Anna berusaha menetralkan rasa takut dan gugupnya. Dia bahkan menutup pintunya supaya si kembar tak melihat Zion berada disana.
"Lama kita tak bertemu, Anna? Apa kamu sudah menyesali kesalahanmu?" tanya Zion yang seolah-olah masih memendam rasa benci di dalam hatinya.
Bukannya menjawab, Anna malah mengusir Zion untuk pergi dari rumahnya.
"Kamu kan yang waktu itu bicara denganku di telpon? Aku tidak lupa dengan suara kamu Anna. Bahkan tak pernah bisa lupa, saking bencinya aku ke kamu."
Rasanya hati Anna begitu sakit mendengarkan kata benci lagi dari mulut Zion setelah bertahun-tahun lamanya tak bertemu.
Bodohnya, meski begitu, nama Zion masih terlukis indah di dalam hatinya.
"Bukan, bukan aku!" jawab Anna yang membantah ucapan Zion. Sayangnya, ada Rachel disana yang membenarkan kalau Anna lah yang bicara saat itu.
Zion tersenyum sinis.
"Aku datang untuk berterima kasih dan memberikan hadiah," ucap Zion.
"Tidak, tidak usah. Kamu bisa langsung pergi saja dari sini."
"Mom, Mommy!" teriak si kembar dari dalam.
Wajah Anna sudah sangat panik, takut si kembar membuka pintu dan bertemu dengan Zion. Yang lebih membuatnya takut, kalau Zion menyadari adanya kemiripan di antara si kembar dan Zion sendiri. Meskipun wajah si kembar itu campuran antara dirinya dan Zion, akan tetapi sifatnya menurun dari Zion semuanya.
Sayangnya, semesta tak mendukung ketakutan Anna, pintu berhasil terbuka dan memperlihatkan si kembar yang sedang memegang dasi yang belum dipasang ke lehernya.
"Hai, Om. Sedang apa disini?" tanya Elgan dengan santainya.
Anna benar-benar dibuat terkejut. Kapan anak kembarnya bertemu dengan Zion hingga bisa sesantai itu memanggil Zion?
"Hai, apa Anna adalah mama kalian?"
Pertanyaan itulah yang langsung dilontarkan oleh Zion dan dijawab dengan anggukan kepala oleh si kembar.
"Cepat kalian masuk lagi ke dalam. Mommy mau bicara dulu sama Om ini."
"Tapi, Mom, kita mau diajarkan untuk memakai dasi. Ini gimana caranya?" tanya Elgan.
"Iya nanti Mommy ajarkan. Sekarang masuk dulu ya."
Setelah si kembar masuk ke dalam rumah, Zion pun membuka pintu rumah Anna dan membawa Rachel masuk ke dalam.
"Zion! Kamu tidak boleh masuk sembarangan ke rumah orang!" ucap Anna yang sedikit berteriak ke Zion.
Zion langsung menarik tangan Anna menjauh dari penglihatan Rachel.
"Jangan teriak-teriak di hadapan putriku Anna! Inilah salah satu alasan kenapa aku tidak suka padamu, kamu berisik, terlalu banyak mau dan yang paling aku benci adalah, gara-gara menolong kamu, mamaku jadi meninggal."
Deg!
Padahal Anna sudah lupa, tapi setelah diingatkan lagi alasan Zion sebesar itu membencinya. Rasanya hatinya begitu remuk, sakit dan tak mampu berkata-kata apapun lagi.
"Ditambah kamu sudah dengan paksa menodai aku malam itu!"
Deg!
Lagi, Anna dihantam dua pernyataan Zion yang tak bisa terbantahkan sama sekali.
"Kita sudah bercerai Zion. Seharusnya kamu bisa melupakan kesalahanku yang dengan sengaja menjebak kamu."
Zion tertawa sumbang.
"Melupakan? Tidak semudah itu Anna. Aku bahkan tak berniat melupakan itu semua, apalagi kamu dengan mudahnya langsung pergi setelah itu tanpa mendapatkan amarah dariku."
"Zion aku minta maaf akan perlakuanku waktu tu. Haruskah aku meminta maaf sampai beratus-ratus kali?"
Zion tak menjawabnya. Dia malah berjalan ke ruang tamu dimana Rachel tadi ia ditinggalkan. Zion kira Rachel akan duduk diam sendirian. Rupanya Rachel malah tersenyum dengan memperlihatkan deretan giginya melihat kelakuan si kembar yang lagi mereog itu. Satu pemandangan yang sama sekali tak pernah Zion lihat sebelumnya. Bahkan Rachel terlihat asik bermain dengan si kembar meskipun memiliki keterbatasan untuk bicara. Si kembar pun tak menghina dan mengejek si kembar seperti orang-orang di sekolah Rachel sebelumnya.
"Rachel ayo kita pulang," ajak Zion yang langsung membuat wajah Rachel murung seketika.
"Kalau kamu mau pergi, pergi saja. Biar Rachel disini untuk bermain dengan anak-anakku. Tuliskan saja dimana alamat rumah kamu, biar nanti aku akan mengantarnya pulang."
Mau tak mau Zion pun mengikuti perkataan Anna karena tak mau melihat Rachel bersedih. Setelahnya Zion keluar dari rumah Anna, karena sejujurnya dia percaya Anna bukanlah wanita jahat, tapi rasa bencinya yang sudah menggunung itu, sangat sulit untuk dihindarinya.
*
*
"Rachel, nama kamu Rachel?" tanya Anna yang langsung mendapatkan anggukan dari Rachel.
"Tante namanya Anna, yang ini Algaf, ini Elgan dan yang itu Tante Vita."
Rachel mengangguk mengerti. Berada disana rasanya sangat nyaman, apalagi Anna begitu lembut ketika berbicara padanya, berbeda sekali dengan Desha, maminya. Kalau boleh meminta, Rachel ingin memiliki ibu seperti Anna. Seketika Rachel malah menangis yang membuat Anna kebingungan.
"Kamu kenapa?" tanya Anna yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Rachel.
Waktu berlalu begitu cepat, Anna pun mengantarkan Rachel untuk pulang ke rumahnya. Anna tidak menyangka kalau rumahnya dan rumah Zion ternyata dekat. Pantas saja kalau si kembar tadi menyapa Zion, mungkin mereka memang tak sengaja bertemu. Untungnya, Zion tak menyadari kalau si kembar adalah anak-anaknya, mungkin bukan tidak tapi belum.
Anna menggendong Rachel di bagian depan karena gadis kecil itu yang tertidur. Dia menekan bel rumah Zion dan mendapati wanita yang dia ketahui sebagai orang yang dicintai Zion selama ini, Desha ada di rumah itu. Seketika, Anna langsung mengira kalau Desha adalah istri dari Zion.
Jleb!
Sakit sekali rasanya, dia mencintai Zion secara ugal-ugalan, tapi ternyata cintanya tak sepenting itu bagi Zion.
"Anna? Kamu Anna mantan istrinya Zion, kan?" tanya Desha.
Anna tak membalas ucapan itu, dia malah memindahkan Rachel dari gendongannya ke Desha. Dia pergi dari sana tanpa satu kata pun yang terucap dari bibirnya.
"Nyatanya, cinta pertama memang sulit dilupakan. Selamat, kamu berhasil kembali dengan cinta pertamamu, Zion. Berbeda denganku yang cinta pertamanya sudah kandas sampai ke akar-akarnya. Hanya saja ketika aku ingin melupakan, aku tak bisa. Karena hadirmu di kehidupanku, begitu melekat sampai ke bagian hati yang terdalam."
*
*
"Bagaimana bisa anak ini bersama Anna? Bukankah tadi dia pergi bersama Zion? Apa Zion dan Anna kembali bertemu?"
Desha bertanya-tanya tentang keanehan yang terjadi. Dia membawa Rachel ke kamar lalu mendudukkannya di ranjang dan membangunkan paksa Rachel dari tidurnya.
"Bangun! Ayo ceritakan kenapa kamu bisa bertemu Anna!" paksa Desha supaya Rachel menjawab.
Rachel malah menangis. Rumah yang seharusnya tempat ternyaman dan teraman, nyatanya hanya sebuah neraka bagi Rachel. Rasanya dia ingin pergi ke tempat Anna lagi.
"Cepat, jawab Rachel! Atau kalau tidak, kamu akan aku pukuli lagi!"
Sontak saja hal itu membuat Rachel takut dan pada akhirnya Rachel bercerita dengan bahasa isyaratnya ke Desha.
Walau pertemuan mereka hanya kebetulan, tetap saja Desha takut kalau kehadiran Anna mengganggu rencananya.
"Aku akan tetap jadi Nyonya di rumah ini."
*
*
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Asmanita Jamal
Boleh minta IG nya thor
2023-12-19
0
Asmanita Jamal
Lanjut thor
2023-12-19
0
Yati Rosmiyati
Zion benci dan cinta beda tipis 😏
2023-10-25
1