Bab 2 : CBSP

Disebuah villa milik keluarga Dirgantara, seorang pria tampan sedang duduk di kursi samping kolam renang. Pria itu hanya mengenakan celana pendek dan telanjang dada hingga terpampang dengan jelas bagian perut dan dada pria itu yang nampak begitu mempesona.

Dia adalah Devan Radya Dirgantara. Devan merupakan CEO di perusahaan Galaxy Group. Usianya saat ini sudah menginjak 28 tahun, namun Devan belum menikah atau bahkan memiliki seorang kekasih.

Seorang wanita datang dengan hanya memakai pakaian da-lam saja. Wanita itu membawa segelas minuman ditangannya. Kemudian wanita itu duduk di pangkuan Devan dan ingin meminumkan minuman dingin ditangannya pada Devan.

"Aku tidak haus, sebaiknya kamu minum saja sendiri minuman itu" Devan tau wanita itu sudah mencampurkan sesuatu kedalam minuman itu.

Wanita itu hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Devan. Kemudian dia segera menaruh minuman ditangannya diatas meja, lalu dia melingkarkan tangannya di leher Devan.

"Kamu pasti sudah tahu jika aku mencampurkan obat perangsang ke minuman itu bukan? Kenapa susah sekali untuk tidur denganmu tuan Devan Radya Dirgantara?"

Kemudian wanita itu mengarahkan bibirnya ke rahang kokoh milik Devan dan menciuminya disana.

Sudut bibir Devan terangkat sebelah, dia tidak begitu menikmati ciuman wanita itu. Namun dia tetap membiarkan wanita itu menciumi lehernya. "Turunlah dari pangkuanku, atau aku yang akan menurunkan kamu dengan caraku"

Kemudian wanita itu menghentikan ciumannya dan mengarahkan bibirnya ke telinga Devan.

"Kalau begitu kamu saja yang menurunkan aku" wanita itu berkata dengan sedikit mendesah, dia ingin menggoda Devan.

Devan segera bangun dengan membopong tubuh wanita itu. Kemudian dia melemparkan tubuh wanita itu ke dalam kolam renang, setelah itu Devan segera pergi meninggalkan ruangan itu. Dia tidak memperdulikan teriakan wanita itu.

Devan adalah pria yang tampan namun berhati dingin. Banyak wanita yang berlomba-lomba untuk tidur dengannya dan berharap bisa berada di bawah Kungkungan pria itu. Namun sayangnya tidak ada satu wanita pun yang berhasil membuatnya bergairah. Justru Devan dibuat muak dengan sikap wanita-wanita itu yang terkesan seperti wanita ja-lang karena begitu menginginkan bisa satu ranjang dengannya.

"Apa anda membuangnya lagi tuan? Bahkan anda belum mencobanya" ujar Dani

Dani adalah asisten sekaligus orang kepercayaan Devan. Saat ini mereka sudah berada di dalam mobil dan sedang menuju gedung Galaxy Group.

Devan tidak menjawab pertanyaan Dani, dia melihat dari kaca spion mobil depan jika Dani terus menatapnya dengan wajah gusar. "Ada apa? apa pria tua itu melakukan sesuatu lagi?"

"Benar tuan, tuan besar sudah memecat sekertaris anda lagi" Dani berkata dengan pelan, dia takut Devan akan marah jika mendengarnya.

Tuan besar Arya Dirgantara adalah kakek Devan, dia memang tidak menyukai wanita-wanita yang dipilih oleh Devan untuk menjadi sekertarisnya. Wanita-wanita itu tidak serius bekerja dan malah selalu saja mengganggu dan menggoda cucunya itu.

"Carikan aku sekertaris yang baru, buat sesuai dengan keinginan kakek. Jika perlu carikan wanita yang masih perawan" perintah Devan yang membuat Dani mengernyitkan keningnya.

Devan berfikir jika wanita yang masih perawan pasti adalah wanita baik-baik. Dia sudah sangat malas berurusan dengan kakeknya, lagipula dia bisa membayar wanita-wanita diluar sana untuk sekedar menemaninya, dengan begitu dia tidak perlu mengganti sekertaris setiap bulannya.

"Ba-baik tuan" jawab Dani, pekerjaan yang diberikan Devan sebenarnya cukup sulit. Kemana dia harus mencari wanita yang masih perawan dan bagaimana dia bisa tau jika wanita itu masih perawan atau tidak, namun dia tidak bisa menolak keinginan tuannya itu.

...💓💓💓...

Pagi ini Erina ada interview kerja, dia sudah memasukkan beberapa surat lamaran kerja ke beberapa tempat. Setelah kematian ayahnya dua bulan lalu, Erina harus menjadi wanita yang mandiri dan kuat. Apalagi sekarang ibunya sangat terpuruk sejak kematian ayahnya, Rani hanya berdiam diri didalam kamar setiap harinya.

"Ibu, aku pergi untuk interview kerja dulu ya? aku sudah menyiapkan makanan untuk ibu dimeja, ibu bisa memakannya nanti jika ibu sudah lapar. Obat ibu juga ada dimeja, jangan lupa ibu minum setelah ibu selesai makan" Erina mencoba berbicara dengan Rani, dia menahan air matanya agar tidak terjatuh. Dia harus kuat untuk ibunya, walaupun dia sendiri merasa sangat sedih, belum lagi berbagai macam omongan tetangga dan orang-orang disekitarnya yang menganggapnya sebagai wanita mura-han karena sudah pernah tidur dengan pria dikamar hotel.

Kemudian Erina segera meninggalkan kamar ibunya dan menutup pintunya kembali dengan rapat. Erina mengusap air matanya yang mulai terjatuh membasahi pipinya, dia tidak sanggup lagi menahan kesedihannya melihat kondisi ibunya yang terus terpuruk.

Erina harus memiliki hati sekuat baja, biarkan orang-orang menghina dan mengolok-oloknya. Yang terpenting adalah dia harus kuat demi ibunya.

Erina segera memesan taksi, dia meminta taksi itu untuk mengantarkannya ke gedung Galaxy Group.

Sesampainya disana, Erina memasuki gedung Galaxy Group, lalu dia bertemu dengan seorang wanita yang merupakan HRD diperusahaan itu. Kemudian wanita itu membawa Erina menuju ke ruangan direktur utama diperusahaan itu.

"Masuklah, pak Devan ingin menginterview sendiri calon sekretarisnya" ucap seorang wanita, kemudian wanita itu mengetuk pintu ruangan kerja Devan.

Seseorang membukakan pintu, dia adalah Dani. Kemudian Dani segera menyuruh Erina untuk masuk ke dalam, lalu dia meninggalkan Erina sendirian bersama dengan Devan diruangan itu.

Erina berjalan menuju ke meja kerja Devan, dia melihat pria itu sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Apa tujuanmu melamar pekerjaan di perusahaan ku?" tanya Devan saat melihat Erina sudah berdiri tidak jauh dari meja kerjanya.

Devan memperhatikan penampilan Erina dari atas sampai bawah, wanita itu nampak sopan dengan memakai rok hitam selutut dan kemeja panjang berwarna putih. Biasanya wanita yang melamar sebagai sekertaris Devan selalu memakai rok pendek dan membuka dua kancing kemeja atas mereka untuk menggoda Devan.

"Tujuan? Tujuan apa?" Erina tidak mengerti dengan maksud ucapan Devan. Lalu dia melihat Devan bangun dari duduknya dan menghampirinya.

Devan tersenyum sinis, dia menatap dingin pada Erina. "Aku tau tujuan wanita seperti kalian, dengan alasan ingin menjadi sekertarisku. Apa kamu juga datang kemari hanya untuk bisa tidur denganku?"

Erina terkesiap kaget mendengar ucapan Devan. Dia sampai begitu sulit menelan salivanya. Bisa-bisanya pria dihadapannya mengatakan hal seperti itu. Jika saja dia tidak membutuhkan pekerjaan, dia sudah pergi saja dari hadapan pria itu sekarang.

"Apa ini termasuk pertanyaan dalam interview?" tanya Erina mencoba bersikap tenang.

Devan menganggukkan kepalanya, "Dan masih ada satu pertanyaan lagi"

"Pertanyaan? Pertanyaan apa itu?" tanya Erina, dia berharap pria itu tidak mengatakan sesuatu yang aneh lagi dalam menginterviewnya.

"Apa kamu masih perawan?"

... 🏵️🏵️🏵️...

Terpopuler

Comments

Nayla Nazafarin

Nayla Nazafarin

smoga aj g hamil..

2024-12-08

0

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

𓆉︎ᵐᵈˡ𝘚𝘜𝘍𝘐♥𝘡𝘜𝘓🍁❣️

kasian sekali erina dicemoh dgn sesuatu yg dia sendiri menjadi korban,haish pertanyaan apa itu.

2024-07-17

1

Thea Luna Robert❤Jared KingS

Thea Luna Robert❤Jared KingS

baru Mampir Thor...🥰✌️🙏🌹

2024-02-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!