BAB 7
MENGHINDAR
Setelah perdebatan rasa yang ia rasakan dengan Gulla, Ibrahim mencoba untuk menghindari Gulla selama sebulan ini. Ibrahim tahu rasa yang ia miliki salah tidak seharusnya ia mencintai seorang wanita yang telah bersuami dan yang lebih parahnya lagi Ibrahim menyentuh wanita yang masih berstatus istri orang itu.
Ibrahim takut melakukan hal yang jauh, teringat disaat Ibrahim tak sengaja mencium Gulla itu adalah hal yang sangat terlewat batas. Hal yang seharusnya tak pernah Ibrahim lakukan, seharusnya ia melindungi wanita bukan merusaknya. Karena hal itu Ibrahim memutuskan menempati rumah dinasnya yang dulu tak pernah ia gunakan, syukurlah Gulla tidak pernah tahu rumah dinasnya. ia hanya ingin mengetes apa perasaannya pada gulla hanya ketertarikan sementara atau itu benar-benar cinta. Ibrahim menghabiskan waktunya dengan bekerja. Dan ternyata benar jarak itu menjawab seberapa besar ragu. Dan kepada siapa rasa berlabuh. Hatinya telah kalah dan jatuh pada gadis itu sejak pertama kali melihat Gulla.
Ibrahim juga berani menangani kasus yang selama 10 tahun tak kunjung usai. Sekian lama mencari siapa dalang di balik kasus korupsi serta penyelundukan narkoba dan senjata, dengan segala bukti forensik yang berhasil ditemukan asistennya membawa sedikit harapan untuknya. Ibrahim tidak menyia-nyiakan hal ini, menurut hasil rapat kemarin pelaku akan melakukan transaksi di restoran mewah ini dan Ibrahim ingin melihat hal itu dengan mata kepalanya sendiri. Ia ingin menangani kasus yang hampir 10 tahun ini tak pernah kunjung usai.
Jujur Ibrahim sangat merindukan Gulla. Ia merasa dirinya tersiksa hidup berjauhan tanpa Gulla. Ia ingin menemui gadis itu, tapi ia selalu menahan diri untuk tidak pulang dan membuat orang rumah khawatir karena prilakunya saat ini. Ibrahim mendesah, ia bosan sekali dan jenuh. Ibrahim terdiam, saat ini ia sedang berada di café.
Mata Ibrahim tak kunjung lepas dari pengamatan, suasana café masih kosong. Ibrahim memainkan kakinya tidak sabaran, ia berusaha untuk tenang. Ibrahim melihat kehadiran pria itu, Rendra suami Gulla dengan seorang pria yang selama ini menjadi tersangka korupsi. Jadi benar pria itu ada hubungan di balik semua ini. Ibrahim mengamati semua gerak-gerik itu tanpa mereka sadari, hingga Rendra mengeluarkan sebuah amplop lalu pergi meninggalkan Daniel.
"Apa yang mereka rencanakan? Kenapa susah sekali membuat mereka terjerat ke dalam penjara?" guman Ibrahim.
Ibrahim ingin membalas Rendra, ia ingin Rendra mendapat balasan yang setimpal dengan apa yang Gulla rasakan saat itu. Ibrahim tidak peduli dengan resiko yang akan ia terima yang terpenting adalah mencari cara untuk menghabisi pria berengsek itu.
*****
Ibrahim terus mengikuti jejak Rendra, tanpa sepengetahuan Rendra. Jujur Ibrahim sudah sangat gatal untuk menghukum pria itu karena pernah menyakiti gulla. Ibrahim fokus menyetir mengikuti laju mobil Rendra hingga berhenti di sebuah rumah besar. Mobil Ibrahim ikut berhenti.
"Lebih baik aku pulang," guman Ibrahim tak menemukan hal yang mencurigakan. Ketika Ibrahim memutar balik mobilnya, tiba-tiba mobilnya dikepung lebih dari tiga mobil hitam. Ibrahim mengumpat dalam hati menyadari kebodohannya yang tidak menyadari hal itu. pasti Rendra telah menyadari keberadaannya.
Ibrahim berusaha mencari cela untuk keluar dari kepungan mobil-mobil tersebut, Ibrahim mencoba menerobos mobil hitam yang berada di depannya tapi mobil hitam yang berada di kanannya menabrak mobilnya. Menimbulkan bunyi debuman yang bergema di inderanya.
Mobil-mobil itu menyerang mobilnya tanpa perasaan, Ibrahim meyakini jika mobilnya akan mengalami kerusakan. Tidak ada jalan lain kecuali keluar dari mobil dan melarikan diri. Sebelum Ibrahim bisa melarikan diri, kaca mobilnya dihancurkan secara paksa. Ibrahim menunduk melindungi wajahnya dari serpihan kaca, lalu terdengar pecahan kaca dari jendela mobil, pintu mobil di buka secara paksa Ibrahim.
Ibrahim diserang tubuhnya dikunci oleh orang-orang suruhan Rendra. Ibrahim melepaskan pegangan orang berbaju hitam itu. Ia mengeluarkan seuruh tenaganya, setelah berhasil Ibrahim memberikan perlawanan dengan tinju atau tendangannya tapi Ibrahim kalah jumlah, lalu ia merasakan sebuah benda keras memukul punggungnya membuatnya terkulai lemas dan pandangannya menghilang.
*****
Ibrahim membuka matanya, kepalanya terasa sakit. Matanya menatap sekeliling melihat seluruh ruangan. Tak ada penerangan di ruangan ini, hanya ada gelap namun Ibrahim masih bisa melihat sedikit suasana temaram di ruangan ini. Ibrahim merasa tubuhnya di ikat dengan begitu kencang.
"Kau sudah bangun," ucap suara membuat kesadaran Ibrahim muncul sepenuhnya. Matanya berusaha mencari keberadaan suara itu, mata hitam Ibrahim berhasil menemukan sosok Rendra berdiri tak jauh darinya dengan seringai yang memuakkan.
"Apa yang terjadi?" tanya Ibrahim mencoba mengingat hal yang telah ia lakukan hingga ia bisa berada di sini dengan keadaan tidak berdaya.
Alih-alih menjawab, Rendra tergelak dengan sikap patriotis Ibrahim "Berani juga nyalimu menyusup ke markas lawan," Rendra berbicara sinis, ia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnnya dengan Ibrahim. Pria asing itu telah berbuat semaunya bahkan mencampuri kehidupan pribadinya.
"Bagaimana jika kita bawa gulla kesini untuk melihatmu yang tidak berdaya lalu melenyapkan kalian berdua pasti sangat mengasikkan," Rendra menyeringai setelah mengucapkan itu.
"Jangan pernah melakukan itu berengsek!!!" Ibrahim menatap tajam Rendra, ia tidak menyukai apa yang Rendra katakan.
"Kenapa aku tidak boleh?" Rendra bertanya dengan nada mengejek.
"Lagi pula aku masih suami sah Gulla, tidak ada salahnya bukan seorang suami merindukan istrinya." goda Rendra sambil mengedipkan matanya pada Ibrahim. Rendra senang bisa membuat emosi Ibrahim tidak terkendali itu semua terlihat dari mata Ibrahim yang menatapnya seperti ingin membunuh.
Rendra mengeluarkan ponsel milik Ibrahim, dengan langkah tegap ia menunjukkan pada Ibrahim. Setelah puas Rendra mencari nomer Gulla dan mengetik pesan. Ibrahim mengamati seluruh pergerakan Rendra, entah kenapa Ibrahim punya firasat buruk.
"Aku rasa Gulla akan kesini dalam waktu beberapa menit," ucap Rendra dengan santai lalu ia memasukkan kembali ponsel Ibrahim
"SIALAN KAU!!" Ibrahim mengumpat menyadari ponsel miliknya di bawa oleh Rendra. Sekarang yang Ibrahim takutkan terjadi, jika Gulla membaca pesan itu maka Rendra akan melukai Gulla. Ibrahim tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, ia harus melakukan sesuatu untuk bisa lepas dari sini.
"BRENGSEK!!!!" umpat Ibrahim sekali lagi. sial seharusnya ia lebih berhati-hati ini tidak akan terjadi.
"HAHAHAHA!!!!"
"Aku hanya ingin meleyapkan orang-orang yang bisa menghalangi bisnisku. Yah seperti yang kau ketahui jika aku adalah salah satu pembisnis yang mendapatkan proyek untuk mendata seluruh masyarakat Indonesia itu dengan menyogok Setya. Jika aku tidak melakukan itu maka aku tidak akan mendapat uang dan bisnisku akan bangkrut. Karena kau sudah mengetahui hal itu maka aku harus membunuhmu dan tentu saja gadis itu. Gadis itu tahu semua bisnis gelap yang aku lakukan. Dia benar-benar penghalang, dan harus mati." Jelas Rendra sambil duduk berhadapan dengan Ibrahim. Kemudian satu tinju melayang di muka Ibrahim. Ibrahim meringis meraskan itu, ia tidak bisa menghidar dengan keadaaan seperti ini.
"Ah, kasian sekali dirimu tidak bisa berbuat apa-apa." Rendra menepuk-nepuk pipi Ibrahim. Ibrahim menatap tajam Rendra, ia masih menunjukan raut wajah menantang ia tidak ingin terlihat lemah. Hal itu membuat Rendra kesal, ia melayangkan tinju lagi hingga membuat Ibrahim mengeluarkan darah dari sudut bibirnya. Senyum Rendra mengembang melihat itu, ia senang bisa menyiksa pria sialan ini.
"Lebih baik kau beristirahat baby boy," ejek Rendra sambil melangkah pergi meninggalakan Ibrahim sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Happyy
😲😲😲
2021-01-05
0
Suria Khanza
aish ....ibrahim bodoh dah tau musuhnya mafia kayak gthu tp bisa melakukan dg ceroboh .
2020-09-18
0
Gemini
astga tlong ibrahim dong
2020-07-24
3