"Bukankah kau berada di tempat kejadian saat itu? Dan James, temannya Daniel juga mengakui bahwa dia menemukanmu di lokasi kejadian. Semua bukti mengarah padamu."
"Ada Danish juga di lokasi kejadian. Jadi bukan hanya aku saja yang bisa kalian tuduh, bukan?"
"Kami sudah mempelajari kasus ini. Danish belum dimintai keterangan, dia adalah psikiater yang membantu Mili untuk bisa berinteraksi dengan lawan bicaranya. Dia sedang dirawat di rumah sakit karena kecelakaan saat pulang dari rumah Daniel. Tapi sejauh ini, Mili memberi keterangan melalui bahasa isyarat bahwa Danish selalu bersamanya dan tidak sekali pun meninggalkannya, artinya Danish sama sekali tidak turun dari lantai atas selama kejadian itu berlangsung. Suasana kedap suara di kamar membuat Danish dan Mili tidak mendengar apa pun yang terjadi di bawah. Sehari-hari, Mili memang selalu dikuting di kamar karena kamar adalah tempat teraman untuknya. Dikhawatirkan bisa terguling jika tidak diawasi. Dan... Bercak darah di bajumu juga menjadi penambah bukti."
"Bagaimana cara kalian menganalisa kejadian ini hingga memutuskan akulah yang menjadi tersangka dalam kasus ini?" Delisha meyakini polisi pasti memiliki analisa tersendiri saat mengembangkan kasus. Meski tanpa bukti akurat, mereka bisa saja melakukan analisa dengan akurat berdasarkan pemahaman mereka.
"Kau dihadirkan di sini bukan untuk menanyai kami." Polisi wanita menapakkan telapak tangannya ke meja dengan keras. "Jadi sejak kapan kau mengenali Eshaq?"
"Cukup lama. Dua tahun silam," jawab Delisha.
"Baru dua bulan Eshaq menikahi Daza, istri barunya yang tinggal bertetangga denganmu."
Delisha tidak begitu mengenal Daza, mereka tidak pernah berkomunikasi. Hanya berkomunikasi seperlunya saja, itu pun bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka berinteraksi selama beberapa tahun mereka bertetangga. Usia Daza sudah lima puluh lima tahun, namun fisiknya kelihatan lebih muda dari usianya.
"Dan kau adalah pelakor di rumah tangga Eshaq. Kau adalah wanita simpanan Eshaq, benar bukan?" tegas wanita berseragam dengan lantang.
"Tidak benar."
Brak!
Meja digebrak. Namun Delisha tetap diam, hanya sedikit terkejut saja.
"Jangan membuat kasus ini semakin lama. Kau mengaku atau pun tidak, maka mahasiswi tikus sepertimu akan tetap dimasukkan ke sel. Aku tidak mau terlu keras menangani ini. Bagiku tidak penting."
"Aku akan menjawab sesuai dengan yang kau tanya."
"Lalu kenapa kau tidak mengaku bahwa kau menjadi orang ketiga di rumah tangga mereka? Kau menginginkan Eshaq mengencanimu saja, begitu? Lalu kau habisi dia saja karena dia memilih Daza? Kau cemburu pada keharmonisan rumah tangga mereka?"
"Aku bahkan baru tahu kalau Eshaq menikah dengan Daza."
"Kau masih mau mengelak?" Wanita itu memukul jemari Delisha yang ada di atas meja dengan kayu.
Sakit sekali. Delisha merintih kecil.
"Kau bukan warga negara ini, kupikir tidak perlu bertele-tele dalam menyelesaikan kasus ini. Aku tidak mau terlalu lama menangani ini."
Rupanya kehidupan Delisha yang hanya seorang pendatang dianggap remeh oleh mereka. Urusannya dianggap tidak penting.
"Kau mengaku sudah lama mengenal Eshaq, lalu apa hubunganmu dengannya selama dua tahun ini?" Wanita berseragam mengangkat dagu Delisha menggunakan tongkatnya. Tatapannya dipenuhi kebencian.
"Aku berpacaran dengannya.” Tidak sekali pun Delisha berbohong. Semuanya dijawab dengan jujur supaya ia berada di jalur yang benar.
Tawa wanita di hadapan Delisha pecah. “Jadi benar, kau simpanannya Eshaq.”
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
astghfrullah, smpai sjauh itu delisha. pcrn dg usiab40th. 😱
2024-01-03
1
renita gunawan
kasian delisha harus disudutkan akan perbuatan yang tidak dilakukan olehnya.dan opini dari mana yang membuat polisi delisha adalah pelakunya dengan motif cemburu melihat kebahagiaan rumah tangga eshaq da daza
2023-10-29
0
renita gunawan
ooo.. ternyata danish adalah psikiater mili dan kamar mili yang kedap suara membuat mereka tidak mengetahui apa yang terjadi terhadap eshaq saat itu
2023-10-29
0