Mati Kutu

Andre yang masih tercengang ditepuk oleh temannya yang bernama Romi, ia pun mulai tersadar dan menoleh ke temannya itu.

" Apaan sih?" Andre menyentak tangan Romi dengan kesal.

" Harusnya aku yang tanya, kenapa kamu bengong ??" cetus Romi.

" Bukan urusanmu, ayo masuk " titah Andre yang sedikit mempercepat langkahnya menuju kelas.

Pagi itu adalah jadwal piket Sinta, namun gadis itu seakan acuh, ia malah terlihat menikmati roti yang ia bawa dari rumah karena tadi pagi sinta tidak sempat sarapan.

Andre sebagai ketos yang baik dan juga seksi keamanan kelas menatap nama jadwal anak yang piket yang jatuh pada hari Jumat.

pemuda tampan itu sengaja membaca keras nama-nama anak yang piket bertugas membersihkan kelas.

" Sinta...kamu segera habiskan rotimu dan bersihkan kelas, lihat temanmu juga sudah menyapu " Andre menunjuk pada Ambar yang sudah menyapu sedari tadi.

Sinta menaruh rotinya dan berdiri dari bangkunya, gadis itu mendekati Andre yang sedang berkacak pinggang.

" Elo gak liat tuh udah diwakilkan Ambar, lagian gue ini ada penyakit asam, gue alergi debu tau " ucap Sinta yang beralasan

" Bulshit " lirih Andre.

" Ya terus gue suruh ngapain ??"

" Sana hapus papan tulis tuh " Andre menunjukan papan tulis yang belum dihapus

" Just that...!! " tunjuk Sinta?

" Yapzz...or do you want do something else ??' Andre memicingkan matanya.

" No i don't " jawab Sinta kesal dan mengambil penghapus dan melakukan apa yang disuruh oleh ketos yang terkenal tampan namun galaknya super.

Dengan wajah cemberut Sinta melakukannya sembari mengunyah permen karet kesukaannya.

Andre duduk dan membuka buku paketnya, seperti biasa ia selalu membaca materi selanjutnya sebelum bel berbunyi.

Sinta yang malas dengan pelajaran matematika akhirnya ia keluar dari kelas sebelum guru yang bernama Anton itu masuk kelas.

" Sinta, kamu mau kemana ??" tanya ambar berbisik melihat Sinta akan pergi dari kelas.

Ambar seakan tahu bahwa Sinta sering kali absen mata pelajaran matematika, untuk itu temannya itu bertanya.

" Sstt udah elo diem aja, nanti kalo kedengeran si kulkas bisa gawat " timpal sinta.

Ambar yang mengerti hal itu hanya diam saja, walau Sinta susah diarahkan setidaknya buat Ambar gadis pindahan dari jakarta itu lebih enak diajak berteman ketimbang Jesica.

Setelah Sinta keluar dari kelas tidak lebih dari 5 menit bel pun berbunyi, semua pun duduk ditempatnya masing-masing, tak lama setelah semua murid duduk ditempatnya guru matematika masuk dan mulai mengabsen murid satu persatu hingga nama sinta dipanggil dan tak ada sahutan dari sang pemiliknya.

Guru matematika yang berkesan galak itu mulai mengalpa Sinta yang tak hadir dikelasnya tanpa keterangan. Andre yang melihat itu sempat menatap bangku kosong Sinta, ia menoleh pada Ambar teman sebangku Sinta dengan tatapan dinginnya

" Keluarkan buku LKS dan kerjakan halaman 16-20 dan dikumpulkan pada Andre " urai sang guru memberi titah

" Baik pak guru " jawab murid-murid dengan patuh

" Andre nanti tolong kalau sudah selesai kumpulkan dimeja saya ya ? bapak ada keperluan diluar. "

" Baik pak." jawab Andre.

Kepergian guru matematika itu dari ruangannya membuat Andre melangkahkan kakinya mendekati Ambar.

" Kemana Sinta ?? "

Ambar yang terkejut seketika itu menghentikan pekerjaannya, ia menatap pemuda yang kini berdiri dihadapannya.

" Aku gak tau ndre, tadi Sinta gak jawab pas aku bertanya hal itu." jawab Ambar dengan gugup, ia pun mengatakan itu sembari menundukkan wajahnya.

" Ya sudah lanjutkan kerjaanmu." timpal Andre yang kini membalikan badannya untuk keluar kelas dan mencari Sinta.

Andre bergegas keluar dan mencari gadis tengil yang sudah menyita waktu dan pikirannya, ia melakukan itu bukan karena ia peduli dengan Sinta, namun karena mama Sinta sendiri yang sempat mengatakan menitipkan puterinya untuk didisiplinkan oleh Andre.

Sehingga mau tidak mau Andre pun menjalankannya karena mama Sinta pun baik terhadap keluarganya, hingga netra Andre berpencar mencari sosok Sinta namun ia tidak melihat gadis itu dimanapun.

Andre melangkah sampai keparkiran motor yang letaknya paling ujung itulah ia melihat Sinta yang sedang asik merokok diparkiran, gadis itu sedang asik menyesap rokoknya.

Seketika Andre mengeluarkan ponselnya, dan tak lama ia pun menghampiri sinta dengan kedua tangan yang ia taruh di kantong celananya.

" Kenapa kamu disini ?? masuk !!" titah Andre.

Sinta yang mendengar gelegar teriakan Andre pun langsung mematikan rokoknya, ia membuang wajahnya menghindari Andre.

" Aku bilang masuk Sinta " teriak Andre hingga Sinta terkejut diteriaki oleh pemuda tampan itu didepan wajahnya.

" Gue tidak budek stupid, gak usah kenceng-kenceng ngomongnya bisa gak sih ??" sungut Sinta.

" Ya udah masuk sana " titah Andre kembali

" Gue malas sama pelajaran matematik, gurunya gak asik " jawab Sinta yang banyak alasan

" Masuk atau aku kirimkan video kamu pada kepala sekolah atau orang tuamu "

Mata Sinta membola ketika Andre memperlihatkan videonya yang sedang menyesap batang rokok dengan adiknya.

" Andre, hapus gak ??" teriak Sinta yang berusaha mengambil ponsel Andre dari tangan pemuda itu.

Andrea dengan sigap langsung menaruh ponsel miliknya kedalam saku celananya, mata Sinta kini kembali membola, ia gagal mendapatkan ponsel pemuda yang terkenal galak dan dingin itu.

" Sialan " umpat gadis itu kesal sendiri

Andre malah terkekeh dan menepuk pundak Sinta.

" Menyerahlah sinta, kamu gak bisa melawanku, sekarang kembali kekelas dan kerjakan tugas dari pak guru." perintah Andre kembali.

" Gue gak mau " teriak Sinta dengan melipat kedua tangannya didadanya.

" Ya sudah siap-siap video ini akan membuat kau dikeluarkan dari sekolah atau bisa saja orang tuamu akan menarik motor kesayanganmu itu setelah melihat video anaknya yang nakal." Ejek Andre yang tersenyum sinis

" Akkhh sialan." Sinta menjambaki rambutnya karena kesal.

" Baiklah gue akan masuk, elo puas...??" imbuh Sinta.

" Tentu saja, silahkan aku tunjukan jalan kekelas nona !!" Ejak Andre kembali

Akhirnya dengan rasa kesal Sinta menuruti dan mengikuti langkah Andre memasuki kelas. Sinta seakan mati kutu pada pemuda dingin itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!