Warning 2!!!

...Warning!!!!!!!!...

...🔞...

Aida masih betah memeluk tubuh sang suami, dia sangat nyaman berada di pelukan sang suami, aldy pun tidak tinggal diam, sesekali dia meninggalkan kecupan-kecupan singkat di kepala aida.

"Kak aldy udah ngantuk ya?"

"Belum, kenapa"

"Gak ada kak, aida cuman pingin meluk kak aldy aja. Boleh kan kak"

"anything for you," balas aldy.

Tiba-tiba aida merasakan ada yang mengganjal dibawah perut nya, aida yang mengerti pun coba bersikap biasa saja, aida merasakan sang suami mulai yang resah.

Aida coba mengalihkannya dengan mengajak aldy berbincang-bincang.

Aldy melihat bekas kemerahan di leher sang istri,

"apa ini sakit?" Tanya aldy sambil menunjuk bekas tersebut

"Enggak kak"

"Saya gak sadar bisa sebanyak itu, maaf"

"Gak aida maafin" balas aida

"Kamu marah?"

"Ya jelas marah lah kak, dari kemarin kak aldy bilang maaf-maaf terus, padahal jelas-jelas itu hak kak aldy." Balas aida kesal

"Kalau saya buat lagi boleh?"

Aida hanya mengangguk sambil membenamkan wajahnya di dada aldy karena merasa malu.

Aldy sedari tadi menahan gejolak pada tubuh nya, dia heran kenapa hari dia tidak bisa menahannya.

Aldy mengangkat dagu aida hingga wajah aida mengarah kepadanya, aldy menyatukan bibirnya dengan bibir aida, perlahan aldy **********. Merasa tidak ada balas, aldy pun menghentikan ciumannya.

Wajah aida sudah sangat memerah.

"Maaf saya lancang ai, kamu boleh marah sama saya. Kamu tidur duluan aja, saya ke toilet dulu." Ucap aldy yang hendak pergi ke toilet, aldy tidak tau kenapa hari ini dia tidak bisa menahan dirinya. Mengingat perlakuannya pada leher aida membuat sesuatu dalam tubuh nya bangkit. Dan aldy akan menormalkannya dengan pergi ke toilet. Kepala aldy sudah sangat sakit menahannya.

Belum sempat aldy beranjak, tubuh nya sudah lebih dulu ditimpa oleh sang istri, kini aida berada di atas tubuh aldy sambil memeluknya erat, kepalanya diletak pada dada aldy.

"Kak aldy mau ngapain ke toilet?"

"S...aya mau buang air besar ai" jawab aldy gugup

"Itu alasan kak aldy aja kan buat menghindar dari aida?. Kenapa setiap kak aldy melakukan sesuatu pada aida, setelahnya kak aldy langsung pergi."

"Ai... saya sudah gak tahan pingin ke toilet ai."

"Oke, aida tunggu kak aldy 10menit."

"Kamu langsung tidur aja ai gak usah nunggu saya."

"Aida belum ngantuk kak, lagi pula nunggu 10menit tidak lama." Ucap aida seraya bangkit dari atas tubuh aldy, perut aida tidak sengaja merasakan ganjalan tersebut. Baru beberapa langkah aldy pergi, aida sudah memeluknya dari belakang.

"Kak aldy bohongkan, kak aldy bukan mau buang hajat tapi..."

"Ai..." potong aldy.

"Aida ngerasa menjadi istri gak berguna kak, disaat suami aida membutuhkan aida, tapi aida gak bisa menolongnya."

Aldy pun membalikkan tubuhnya sehingga menjadi berhadapan dengan sang istri.

"Saya tidak mau melanggar janji yang saya buat ai." Ucap aldy yang sudah tidak dapat mengelak lagi.

"Janji kak aldy hanya untuk hak utama aja kan, dan beberapa jam yang lalu juga kak aldy menjelaskan hanya untuk hadirnya dia dikeluarga kecil kita. Bukan janji tidak menyentuh aida. Apa kak aldy lupa?"

"Tapi ai, saya takut tidak bisa mengontrol diri saya."

"Biarkan aida memberikan sebagian hak kak aldy sebelum kak aldy pergi tugas kak, aida gak mau menjadi istri durhaka membiarkan suami menahan napsunya sendiri."

"Kamu yakin?"

Aida pun hanya membalasnya dengan anggukan saja. Aldy pun bergegas mengangkat tubuh sang istri ke ranjang. Setelah membaringkan tubuh sang istri ke ranjang, aldy mendapat teguran dari sang istri karena tidak pernah mendengar ocehannya akan luka pada lengan aldy. Aldy hanya membalasnya dengan senyuman ocehan dari sang istri.

Keduanya pun larut dalam aktifitasnya,

Pukul 03.50 aida terbangun dari tidurnya dengan posisi seperti biasa yaitu berada di pelukan sang suami. Ada yang berbeda untuk kalii ini, dimana keduanya saling memeluk tanpa adanya kain yang melapis bagian atas tubuh keduanya. Mengingat kejadian semalam, membuat pipi aida memanas, dan mungkin saja sudah memerah. Aida melihat muka tampan sang suami yang masih terlelap, saat lagi asik memandang muka sang suami, tiba-tiba sang suami membuka matanya.

"Udah puas mandang muka saya?" Tanya aldy dengan suara serak khas bangun tidurnya.

Aida hanya tersenyum lalu memeluk tubuh sang suami karena menahan malu ketahuan memandang wajah sang suami.

"Makasih ai." Ucap aldy sambil mencium rambut sang istri, dan mengelus punggung polos aida.

"Kak aldy gak usah berterimakasih kak, itu hak kak aldy, walaupun belum sepenuhnya."

Kecupan demi kecupan aldy berikan di kening sang istri, tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa bahagiannya dia.

"Kak, aida mandi dulu ya."

"Kamu gak ngantuk?"

"Enggak kok kak."

"Mandi bareng saya mau? Tanya aldy serius.

Aida pun menganggukkan kepalanya sebagai tanpa mengiyakan pertanyaan aldy. Dengan semangat aldy mengangkat tubuh sang istri menuju toilet dan mendudukkannya di atas westafel, ocehan sang istri sedari tadi pun diabaikannya.

"Sut... jangan marah-marah, ini masih pagi buta. Lengan saya gak kenapa-kenapa kok. Gak usah kamu tutupin, saya sudah lihat semalam." Ucap aldy yang melihat sang istri menyilangkan tangan nya untuk menutup tubuhnya.

"Jangan kayak gini lagi kak, aida gak suka. lengan kak aldy belum sembuh total. Badan aida berat, nanti kalau luka nya gak kering-kering gimana?"

"Gak janji, kamu tunggu sini ya, saya isi bathup dulu.

Setelah terisi penuh, aldy pun mengajak sang istri untuk masuk ke bathup.

"Banyak banget ya bekasnya, apa semalam sakit?" Tanya aldy yang melihat ruam-ruam ditubuh sang istri akibat ulahnya.

"Jangan dibahas kak, aida malu" jawab aida

"Ngapain malu, saya kan suami kamu"

"Kak aldy gak tau sih rasanya jadi aida."

"Benar kata ayah, kamu itu pemalu orangnya. saya heran kok kamu bisa jadi artis kalau pemalu begini."

"Beda golongannya loh kak, aida pemalu di saat kondisi tertentu."

"Iya, iya. Saya paham, istri saya pemalu kalau menyangkut hal dengan saya."

"Bukan gitu maksud aida kak."

"Sut, saya ngerti kok maksud kamu. Udah jangan dibahas ya, nanti kamu makin malu." Goda aldy.

Keduanya pun kembali menikmati rendaman di bathup dengan posisi aida membelakangi sang suami dan menyender pada dada bidang aldy. Sesekali aldy mengelus-elus perut sang istri.

Setelah menghabiskan waktu 1 jam lamanya, keduanya pun keluar mengenakan bathrobe masing-masing.

Setelah mengenakan pakaian, keduannya menjalankan shalat subuh berjamaah.

"Hari ini biar saya yang menyiapkan sarapan ya."

"Gak usah kak, biar aida aja."

"Kamukan capek, biar saya saja." Goda aldy.

Aida pun mendekat dan mencubit kecil pinggang sang suami yang akhir-akhir ini sering menggodanya.

"Au... kamu KDRT ai." Ringis aldy

"Siapa suruh nyebelin" ketus aida.

Akhirnya aida membiarkan sang suami yang menyiapkan sarapan, selagi menunggu sang suami menyiapkan sarapan, aida menyiram bunga di taman dekat kolam renang.

"Yuk makan, sarapannya udah siap." Ucap aldy yang memeluk sang istri dari belakang.

Keduanya pun bergegas ke meja makan, dan menikmati sarapan berdua. Aida tampak lahap memakan nasi goreng yang dibuat sang suami.

"Segitu enaknya ya masakan saya sampe kamu makan belepotan gini." Ucap aldy mengambil sisa nasi di pinggir bibir aida.

"Masakan kak aldy enak, aida suka." Balas aida.

"Ya udah, besok-besok biar saya yang nyiapin sarapan ya."

"Eh gak usah kak, aida istri kakak. Biar aida aja yang urus urusan dapur."

Keduannya pun kembali menikmati sarapannya.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

kok bisa pakai seperoh dulu yah..
langsung kasih semua dong aida.. itu hak nya aldi loh 😌

2023-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!