Setiba ira dirumah, dieinya langsung bersiap untuk makan malam bersama calonnya.
“Ayah, biar ira aja yang bawa mobil nya."
"Gak usah ra, kamu istirahat aja di belakang, persiapkan diri kamu"
Sedari tadi ira mencoba membujuk ayah nya agar ira yang mengemudi mengingat perjalanan mereka menuju tempat bertemu nya ira dengan calon suami nya yang cukup jauh tetapi hanya penolakan yang dia dapat dari sang ayah.
Mereka hanya pergi bertiga saja, mengingat pembicaraan yang akan mereka bahas masalah orang dewasa sehingga adik-adik ia tidak ikut bersama sang ayah dan ibu nya.
50menit dihabiskan untuk menempuh perjalanan dari rumah ira menuju resort yang telah dipesan private calon mertuanya untuk pertemuan kali ini.
"Assalamualaikum, maaf membuat kalian menunggu lama, tadi kami terkena macet dijalan, Maklum lah hari libur" Ucap ayah ira kepada sahabat lamanya itu sambil berpelukan ala-ala pertemanan mereka.
"Walaikumsalam, Santai man, kami juga baru sampai kok. Ayok silahkan duduk" ucap ali calon besan rahman.
Sebelum duduk ira mencium kedua tangan calon mertua nya.
calon mertua ira tersenyum melihat perilaku calon mantunya itu. Sungguh ira lah wanita yang tepat untuk menjadi menantunya
"Masya allah, calon menantu mama cantik banget" ucap wanita paruh baya itu sambil memeluk dan mencium kedua pipi ira.
"Terimakasih bu, " ucap ira ramah.
Ira pun ikut bergabung dengan kedua orang tuanya, yang telah duduk santai dikursi masing-masing.
"Assalamualaikum, maaf aldy telat" ucap sang lelaki sambil mencium kedua tangan kedua orang tuanya dan tidak lupa mencium kedua tangan ibu dan ayah ira bergantian.
"Walaikumsalam," ucap ke 5 orang tersebut serempak.
Setelah bersalaman dengan ke 4 orang tua itu, aldy pun ikut duduk disamping ibu nya dimana hanya kursi tersebut yang tersisa masih kosong yang langsung berhadapan dengan seorang wanita muda, awalnya aldy sempat kaget tetapi dia mencoba menetralkan raut wajah nya.
Ira pun tidak kalah kaget dengan lelaki yang telah duduk berhadapan dengan dirinya.
"Aldy, kenalin ini sahabat papa dulu, dan wanita dihadapan kamu anak dari sahabat papa ini" Ucap ali selaku papa nya aldy.
"Saya aldy pak, buk". Ucap aldy ramah
"Gak usah panggil bapak nak, panggil ayah rahman aja, dan ini istri ayah, Kamu bisa panggil ibu yanti" ucap ayah ira dan diikuti anggukan kepala ibu ira sambil tersenyum hangat.
"Ira, kenalin ini sahabat ayah, ali dan istrinya bernama linda"
"Salam kenal bu, pak. Saya ira" ucap ira sopan.
"Panggil papa sama mama aja nak, biar terbiasa" ucap papa ira sambil tersenyum yang di iyakan oleh mama linda.
"Oh iya kita makan dulu aja, biar enak nanti ngobrol nya. Udah pada terlihat lapar juga kayak nya nih" Ucap papa aldy diiringi gelak tawa para orang tua, sedangkan aldy dan ira tetap diam dengan pikiran masing-masing.
Kelimanya makan dengan tenang. Sesekali papa ali bertanya-tanya tentang kehidupan sahabatnya itu yang sudah lama tidak ada kabar.
20 menit berlalu,
Semua telah menyelesaikan makan malam nya. Dan mulai kembali ke pokok utama diadakannya pertemuan malam ini.
"Aldy, ira, kalian udah taukan maksud dari pertemuan kita malam ini?" Tanya papa aldy serius yang di jawab dengan anggukan ira dan aldy bersamaan.
Papa aldy pun mulai bercerita tentang perjanjian nya dulu dengan sang sahabat.
Jadi dulu papa dan ayah rahman pernah berjanji untuk menjodohkan kedua anak kita dimana waktu itu kamu masih berusia 3 Tahun dy, dan waktu itu ayah rahman udah memiliki 2 anak, yang satu laki-laki dan satu perempuan. Dan saat itu ibu ira juga sedang mengandung anak ke 3 nya. Satu hari sebelum papa pindah tugas, ibu ira melahirkan anak ke 3 nya, papa mama dan kamu ikut menjenguk sambil berpamitan. Saat itu kamu memarahi abang nya ira karena sudah membuat bayi mungil yang kamu sebut adik cantik itu menangis karena ulah nya yang mencolek-colek pipi tembam sang bayi.
Setelah kamu memarahi abang nya ira, kamu mengelus pipi tembam dan menciumnya, tangis sang bayi langsung mereda dan membuat kami semua yang berada disitu kaget karena ulah kamu yang memarahi abang dari bayi itu dan aksi kamu yang berani-berani nya cium anak orang sembarangan, apalagi kamu lelaki kedua yang mencium nya setelah ayah dari bayi itu.
Papa dan ayah rahman lost contact hampir 24 Tahun.
Dan baru-baru ini papa dan ayah rahman kembali ketemu, dan papa menanyai perihal perjanjian yang kami buat dulu.
Dan ternyata anak nya ayah rahman masih ada 4 lagi yang belum menikah, sedangkan papa hanya memiliki kamu dan adik kamu billa yang belum menikah.
Papa tidak mungkin menjodohkan billa ke anak nya ayah rahman, karena anak nya ayah rahman yang laki-laki usia nya masih dibawah billa. Dan hanya tersisa kamu pilihan papa. ayah rahman memiliki 2 anak perempuan lagi yang belum menikah, Ira dan adik ira.
Cerita papa ali berhenti sampai situ dan dilanjutkan oleh ayah rahman yang mencoba menceritakan alasan kenapa ira yang dipilih mengingat masih ada amelia anak ke 4 nya.
"Ira, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa harus kamu yang ayah jodohkan dengan anak sahabat ayah. Sebanarnya inti dari semua alasan ayah cuman satu, yaitu ingin kamu bahagia mengingat ayah sudah lama mengenal sosok sahabat ayah yang pasti tidak akan gagal dalam mendidik anak-anak nya, ayah tidak akan memaksa kamu jika kamu menolak nya ra, semua pilihan ada di tangan kamu"
"Papa juga tidak memaksa kamu al, mengingat kamu sudah cukup dewasa dalam mengambil keputusan. Jadi pilihan ada ditangan kalian berdua."
Semua pun mulai diam menunggu keputusan kedua anak muda tersebut.
"Bagaimana al, ra apa kalian sudah bisa menentukan keputusan kalian?" Tanya mama linda.
"Ma, pa, ayah ibu apa boleh aldy ngobrol 4 mata sama ira?". Tanya aldy
"Tentu saja boleh nak" jawab ayah rahman.
Aldy pun mengajak ira untuk meninggalkan ke 4 orang tua tersebut.
Keduanya berjalan beriringan menyusuri indahnya resort.
"Bagaimana keputusan kamu ra? "Tanya aldy
"Saya bingung kak" jawab ira
Mungkin kalian bingung kenapa ira memanggil nya dengan embel-embel kak, terpengaruh dengan lingkungan dijakarta membuat kebiasaan ira yang menyebut lelaki lebih tua dari nya dengan sebutan kakak mengingat aldy berasal dari jakarta, Berbeda jika dia berada dibatam, dia akan memanggil dengan sebutan abang.
"Kalau kak dyan sendiri bagaimana?" Tanya ira dengan memanggil aldy dengan sebutan dyan. Mengingat sore tadi lelaki itu memperkenalkan diri dengan nama dyan pada saat menolong ira dan sahabat-sahabat nya.
"Kalau boleh jujur, sebenarnya saya tidak keberatan dengan perjodohan ini. Mungkin ini sudah takdir dari allah untuk saya." Jawab aldy jujur
"Apa kak dyan tidak mempunyai wanita yang kakak cintai? Yang kelak ingin kakak jadikan pendamping hidup?" Tanya ira
"Ada ra." Jawab aldy singkat.
Ira pun terdiam mencoba memikirkan pilihan apa yang harus dia tentukan, dia takut jika dia memilih iya, maka dia akan menghalangi kisah cinta aldy dengan wanita nya itu. Tetapi jika dia menolak sudah pasti dia mengecewakan ayah nya. Jujur ira merasa sangat bersalah. Dirinya benar-benar harus memilih. Terlepas dari pilihan antara arkan dan pilihan orang tuannya. Dan sekarang ira juga harus memilih antara menerima atau menolak mengingat calon suaminya ini sudah memiliki wanita yang dicintainya.
"Semua pilihan ada ditangan kamu ra, jika kamu mau menerima perjodohan ini, maka saya juga akan menerima nya".
"Kalau ia menerima perjodohan ini apa kak dyan tidak keberatan?".
"Seperti ucapan saya tadi ra, mungkin memang ini sudah takdir allah. Maka saya sama sekali tidak keberatan untuk menjalani nya".
15 menit kemudian mereka kembali bergabung dengan para orang tuanya.
"Jadi gimana keputusan kalian?" Tanya papa ali membuka pembicaraan.
"Pa, ira dan kak aldy baru bertemu hari ini. Dan kami juga belum saling mengenal, kak aldy juga belum tau bagaimana kehidupan ira. Apa boleh kami diberi waktu untuk saling mengenal?" Tanya ira
"Hem.... ya udah kalau itu mau kamu ra. Papa kasih waktu 5 hari apa cukup?" Tanya papa ali.
"Insya Allah cukup pa"
"Oke deh, kita tunggu 5 hari lagi ya". Ucap mama linda untuk mengakhiri pertemuan malam ini.
"Ira kamu pulang nya sama aldy aja. Sekalian kalian ngobrol-ngobrol" ucap mama linda.
Ira pun menatap aldy, seolah mencari jawaban, mengerti arti tatapan ira, aldy pun menganggukan kepala nya sebagai mengiyakan ucapan mama nya.
"Ayah titip ira ya al" ucap ayah rahman
“Iya yah, ayah gak usah khawatir. Ira aman sama aldy” balas aldy
Orang tua ira dan aldy pun meninggalkan parkiran mengendarai mobil masing-masing.
"Ayok ra masuk". Ucap aldy sambil membuka pintu mobil nya untuk ira dan mempersilahkan ira masuk.
"Makasih kak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
auliasiamatir
bemar benar keren . wajib baca pokok nya.
2023-11-05
0
auliasiamatir
pastinya aldy senang dong 😁
2023-11-05
0
Beerus
Wajib baca! cerita ini benar-benar memikat hati dan membuat saya kecanduan 😍
2023-10-22
2