"Gak mau ah, mendingan loncat terus gue ngep"ucap lafiza enteng dan berpura-pura akan melompat, tetapi tak sengaja kakinya terpeleset sehingga ia terjatuh.
"Aaaaaaa"
Bruk
"****"umpat nya kala merasakan bokongnya sakit dan ia langsung berdiri kala mengingat sesuatu.
"Ternyata cuman mimpi"lirihnya melihat kamar yang dia tempati yaitu kamarnya yang berada di mansion kedua orangtuanya.
Tetapi kenapa mimpi itu terasa sangat nyata, lalu ia memeriksa bagian tubuhnya yang terluka namun nihil ia tak mendapatkan luka-luka seperti yang ada di dalam mimpinya padahal ia sangat ingat dengan jelas kalo kejadian itu tertulis di dalam novel.
Lafiza sangat yakin kalo itu bukan mimpi karena terasa sangat nyata tetapi setelah melihat badannya yang tak luka sedikitpun membuat nya ragu kalo itu adalah nyata dan semuanya adalah mimpi.
ia langsung keluar dari kamarnya menuju meja makan karena sekarang waktunya makan malam, tetapi sebelum itu ia menggosok gigi nya terlebih dahulu.
Saat Sampai di sana lafiza menatap Caesar dan Fabiola yang tampak sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Anak gue mana kak?"tanya lafiza mengambil tempat duduk di samping Fabiola menghadap Caesar yang mulai makan dengan wajah datarnya, sementara kedua orang tua lafiza sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari.
"Katanya mau nginep di rumah temannya, yaudah gue izinin"jawab Fabiola dan lafiza menganggukkan kepalanya dan mulai makan sambil melirik kecil Caesar yang makan dengan santai, tetapi tatapan lafiza jatuh kepada sudut bibir Caesar yang terluka dan beberapa bagian wajahnya yang lebam.
"Mau gue colok mata Lo yang berani banget natap gue?!"tanya Caesar dengan nada dinginnya sambil menatap tajam lafiza.
"Biasa aja dong Lo sama adek gue!"geram Fabiola menatap Caesar tajam.
"CK, bikin selera makan gue hilang aja"ucap Caesar berlalu pergi dengan lafiza yang mengepalkan tangannya erat di bawah meja.
"PERGI LO SANA, SEKALIAN GAK USAH MAKAN BIAR LO SAKIT TERUS MENINGGAL!"teriak fabiola menatap Caesar marah, bahkan wajahnya sudah sangat merah seperti banteng.
Sementara lafiza hanya diam saja dan tak menegur ucapan fabiola karena ia juga sama marahnya dengan Abang pemilik tubuh yang sangat bajingan itu.
Sampai sekarang ia belum mengetahui kenapa Caesar sangat membencinya.
"Gak usah di peduliin kata babi itu, mendingan kita lanjut makan"ucap Fabiola sambil mengelus lembut kepala adiknya.
.....
Terlihat mobil mewah memasuki pekarangan mansion dan berhenti di halaman mansion tersebut.
Lalu keluarlah seorang pria yang sangat tampan dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya.
ia menatap mansion di depannya kemudian menghela nafas pelan dan langsung masuk kedalam.
Tatapannya terkunci pada seorang gadis yang sedang duduk di ruang keluarga sambil melamun.
Tak peduli dengan itu ia langsung saja naik ke kamarnya yang terletak di lantai dua.
Dia adalah Gavriel Jonathan Britama kakak pertama lafiza, Fabiola dan juga Caesar, ia mempunyai sifat yang acuh tak acuh dan gila kerja Sampai lupa waktu untuk pulang, andaikan kedua orang tuanya ada di sini pasti sekarang Gavriel akan di marahi habis-habisan kala baru ingat pulang.
Menurut Gavriel kerja itu menyenangkan dan setiap harinya ia selalu menghabiskan waktunya dengan bekerja dan bekerja tak peduli dengan kondisi kesehatannya yang menurut akibat begadang terus tetapi untungnya ada asistennya yang selalu mengingatkannya untuk makan dan memperhatikan kesehatannya.
Sedangkan lafiza sudah sadar kalo ada yang datang tetapi ia memilih abai karena dia tau kalo Gavriel hari ini pulang itupun karena di beritahu sang mami yang selalu memantau anak sulungnya itu.
Lagian pemilik tubuh tak terlalu dekat Abang pertamanya dan selalu saja diam di saat Caesar memakinya, sangat tidak pantas menjadi seorang kakak laki-laki yang seharusnya menjaga adik perempuannya.
Keluarga ini menurutnya hanya Fabiola yang waras ya walaupun tidak benar-benar waras sepenuhnya.
"Dek! Lo udah ada baju buat ke acara reunian nanti malam?"tanya Fabiola yang tiba-tiba datang dan itu berhasil membuat lafiza terkejut.
"Astaga gue lupa kalo nanti malam acara reunian SMA "gumam lafiza menatap Fabiola yang tersenyum misterius.
"Lo tenang aja dek, gue udah siapin gaun buat Lo"ucap Fabiola yang membuat lafiza sangat berterima kasih kepada kakaknya itu, mau membelinya sekarang ke mall tetapi waktunya sudah sangat mepet karena hari sudah malam dan acaranya di adakan jam 7 malam.
Lafiza langsung saja ke kamarnya untuk mandi dan setelah itu pergi ke kamar Fabiola untuk mengambil gaun tersebut.
Acaranya di adakan di hotel bintang lima yang sangat mewah dan saat lafiza melihat gaun tersebut ia melototkan matanya melihat gaun tersebut yang berwarna merah darah dan sedikit seksi.
Jujur saja selama ini lafiza gak pernah menggunakan pakaian yang seksi karena ia sangat tidak pede memperlihatkan lekuk tubuhnya dan sekarang untuk pertama kalinya ia memakai gaun tersebut.
"Kak kenapa gaunnya terbuka banget sih!"seru lafiza yang membuat Fabiola tersenyum.
"Gaun ini cocok sama Lo, biar aura anggun Lo keluar"ucap Fabiola.
"Gila Lo kak! Kalo Jeremy tau bisa marah dia sama gue!"seru lafiza, kakaknya ini benar-benar gila dan tak tau saja lafiza kalo acara perkumpulan antara alumni yang sangat di tunggu-tunggu oleh Fabiola untuk membalas orang-orang yang telah menyakiti adiknya saat masih SMA dan berbagai rencana licik yang sudah ia siapkan untuk membuat mereka yang dulunya selalu menghina adiknya menjadi bertekuk lutut di kaki adiknya ya walaupun itu tidak akan terjadi, maybe, ya setidaknya ia membuat mereka menyesal.
Dulu waktu SMA lafiza tak pernah peduli dengan perkataan orang lain tetapi tidak dengan Fabiola yang diam-diam membalas mereka tanpa sepengetahuan adiknya, hatinya sakit setiap kali banyak orang yang mencemooh adiknya hanya karena tiga manusia Dajjal.
Fabiola merias wajah adiknya karna lafiza kurang pintar saat merias diri, setelah selesai fabiola menatap adiknya yang sangat cantik nan elegan, Fabiola berdecak kagum melihat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
IndraAsya
lanjut 💪
2023-10-29
0