Part 3

Rupanya kegugupan dan kegelisahan Anna itu disadari oleh Algaf dan Algaf pun langsung menggenggam tangan Anna yang nganggur itu lalu memberikan senyum termanisnya. Sontak saja, Anna langsung merasa tenang seketika.

"Mommy jangan takut, jangan sedih, ada aku dan Elgan yang akan melindungi Mommy dari orang yang jahat."

"Terima kasih Al. Kamu benar-benar pengertian sekali. Ayo cepat kita kesana, sebelum ramai dikunjungi orang," ucap Anna yang masih terus menggenggam tangan Algaf. Dia sengaja menggunakan syalnya untuk menutupi mulutnya agar tak dikenali oleh Zion. Bahkan ketika sudah duduk di kedai yang ada disana, Anna masih terus menutupi wajahnya.

Kedua anak kembarnya cuma bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Anna yang tidak biasa itu. Apalagi ketika Zion yang semakin dekat dengan tempat duduk mereka.

Jangan kesini! Jangan kesini! Aku mohon.

"Haaah!"

Akhirnya Anna bisa bernapas lega setelah Zion melewatinya begitu saja. Jujur, Zion tak berubah sama sekali dari dulu. Masih tetap tampan dan macho. Makin berumur malah semakin berkarisma.

"Mommy ini kenapa sih? Aneh banget tahu dari tadi?" tanya Elgan yang sudah tak bisa diam setelah melihat tingkah Anna.

"Nggak papa," jawab Anna.

Tentu saja Elgan tahu jawaban aslinya pasti ada apa-apa. Namun, dia pura-pura mempercayai saja ucapan Anna.

Lalu tiba-tiba ada seorang wanita yang terlihat sangat muda mendekati mereka.

"Bu Anna? Benar kan Anda, Bu Anna?"

Anna pun refleks mengangguk yang membuat wanita muda itu bernapas lega.

"Saya Vita, yang akan jadi asisten pribadi Ibu selama disini."

"Ah, rupanya itu kamu. Senang bertemu denganmu, Vita. Oh iya ini perkenalkan anak kembarku. Yang ada tahi lalatnya di hidung namanya Algaf, dan yang ada tahi lalatnya di bawah mata kanan itu Elgan. Jadi kamu tidak perlu susah-susah membedakannya."

Vita mengangguk lalu menyapa si kembar.

"Hai, panggil aja Tante Vita, atau Kak Vita juga boleh. Seenaknya kalian aja."

"Oke Tante Vita," ucap Elgan yang langsung memilih panggilan untuk Vita.

Selesai minum disana, Vita langsung mengarahkan jalan mereka menuju ke parkiran. Mereka pun melesatkan mobilnya langsung ke tempat tujuan.

*

*

"Dimana dia?! Kenapa aku sama sekali tak menemukannya? Harusnya dia sudah keluar dari pesawat!"

Zion sudah berkeliling di bandara tapi dia benar-benar tak menemukan Anna. Sampai tiba-tiba anak buahnya datang dan mengabarkan kalau Rachel tiba-tiba menghilang dari rumah. Jelas saja Zion langsung panik setelah mendengar itu.

"Kembali ke rumah! Kita cari Rachel dulu! Dia lebih penting!" perintah Zion.

"Baik Tuan," jawab anak buah Zion yang bernama Daren.

Sesampainya di rumah, Zion langsung menanyakan tentang kapan terakhir orang rumah melihat Rachel.

Salah satu pembantu di rumahnya menjawab," Tadi, saya lihat Nona Rachel pergi ke halaman belakang Tuan. Saya pikir kan Nona cuma mau main disana, karena biasanya Nona memang suka main dengan ikan-ikan yang ada di kolam. Tapi ternyata, Nona tak kunjung masuk-masuk ke dalam rumah."

Dan ucapan salah satu pembantu itu pun dibenarkan oleh Daren yang sudah mengecek cctv rumah. Rachel memang tak kembali ke dalam rumah setelah keluar di saat itu.

"Cek semua cctv di dalam rumah, jangan sampai ada yang terlewatkan sama sekali! Karena kalau Rachel belum pulang, kalian semua tidak boleh tidur ataupun makan!"

Seorang wanita bernama Desha yang ada di ruangan itu pun tampak gugup dan sudah berkeringat dingin. Tangannya bahkan sudah gemetaran karena takut disalahkan.

"Desha, coba kamu ceritakan, apa yang kamu bilang ke Rachel di saat itu. Karena setelah berbicara denganmu, Rachel langsung pergi ke halaman belakang."

Deg!

Mampus! Tenang Desha, kamu harus mengarang cerita dulu yang bagus supaya Zion tetap mempercayai ucapanmu.

"Aku hanya menasehati Rachel untuk tetap ceria walaupun dia memiliki kekurangan, aku menyemangatinya untuk tetap kuat. Itu saja," jawab Desha tanpa ada sedikit pun keraguan walaupun di dalam hatinya sudah dag dig dug ser.

"Awas saja kalau sampai kamu berbohong."

Glek!

Desha menelan salivanya sendiri, lu bernapas lega ketika Zion mulai mencari di sekitaran rumah.

*

*

Suara tangisan anak kecil membuat Anna terheran-heran. Apa rumah yang akan ditinggalinya adalah rumah berhantu?

"Apa kalian mendengar suara tangisan?" tanya Anna yang tidak mau ketakutan sendiri.

"Iya, aku dengar Mom, sepertinya asal suaranya dari sana," ucap Elgan sambil menunjuk semak-semak di depan.

Anna pun langsung berjalan ke sumber suara sambil mengendap-endap. Jujur saja dia takut sih. Takutnya orang gila atau orang jahat yang lagi nyamar. Jangan salahkan pikirannya yang negatif, dia hanya berusaha untuk melindungi dirinya untuk tetap waspada dalam berbagai situasi. Ketika melihat ada anak gadis yang bersembunyi disana, Anna langsung mendekat dan berjongkok untuk menanyakan apa yang terjadi. Hanya saja gadis kecil itu tak menjawab apapun dan masih terus menangis. Anna pun jadi bingung.

Vita pun jadi ikut membantu dengan menuntun gadis kecil itu untuk keluar dari semak-semak dan membawanya duduk di teras rumah.

"Apa yang terjadi dengan kamu? Kamu tersesat?" tanya Vita.

Lagi dan lagi, gadis kecil itu cuma menangis, dia bahkan hendak pergi dari sana saking nggak percayanya pada orang dewasa selain ayahnya.

"Hey, kamu mau kemana?" teriak Anna sambil ikut berlari mengajar gadis kecil itu.

Tentu saja Anna merasa tidak tenang karena gadis kecil itu seolah menyimpan banyak sekali kesedihan ketika Anna melihat dari mata dan raut wajahnya.

"Coba cerita apa masalah kamu. Biar Tante bisa bantu," ucap Anna dengan lembut. Gadis itu pun terdiam sejenak seolah tengah memikirkan sesuatu.

Dia langsung menggunakan bahasa isyaratnya untuk meminjam telepon. Anna pun seketika langsung terkejut. Dia benar-benar tak menyangka kalau gadis kecil di hadapannya ini tak bisa bicara. Untungnya, Anna sedikit mengerti bahasa isyarat. Dia pun meminjamkan ponselnya.

"Halo! Ini siapa?" tanya orang di seberang sana yang membuat Anna tampak terkejut.

Suara ini adalah suara Zion. Iya, dia tak salah lagi. Lantas apa hubungannya anak ini dengan Zion?

"Halo?"

"Ah, iya halo, begini saya menemukan gadis kecil di depan rumah saya. Tadi dia menangis tapi sekarang sudah tak lagi. Saya mengetahui nomor Anda karena gadis kecil ini yang menelpon. Tolong segera kemari. Saya akan kirimkan alamatnya lewat pesan."

Setelah mengatakan hal tersebut Anna langsung mematikan ponselnya. Dia tak kuat rasanya kalau harus bicara lama dengan Zion, apalagi harus bertemu dengan Zion. Anna pun meminta Vita untuk menemani gadis kecil itu sampai keluarganya menjemput di depan pos satpam. Bahkan Anna pun menyuruh Vita untuk memegang ponselnya dulu.

*

*

"Anna? Suara wanita tadi seperti Anna. Baiklah, mari kita coba buktikan, apa dia benar Anna atau bukan. Apa benar dia bersama Rachel atau tidak? Aku takut Rachel diculik karena musuhku pasti mengenali wajah putriku."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Asmanita Jamal

Asmanita Jamal

lanjut thor

2023-12-19

0

Lovita BM

Lovita BM

lanjut akak 💪
menarik nich ceritanya

2023-10-24

1

Lisa Lisa

Lisa Lisa

lanjut thor semngt certa pertama bgus skli di tungguin certa selanjutnya

2023-10-24

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!