Dimana Tuhan?

Tawa wanita di hadapan Delisha pecah.  “Jadi benar, kau simpanannya Eshaq.”

"Itu dulu.  Ketika Eshaq belum menikah dengan Daza.  Istri Eshaq saat itu adalah Julinah, wanita asal Indonesia.”

“Apa yang kau dapatkan dari hubunganmu dengan Eshaq?  Uang?”

“Ya.”

“Bukankah kau keturunan orang kaya, lalu kenapa masih membutuhkan uang dari lelaki hidung belang?”

“Aku menyukai gaya hidup liar saat itu.  Ada kesenangan tersendiri saat mengencani lelaki.  Kupikir tidak ada salahnya menggunakan uang milik lelaki yang mengencaniku.  Tapi hubunganku dengan Eshaq sudah berakhir setahun silam.  Dan aku sengaja memutus komunikasi dengannya.”

“Kenapa?  Apa kau sudah tidak mendapatkan uang lagi darinya?”

“Eshaq sangat kasar, dia pencemburu.  Dia akan dengan mudah memukuliku saat aku dekat dengan lelaki lain.  Aku tidak menyukai itu.  Terakhir kali, pertemuanku dengannya di night club.  Waktu itu aku sedang berkencan dengan seorang pemuda, tiba-tiba Eshaq datang dan marah padaku, memukuliku di night club.  Eshaq cemburu.  Kekacauan sempat terjadi di night club.  Tidak ada yang menolongku hingga akhirnya aku melarikan diri.  Eshaq hampir membunuhku jika saja aku tidak diselamatkan oleh orang lain.”

“Jadi itu adalah terakhir pertemuanmu dengan Eshaq?”

“Itu terakhir kali pertemuanku setelah aku memutuskan hubungan dengannya.  Namun aku kembali bertemu dengannya beberapa jam sebelum kematiannya.  Dia sempat  menggangguku sehingga aku kabur darinya.”

“Kau sangat pintar dalam mengarang.”  Wanita itu masih tak mempercayai perkataan Delisha.

“Aku tidak ada kaitan dengan rumah tangga Eshaq dan Daza, hubunganku dengan Eshaq sudah berakhir setahun silam.  Jika memang ini adalah pembunuhan berencana, tapi kenapa aku datang ke rumah Daniel di waktu yang tidak direncanakan?  Aku mendatangi rumah Daniel bukan atas kemauanku sendiri, melainkan atas panggilan Daniel.  Daniel mengatakan bahwa Mili sendirian dan memintaku untuk menemaninya.  Tapi nyatanya Mili tidak sendiri, Mili ada bersama dengan Danish.  Apa kau tidak merasa bahwa ini adalah jebakan untukku?”

“Daniel tidak mengetahui kedatangan Danish.  Sepengetahuannya, Mili sendiri di rumah.”

“Bukankah ada Eshaq juga di rumah? Di rekaman cctv jelas terlihat bahwa Daniel pulang ke rumah setelah kedatangan Eshaq dan Danish.  Apakah mungkin Daniel tidak mengetahui keberadaan Eshaq dan Danish?  Sampai-sampai dia mengatakan bahwa Mili sendirian di rumah.  Ini tidak masuk akal.”

“Daniel sungguh tidak mengetahui kedatangan Eshaq dan Danish di rumahnya.  Kau gadis buruk.  Jangan sampai aku membuat fisikmu menjadi lebih buruk lagi setelah ini.”

“Kau belum menyelesaikan penyelidikanmu.  Kau belum memanggil saksi Danish.”

“Itu terakhiran saja.  Menunggu Danish sembuh, entah kapan.  Mili sudah memberi isyarat bahwa Danish terus bersama dengannya dan tidak pernah turun ke lantai bawah saat kejadian itu.”

“Kau akan menyesal jika sampai salah menetapkan nama pelaku.”  Delisha memperingatkan.

“Di sini aku yang berhak menentukan siapa yang salah.”

Setelah begitu banyak pertanyaan yang diajukan, Delisha merasa kelelahan, akhirnya ia dibawa masuk ke ruang tahanan.  Sendirian.  Dingin.

*** 

Berharap mendapat keadilan dari manusia memang sulit.  Keadilan hanya ada di tangan Tuhan.  

Apakah mungkin polisi akan menyelidiki kasus ini dengan bersungguh-sungguh?  Delisha merasa dipojokkan.  Dia harus menyewa pengacara hebat.

Haruskah Delisha menjalani puasa di balik jeruji besi?  Ini akan menjadi pengalaman terburuk dalam sejarah hidupnya.  Menyedihkan sekali.  

Saat begini, Delisha mempertanyakan, dimana Tuhan? Dengan cara apa Tuhan akan menyelamatkannya? Delisha tidak bersalah. Delisha tidak ingin dihukum atas perbuatan yang tidak dia lakukan. Kalau pun ia ingin menebus semua kesalahannya, maka bukan dengan cara itu. 

Bisakah Tuhan menunjukkan Kuasa-Nya? Ataukah Delisha harus kembali tidak mempercayai kekuasaan-Nya? Delisha menangis. Ia sungguh tidak ingin berpaling dari Tuhan.  Ia tidak ingin keyakinannya pada Tuhan terkikis habis.

Bersambung ..

Terpopuler

Comments

inggrid LARUSITA Nganjuk

inggrid LARUSITA Nganjuk

sabar delisha pasti ada jalan kok

2024-01-06

1

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

ujian prtm buarmt delusha sngguh trllu brat, dtduh mmbnuh, mngkn krn dlu sftny ke adik2ny kasar

2024-01-03

0

renita gunawan

renita gunawan

duuh.. polisi kok gitu sih. padahal mereka belum mendapatkan kesaksian dari danish.tapi kok mereka udah menetapkan delisha sebagai tersangkanya

2023-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!