangan itu.

Kemudian Devan kembali menatap pada Erina yang masih duduk dipangkuannya, wanita itu juga sedang menatapnya dengan tatapan bingung. Devan mulai merasakan ada yang aneh pada dirinya saat melihat wajah Erina begitu dekat, dia merasakan jantungnya berdetak sangat kencang.

Erina segera bangun dari pangkuan Devan, "Jangan coba-coba untuk merayuku, aku tidak akan tergoda dengan anda. Aku disini datang untuk bekerja, jadi anda jangan sampai membuatku dipecat dari pekerjaanku ini"

Devan ikut bangun dan berdiri di hadapan Erina. "Ikut denganku, kita akan bertemu dengan klien"

Devan pergi meninggalkan ruangan kerjanya, disusul dengan Erina dibelakangnya.

Saat ini Devan dan Erina tengah berada di dalam mobil. Erina merasa tidak enak hati karena tadi memergoki bosnya itu tengah berduaan dengan seorang wanita. Sesekali Erina menoleh ke arah Devan yang tengah duduk di kursi pengemudi. Pria itu terlihat begitu serius mengendarai mobilnya.

Wajar saja jika banyak wanita yang tergila-gila pada Devan, pria itu memiliki hidung yang mancung, bibir yang mungil dan mata yang tajam seperti elang. Bahunya yang kokoh dan tinggi yang cukup sempurna pastinya membuat wanita berlomba-lomba ingin menjadi kekasihnya.

"Ada apa?" Devan bertanya tanpa menatap Erina, dia tau sejak tadi Erina terus memperhatikannya.

"Ti-tidak ada apa-apa" Erina segera mengarahkan pandangannya keluar jendela kaca. Dia tidak ingin Devan berfikir jika dirinya juga mengangumi pria itu seperti wanita-wanita disekitar Devan.

Kemudian tatapan mata Erina tertuju pada seorang pria dan seorang wanita yang baru saja turun dari dalam mobil. Mereka adalah Dilan dan Gina. Erina merasa heran mengapa Dilan bisa pergi bersama dengan sahabatnya itu.

"Dilan, mengapa kamu bisa pergi bersama dengan Gina? Sebenarnya apa yang terjadi?"_kata hati Erina.

Sepertinya Erina harus menemui Gina sepulang kerja nanti. Dia harus meminta penjelasan dari apa yang dia lihat barusan. Mungkinkah Dilan dan Gina memiliki hubungan? Tapi apakah semudah itu Dilan melupakan dirinya?

"Kamu mengenal mereka?" tanya Devan mengikuti arah pandang Erina, kemudian dia melihat wajah Erina yang sedih tertunduk.

"Tidak pak, saya tidak mengenal mereka" Erina berpura-pura tersenyum, dia tidak ingin Devan mengetahui tentang masa lalunya. Sekarang dia hanya ingin fokus bekerja, dia ingin melupakan semua yang sudah terjadi.

Devan tau jika Erina berbohong, namun dia tidak ingin bertanya lagi. Kemudian Devan segera menghentikan mobilnya saat mereka sudah sampai di sebuah cafe. Devan turun bersama dengan Erina dan mereka memasuki cafe itu.

Di dalam cafe, seorang pria berusia 45 tahunan sudah menunggu mereka bersama dengan asistennya. Kemudian pria itu segera berdiri saat melihat Devan dan Erina datang.

"Selamat siang pak Devan, senang bertemu dengan anda" pria itu menyalami Devan, kemudian dia melihat ke arah Erina, wanita itu tersenyum dan menundukkan sedikit kepalanya.

Pria itu bernama Burhan, dia adalah salah satu klien kerja Devan. Kemudian mereka segera duduk dan mulai membicarakan tentang pekerjaan.

"Pak Devan, anda sangat pintar dalam memilih seorang sekertaris" ucap Burhan disela-sela pembicaraan mereka.

Devan menoleh ke arah Erina yang duduk di sampingnya, dia tau jika sejak tadi Burhan terus memperhatikan Erina.

Drdrdttt...

Ponsel Devan berbunyi, dia segera merogoh ponselnya dari kantong bajunya, ternyata ada panggilan masuk dari Dani.

"Permisi, saya ingin mengangkat telefon sebentar" ucap Devan pada Burhan, kemudian Devan menatap ke arah Erina. "Tunggu disini, aku akan segera kembali"

Devan segera pergi meninggalkan Erina dan Burhan, dia berjalan menjauh dari tempat mereka duduk untuk mengangkat telefon dari Dani.

Burhan tidak melewatkan kesempatan itu, dia segera bangun dan duduk di samping Erina. Rupanya Burhan sudah tertarik pada Erina sejak pandangan pertama tadi. Tangan Burhan memegang tangan Erina namun Erina segera menarik tangannya dari Burhan.

"Berapa Devan membayarmu untuk semalam" Burhan berbisik ditelinga Erina, Burhan tau jika Devan selalu membayar seorang wanita untuk menemaninya setiap weekend. Burhan yakin jika wanita-wanita itu dibayar untuk sekedar memuaskan Devan diatas ranjang.

"Ma-maaf saya tidak mengerti apa maksud anda" Erina nampak sangat gugup dan ketakutan, dia hanya berpura-pura tidak mengerti dengan arah pembicaraan Burhan.

Kemudian Burhan memberikan kartu namanya ditangan Erina. "Hubungi aku jika kamu membutuhkan uang, aku bisa membayar tiga kali lipat dari harga yang Devan berikan"

Erina sangat tau pilihannya untuk bekerja diluar rumah pasti memiliki resiko. Apalagi jika para pria-pria itu mengetahui dirinya sudah tidak perawan disaat dia sendiri belum menikah, pasti mereka akan memandangnya sebagai wanita murahan yang bisa dibayar dengan uang. Bahkan mungkin akan sulit baginya menemukan pria yang tulus mencintainya disaat dia sudah tidak perawan lagi.

Burhan segera duduk di kursinya kembali, kemudian Devan datang dan kembali duduk di samping Erina.

"Sepertinya saya harus kembali ke kantor, ada pekerjaan yang harus saya selesaikan" ucap Devan pada Burhan.

"Baiklah pak Devan, senang bertemu denganmu. Saya harap kita bisa bekerjasama untuk mengembangkan bisnis kita" jawab Burhan.

Kemudian mereka kembali berdiri dan bersalaman. Setelah itu Devan dan Erina segera kembali ke mobil.

"Apa yang pria tua itu katakan padamu?" tanya Devan pada Erina saat mereka sudah berada di dalam mobil. Rupanya Devan tadi melihat saat Burhan mendekati Erina.

"Tidak ada, dia tidak mengatakan apapun" jawab Erina berbohong, dia tidak mungkin mengatakan pada Devan jika tadi Burhan ingin memintanya untuk menjadi teman ranjangnya.

Tiba-tiba Erina merasa sangat mengantuk, mungkin karena tadi dia bangun pagi-pagi sekali dan datang ke kantor lebih awal untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tanpa sadar Erina mulai menutup matanya dan tertidur didalam mobil.

Devan melihat Erina yang tertidur pulas, wanita itu pasti sangat lelah sekali karena kemarin Devan melihat Erina pulang dengan berjalan kaki. Devan segera melajukan mobilnya ke arah rumahnya. Dia akan membiarkan Erina untuk beristirahat dulu disana.

"Erina bangunlah, kita sudah sampai" ucap Devan, namun Erina begitu pulas hingga dia tidak mendengar ucapan Devan.

Devan menarik nafas panjang, kemudian dia segera turun dari mobil dan membawa tubuh Erina dalam gendongannya. Devan membawa Erina masuk ke dalam rumah dan ingin membaringkan tubuh Erina di atas ranjang namun wanita itu keburu membuka matanya.

"Ah pak Devan turunkan saya...!" Erina mendorong tubuh Devan hingga mereka terjatuh di atas ranjang bersamaan. Saat ini tubuh Erina berada di bawah tubuh Devan.

"Dasar bodoh, apa yang kamu lakukan?" Devan menatap Erina, jarak wajah mereka sangatlah dekat. Bahkan Erina bisa merasakan hembusan nafas Devan diwajahnya.

"A-apa yang sudah bapak lakukan?" Erina merasa sangat gugup, dia takut jika Devan ingin menidurinya sama seperti wanita-wanita yang Devan bayar untuk menemaninya.

Devan tidak menjawab pertanyaan Erina, dia merasakan tubuhnya mulai bereaksi saat berada di atas Erina. Kemudian Devan segera bangun dan berdiri, dia mencoba untuk bersikap tenang.

"Istirahatlah disini, ini sudah hampir jam 4 sore jadi kita tidak perlu kembali ke kantor. Nanti aku akan mengantarmu pulang." Devan berkata sambil melonggarkan dasinya, kemudian dia segera keluar dari kamar itu tanpa mendengar jawaban dari Erina terlebih dahulu.

Erina masih nampak syok, dia memang merasa sangat lelah dan mengantuk. Namun dia tidak bisa menjamin jika Devan tidak akan melakukan sesuatu padanya.

Devan masuk ke dalam kamarnya, dia membuka pakaian atasnya dan hanya menyisakan celananya, hingga nampaklah tubuhnya yang nampak atletis dan berotot, hingga setiap wanita yang melihatnya akan sangat terpesona. Kemudian Devan segera masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower.

Devan menutup matanya saat merasakan air mulai membasahi tubuhnya. Dia teringat kejadian saat tadi bersama dengan Erina dikamar. Sudah lama sekali dia tidak merasakan jantungnya berdetak kencang saat berada di dekat seorang wanita. Bahkan Erina bisa membangkitkan sesuatu dalam dirinya.

Sejak pengkhianatan Ivana 2 tahun lalu, Devan memang tidak pernah jatuh cinta dengan wanita lain. Selama ini dia hanya membayar wanita-wanita itu untuk menemani kesendiriannya. Dia masih sangat mencintai Ivana walaupun wanita itu telah mengkhianatinya dengan pria lain.

... 🏵️🏵️🏵️...

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

nahh udah nampak titik terang itu pasti ada campur tangan gina dilan itu huh mencurigakan, dasar org tua ngak sadar diri dikira semua wanita kek gitu apa.

2024-07-18

1

Thea Luna Robert❤Jared KingS

Thea Luna Robert❤Jared KingS

kak...IG nya kak Othor apa ya ????

2024-02-18

2

Y.M🐱

Y.M🐱

apa Erina di jebak ya sama dilan dan Gina? kalau iya. kurang ajar tu mereka

2024-01-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!