“Delisha!” Tesa sudah selesai merapikan isi lemari, dia kini duduk di kursi depan sulungnya. Matanya sedikit melirik meja, tampak gelas berisi separuh minuman, serta sisa sepotong makanan yang dia belikan.
“Ya?” Delisha mengalihkan pandangan dari laptop ke wajah mamanya. Mata mamanya tampak nanar.
Apa yang ada di pikiran mamanya? Kenapa tiba-tiba berlaku seperti ini? Memang sejak kedatangan Tesa ke rumah ini, Delisha merasakan sesuatu yang berbeda dari mama dan papanya. Entah apa itu.
Tesa meraih tangan sulungnya, menggenggam jari lentik itu. “Sejak kapan, Delisha?”
Pertanyaan membingungkan.
“Sejak kapan apanya, Ma?”
“Sejak kapan kau menjadi muslim?”
Deg!
Delisha terkejut. Apakah Tesa melihat ketika ia tadi menjalankan shalat? Padahal Delisha melakukannya dengan mengunci pintu kamar. Malam ini dia juga tidak ke masjid seperti beberapa hari terakhir saat ikut berbuka puasa bersama, tapi kenapa mamanya bisa tahu?
Pandangan keluarga Delisha mengenai Islam sejak dulu tidaklah bagus. Mereka beranggapan bahwa Islam itu anarkis, keras dan suka membuat kekacauan dimana-mana. Contohnya terroris yang mengaku sebagai muslim.
Bahkan pandangan mereka tentang nabi Muhammad sebagai rosul umat muslim juga sangat buruk. Nabi Muhammad dianggap lelaki pedofil yang menggilai banyak wanita hingga tidak cukup hanya dengan satu wanita saja.
Bahkan sudah sejak Aisyah yang cantik jelita masih kecil, sosok Muhammad sudah bernafsu untuk menikahi bocah itu. Hingga ia pun menikahi Aisyah di usia gadis itu masih sangat kecil.
Inilah pandangan mereka tentang Islam.
“Mama menemukan mukena dan sajadah di lemarimu,” ucap Tesa.
“Jadi, mama merapikan isi lemariku hanya untuk mengecek itu?”
“Saat masuk kamar tadi, mama melihat kitab di sana.” Tesa menatap ke arah Al Qur’an kecil yang diletakkan di rak dekat tumpukan buku. “Tapi mama ragu, apakah itu Al Qur’an atau bukan. Mama tidak berani menyentuhnya. Dan saat melihat isi lemari, mama semakin yakin bahwa kamu sudah muslim.”
Delisha menunduk. Kemudian kembali menatap mamanya lekat.
“Sejak mama memasuki rumah ini, sudah banyak kejanggalan yang terjadi padamu, Delisha. Siang tadi kau tidak mau makan saat mama menawarimu makanan lezat. Lalu sekarang, setelah maghrib, kau memakannya. Kau puasa, kan?”
Delisha membisu.
“Sejak kapan kau menjadi muslim?” tanya Tesa.
“Mama membenciku?” Delisha balik tanya.
“Jika memang Islam menjadikanmu wanita mulia, Islam mengubahmu menjadi sebaik ini, lalu kenapa mama harus membencimu?”
Jawaban yang sangat mencengangkan. Delisha mengira ia akan menjadi orang pertama yang dibenci, dikucilkan dan dijauhi ketika memeluk Islam dikarenakan pandangan mereka terhadap Islam sangat buruk, tapi ternyata dugaannya salah. Rasa sejuk tiba-tiba mengaliri jiwanya.
“Delisha, dulu kau adalah anak pembangkang, pemarah dan liar. Tapi sejak tadi mama datang kemari, mama melihatmu sangat jauh berbeda. Kau mencium tangan mama dan papa. Kau bersedia memasak untuk kami. Kau berbicara dengan lembut dan sopan. Kau terlihat asing di mata kami. Tapi ini adalah keasingan yang mengagumkan.” Tesa terharu, ia memeluk sulungnya.
Rasa sejuk kian menjalar di benak Delisha. Ini adalah pertama kalinya ia dipeluk dan disayangi oleh mamanya.
“Mama telah kehilangan satu momen. Momen dimana kau bisa berubah menjadi seperti ini. Fase itu sama sekali tidak mama ikuti. Mama benar- benar merasa kehilangan momen itu.” Tesa melepas pelukan dan memberi jarak pandang. “Apa kau sudah lama menjadi muslim?”
“Baru satu bulan.”
“Satu bulan pun sudah mengubahmu menjadi sedahsyat ini.” Tesa terharu.
"Andai saja dulu sebelum masuk Islam aku lebih dalam mempelajari agama, mungkin aku tidak akan seliar dulu, tapi aku tidak mendalaminya, aku tidak mempelajari satu pun agama. Tidak ada agama yang mengajari pada keburukan bukan? Semua agama mengajari pada kebaikan."
"Luar biasa. Dan kau mulai tertarik belajar agama sejak mengenal lelaki itu?"
Delisha menunduk.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
delisha curhat tentang danish ke mamanya?
2024-01-03
1
renita gunawan
waaah 😮😮. apakah tessa mengetahui tentang danish ya? jangan-jangan selama ini orang tua mengirim orang untuk selalu mengawasi perilaku delisha
2023-10-28
0
renita gunawan
syukurlah orang tua delisha menerima dengan baik tentang delisha yang memilih keyakinan untuk memeluk agama islam.karena mereka melihat bagaimana islam telah membawa perubahan yang baik untuk delisha
2023-10-28
0