Bab 3 : CBSP

Erina merasa tersinggung dengan ucapan Devan. Bisa-bisanya pria dihadapannya itu menanyakan hal seperti itu pada dirinya. Dia memang sudah tidak perawan, namun dia juga belum menikah. Jika pria dihadapannya itu tau, pria itu pasti akan semakin memandang rendah pada dirinya.

"Saya masih perawan atau tidak itu tidak ada hubungannya dengan anda. Lagi pula saya melamar bekerja disini karena saya membutuhkan pekerjaan dan uang. Jika anda hanya ingin bertanya tentang hal-hal seperti ini sebaiknya saya cari perusahaan lain saja yang lebih membutuhkan tenaga saya" Erina menatap Devan dengan tatapan kesal,. rasanya dia ingin sekali keluar dari ruangan itu sekarang, namun mencari pekerjaan sangatlah susah.

Devan manggut-manggut mendengar jawaban dari Erina, dia rasa Erina adalah wanita yang tepat untuk menjadi sekertarisnya.

"Baiklah, aku menerimamu sebagai sekertarisku. Mulai besok kamu bisa langsung bekerja disini" Devan segera kembali ke tempat duduknya setelah berkata demikian, lalu dia mulai mengotak-atik laptopnya.

Erina hanya menatap heran pada pria yang akan menjadi bosnya itu, padahal pria itu belum membuka CV nya tapi sudah langsung menerimanya sebagai sekertaris. Kemudian Erina segera pergi meninggalkan ruangan kerja Devan, mungkin untuk sementara waktu dia akan bekerja di perusahaan itu dengan pria aneh itu.

Sementara Devan menatap pada pintu yang sudah tertutup dengan rapat kembali. Dia bahkan tidak tau siapa nama wanita yang akan menjadi sekertarisnya itu. Devan hanya berharap wanita itu bukanlah wanita yang datang melamar kerja hanya untuk sekedar mendekati dirinya dan bisa tidur dengannya.

...💓💓💓...

Hari ini adalah hari pertama Erina bekerja di perusahaan Galaxy Group. Erina sudah mendengar cerita tentang Devan yang sudah beberapa kali berganti sekertaris dari salah seorang staf disana. Hampir semua wanita yang menjadi sekertaris Devan terpesona dengan ketampanan pria itu hingga mereka rela menawarkan diri mereka demi bisa tidur dengan pria itu.

"Siapa namamu?" tanya Devan pada Erina, saat ini Devan sudah berdiri didepan meja kerja Erina.

Erina segera bangun dari duduknya, dia berdiri menatap Devan. "Nama saya Erina Amalia Putri, anda bisa memanggil saya Erina"

Kemudian Devan menaruh beberapa map dimeja kerja Erina. "Kerjakan ini, kamu harus menyelesaikannya hari ini juga. Jika tidak selesai kamu harus lembur sampai pekerjaan ini selesai semua"

"Ta-tapi pak...."

"Kenapa? Apa kamu sudah menyerah dihari pertama kamu bekerja?"

Devan memang sengaja memberikan banyak tugas untuk Erina. Dia ingin melihat apakah Erina benar-benar serius dalam bekerja.

"Tidak pak, akan saya kerjakan semuanya" jawab Erina.

Kemudian Devan segera meninggalkan Erina, dia tidak yakin jika Erina akan sanggup mengerjakan semua pekerjaan itu dalam satu hari.

Erina nampak begitu serius dengan pekerjaannya, dia bahkan sampai melupakan makan siangnya. Saat ini dia hanya bisa berharap bisa mendapatkan uang dari pekerjaannya itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Dani masuk ke dalam ruangan kerja Devan. Dia melihat Devan yang sedang sibuk dengan laptopnya.

"Sudah waktunya pulang tuan" Dani memang selalu mengingatkan Devan saat sudah jam 5 sore, jika tidak tuannya itu pasti akan menghabiskan waktunya hanya untuk pekerjaan.

"Baiklah" jawab Devan.

"Saya lihat sekertaris baru anda sangat serius bekerja. Dia bahkan tidak memperhatikan setiap orang yang lewat di depannya dan dia tidak meninggalkan meja kerjanya saat makan siang tadi" Dani memang memperhatikan Erina sejak tadi, bahkan saat dia mengantarkan makan siang untuk Devan dia tidak melihat Erina bangun dari duduknya untuk makan siang.

"Benarkah?" Devan tidak begitu memperhatikan karena hampir seharian dia juga tidak keluar dari ruangan kerjanya. Jika sedang banyak pekerjaan, Devan memang menyuruh Dani untuk memesankan makanan untuknya.

Sementara Erina merasa sedikit kewalahan dengan pekerjaan yang menumpuk di mejanya. Ini adalah hari pertamanya bekerja hingga dia merasa sedikit kesulitan untuk menyelesaikan semua pekerjaan itu sendirian. Walaupun dulu dia pernah magang saat kuliah, tapi tetap saja dia tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan sebanyak itu dalam satu hari.

Tiba-tiba Devan kembali datang menghampiri Erina. "Tinggalkan pekerjaanmu dan pulanglah, kamu bisa menyelesaikannya besok"

"Tapi pak...."

"Jangan membantah perintahku, atau kamu akan mendapat hukuman" Devan segera pergi meninggalkan Erina. Rupanya Devan tidak benar-benar serius menyuruh Erina untuk lembur dihari pertamanya kerja.

Erina masih menatap ke arah kepergian Devan dengan tatapan bingungnya, dia merasa heran kenapa sikap Devan tiba-tiba berubah. Dia pikir tadinya Devan benar-benar akan membiarkannya lembur sampai pagi. Ternyata pria itu tidak seburuk yang Erina pikirkan, tadinya dia pikir Devan adalah pria yang jahat hingga tega menyuruhnya lembur di hari pertamanya kerja.

Kemudian Erina segera merapikan meja kerjanya, lalu dia mengambil tasnya dan segera turun ke lantai bawah. Erina memilih untuk berjalan kaki sambil menunggu angkot untuk pulang. Biaya naik taksi cukup mahal untuknya, bisa jadi gajinya nanti hanya cukup untuk dia naik taksi setiap harinya.

Dari arah belakang, mobil yang dinaiki Devan dan Dani melaju melewati Erina.

"Sepertinya wanita itu benar-benar membutuhkan uang tuan, dia sepertinya bukan wanita yang hanya datang untuk mendekati anda. Saya rasa kali ini tuan besar tidak akan memecat sekertaris anda lagi." ucap Dani.

Kemudian Devan melihat Erina dari kaca spion samping, saat ini mobilnya sudah melaju melewati Erina. Devan merasa apa yang dikatakan Dani adalah benar, namun bisa saja itu hanya taktik wanita itu untuk mencari perhatiannya.

Wanita memang selalu memiliki banyak cara hanya untuk mencapai tujuannya. Selama ini Devan memang belum pernah menemui wanita yang benar-benar tulus.

Keesokan harinya Erina datang lebih awal ke kantor. Dia akan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda kemarin, dia harus menyelesaikannya sebelum Devan datang. Dia tidak mau jika Devan berfikir dia tidak serius untuk bekerja seperti sekertaris-sekertaris yang sebelumnya.

Satu setengah jam kemudian Devan sampai di kantor, dia melihat Erina sudah duduk di kursi kerjanya. Kemudian wanita itu berdiri saat melihat kedatangannya.

"Selamat pagi pak Devan, saya sudah menyelesaikan semua pekerjaan yang bapak berikan kemarin" ucap Erina.

Mata Devan tertuju pada tumpukan map diatas meja kerja Erina. "Bawa semua keruanganku. Aku akan memeriksanya satu persatu"

"Baik pak" Erina mengambil tumpukan map dan membawanya ditangannya. Dia berjalan mengikuti dibelakang Devan.

Erina segera menaruh map-map itu diatas meja kerja Devan saat mereka sudah sampai diruangan kerja Devan.

"Buatkan aku kopi dan antarkan kemari" perintah Devan, kemudian dia segera duduk di kursi kerjanya.

"Baik pak" jawab Erina.

Erina segera pergi meninggalkan ruangan kerja Devan, dia berpapasan dengan seorang wanita saat keluar dari pintu. Wanita itu sangat cantik dan berpakaian seksi. Wanita itu hanya menatap sinis pada Erina kemudian berjalan masuk ke ruangan kerja Devan.

"Siapa dia? Apa dia sekertaris barumu?" Wanita itu bernama Zoya, dia adalah salah satu mantan sekertaris Devan yang sangat tergila-gila pada Devan.

"Apa yang kamu lakukan pagi-pagi disini?" tanya Devan tanpa menatap Zoya, saat ini dia sedang sibuk mengecek pekerjaan Erina satu persatu.

Zoya tidak menjawab pertanyaan Devan, dia malah berjalan ke arah Devan. Zoya menutup map yang sedang dibuka oleh Devan, kemudian Zoya bersandar di meja kerja Devan dengan menghadap ke arah Devan. Dia menarik dasi Devan dan memainkannya dengan tangannya.

Kemudian Zoya mendekatkan wajahnya untuk mencium bibir Devan, namun Devan memalingkan wajahnya hingga bibir Zoya hanya mengenai pipi Devan.

"Ayolah Devan, aku sangat menginginkanmu sekarang" Zoya memainkan tangan kanannya di wajah Devan, sudah lama sekali dia mendambakan wajah tampan itu. Pria yang pernah menjadi bosnya.

Devan menyingkirkan tangan Zoya dari wajahnya, dia menatap tajam pada wanita itu. Kemudian Devan melihat ke arah pintu, ternyata Erina sudah berdiri disana dengan membawa secangkir kopi ditangannya. Rupanya Erina memang sudah berdiri disana sejak tadi.

... ...

... 🏵️🏵️🏵️🏵️🏵️...

Terpopuler

Comments

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

maaf devan harus mengecewakanmu karna erina tidak sama sekali seperti yg kau fikirkan, erina memg berkerja hanya untuk duit bukan untuk cari perhatianmu seperti mantan seketerismu itu.

2024-07-17

1

Rey

Rey

Devan tingkat percaya dirinya setinggi langit.
di kira Erina sama seperti cewek receh lainnya apa😆

2024-02-08

2

Whi Tut

Whi Tut

itu perusahan apa tmpt lacur sih

2024-01-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!