Erina mendorong tubuh Dilan untuk melepaskan pelukan pria itu pada tubuhnya. Dia menatap wajah pria itu dengan mata yang mulai sembab.
"Walaupun kita sudah mengetahui kebenarannya, namun hubungan kita tetap tidak ada yang berubah, Dilan. Hubungan kita sudah berakhir, sekarang hatiku sudah diisi oleh orang lain" ucap Erina.
Dilan menggelengkan kepalanya, dia seperti tidak siap dengan kenyataan bahwa dirinya sudah tidak ada dihati Erina. "Tidak Erina, beri aku satu kesempatan lagi. Aku berjanji aku akan selalu menjaga dan melindungi kamu. Aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi sama kamu lagi, Erina."
"Tidak, Dilan! Sayangnya semua itu sudah terlambat." Potong Erina.
Kemudian Erina segera pergi meninggalkan Dilan, dia menyetop dan menaiki taksi untuk membawanya pulang kerumah.
Sementara Dilan hanya bisa menatap kepergian Erina dengan tatapan sedih. Sepertinya memang sudah tidak ada tempat untuknya dihati Erina.
💓💓💓
Malam ini Devan tidak pulang kerumahnya, dia lebih memilih pulang ke villa. Sudah beberapa kali Devan mengisi gelas seloki dengan wine, bahkan dia sudah menghabiskan satu botol wine. Saat ini posisi Devan sedang duduk dilantai sambil menyenderkan punggungnya pada sofa.
Devan meneguk kembali wine ditangannya untuk membuat pikirannya tenang. Bayangan saat Erina berpelukan dengan Dilan terus muncul dipikiran Devan. Mungkin saja kali ini dia akan kembali patah hati hanya karena cinta.
Entah sudah berapa lama Devan masih duduk diposisinya, bahkan dia sudah menghabiskan hampir tiga botol wine, saat ini dia sudah benar-benar mabuk sampai dia tidak bisa bangun dari duduknya.
Akhirnya Devan tertidur sambil duduk, kepalanya dia senderkan diatas meja, beberapa kali dia menyebut nama Erina dalam tidurnya.
Keesokan paginya...
Devan sudah bangun dari tidurnya, dia melihat jam dari ponselnya, ternyata sudah jam 9 lewat. Bahkan ada banyak panggilan masuk dan beberapa pesan dari Erina. Mungkin saja Erina sudah sampai dikantor dan tidak melihat dirinya disana.
Devan menaruh ponselnya diatas meja, dia sengaja mengabaikan pesan dan panggilan dari Erina. Lebih baik dia menghindari Erina dulu untuk sementara waktu.
Kepala Devan masih terasa sangat pusing, mungkin karena dia terlalu banyak minum semalam.
"Devan..." Suara lembut seorang perempuan mengisi ruangan itu, wanita berpenampilan seksi dengan menggunakan baju yang memiliki belahan dada yang cukup terbuka itu berjalan menghampiri Devan.
Devan melihat malas pada wanita itu, kebiasaannya membawa wanita-wanita kevilla membuat wanita-wanita itu dengan mudahnya masuk jika melihat mobilnya berada didepan villa.
"Siapa yang menyuruhmu masuk?" Devan berusaha bangun dari duduknya, kepalanya memang masih terasa pusing dan badannya terasa pegal dan sakit, mungkin karena semalam dia tidur dengan posisi duduk dilantai.
"Aku melihat mobilmu didepan, jadi aku pikir kamu pasti ada didalam" jawab wanita itu.
Villa itu memang hanya dijaga seorang penjaga dipintu gerbang, sedangkan seminggu sekali seorang pembantu datang untuk membersihkannya.
"Sayang, aku sangat merindukan kamu. Kebetulan sekali kita hanya berdua disini, jadi kita bisa melakukannya dengan bebas" tangan wanita itu bermain didada Devan, bahkan dia sudah membuka dua kancing kemeja atas Devan.
Devan segera menahan pergelangan tangan wanita itu saat akan kembali membuka kancing kemejanya. "Keluar dari sini sekarang!"
Namun wanita itu tidak menghiraukan ucapan Devan, dia malah tersenyum puas melihat kemarahan diwajah Devan.
Tiba-tiba pintu depan kembali dibuka oleh seseorang, ternyata Erina yang datang. Erina merasa khawatir dengan Devan sehingga dia mengintogerasi Dani dan menyuruh Dani untuk mengantarkannya pada Devan.
Namun sayangnya, Erina harus melihat pemandangan tidak mengenakkan saat sampai di villa. Dia hanya menatap kaget saat melihat Devan bersama dengan seorang wanita.
Dani yang baru datang dan berdiri dibelakang Erina juga tak kalah kagetnya dengan Erina karena melihat tuannya sedang bersama seorang wanita, padahal tadi pagi Dani sempat mengecek ke villa dan melihat Devan hanya sendirian disana.
Erina memalingkan wajahnya kesamping, dia merasa sangat marah pada Devan sekarang, namun dia juga enggan untuk meninggalkan tempat itu, dia harus menanyakan pada Devan kenapa Devan kembali membawa seorang wanita ke villa. Padahal Devan baru saja menjadikan dirinya sebagai kekasih beberapa hari lalu.
Devan menatap pada Dani, dan Dani pun seolah mengerti. Dia berjalan ke arah Devan dan menarik tangan wanita itu untuk membawanya keluar dari ruangan itu. Wanita itu mencoba melepaskan dan tidak mau, tapi Dani terus menariknya hingga keluar.
Devan berjalan mendekati Erina setelah pintu depan kembali tertutup.
"Kenapa kamu datang kemari?" tanya Devan saat sudah berdiri didepan Erina.
Erina kembali menatap Devan, "Sejak kapan wanita itu ada disini?" Erina tidak menjawab pertanyaan Devan, dia malah bertanya balik pada pria itu.
"Sejak semalam" jawab Devan berbohong.
Erina mencoba menahan air matanya, dia ingin segera pergi saat mendengar jawaban Devan, namun Devan menahan pergelangan tangannya.
"Aku akan mengantarmu" ucap Devan, bagaimanapun juga dia tidak bisa untuk tidak khawatir pada Erina.
Erina melihat penampilan Devan yang sangat berantakan, bahkan beberapa kancing kemejanya sudah terbuka.
"Tidak perlu!!"
"Aku akan tetap mengantarkanmu!" Devan memegangi pergelangan tangan Erina dengan sangat erat, dia tidak membiarkan wanita itu melepaskan tangannya.
Erina mencoba mengatur nafasnya yang menggebu-gebu akibat menahan marah, rasanya dia ingin sekali menampar wajah Devan saat ini.
"Kenapa kamu melakukan ini?." tanya Erina dengan nada rendah.
"Aku tidak melakukan sesuatu yang salah." Jawab Devan tanpa merasa bersalah.
Erina menatap kesal pada Devan. "Kamu bilang kamu mencintai aku, tapi kamu masih bermain-main dengan wanita-wanita itu! Kamu masih mau bilang kamu tidak bersalah?"
"Aku tidak pernah melarang kamu untuk bertemu dengan siapapun, termasuk mantan kekasih kamu itu. Jadi apa salahnya jika aku hanya bermalam dengan seorang wanita?"
Erina menatap Devan dengan tatapan bingung, dari ucapan Devan sepertinya dia mengetahui sesuatu. Mungkinkah Devan melihat saat kemarin dia menemui Dilan dicafe.
"Aku sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Dilan. Devan, aku tidak bermaksud untuk berbohong padamu, kemarin aku memang menemui Dilan, tapi aku sudah tidak mungkin kembali padanya apapun alasannya."
Kemudian Erina melihat ke arah meja, disana banyak sekali botol wine. "Apa semalam kamu minum sebanyak itu?"
Devan menganggukkan kepalanya, "iya"
Sekarang Erina mengerti mengapa Devan melakukan semua itu dan minum begitu banyak alcohol. Pria itu pasti mengira jika dirinya masih mencintai Dilan.
Erina menatap mata Devan dalam-dalam. "Devan, aku bahkan tidak pernah beristirahat untuk mencintai kamu. Jadi bagaimana mungkin aku sempat untuk memikirkan pria lain sekalipun itu adalah mantan kekasih aku."
Mereka saling terdiam dan saling menatap, kemudian Erina kembali melanjutkan kata-katanya. "Aku memang tidak pernah mengatakannya, tapi bukan berarti aku tidak mencintai kamu, Devan."
Devan bisa melihat kejujuran dan ketulusan dimata Erina, dia segera memeluk Erina dari belakang saat wanita itu hendak melangkah pergi.
"Tidak terjadi apa-apa semalam, wanita itu juga baru datang tadi sebelum kamu datang" ujar Devan mencoba mengklarifikasi, dia tidak ingin Erina salah paham.
Namun Erina tidak menjawab pertanyaan Devan, dia masih merasa cemburu melihat Devan hanya berdua dengan wanita tadi didalam villa. Air mata Erina jatuh dengan begitu saja, dia sudah menahannya sejak tadi.
Erina melepaskan tangan Devan dari pinggangnya, lalu dia segera pergi meninggalkan Devan. Tidak ada wanita yang tidak cemburu melihat pria yang dia cintai berduaan dengan wanita lain walaupun mereka tidak melakukan apa-apa.
Kali ini Devan membiarkan Erina untuk pergi, dia memang bersalah dalam hal ini, harusnya semalam dia tidak terlalu banyak minum.
Kemudian Devan segera pergi kekamarnya untuk membersihkan diri, dia akan menyusul Erina kekantor sebelum kesalahpahaman ini berkepanjangan.
💓💓💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
dewidewie
cinta memang rumit serumit sinetron Indonesia 🤭🤣🤣🤣🤣, semangat Devan
2023-11-02
6