Di koridor, ia bertemu dengan Danish. Mereka bertukar pandang. Dan... Delisha mengutuk dirinya sendiri yang merasakan getaran hebat dan perasaan berbunga saat bertemu dengan Danish. Ia mendekati pria yang keningnya dalam keadaan dibalut perban.
"Danish, apa yang sebenarnya sudah terjadi? Apa kamu berbohong? Apa kau sudah memberikan kesaksian palsu?" tanya Delisha. Seharusnya ia tidak perlu merasa gemetar karena salah tingkah, tapi rasa yang membuncah membuatnya jadi kalang kabut begini. Ia tidak bisa mengendalikan diri. Sikap Danish terhadap Delisha biasa saja, pria itu tampak menatap wanita pada umumnya. Lalu kenapa Delisha merasa gugup begini?
"Kenapa kau bertanya begitu?" Danish balik tanya.
"Berkat kesaksianmu, aku dibebaskan. Aku dinyatakan tidak bersalah. Memangnya kesaksian apa yang kau berikan? Sebelumnya, Mili memberi isyarat bahwa kau bersama dengannya sepanjang waktu, artinya kau tidak memiliki kesempatan waktu untuk mengawasi aku di hari itu. Lantas kesaksian apa yang membuatmu bisa membuatku bebas dari tuduhan ini?"
"Kau tidak bersalah, Delisha. Tuhan telah membukakan jalan kebenaran itu untukmu," sebut Danish dengan suara khasnya.
Lelaki itu kemudian bercerita, bahwa melalui jendela kamar di lantai dua, ia melihat Daza mengendap melompati pagar samping rumah, lalu wanita itu masuk rumah lewat pintu belakang.
Daza menyadari bahwa di rumahnya ada cctv yang terpasang di teras rumah. Maka ia memilih lokasi yang tidak terpantau cctv. Danish tidak mengetahui apa yang dilakukan Daza, dikarenakan rumah itu adalah rumah Daza, maka Danish tidak mencurigai apa pun.
Melalui pengakuan Danish inilah misteri kematian Eshaq terungkap.
Daza ketahuan berbohong, ia mengaku tidak ada di rumah sejak pergi dari sore dan akan pulang agak larut. Nyatanya dia pulang ke rumah dengan cara mengendap-endap. Daza justru mengetahui kedatangan Eshaq setelah lelaki itu menelepon dan memberitahukan kepadanya bahwa Eshaq ada di rumahnya.
Saat itulah muncul niat buruk di kepala Daza. Dia membeli sebilah pisau. Lalu dengan menggunakan sarung tangan, dia membekuk Eshaq dan menikamnya. Dia kembali meninggalkan rumah melalui akses yang sama saat memasukinya. Kejadian itu begitu cepat.
Bahkan Daniel yang datang belakangan pun tidak mengetahui kejadian itu. Dia pulang sebentar hanya untuk menjemput hape, dia pun tidak mengetahui kalau di rumahnya ada Danish. Dia lalu meminta Delisha menemani Mili karena beranggapan Mili hanya sendirian.
Halaman rumah Daniel yang sempit tidak memungkinkan seseorang memarkirkan kendaraan. Sehingga siapa pun yang datang ke sana tidak mengendarai mobil. Termasuk Eshaq yang memarkirkan mobilnya di ujung gang, demikian Danish yang datang dengan naik taksi.
Danish sudah terbiasa keluar masuk rumah Daza, ia pun tidak menyadari jika di dalam rumah terjadi insiden.
Danish naik ke lantai atas seperti biasanya saat ia berkunjung rumah itu.
Eshaq dalam keadaan lemas dan kesakitan hingga tidak sanggup berteriak.
Tepat saat Delisha datang, justru Delisha lah yang mendengar suara barang berderak di arah dapur hingga tuduhan pun mengarah kepadanya.
Daza membunuh suaminya karena merasa dibohongi, Eshaq yang mengaku tidak beristri, tapi ternyata masih memiliki istri lain selain dirinya.
"Terima kasih sudah memberikan keterangan. Aku akhirnya bebas," ucap Delisha dengan haru. Ini adalah ketiga kalinya Danish menyelamatkan kehidupannya. Hari ini ia bebas, artinya besok ia bisa pergi umrah.
"Sudah kewajibanku memberikan keterangan yang benar." Danish tampak polos sekali. "Wajahmu pucat sekali. Apa kau sakit?"
Delisha menggeleng lemah. Sejak tadi kepalanya pusing sekali. Tubuhnya lemas. Mungkin karena ia tidak berbuka sejak kemarin, juga tidak sahur pagi tadi. Ia tidak terbiasa dengan hal ini.
"Ini adalah puasa ke tujuh belasku, dan aku harus menghabiskan beberapa hari puasaku di tahanan," ucap Delisha.
"Jika kau sakit, kau boleh membuka puasamu. Jangan dipaksakan hingga akhirnya malah menimbulkan efek yang buruk." Danish refleks meraih tubuh Delisha ketika tubuh mungil itu terhuyung dan ambruk. Kedua tangan Danish kini menggendong tubuh Delisha. "Delisha!"
Lelaki itu membawa Delisha pergi.
***
Bersambung
Klik Like Dulu Yah sebelum next 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
tryta daza sbdri yg mmbnuh.
alhmdulillh, delisha bebas dan ttp mau brpuasa msk sdh lmas
2024-01-03
1
renita gunawan
delisha benar-benar istiqomah menjalankan puasanya dengan terkadang tidak makan sebelumnya.walaupun itu menyebabkan dirinya akhirnya jatuh pingsan
2023-10-29
0
renita gunawan
ternyata eshaq kena batunya sendiri.kebohongannya yang mengaku belum mempunyai istri, ternyata menyebabkan dirinya dibunuh oleh istri mudanya sendiri karena tidak terima dibohongi oleh eshaq
2023-10-29
0