Bebas

Sudah agak siang ketika jatah makan diberikan kepadanya, sehingga Delisha tidak sahur hari itu.  Tubuhnya lemas sekali.  Ia tidak terbiasa puasa tanpa sahur.  Tapi ia berushaa untuk tidak tergoda oleh makanan yang disajikan.  Makanan itu tetap utuh hingga sipir membawanya keluar dan mengganti dengan jatah makan berikutnya.

“Kenapa kau tidak makan?  Ini makananmu masih utuh.” Sipir menghardik.

“Aku berpuasa.  Aku akan makan setelah maghrib.”

Sipir tak peduli.  Ia melenggang pergi.

Untuk teguh memegang keyakinan ternyata ujiannya sangat berat.  Delisha dihadapkan pada cobaan yang tidak biasa.  

***

Delisha berpikir, bahwa hari ini ia harus menghubungi kedua orang tuanya untuk memberitahu masalah yang menimpanya.  Dia berharap akan mendapat bantuan dan dukungan dari segala sisi.  Termasuk bantuan dalam hal mencari pengacara handal.

Pengakuan Daniel yang mengatakan bahwa pada saat kejadian ia hanya pulang ke rumah sebentar untuk menjemput hape.  Ia tidak memasuki ruangan mana pun kecuali kamar sehingga ia tidak tahu apa pun yang terjadi di rumah itu.  Ia beranggapan kalau Mili hanya sendirian di rumah karena ia tahu ibunya sedang pergi.

Itulah penjelasan dari Daniel.  Dan polisi mempercayainya mengingat menit yang dibutuhkan Daniel saat berada di rumah terbilang singkat.  Dia masuk mengenakan pakaian yang sama saat keluar rumah, tidak ada tanda-tanda yang mengaitkan kalau dia menjadi pelaku pembunuhan itu.  Jika adalah pelaku, minimal bajunya berantakan atau ada bercak darah di baju Daniel.  Tapi semua itu tidak ditemukan.

Satu-satunya orang yang dicurigai hanyalah Delisha.  

Perut Delisha keroncongan.  Lapar sekali.  Sepertinya sipir lupa mmebawakan jatah makan malam untuknya.  Sehingga ia berbuka puasa hanya dengan angin.  

Delisha sempat meminta jadwal makan diubah supaya diantar saat waktunya sahur dan berbuka puasa, namun permintaan itu ditolak karena jadwal memasak sudah ditentukan waktunya, tidak bisa dimajukan.

Dengan kedua tangan memeluk kakinya yang terlipat, kepala menunduk, Delisha duduk beralaskan lantai dingin.  Padahal ia sudah berniat hendak pergi ke Mekkah untuk menjalankan umrah seperti yang dia saksikan di hape.  Ia ingin menjalani ibadah shalat ied di Mekkah.  Begitu banyak umat muslim yang menempuh perjalanan itu hingga timbul pertanyaan di benaknya, apa yang mereka rasakan?  

Jadwal keberangkatan Delisha ke Mekah adalah besok.  Tapi hari ini ia masih berada di tahanan.  Harapannya untuk pergi ke Mekkah sudah sirnah.  Ia belum menemukan titik terang untuk lepas dari masalahnya. 

“Delisha!”  Suara lantang terdengar membahana. 

Delisha tidak ada niat untuk mengangkat kepala.  Ia dipanggil hanya untuk dibawa ke ruangan interogasi saat ada pengembanga kasus.  Ia dibentak dan dipukul.  Rasanya lelah dan bosan.  Sehingga tak ada lagi keinginannya untuk menatap sipir.

“Delisha!” ulang sipir sambil membuka pintu.  Suara berdentang antara besi dan dinding cukup keras.

Delisha mengangkat kepala dengan lemas.  Wajahnya memucat, matanya sayu.

“Kau bebas!  Silakan keluar!”

Delisha membelalak kaget dan langsung bangkit berdiri.  “Bebas?  Atas dasar apa?”

Sipir tersenyum.  “Kau tidak bersalah.  Danish memberikan kesaksiannya.”

Kesaksian?  Bukankah Danish berada di dalam kamar sejak masuk rumah dan tidak sekali pun dia keluar?  Lalu kenapa dia bisa bersaksi?

Ah, tidak perlu ia mempertanyakan semua itu.  Saat ini ia hanya ingin bertemu dengan Danish untuk mendapatkan penjelasan.

"Maaf jika perlakuan kami di sini kurang baik terhadapmu, kau bukan penjahat," ucap sipir dengan tatapan lembut.

Delisha terharu mendengar perkataan itu, namun ada hal lain yang membuatnya lebih merasa tertarik karena penasaran. Delisha bergegas melangkahkan kaki keluar, bahkan mendahului sipir. 

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

danish mmbri ksaksiaan yg sprti pa, yg mmbuat delisha bebas?

2024-01-03

1

renita gunawan

renita gunawan

nah kan,delisha.keyakinan dirimu kepada Allah di balas Allah dengan menolong dirimu lepas dari jeratan hukum

2023-10-29

0

renita gunawan

renita gunawan

untuk keberapa kalinya, danish kembali menjadi malaikat penolong delisha.entah apa yang dikatakan oleh danish kepada kepolisian sehingga bisa membuat delisha bisa bebas dari penjara

2023-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!