Warning!!!

...Warning!!!!!...

...🔞...

"Al nanti kamu pulang jangan larut malam, kasihan ira sendiri dirumah" ucap mama linda

"Iya ma, mama sama papa hati-hati di jalan ya" balas aldy.

Mama linda dan papa ali pun berangkat, dan hanya tersisa aldy bersama aida di rumah, aldy hari ini kerja masuk siang sehingga dia bisa menemani sang istri di rumah sampai siang nanti. Mereka pun mengisi waktu kosongnya dengan menonton film.

"Saya berangkat dulu, kalau ada apa-apa langsung kabarin saya. Nanti saya pulang jam 8 malam"

Aldy pun berangkat kerja, untuk mengisi waktu kosongnya, aida kembali menulis naskah cerita nya di salah satu aplikasi novel online, aida merupakan salah satu author cerita online, banyak orang yang belum tau kerja sampingan aida yang ini. Bahkan pembaca nya pun tidak tau kalau sang penulis adalah seorang artis.

setelah pulang dari meeting dengan salah satu produser aida membereskan rumah dan menyiapkan makan malam, setelah itu dia langsung menunaikan shalat magrib karena waktunya sudah mepet dan kalau aida mandi terlebih dahulu, pasti gak akan keburu, setelah shalat magrib aida membersihkan diri bersiap menunggu sang suami yang akan pulang jam 20.00 nanti.

"Ya ampun, aku lupa bawa baju ganti" batin aida

Aida melihat jam di dalam kamar mandinya menunjukkan pukul 19.10, sang suami masih belum pulang, aida pun keluar mencari baju ganti menggunakan handuk sebatas pahanya.

"Pakai baju apa ya? Langsung piyama aja deh"

"Kamu mau menggoda saya hm?" Ucap aldy sambil memeluk tubuh aida dari belakang .

lagi asik memilih baju mendadak aida dikagetkan akan suara yang sangat dia kenal, suara sang suami yang tiba-tiba terdengar dibelakangnya sambil memeluk pinggang rampingnya.

"Ka..k aldy kok udah pulang? Ini belum jam 20.00 loh" balas aida gugup.

"Saya tadi sudah sampai rumah dari jam 18.55, terus saya duduk di balkon sebentar sambil nunggu kamu mandi, tiba saya masuk udah lihat kamu begini." Ucap aldy sambil menghirup aroma tubuh aida dari belakang.

Sungguh aroma tubuh aida sangat memabukkan.

Aida merasa geli akan perlakuan aldy pun mencoba melepaskan pelukannya, "kak, aida mau pakai baju dulu kak"

Aldy malah mengeratkan peluknnya

"Kamu yang udah goda saya, terus kamu mau lari gitu aja hm?”

"Kak, aida gak bermaksud menggoda kak aldy. Tadi aida lupa bawa baju ganti, dan aida pikir kak aldy masih lama pulangnya."

"Saya laki-laki normal ai, bagaimana pun saya pasti tergoda melihat kamu yang hanya memakai handuk sependek ini. Untung saya yang masuk ke kamar, kalau orang lain bagaimana?"

"Tadi aida udah kunci semua pintu kak, dari pintu depan sampai pintu kamar kita, jadi gak ada yg bisa masuk kalau gak punya kuncinya kak"

Mendadak tubuh aida menegang di saat aldy mulai mencium lehernya, aldy mulai berani menyentuh area-area sensitif di leher aida.

"Kak..."

"Saya ingin kamu ai" ucapnya jujur

Tanpa menunggu balasan aida, aldy pun mengangkat tubuh aida menuju ranjang dan membaringkannya perlahan,  aldy mulai membuka kemeja nya dan melempar nya ke sembarang arah.

Kini tubuh atas aldy benar-benar polos.

Aldy terus bermain di leher aida, seraya tangannya yang mulai menyentuh handuk istrinya itu. hingga panggilan aida yang sudah kesekin kali baru dapat membalikkan kesadarannya.

"Astagfirullah, maafin saya ai. Saya gak bermaksud." Ucap aldy yang mulai sadar akan perbuatannya yang mulai terlalu jauh kemudian bangkit dari atas tubuh aida.

"Kak.."

"Saya keluar, kamu bisa memakai baju kamu dulu, sekali lagi saya minta maaf ai."

Aldy pun turun dari ranjang dan mulai pergi meninggalkan aida, baru beberapa langkah tiba-tiba ada yang memeluk tubuh aldy dari belakang.

"Kak aldy gak perlu minta maaf kak, jika kak aldy menginginkannya aida siap kak. Maaf tadi sudah sempat menolak kak aldy"

Aldy membalikkan tubuh nya hingga berhadapan dengan aida, aldy melihat beberapa jejak kemerahan dileher aida akibat ulahnya barusan. Aldy pun mengelus pipi sang istri, dan mengecup singkat keningnya.

"Saya gak mau maksa kamu"

"Aida gak terpaksa kak." Balas aida

"Saya akan mengambil nya jika kamu sudah mencintai saya ai, saya gak mau egois cuman karna napsu saya."

"Kak..."

"Saya mau hadirnya dia dihidup kita karna buah cinta kita ai, bukan buah napsu saya.

Saya keluar dulu, kamu bisa pakai pakaian kamu, jangan lama-lama pakai handuknya, nanti kamu masuk angin"

Aldy pun meninggalkan aida yang masih diam terpaku, jujur lidah nya kelu untuk menjawab kalimat yang baru saja aldy ucapkan. Aida merasa bersalah akan sikap nya yang sempat menolak perlakuan aldy beberapa menit yang lalu.

Aida keluar setelah memakai bajunya, dan mencari sang suami. Aida sudah mencari sang suami tetapi masih belum menemukannya, dan saat aida melangkah ke kamar mandi luar, aida mendengar suara gemercik air. Setelah beberapa saat menunggu, aldy pun keluar dari dalam kamar mandi tersebut dengan tampilan yang sudah segar.

"Kak, aldy mandi di situ?"

"Iya, badan saya gerah jadi saya langsung mandi saja di sini"

Selagi menunggu aida memakai baju, aldy bergegas membersihkan diri di kamar mandi luar yang berada di samping dapur.  Akibat ulah nya di kamar tadi, membuat dia harus menormalkan tubuhnya dengan air dingin.

"Aida siapin baju kak aldy dulu ya."

"Gak usah ai, saya saja. Kamu duluan ke meja makan, ntar saya nyusul." Ucap aldy seraya berjalan menuju kamarnya

Selesai makan, keduannya kembali kekamar.

Dret....

Suara ponsel aida terdengar, ternyata ada panggilan telepon dari sang mama mertua.

"Assalamualaikum sayang, aldy udah pulang ra?"

"Walaikumsalam ma, udah kok ma. Kak aldy udah pulang dari jam 7 tadi, mama mau bicara sama kak aldy?" Tanya aida, yang langsung mengaktifkan loadspeaker agar sang suami mendengar pembicaraannya.

"Tidak usah ra, mama cuman khawatir aja kamu sendiri di rumah. oh iya sayang, gunakan waktu kalian berdua di rumah ya selagi gak ada siapa-siapa dirumah. Mama menantikan cucu dari kalian loh."

Mendengar ucapan sang mama, aldy pun merespon nya.

"Ma, udah dulu ya. Aida sama aldy butuh istirahat" ucap aldy.

"Ya ampun, maafkan mama mengganggu kalian berduaan" balas sang mama sambil tertawa menggoda.

"Jangan pikir aneh-aneh ma." Jawab aldy

"Pikir aneh-aneh pun gak apa sayang, kan udah halal" balas sang mama.

"Ya udah ma, aldy matiin ya. Assalamualaikum"

Aldy pun mengembalikan handphone aida, belum sempat aida menerima handphone nya, ada notifikasi chat masuk dari handphone sang istri. Aldy melihat nama sang pengirim pesan yang ternyata lelaki yang dulu dan mungkin sampai sekarang masih menaruh hati pada istrinya.

Melihat muka sang suami yang tampak berubah, aida pun menyerahkan handphone nya kepada aldy dan mempersilahkannya membaca pesan dari lelaki yang bernama arkan.

Aldy yang mengerti maksud aida pun hendak menolaknya, tapi tangan nya sudah ditahan oleh sang istri.

"Saya percaya sama kamu, kamu balas saja pesannya." Ucap aldy sambil menyerahkan kembali handphone tersebut.

"Kalau kak aldy percaya sama aida, raut wajah kak aldy gak mungkin berubah saat baca nama pengirimnya. Kak aldy baca aja"

Aldy pun mengalah, ya sejujurnya dia juga penasaran akan isi pesan yang dikirim lelaki tersebut.

Aldy pun membaca pesan tersebut, dan ternyata isi pesan tersebut adalah tiket liburan untuk nya dan sang istri sebagai kado pernikahan.

"Arkan kasih kita tiket liburan, katanya sebagai kado pernikahan"

"Aida terserah kak aldy aja, jika kak aldy mau menerimanya ya aida juga menerimanya"

Melihat tujuan tiket nya mengingatkan aldy pada note di ipad aida yang berisi wish list sang istri yang tidak sengaja aldy baca tadi siang. Tujuan tiket tersebut merupakan 2 daerah yang termasuk dalam wish list aida.

Aldy merasa hubungan sang istri sudah terlalu jauh dengan arkan sehingga membuat arkan mengetahui destinasi yang ingin aida tuju.

Bahkan dia sebagai sang suami saja baru mengetahui 1 wish list sang istri yang baru beberapa hari diberi tahu sang istri, dan bahkan wish list lainnya dia mengetahui secara diam-diam saat membaca isi note sang istri.

"Kita terima saja, ini salah satu wish list kamu kan"

"Kak aldy tau dari mana?"

"Maaf saya lancang membaca note di ipad kamu."

Aida pun membalasnya dengan senyuman dan mengecup pipi kanan sang suami kemudian memeluk tubuh sang suami.

"Gak apa kak, kak aldy kan suami aida"

"Maaf, saya belum mewujudkan wish list kamu, malah orang lain yang mewujudkannya."

"Wish list aida gak akan terwujud kalau gak ada kak aldy, jadi yang memiliki peran penting disini ya kak aldy. Kalau tiket itu hanya dikasih ke aida ya percuma aja dong, aida juga bisa pergi ke sana sendiri tanpa harus dapat tiket gratisan dari orang. Tapi kan di wish list nya aida mau pergi bersama suami aida dan suami aida itu kak aldy, jadi tanpa kak aldy tiket itu gak ada gunanya." Ucap aida yang semakin mengeratkan pelukannya,

"Sisanya biar saya yang wujudkan wish list kamu ya, kita kunjungi tempat yang kamu inginkan bersama. Kamu mau kan?"

"Iya kak, aida mau. Makasih ya kak."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!