Kado Pernikahan

Setelah melaksanakan shalat subuh berjamaah, aida langsung bergegas membereskan perlengkapan shalatnya.

"Kamu mau kemana ai".

"Aida mau mandi, terus siapin sarapan buat kita kak."

Aldy pun mendekati aida, kemudian mengangkat tubuh aida dan berjalan ke arah ranjang.

"Kak..."

"Kamu baru tidur 2,5 jam. Itu sangat kurang buat porsi jam tidur ai. Sekarang kamu lanjut tidur, nanti jam 11 saya bangunin."

"Tapi aida mau nyiapin sarapan buat kita kak,"

"Kalau kamu lupa, kita punya ART disini ai, nanti biar mbok yang siapin sarapan. Kamu jangan keman-mana, saya turun sebentar."

10 menit kemudian aldy kembali masuk ke dalam kamar dengan membawa segelas susu coklat hangat, dan 4 roti panggang.

"Ini kamu makan dulu buat ganjal perut kamu, habis itu kamu lanjut tidur."

Aida pun menurut saja, dia memakan roti dan meminum susu yang dibawa oleh sang suami.

"Kok kak aldy gak makan rotinya,?" Ucap aida yang melihat aldy hanya fokus melihat aida makan.

"Saya nanti sarapannya ai."

"Ini, gak ada nanti-nanti. Kak aldy juga harus makan, habis itu kak aldy juga lanjut tidur sama aida, ntar aida ambilin minum buat kak aldy."

"Kamu udah siap?"

"Udah kak"

"Ini susu nya belum habis"

"Aida kenyang kak"

"Yaudah kamu gak usah kemana-mana, ini biar saya saja yang meminumnya.

"Tapi itu bekas aida kak, aida ambilin yang baru ya."

"Lalu kenapa? Bukannya kita sudah pernah melakukan hal yang sama?"

Aida pun terdiam. Setelah aldy menghabiskan makanannya, dia kembali merapikan dan mengembalikannya ke dapur.

"Kok kamu belum tidur?"

"Aida tunggu kak aldy"

Aldy pun mendekat, dan membaringkan tubuhnya di samping aida, kemudian dia menyeting gorden otomatisnya agar kondisi kamar tetap gelap walaupun sudah pagi hari, dan menghidupkan lampu tidurnya. Tidak lupa menyeting alarm pukul 11.00,

Seperti biasa, aida akan tidur di pelukan sang suami, tetapi ada yang berbeda hari ini. Aida ikut membalas pelukan sang suami, aldy yang melihatnya pun hanya tersenyum tipis.

Pukul 12.00, keduanya telah siap di meja makan. Aida yang sudah siap dengan baju seragamnya, dan aldy yang memakai baju kemeja biasa mengingat hari ini aldy cuti kerja sehari. Keduanya menghabiskan makan siang hanya berdua.

"Nanti kalau udah mau pulang kamu telpon saya"

"Iya kak."

Aida pun mencium tangan aldy, tidak lupa aldy mencium kening sang istri. Saat tangan aida sudah berada di pegangan pintu mobil, aida kembali membalikkan tubuh nya ke arah aldy dan mencium pipi sang suami, aida cepat-cepat keluar dari mobil meninggalkan aldy yang yang tampak kaget dengan apa yang baru saja aida lakukan. Sejujurnya aida merasa malu melakukannya, tetapi demi mengawali hubungan nya yang bisa terbilang diam di tempat, aida mencoba memberanikan diri.

Aldy yang merasa perubahan aida pun merasa senang.

Setelah selesai pertemuan antar ibu-ibu PIA, aida menelpon aldy untuk menjemputnya.

Tanpa menunggu lama, aldy sudah berada di parkiran gedung pertemuan tersebut.

"Gimana pertemuan pertama kamu?"

"Ya gitu deh kak, karena aida baru jadi aida pastinya berkenalan dulu dengan ibu-ibu yang lain. Ternyata pertemuan tadi itu buat bahas kegiatan yang mau dilakuin tiap akhir bulannya kak. oh ya kak, mama kapan pulang?"

"Nanti sore mama udah pulang, ada apa?"

"Gak ada kak, rumah kayak sepi aja kalau gak ada mama sama billa. Loh kak, kita mau kemana?" Tanya aida yang bingung melihat aldy tidak mengarah ke komplek rumah nya.

"Saya mau ajak kamu kesuatu tempat."

"Kemana kak?"

"Nanti kamu juga tau."

Aldy memberhentikan mobil nya di sebuah parkiran restoran yang terbilang cukup terkenal, bisa dibilang aida sering mengunjungi restoran tersebut sebelum menikah dengan aldy. Aldy pun mengajak aida untuk memasuki restoran, di depan restoran aida dan aldy sudah disambut ramah para pelayan.

Aldy mengajak aida untuk memasuki salah satu ruang, dilihat dari pintu nya ada tulisan "dilarang masuk bagi yang tidak berkepentingan". Sudah jelas bahwa tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke ruangan tersebut.

"Kamu duduk dulu ya,"

"Kak, ini gak ada orang nya loh, aida gak enak kita masuk tanpa izin."

Aldy pun menuntun aida untuk duduk disofa, bukannya mendudukkan aida disofa, aldy malah mendudukkan aida di atas panggkuan nya.

"Kak, gak enak nanti dilihat orang" ucap aida seraya berusaha menyingkir dari pangkuan aldy.

"Siapa yang mau lihat?, ruangan ini gak sembarangan orang bisa bebas masuk aida. Kamu lihat tadi, hanya yang punya kartu akses yang bisa masuk" ucap aldy yang tetap mempertahankan posisi aida dipangkuannya.

"Kak, tapi nanti yang punya ruangan ini masuk gimana?"

"Yakan orang nya udah di ruangan ini."

Aida pun kaget, dia mencoba melihat sekeliling ruangan. Tetapi tepat saja tidak ada orang selain mereka berdua.

"Kamu cari apa?"

"Cari orang yang punya kak"

"Kamu lihat disitu, itu foto orang yang punya ruangan ini" tunjuk aldy ke arah dinding yang terdapat bingkai foto.

"Kak, jangan bercanda, itu foto kita kenapa ada disitu?"

"Ini restoran punya keluarga kita ai, dan mulai sekarang saya mau kamu bantu ngontrol restoran kita ini. dulu sebelum kita menikah, Mama yang bantu-bantu kontrol kalau saya sedang tugas diluar kota. Dan sekarang saya udah punya kamu, yang berarti kamu bisa mengelola restoran ini. Tapi kamu tetap harus ingat, saya tidak mau lihat kamu kecapean, masih ada mama yang bisa bantu kamu.

Restoran ini saya berikan ke kamu, saya sudah mengubah nama kepemilikan dan besok kamu tinggal menandatanganinya saja."

"Tapi kak..."

"Saya tidak mau kamu menolaknya, kamu istri saya, saya harap kamu bisa terima kado pernikahan dari saya ini, anggap saja ini mahar dari saya."

Aida pun memeluk sang suami, dan meletakkan wajahnya dibahu sang suami. Beberapa detik terdiam, aida pun angkat suara dengan posisi masih memeluk aldy.

"Terimakasih kak, kita baru menikah 10hari tapi kak aldy sudah banyak memberi aida. Sedangkan aida sampai sekarang belum ada memberi apa pun ke kak aldy. Bahkan kak aldy juga belum mengambil hak yang sudah seharusnya kak aldy ambil"

Aldy merasakan ada sesuatu yang membasahi bahu nya, bisa dipastikan aida sedang menangis di bahunya.

"Ini tidak seberapa dengan kamu yang telah memberikan hidup kamu untuk menjadi istri saya. Dan untuk hak saya, saya tidak akan memaksanya. Saya akan menunggu sampai kamu siap memberikannya"

"Aida siap kak, bahkan dari pertama kita tidur sekamar aida udah siap untuk menyerahkannya."

"Saya akan mengambilnya jika kamu telah mencintai saya sepenuhnya ai, saya akan menunggu sampai waktu itu tiba. Bahkan 1 atau 2 tahun kemudian pun saya akan tetap sabar menunggunya."

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

yang betulll.... , tar baru sebulan udah selingkuh. 😄😄😄

2023-11-09

1

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ahhhh cem betol je, Al?!?
1- 2 thn??
yakin?
hihihi cuman di novel yg tahan segitu lamanya.... ......

2023-11-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!