Naik Bus

Kamar perawatan yang Andre tempati begitu sepi, hanya ada Andre sendiri yang menatap ponsel miliknya, berulang kali Andre membuka kontak pesan Sinta namun ia enggan untuk mengirimkannya.

Andre mencoba menulis pesan permintaan maafnya atas kejadian tadi, sungguh ia tak sengaja melakukan itu, entah dorongan dari mana datangnya sehingga ia berani mengekspresikan adegan itu.

" Arghh sial." Andre menyugar rambutnya kebelakang ia bahkan akhirnya tidak jadi mengirimkan pesan itu.

Pintu kamarnya dibuka dari luar, Andre menoleh pada objek itu, ternyata yang kembali adalah Nina mamanya yang barusan pulang untuk mengambilkan pakaiannya.

Nina mengedarkan pandangannya mencari Sinta yang ternyata tidak berada dikamar puteranya.

" Andre mana Sinta ??" tanya nina heran

" Dia sudah pulang mah ??"

" Jangan bilang Sinta gak betah karena kamu gangguin dia. "

Asumsi Nina inilah yang membuat Andre tanpa sadar mengangguk.

" Nah bener kan, kamu itu kenapa sih sukanya galakin Sinta, kasian dia Andre " tegur Nina.

" Andre gak galakin mah, cuma ngerjain sedikit aja sama cewek tengil itu " ucapnya, padahal gak cuma ngerjain aja tapi Andre sudah nyium anak orang yang notabene anak tetangganya sekaligus temen sekelasnya.

" Kamu ini, ya sudah kamu istirahat saja tadi kata dokter besok kamu sudah bisa pulang. "

" Bener nih ma, gak sabar buat ngerjain anak tengil lagi besok disekolah " cerocos Andrew

" Andre...." tegur mamanya.

" Hehee iya ma, becanda koq " ucap Andre tangannya mengaruk tengkuknya.

" Tidur....!!" seru mama Nina.

" Oke, oke " sahut Andre.

Andre pun menuruti perintah Nina untuk tidur, sebenarnya Andre belum ngantuk tapi dari pada mamanya nge-beo terus ia akhirnya mencoba memejamkan matanya.

Keesokan paginya Andre bangun lebih pagi, pasalnya semalam ia tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian kemaren sore.

Insiden ciuman yang membuat pikiran Andre melabuh ke hal-hal yang menjurus adegan dewasa selain ciuman, Andre sempat memukul kepalanya dengan pelan karena pikiran kotornya atau kemesumannya, maklumlah usia Andre terbilang akan memasuki masa kedewasaan beberapa tahun lagi.

Dan pagi itu setelah dokter yang menangani Andre visit, pemuda itu dinyatakan pulang hari ini, Andre berjingkrak senang karena akan segera pulang, jujur selama dirumah sakit pemuda itu sering bosan karena setiap hari kerjanya hanya makan tidur terus.

Bagus papanya Andre menjemput puteranya, pemuda berusia 18 tahun itu dan Nina duduk dibelakang karena didepan bagus duduk disamping supirnya.

Karena hari ini hari Minggu mereka akhirnya hanya dirumah saja, biasanya pasangan suami istri itu sering bepergian keluar kota. apalagi Andre habis pulang dari rumah sakit dan butuh banyak perhatian darinya.

" Besok Senin kamu masuk sekolah lagi ?? "

" Iya ma, nanti aku ketinggalan pelajaran " jawab Andre.

" Sudah tidak lemas ? "

Andre hanya menggeleng, ia hanya ingin masuk sekolah karena sebentar lagi ujian akan didepan mata.

***

Hari ini adalah hari yang ditunggu Andre, karena hari Senin ini ia akan masuk kesekolah, semalam Andre sudah mempersiapkan buku-buku pelajaran untuk besok dan sempat membaca beberapa materi.

Andre berangkat sekolah setelah ia sarapan bubur ayam buatan pelayan dirumahnya. Nina mendekati Andre yang sibuk mengenakan sepatunya.

" Kamu naik apa ?? Diantar papa saja ya ??"

" Tidak usah ma, nanti papa terlambat, seperti biasa Andre naik motor saja " jawab Andre yang kini beralih merapikan seragamnya

" Yakin tidak apa ??"

" Sure mommy !!"

" Oke tapi hati- hati ya kamu " cicit Nina yang pada dasarnya tidak tega membiarkan Andre mengendarai motornya paska pemulihan setelah sakit cukup lama.

" Heemm mama tenang saja, Andre nanti gak ngebut " cetus Andre yang kini mencium tangan Nina dan berangkat kesekolah.

Lain Andre lain juga Sinta, ia kini yang sudah cantik dan rapi sedang membujuk apanya untuk meminta kuncinya kembali.

" Ayolah pa, mana kunci motor Sinta, masa papa tega biarin anaknya naik bus sih...!!"

" Jangan harap papa mengembalikan kunci motor kamu sebelum kamu berubah " jawab putera.

Sinta berdecak kesal, gadis itu sampai mengerucutkan bibirnya

" Maksudnya berubah apa?? jadi power ranger gitu ...??"

" Kamu ini, papa rasa hukumanmu ini masih ringan Sinta, jadi jangan banyak mengeluh. "

" Nanti kalau aku terlambat gimana ??"

" Bukan urusan papa...titik " jawab putera yang berlalu meninggalkan Sinta

Sinta yang melihat kedatangan mamanya langsung menempel pada bahu Nina.

" Mom, kunci....!!"

" Kamu tadi gak denger apa papamu bilang apa ??"

" Denger, tapi mama masak gak sayang aku sih ??"

" Mulai sekarang kamu berubah, pokoknya kalo kamu pingin kunci motor dikembalikan turuti syarat mama dan papa."

" Syarat ?? syarat apa lagi sih...??" keluh Sinta mencebik bibirnya.

" Jangan bolos, rajin sekolah dan nilai harus baik, gak harus perfect, minimal 80, gimana bisa ??"

" Ya ampun mommy, kenapa susah sekali syaratnya, mana banyak lagi ?? " lagi- lagi Sinta mengeluh.

" Itu bukan urusan mama, sekarang berpikirlah dewasa, kamu sudah bukan anak-anak lagi Sinta, kurang apa mama sama papa terhadap kamu ...??"

Sinta hanya terdiam, gadis itu mulai mencermati perkataan orang tuanya, karena Sinta tidak ingin terlambat ia akhirnya berlari menuju halte bus.

Dari kejauhan Andre yang mengendarai motornya melihat Sinta yang tumben sekali berdiri dihalte bus.

" Ini anak makin aneh aja, aaah biarinlah masa bodoh " ucap Andre yang langsung melajukan motornya sampai sekolah.

Sinta kini berada dalam bus, karena bus penuh Sinta tidak dapat kursi untuk duduk, ia akhirnya berdiri sampai bus itu berhenti dihalte dekat sekolahnya. Jangan ditanya tampilan gadis itu, rambutnya acak-acakan.

Gadis itu melangkahkan kakinya hingga sampai pada lingkungan sekolahnya, pandangannya menangkap Andre yang sedang dikerubuti para gadis-gadis karena mengetahui Andre yang tidak masuk sekolah karena sakit.

Para fans Andre sebut saja seperti itu, mulai mengerubuti Andre dan memberikan banyak hadiah mulai dari bunga, coklat, dan makanan.

Dengan wajah datar dan dingin Andre hanya mengambil barang-barang yang diberikan oleh fans fanatik Andre. Begitu juga Jesica yang sudah lama naksir Andre mulai mendekati pemuda itu.

" Kamu sudah sembuh ??"

" Iya " jawabnya dingin.

" Kamu tahu selama kamu tidak sekolah, tuh anak jakarta yang songong itu berulah, dia bolos sekolah dan terakhir Sinta memukuli aku."

" Benarkah ??" tanya Andre.

" Lihat nih mukaku ??" tunjuknya dan Andre memang melihat pipi dan Jesica yang memar dan suster bibirnya yang luka karena kemaren sempat berdarah karena pukulan Sinta yang cukup keras.

Namun Andre tidak menanggapinya, Sinta pun sampai pada kedua orang itu dan berjalan cepat hingga ia tanpa sadar menabrak bahu Andre.

" Aah sialan " keluh Sinta yang tanpa sadar menjatuhkan tasnya dan ia segera mengambil tasnya dari bawah.

Jesica menatap wajah Sinta begitu pun juga Andre, namun selang beberapa detik Jesica tertawa ngakak, hingga membuat Sinta kian bingung dan mengedikan bahunya.

" Heeh cewek bikin onar, gak liat tuh mukamu dikaca ??"

" Memang ada yang salah ya sma muka gue ??"

Jesica mengambil cermin kecilnya dan ia serahkan pada Sinta.

" Nih ngaca dulu "

" Apaan sih " omel Sinta tapi tangannya mengambil kaca kecil milik jesica.

Sinta pun mulai mengaca wajahnya, ia terkejut ternyata tampilannya macam orang yang keluar dari rumah sakit jiwa, rambutnya amburadul dan wajahnya terlihat seperti gelandangan

" Aaaahhhh " Sinta menjerit setelah ia melihat wajahnya sendiri.

Sedangkan Jesica hanya tertawa sekaligus mengejek rivalnya, Andre seperti biasa hanya berwajah datar saja tanpa komentar.

Jangan lupa likenya ya ❤️❤️

terima kasih 🤗🥰❤️❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!