Bab 10 : CBSP

Dani masuk ke dalam ruangan kerja Devan dan memberikan informasi tentang Erina. Rupanya Dani bekerja dengan cepat, dia langsung mencari tau begitu Devan menyuruhnya semalam.

"Menurut informasi yang saya dapat, malam itu nona Erina memang sudah bermalam dengan seorang pria dikamar hotel. Namun jika melihat dari perilaku nona Erina sepertinya dia bukanlah wanita yang seperti itu, bisa saja seseorang dengan sengaja menjebaknya" ucap Dani yang sudah berdiri didepan meja kerja Devan.

Devan nampak terdiam mendengar penjelasan dari Dani, saat ini dia sedang duduk di kursi kerjanya. Sejak perkenalannya dengan Erina, dia memang sudah mulai jatuh hati pada wanita itu.

"Tentang apa yang terjadi didalam kamar hotel hanya nona Erina dan pria itu yang tau, apakah mereka benar-benar sudah melakukan hubungan itu atau tidak" tambah Dani.

"Siapa pria itu?" tanya Devan.

"Saya masih menyelidikinya tuan, secepatnya saya akan mencari tau siapa wanita yang sudah tidur dengan nona Erina" jawab Dani.

Untuk pertama kalinya Dani merasa jika Devan sudah benar-benar jatuh cinta lagi selain dengan Ivana. Selama ini Dani hanya melihat Devan bermain-main saja dengan para wanita-wanita itu. Namun dengan Erina, Devan bahkan rela mencari tau tentang masalah yang terjadi pada wanita itu. Namun Dani menjadi tidak yakin setelah Devan mengetahui jika Erina sudah pernah tidur dengan pria lain apakah akan mempengaruhi perasaan Devan pada wanita itu.

"Cari tau apa yang terjadi pada malam itu dan siapa pria yang sudah tidur dengan Erina" perintah Devan.

"Baik tuan" Dani menundukkan sedikit kepalanya, kemudian dia segera keluar dari ruangan kerja Devan.

Devan nampak termenung sendirian di dalam ruangan, dia teringat dengan kata-kata Dani dan apa yang dikatakan Amara semalam. Bahkan Dilan sebagai pria yang sudah pernah menjalin hubungan dengan Erina tidak melakukan apapun saat Amara menghina Erina semalam, mungkinkah Dilan sudah sangat kecewa dengan Erina?

Kemudian Devan mengambil ponselnya dari atas meja dan mengirimkan pesan pada Erina.

[ Malam ini apa kamu ada waktu? Aku ingin memintamu untuk menemaniku makan malam ]

Devan menaruh ponselnya kembali diatas meja setelah mengirimkan pesan pada wanita itu. Dia terus menatap ponselnya dan menantikan jawaban dari wanita yang sudah mulai mengisi hatinya itu.

Drdrdttt...

Devan segera mengambil ponselnya begitu ponselnya bergetar dan langsung membuka pesan masuk.

[ Baiklah pak Devan ]

Devan tersenyum melihat jawaban dari Erina, kemudian dia kembali mengirimi Erina pesan.

[ Aku akan menjemputmu jam 7 malam ]

Setelah membalas pesan Erina, kemudian Devan mengirim pesan pada Amara.

[ Baiklah nyonya Prasetya, saya setuju untuk makan malam. Malam ini di cafe star jam 7 malam, saya menunggu kehadiran anda dan tuan Prasetya. Jika perlu anda bisa membawa putra anda sekalian untuk ikut makan malam ]

Devan ingin menunjukkan pada Dilan dan kedua orang tuanya jika Erina adalah wanita yang pantas untuk dicintai. Dia akan membuat Dilan menyesal karena sudah meninggalkan Erina disaat wanita itu butuh tempat untuk bersandar.

Namun kali ini Devan tidak akan melepaskan Erina sekalipun Dilan menyesali keputusannya telah meninggalkan Erina. Dia akan mempertahankan Erina untuk berada disisinya.

...💓💓💓...

Amara baru bangun dari tidurnya ketika dia mendapati pesan dari Devan, bahkan dia berjingkrak seperti anak muda yang sedang jatuh cinta.

"Aku tidak percaya Devan mau makan malam denganku. Tapi tunggu..." Amara membaca ulang pesan dari Devan. "Dia memintaku untuk mengajak si tua bangka itu, tidak, tidak.... aku hanya akan datang sendiri kesana, aku akan beralasan jika si tua itu sedang sibuk dengan pekerjaannya"

Kemudian Amara segera bersiap-siap untuk pergi kesalon. Malam ini dia harus terlihat cantik dan seksi agar Devan tertarik padanya. Bahkan mungkin jika bisa malam ini mereka harus bisa berakhir dikamar hotel.

Dengan menggunakan dress mini berwarna merah Amara datang ke cafe star lebih awal, dia tidak ingin membuat Devan menunggunya terlalu lama. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan pujaan hatinya itu. Pria yang sangat dikagumi para kaum hawa itu, dia harus mendapatkannya malam ini.

"Mama? Apa yang mama lakukan disini?" terdengar suara Dilan dari arah belakang Amara saat wanita itu baru saja menarik kursi untuk duduk.

Amara menoleh kebelakang, dia nampak kaget melihat Dilan dan Gina sudah berdiri dibelakangnya.

"Di-Dilan? Gina? kalian disini juga?" ucap Amara berbasa-basi.

"Iya kami mau makan malam, mama sendiri ngapain disini?" tanya Dilan, pria berusia 25 tahun itu melihat penampilan mamanya yang terlihat sangat cantik dan seksi.

"Tumben sekali mama berdandan secantik ini, siapa yang ingin mama temui?"_kata hati Dilan. Dia merasa curiga karena saat ini papanya sedang pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan.

Amara nampak gugup, tapi dia berusaha bersikap tenang didepan Dilan dan Gina.

"Sayang, tuan muda Dirgantara mengajak kita untuk makan malam. Kebetulan ada kamu disini jadi kamu dan Gina temenin mama ya? Soalnya tadi sore papa kamu telefon kalau dia harus keluar kota hari ini juga jadi tidak bisa menemani mama untuk menemui tuan Devan" Amara sengaja berbohong, dia tidak ingin Dilan curiga padanya. Apalagi jika sampai Dilan tau jika dirinyalah yang sengaja mengundang Devan untuk makan malam.

"Baiklah, kami akan menemani mama" jawab Dilan yang langsung percaya dengan kebohongan Amara.

Kebetulan Dilan akan bertemu dengan Devan, dia jadi ingin tau seberapa jauh hubungan Erina dengan pria itu. Mungkinkah Erina adalah salah satu wanita yang pernah tidur dengan Devan? Dilan merasa begitu sakit mengingat hal itu, Erina sudah menjadi wanita yang sangat berbeda sekarang.

Kemudian mereka segera duduk dikursi pengunjung dan mulai memesan makanan dan minuman. Amara merasa sangat kesal karena rencananya untuk makan malam romantis berdua dengan Devan menjadi gagal karena kedatangan Dilan dan Gina.

Selang setengah jam kemudian Devan datang dan segera bergabung dengan mereka.

"Maaf karena sudah menunggu lama nyonya Prasetya, apa tuan Prasetya tidak ikut untuk makan malam?" ucap dan tanya Devan.

"Tidak lama, kami juga baru datang. Suamiku sedang ada urusan diluar kota jadi dia tidak bisa hadir, tapi putra kami dan calon tunangannya ada disini untuk ikut makan malam" Amara menunjuk pada Dilan dan Gina.

Dilan menatap Devan dengan tatapan tidak suka, dia masih mengingat kejadian dipesta semalam dimana Devan dan Erina nampak begitu mesra. Walaupun sudah putus dengan Erina namun Dilan merasa sangat cemburu melihat kedekatan Erina dengan Devan.

"Senang bertemu denganmu lagi tuan muda Prasetya" sapa Devan, dia sangat tau jika sejak tadi Dilan menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Tuan Devan, apa anda ingin memesan sesuatu? biar saya bantu pesankan" tawar Amara.

"Terimakasih nyonya Prasetya, tapi saya masih menunggu seseorang, sebentar lagi dia akan datang" tolak Devan dengan sopan.

Tiba-tiba ponsel Devan berdering, ternyata itu adalah panggilan dari Dani. Devan memang menyuruh Dani untuk menjemput Erina karena dia ingin memberikan kejutan untuk keluarga Prasetya, terutama Dilan.

"Permisi nyonya Prasetya, saya akan keluar sebentar untuk menjemput seseorang" ucap Devan yang dijawab anggukan oleh Amara.

Kemudian Devan segera pergi keluar cafe untuk menemui Dani dan Erina. Erina terlihat sangat cantik dengan menggunakan dress berwarna putih dengan panjang selutut. Rambutnya dibiarkan terurai dan dibuat sedikit bergelombang. Erina tersenyum saat melihat kedatangan Devan.

"Aku sudah menunggumu" ucap Devan saat sudah berdiri didepan Erina, kemudian dia mengulurkan tangannya pada Erina. "Ikutlah denganku masuk kedalam, aku ingin memperkenalkan kamu pada keluarga rekan bisnisku"

Erina menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis, dia menyambut uluran tangan Devan. Kemudian Devan membawa Erina masuk ke dalam cafe untuk menemui Dilan, Amara dan Gina.

Dari kejauhan Dilan melihat kedatangan Erina bersama dengan Devan. Dia segera berdiri tanpa melepaskan pandangannya dari mantan kekasihnya itu. Hati Dilan kembali sakit karena lagi-lagi dia harus melihat Erina bersama dengan Devan.

Amara dan Gina yang mengikuti arah pandang Dilan pun nampak kaget saat melihat seseorang yang ditunggu oleh Devan ternyata adalah Erina. Amara menjadi sangat penasaran sejauh apa hubungan Erina dengan Devan sebenarnya.

Begitupun dengan Erina, wanita itu nampak sangat kaget karena orang yang ingin ditemui oleh Devan adalah orang-orang yang tidak ingin dia lihat lagi dalam hidupnya. Kemudian Amara dan Gina segera berdiri saat Devan dan Erina sudah berdiri didekat meja mereka.

"Maaf sudah membuat kalian menunggu, perkenalkan dia adalah Erina sekertarisku" Devan menjeda ucapannya kemudian menatap wajah Erina. "Sekaligus calon istriku"

Semua orang nampak kaget mendengar pernyataan Devan, begitupun dengan Erina yang merasa disebut namanya oleh Devan. Saat ini Devan sedang tidak mabuk, jadi tidak mungkin pria itu tidak sadar dalam mengatakannya. Erina tidak mengerti mengapa Devan harus mengatakan hal seperti ini didepan keluarga Prasetya. Mungkinkah Devan sudah biasa melakukan hal-hal seperti ini pada semua wanita?

... 💗💗💗...

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

wah2 devan bener2 kaget sekali erinanya huhu, amara kira devan mau sama dia dasar ngak sadar diri emang nenek tua nie oppss wkwk dilan kau udah membuang permata tanpa selidik kebenarannya hurmm.

2024-07-18

2

Anna Nurjati

Anna Nurjati

woooiii...gentle bingit si Devan...gercep!sukaaa...hebat kak authornya,he he he...

2024-01-07

5

Uthie

Uthie

bagus banget tuhhhh sikap Devan.. gercep 👍😂

2023-11-13

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!