Tutor Untuk Sinta

Sinta terlihat menyungingkan senyumannya setelah Andre meminta maaf padanya, entahlah Sinta merasa itu sesuatu yang menyenangkan untuknya, motor melaju cukup kencang untuk segera mencapai kediaman mereka, ya sore itu cuaca akan hujan terbukti setelah Andre menurunkan sinta hujan pun turun dengan begitu derasnya.

Dan terpaksa Andre kini berteduh dirumah Sinta, pemuda itu masuk rumah karena Linda yang memintanya, otomatis Andre pun tak bisa menolaknya.

" Ayo diminum tehnya Andre, selagi hangat. "

" Iya Tante " jawab Andre sungkan.

Andre pun minum teh hangat yang susah dibuatkan oleh pelayan dirumah Sinta, pemuda itu meneguknya sedikit demi sedikit.

" Ma, aku ke kamar dulu ya ??" Sinta pun menuju kamarnya setelah pamit pada mama Linda, ia juga sempat menatap Andre.

" Andre makasih ya kamu sudah mau antar jemput Sinta, Tante harap kamu tidak keberatan "

" Tak apa Tante, santai saja " ucap Andre kikuk.

" Andre, Tante dan om memang sengaja tidak memberi hukuman buat Sinta supaya anak itu jera dan gak sembarangan cari masalah, memang awalnya Sinta selalu merengek minta motornya dibalikin tapi akhirnya dia juga terbiasa naik bus, bahkan Sinta sering pulang bareng Ambar " ucap Linda.

" Iya Tante tidak masalah, tunggu...!! Tante kenal Ambar ??" tanya Andre menaikkan satu alisnya.

" Ya kenal, ibu nya Ambar tukang pijat, pernah Sinta dihukum membersihkan toilet badannya sakit semua, Tante memanggil tukang pijet dan ternyata anaknya kenal Sinta, dan mereka pun sekarang akrab lho. " Linda menceritakannya dengan begitu semangat.

Ya wajar bagi seorang ibu sedikitnya Sinta sudah berubah walau belum sepenuhnya, setidaknya kini Sinta kini lebih toleran apalagi terhadap teman dari pada dulu sebelum pindah.

" Oohh begitu ya Tante, iya Ambar teman sekelas kamu juga ." Urai Andre.

" Wah senang sekali kalau kalian bisa saling akrab dan bersahabat. " Cetus Linda.

" Iya Tante. "

Atensi Andre terhenti kala Sinta turun dari anak tangga mendekati mamanya dan andre yang sedang asik berbincang, saat ini Sinta hanya mengenakan hot pants warna krem dengan atasan kaos ketat berwarna hitam.

Andre meneguk ludahnya secara kasar melihat pemandangan yang sangat menggoda iman, gimana tidak tergiur bahkan sampai mengeluarkan air liurnya, itu pun tanpa Andre sadari. Lekuk tubuh Sinta begitu sexy dan berisi, ia baru menyadari itu, pasalnya Andre sering melihat Sinta mengenakan seragam atau pun celana jeans dan kaos oblong jika bepergian.

Susah payah Andre menelan ludahnya yang bikin panas dalam malah dengan seenaknya duduk disamping mama Linda, otomatis Andre yang berada dihadapannya tak lepas dari paha mulus Sinta.

" Aah shit kenapa aku ngerasa dia sengaja pakai baju ketat macam itu " keluhnya dalam hati

" Ma, kenapa mama menyuruh Andre tiap hari antar jemput Sinta ? Kan sinta bisa pulang bareng Ambar ??" Sinta mengerucutkan bibirnya.

" Sayang, itu supaya kamu juga tidak terlambat sekolah, lagi pula kalian kan bertetangga dan sekolah yang sama, sudah pasti lebih baik bersama saja, benar kan Andre ??"

" Haah..aah iya Tante " jawab Andre yang emang sedikit blank

Wajar banget buat Andre, ia jarang mengenal dunia gadis, pemuda itu memang pernah berpacaran namun sayangnya kekasihnya dulu memilih pindah sekolah mengikuti kepindahan orang tuanya yang saat itu bekerja di luar Jawa.

Padahal saat itu Andre dalam masa sayang-sayangnya, mereka pun berpacaran sudah satu tahun, hingga keduanya putus saat Andre baru menjabat menjadi ketua osis.

" Andre...bisakah bantu Sinta untuk mengajarinya belajar, Tante pingin Sinta bisa nilainya sebagus kamu "

" Apa !!" seru Andre dan Sinta bersamaan tanpa sadar.

" Kenapa kalian terkejut ?? Apakah Andre tidak mau mengajari puteri Tante "

" Bukan begitu Tante, tapi ?"

" Kamunya sibuk ya ?? Gak bolehin pacarnya nih pasti " cecar Linda sengaja menggoda anak tetangga rumahnya.

" Mama ini ngomongnya, mana ada cewek yang mau sama dia, kan dia kutub es...galak " sindir sinta yang tanpa sadar tertawa sedikit ngakak.

Mata Andre melotot kepadanya, dan Linda bisa melihat dari raut Andre yang akan meledak.

" Sinta....!!" panggil Linda menoleh pada putrinya.

" Upps sory Andre." Ucap Sinta yang kini sudah membekap mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.

" Bagaimana Andre ?? Mau ya ajarin Sinta...please !!"

Andre menghela nafasnya dan kemudian akhirnya pemuda itu mengiyakan disertai anggukan.

" Iya Tante, saya akan mencoba menjadi tutor untuk Sinta."

" Yeee...makasih ya Andre " seru Sinta senang

Andre sempat bingung dengan antusias sinta akan usulan belajar bersama dirinya yang diajukan oleh mamanya sendiri.

" Ya sudah Tante mah ke kamar dulu ya. "

" Iya, silahkan Tante. "

Kepergian Linda membuat Sinta bernafas lega, ia pun segera melangkah dan berganti duduk disamping Andre.

" Ingat Lo kalo ngajarin gue gak boleh galak-galak, harus sabar dan pelan-pelan." Bisik sinta ditelinga Andre.

Buku kuduk Andre kian berdiri dan entah kenapa ia menjadi sedikit gugup dan berkeringat, apalagi Sinta duduk dengan menyilangkan kakinya hingga paha putihnya terekspose.

" Jangan dilihat...jangan dilihat, kuatkan imanmu Andre. " Desahnya dalam hati.

" Andre...hey Andre, koq malah diem aja. " Teriak Sinta yang akhirnya membuyarkan lamunan Andre.

" Iya ada apa ??" tanya Andre gugup

Sinta memicingkan matanya, melihat Andre yang tak biasanya seperti itu.

" Elo sakit ??"

" Gak koq, aku baik-baik saja " jawab Andre

Namun jawaban Andre tak buat Sinta puas ia memiringkan wajah Andre untuk ia hadapkan ke arahnya dengan cara menangkupnya.

Mata keduanya bertemu, Andre kian gugup, mengatur detak jantungnya yang akan berhenti tiba-tiba.

Tangan Sinta kini menempelkan pada kening Andre untuk mengecek suhu badannya

" Kamu mau ngapain. ??" Tanya Andre sedikit terkejut dengan apa yang gadis itu perbuat pada salah satu anggota tubuhnya.

" Cuma ngecek aja Lo demam gak ?? ternyata Lo gak demam, syukurlah " jawab Sinta yang kini menurunkan tangannya.

Andre sontak saja berdiri dari tempat duduknya, dan Sinta pun akhirnya juga berdiri mendekati Andre.

" Elo mau kemana Andre ??" tanya Sinta

" Aku pulang sekarang saja ya sinta, nanti orang tuaku mencari. "

" Lho kenapa buru-buru Andre, sekalian makan malam yuk disini. " Goda Sinta sengaja.

Sinta tak mendapatkan jawaban karena Andre susah berlalu pergi meninggalkan ruang tamunya, sinta tersenyum puas telah menggoda Andre.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!