Minta Bantuan

“Adikku tidak bisa mendengar dan tidak bisa bicara, juga kesulitan saat berjalan.  Namanya Mili.  Ibuku sedang keluar.  Kupikir kau bisa membantuku.”

Oh… pantas saja Mili tidak pernah kelihatan.

“Maaf.  aku tidak tahu dengan kondisi adikmu.  Baiklah aku akan ke rumahmu untuk menemani adikmu..”  Delisha tidak tega jika ia sampai membiarkan seorang anak yang menderita cacat seperti Mili ditinggal sendirian, pasti dia akan kesulitan saat membutuhkan sesuatu.  

“Aku permisi.  Masuk saja ke rumah, pintu tidak dikunci.  Kamar Mili ada di lantai atas.  Pintu pertama akan langsung dijumpai kamar Mili.  Maaf aku merepotkanmu.”

“Tidak masalah.”  Delisha segera melangkah ke rumah sebelah.  Baru kali ini Delisha memasuki rumah itu setelah sekian lama mereka bertetangga.  Pandangannya mengedar menatap sisi dinding ruangan yang terkesan eksotik dengan warna abu-abu.

Ia tersenyum menatap seisi ruangan yang terasa nyaman.  Isi ruangan tidak padat, lengang dan luas.  

Ketika langkahnya menuju ke anak tangga, ia mendengar suara berisik di arah dapur.  Terdengar seperti barang-barang terjatuh.

Bukankah tidak ada manusia di rumah ini kecuali Mili?  Ataukah Mili sudah berada di dapur tanpa disadari oleh Daniel?

Oh Tuhan… Dapur bukanlah tempat yang baik untuk anak seperti Mili, ada banyak peralatan dapur yang bisa saja membahayakannya.

Delisha bergegas menuju ke sumber suara.  Ia melewati beberapa ruangan hingga sampai ke dapur.  Bau aneh langsung tercium di hidungnya begitu memasuki ruangan itu.  

Tidak ada siapa-siapa di sana.  Pandangan Delisha meneliti seisi dapur yang berantakan, barang-barang banyak yang berjatuhan di lantai.  Teflon, pisau, piring dan kain lap.

Suara benda bergesek kembali terdengar.  Bersumber dari balik meja dapur.  Pandangan Delisha terhalang oleh meja dapur hingga ia tidak bisa melihat keadaan di sana.

“Mili!” Delisha mendekati meja.  Jantungnya seperti terhenti saat pertama kali yang terlihat oleh matanya adalah darah yang menggenangi lantai.  Delisha segera mendekat dan melihat ke balik meja.

Tubuh Delisha lemas melihat sesosok tubuh yang tergeletak, tubuh bersimbah darah.  Perut tertusuk pisau.  Sosok itu lemas dan kelopak matanya sudah hampir tak sanggup terbuka lagi.  Tangannya melambai-lambai meminta pertolongan.  Kakinya menjejak-jejak hingga barang-barang disekitarnya terkena tendangan.

Lelaki itu mengerang kesakitan.

Delisha mendekati.  “Apa yang terjadi?  Katakan sesuatu!”  

Setidaknya Delisha ingin tahu siapa pelaku yang telah membuat lelaki itu terkapar bersimbah darah?

Dan saat lelaki itu mendongak, Delisha makin kaget.  Eshaq? 

Wajah Eshaq sudah pucat seperti kapas, ia tak kuat lagi menahan sakit. 

Eshaq mengangkat satu tangannya, meminta bantuan. 

Delisha kebingungan, antara ingin segera memberi bantuan atau memanggil bantuan melalui telepon. Namun Delisha tidak membawa hape. Kalau ia keluar untuk mengambil hape, keadaan bisa jadi makin gawat. Ia juga tidak berani mendekat. 

Aroma amis arah, erangan kesakitan, ditambah suasana mencekam menjadikan Delisha tidak bisa berpikir dengan jernih. Apa yang pertama harus ia lakukan disaat begini?

"Aku akan mencari bantuan!" ucap Delisha dengan gemetar kemudian berlari ke pintu, namun langkahnya terhenti. Sepertinya harapan untuk Eshaq tipis sekali, akan sulit untuk mendapatkan keterangan dari mulut Eshaq mengenai peristiwa ini. 

Jika Delisha terlambat, maka bisa jadi Eshaq tidak akan sempat menyebutkan nama pelaku.  

Delisha kembali balik lagi, mendekati Eshaq dan bertanya, "Katakan siapa yang melakukan ini?" 

Delisha ingin mendapatkan bukti nama pelaku dari mulut Eshaq supaya bisa dijadikan alibi. 

"Dddd...."

Sebelum sempat Eshaq menyebutkan satu nama, tubuhnya mengejang lalu kepalanya terkulai lemas, ambruk ke lantai. Kini tidak bergerak.

Bersambung

Yuk klik subcribe yaks

Terpopuler

Comments

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

waduh. danil yg mmbnuh eshaq kah? 😱😱

2024-01-03

1

renita gunawan

renita gunawan

sebenarnya apa yang terjadi terhadap eshaq? mengapa eshaq bisa terluka dan berlumuran darah begitu? apakah daniel yang melakukan itu semua?

2023-10-29

0

renita gunawan

renita gunawan

waduuh.. seperti delisha dijebak oleh daniel sebagai pelaku pembunuhan eshaq.semoga delisha tidak ada memegang barang bukti pembunuhan eshaq

2023-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!