Bab 05

Keempat gadis itu tengah asik mengobrol dan bercanda di kantin sambil menikmati makanan mereka masing-masing.

“Anggie gw dengar Ilham dari kelas lu naksir sama Ayana ya?!” tanya Ayrin ingin tahu. Anggie pisah kelas dengan yang lain, dia di kelas IPA 1.

“Lu tahu darimana itu? Katanya gitu tapi gak tau benar apa gak” Anggie berbicara sambil memakan nasi gorengnya dengan santai.

“gak mau, gw maunya sama Ardia-“

“Emang lu yakin dia suka sama lu?” Olivia langsung memotong ucapan Ayana.

“Bodo amat”

Saat mereka sedang mengobrol, tiba\-tiba terdengar suara gebrakan meja dengan kuat membuat hampir seluruh penghuni kantin kaget, bahkan para penjual yang ada di sana juga ikutan kaget. Kini semua mata tertuju pada geng Bryan, si pelaku gebrakan meja.

“Denga rya, siapapun yang ngelihat orang nyoret\-nyoret motor gw kemarin lapor sama gw, gw bakalan kasih hadiah besar dan gak bakalan ngeganggu lagi, awas aja kalau ada yang tahu tapi gak lapor! Gw gak peduli siapapun orangnya, mau dari angkatan mana, awas aja lu!!” setelah Bryan mengatakannya dengan sangat lantang, mereka langsung pergi mendekati salah satu penjual dan mulai memesan makanan. Mereka duduk dengan ribut di meja sudut kantin, bahkan saat makan pun mereka masih sangat ribut dan tidak pernah bisa diam.

“Sumpah Oliv gimana nih?” bisik Anggie panik.

“Kalau sampai kita ketahuan beneran gak bakalan tenang lagi sekolah disini” timbal Ayana yang juga berbisik namun hampir berteriak.

“Gak mau, tahun terakhir gw!” Ayrin mengoyang-goyangkan kakkinya dengan gugup dan raut wajahnya sangat memelas.

“Udah, kalian biasa aja, jangan bersikap mencurigakan, cuma ad akita-kita doang kok kemarin di parkiran, tenang aja gak bakalan ketahuan kok” Olivia meyakinkan yang lain dengan suara teramat pelan, lalu mengalihkan topik pembicaraan seperti sebelumnya dan tertawa, yang lain juga langsung mengikuti permainan Olivia.

*Kan cuma anak kelas XI\~\~* Olivia menenangkan dirinya sendiri.

Setelah bel masuk berbunyi, mereka semua kembali ke kelasnya masing\-masing. Pelajaran selanjutnya berlangsung dengan sangat membosankan, Olivia tidak terlalu suka mendengar penjelasan pelajaran sejarah karena membuatnya menjadi sangat mengantuk. Olivia menelungkupkan kepalanya ke meja dan tanpa sadar mulai tertidur hingga bel pulangg berbunyi. Ayana membangunkan Olivia karena kelas sudah mulai sepi, Ayrin dan Anggie juga sudah ada di sana.

“eugh… berisik banget sih” Olivia mengeluh sambil mengusap matanya.

“Pulang monyet, lu mau sampai kapan disini?” kata Ayrin setengah berteriak.

“Eum.. ouh iya gw lupa, kalian duluan aja gw ada rapat sama Ibu Nina (pelatih voli)” Olivia dengan buru-buru memasukan barang-barangnya kedalam tas dan berlari ke lapangan indoor.

“Yaelah” ketiga gadis itu memutuskan untuk pergi ke parkiran.

“Ke café aja yuk” ajak Anggie saat mereka berjalan keluar dari bangunan sekolah.

“boleh juga”

Saat berada di parkiran, bahkan sebelum mereka sempat menuju ke mobil masing\-masing, mereka sudah di hadang oleh dua cowok yang merupakan teman Bryan yaitu Richard dan Gary.

“Eh ngapain kalian? Minggir kami mau lewat” kata Ayana lalu mencoba menerobos namun ditahan oleh Gary.

“Kami gak suka main kasar sama cewek apalagi kakel ya kan” kata Gary sambil melepaskan lengan Ayana.

“Yaudah minggir sana”

“Kalian mau apa sih?!”

“Cuma mau nanya aja kalian lihat gak pelakunya, soalnya kemarin gw lihat cuma kalian yang di parkiran” kata Richard mencoba menginterogasi.

“Salah orang kali, kami gak di parkiran soalnya lagi ekskul” Ayrin dengan percaya diri mengarang alibi yang langsung diangguki oleh Ayana dan Anggie dengan sangat kompak.

“Yang bener ka-“

“ah lupa handphone gw tinggal di kelas” sebelum Gary sempat menyelesaikan kalimatnya, Ayana langsung memotongnya.

“gw juga ma uke toilet kebelet banget” Anggie berkata dengan ekspresi menahan sesak, Ayrin langsung mengangguk sambil mengandeng tangan Ayana lalu mereka bertiga berjalan dengan cepat kearah yang sama yaitu lapangan indoor.

“Lah malah kabur”

“Mencurigakan banget”

Saat sudah agak jauh dari parkiran, mereka bertiga langsung berlari dengan cepat mendekati lapangan indoor. Sesampainya mereka disana, mereka melihat anggota\-anggota klub voli sedang berkumpul.

“Duh sumpah bikin deg-degan aja” kata Ayana sambil ngos-ngosan dan bersandar ke dinding.

“Ketahuan gak ya?!” Anggie menatap mereka berdua dengan cemas.

“Aaaahhh Olivia kampret” Ayrin langsung berjongkok sambil mengacak rambutnya sendiri.

Saat mereka masih mencoba untuk mengatur napas, anak\-anak voli mulai keluar satu\-persatu. Tapi Olivia masih tidak Nampak batang hidungnya. Mereka mengintip ke dalam dari jendela yang ada di dekat pintu masuk dan melihat Olivia sedang menulis sesuatu di papan tulis. Karena hanya tinggal Olivia sendiri di dalam, mereka dengan heboh langsung masuk dan mendekati Olivia.

“Duh kaget, ngapain kalian disini? Gak pulang?” kata Olivia polos saat melihat ketiga teman-temannya.

“Pulang kepala lu!” balas Ayana dengan garang

“Tadi di parkiran, anak-anak geng kelas XI ngecegat kita, pakai acara interogasi lagi” Ayrin menjelaskan panjang lebar dan Anggie mengangguk-angguk di sampingnya.

“Gimana nih?!” Ayana mulai mengigit kuku jarinya.

Setelah membicarakan hal itu beberapa saat di lapangan indoor, mereka berempat memutuskan untuk pulang karena yakin cowok\-cowok tadi pasti sudah pergi.

“besok gw ngaku aja, lagian dia duluan yang mulai, siapa suruh setelah nendang bola ke muka gw dia bertingkah gitu, kan nyebelin” kata Olivia tiba-tiba saat mereka berjalan keluar.

“Yaudah kalau gitu kita ngaku aja” Anggie setuju.

“kalian gak usah, gw aja sendiri”

“Lah tapi kan kita coret-coretnya bareng” Ayrin tidak terima dengan ide Olivia karena merasa dia juga terlibat.

“Temenin gw aja tapi kalian jangan bilang apa-apa ya, lagian ini juga ide gw kan”

“Gak bisa gitu dong!” Ayana menolak dengan keras, dia bahkan berhenti berjalan.

“Udah tenang aja, kalian tahu kan gw anak karate sama judo jadi gak bakalan bisa diapa-apain kok” Olivia meyakinkan teman-temannya sambil tersenyum percaya diri.

...🧁🧁🧁...

Bel istirahat berbunyi, semua orang bergegas keluar kelas menuju kantin termasuk Olivia dan teman\-temannya. Tapi kali ini mereka ke kantin bukan untuk makan melainkan untuk menyelesaikan sesuatu.

“Ada gak? Dimana sih mereka?!” keluh Ayana sambil celingak-celinguk, yang lain juga melakukan hal yang sama.

“Gak ada anjir” jawab Ayrin.

“Cari yang bener”

“Emang mereka gak ada, kan lagian mereka juga gak selalu makan di kantin ini” Anggie menyerah mencari.

“Terus gimana sekarang?” Olivia menatapnya binggung.

“Mungkin mereka lagi di kantin belakang” Ayrin menjawab setengah yakin.

“disana kan anak cowok semua, masa iya kita harus ke sana” Ayana langsung menjadi ciut.

“beneran deh, repotin banget sumpah” Olivia langsung ngedumel kesal.

“besok-besok aj-“

“WOIIII jangan rapat depan pintu juga lah, kan orang pada mau lewat” suara bass seseorang yang berada tepat di belakang langsung menghentikan pembicaraan mereka.

Begitu keempat gadis itu berbalik, mereka langsung melihat Bryan dan teman\-temannya tengah berdiri tidak sabaran tepat di belakang mereka. Anggie spontan menendang pelan kaki Olivia untuk memberikan isyarat.

“kheum… ikut dulu, ada yang mau gw omongin” setelah berdehem sekali untuk meredakan kegugupannya, Olivia langsung berbicara dengan cepat dan wajahnya sengaja dibuat sedatar mungkin.

“Kita??” tanya Bryan tidak terlalu yakin untuk siapa ajakan itu ditujukan.

“lu sendiri aja” setelah mengatakan itu, Olivia langsung melenggang pergi

“Ciee…. Cieee…”

“Shuit… shuit….”

Teman-teman Bryan langsung heboh dan berisik menggodanya, Bryan mengikuti Olivia karena penasaran.

“Kalian kan pelakunya!?” kata Richard tiba-tiba kepada ketiga gadis yang masih berdiri mematung disana.

“Tau ahh” dengan cuek Anggie langsung menyeret teman-temannya memasuki kantin dan duduk di suatu meja.

“apa kita ngikutin Oliv aja ya?!” kata Ayana mulai tidak tenang.

“Tapi kan Oliv perginya tiba-tiba banget, kita tunggu kabarnya aja” kata Ayrin dan langsung bangkit untuk memesan makanan karena perutnya sudah sangat lapar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!