"Ada apa?" tanya Ibrahim cepat.
"Kita harus bicara,"
"Apa yang harus kita bicarakan?" tanya Ibrahim dengan nada dingin. Ia tidak ingin berhadapan dengan gadis cantik ini, tapi separuh hatinya yang lain mengiyakan permintaan gadis itu.
"Mas, jangan begitu, kasian." ucap lara ibrahim menghela napas, ia kemudian bangun dari kursi yang ia duduki mengisyarakatkan Gulla untuk mengikuti langkah kakinya. Mereka berjalan ke arah parkiran mobil yang sepi.
"Maafkan aku," ucap Gulla dengan tulus.
"Hanya itu yang ingin kau ucapkan." Ibrahim membalikkan diri kemudian pergi meninggalkan Gulla, tapi Gulla menahan lengan Ibrahim, ia memegangnya dengan erat.
"Maafkan aku Ibra, aku tahu aku salah, tidak seharusnya aku meninggalkanmu sedangkan kau meregang nyawa di sana. Aku yang salah, aku menyesal hiks-hiks, maafkan aku," Gulla terisak ia tidak tahu harus bagaimana, yang ia inginkan Ibrahim memaafkannya. Ibrahim yang mendengar itu langsung menarik Gulla ke dalam pelukannya, lagi-lagi ia kalah dengan tangisan gadis ini. Ia merasa lemah dan tak kuasa membiarkan gadis ini bersedih.
"Kenapa kamu meninggalkanku?" Tanya Ibrahim dia sudah tidak dapat menahan gejolak rindu.
"Karena aku tidak ingin kau sial karena kehadiranku,"
"Teori dari mana itu, kau tidak pernah membawa kesialan untukku," Ibrahim melepaskan pelukannya, ia memegang kedua bahu Gulla.
"Aku berpikir, jika ak---"
"Jadi semua ini karena pikiran negatifmu, hingga kamu meninggalkan aku." Desah Ibrahim dengan raut wajah kesal. Ia pikir gulla meninggalkannya karena membencinya.
"Ittu"
"Jujur aku kecewa,"
"Maafkan aku, aku hanya tidak ingin kamu-"
"Stop Gulla jangan berpikir yang tidak-tidak, kau tahu ketika kamu pergi hidupku hancur seakan tidak ada pegangan. Aku tidak pernah merasakan semua ini kecuali bersamamu, aku tidak bisa membayangkan jika kamu pergi dari kehidupanku." Ibrahim memutuskan untuk memaafkan Gulla, ia tidak sejahat itu untuk membuat Gulla sedih. Ia akan memberikan kesempatan untuk Gulla, lagipula hatinya juga tidak bisa berjauhan dengan gadis ini, gadis yang telah mencuri hatinya.
"Apakah kamu tidak mencintaiku Gulla?" tanya Ibrahim ia ingin mendengar jawaban gadis itu, agar perasaannya tidak sia-sia. Ia tidak ingin mencintai gadis itu sendiri, ia tidak ingin cintanya selama ini bertepuk sebelah tangan.
"Akkk-ku" Gulla ragu untuk mengatakannya, apalagi melihat kedekatan Ibrahim dengan wanita itu, ia takut jika Ibrahim memiliki hubungan spesial dengan gadis itu. lalu apa untungnya ia mengutarakan perasaanya.
"Katakan Gulla, agar aku tidak terus berharap." Ibrahim menekan bahu Gulla dengan kencang dengan kedua tangannya, Gulla meringis merasakan rasa sakit itu.
"Aku mencintaimu Ibrahim." Ibrahim tersenyum mendengar itu, pegangannya mulai mengendor.
"Tapi kita tidak bisa bersama," ucap Gulla cepat.
Ibrahim menatap Gulla tidak percaya atas ucapan itu, "Kenapa?"
"Karena kau sudah memiliki gadis lain selain aku," semburat senyum terukir di bibir Ibrahim. Kalimat Gulla terasa tidak masuk akal untuknya. Mungkin gadis itu mengira Lara adalah kekasihnya.
"Apa hanya hal-hal buruk saja yang berada di pikiranmu, Gulla?"
"Apa kau akan terus berpikiran negatif terhadapku?"
Gulla terdiam tidak mengerti ucapan Ibrahim. Apakah ia sudah di maafkan oleh pria itu?
"Kita akan menikah," putus Ibrahim menghentikan lamunan Gulla. Ia tidak menyangka jika Ibrahim akan mengatakan itu, ia belum siap untuk menikah dan ia tidak ingin menikah di saat Ibrahim sudah memiliki wanita selain dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Happyy
😲😲😲
2021-01-05
0
Gemini
lnjut
2020-07-24
0
Siti Asmaulhusna
kcemburuan dan keslahan fahaman 😯😯😯
2020-07-01
2