Lafiza bosan di ruangan suaminya karena dia sendirian, tadi tiba-tiba suaminya rapat dan ia di tinggal sendirian di sini.
"bosen banget!"pekiknya.
Ceklek
Pintu terbuka tiba-tiba dan seketika mata lafiza berbinar melihat yang membuka pintu tersebut adalah Justin.
"Anjirt gue berduaan sama haechan di sini"gumam lafiza kesenangan.
"Ini makanan untuk nyonya"ucap Justin tersenyum manis yang membuat lafiza hampir pingsan melihat senyuman yang sangat mempesona tersebut.
"Gue di beliin makanan sama haechan dong, perhatian banget, makin sayang deh!"batinnya menjerit senang.
"Dari tuan Jeremy "lanjut Justin yang membuat senyuman lafiza memudar, dia kira ini dari Justin, ternyata dari suaminya tapi gak papa lah yang penting dapet makanan mana yang nganterin mirip haechan lagi kan jadi seneng.
"Kalo begitu saya permisi dulu nyonya, selamat makan"ucap Justin tersenyum meninggalkan lafiza yang terdiam dan hampir saja makanan tersebut jatuh kalo saja lafiza tak segera sadar dari terpesonanya saat melihat senyuman Justin.
"Astaga inget udah punya suami mana ganteng lagi tapi haechan lebih ganteng, gimana dong"ucap lafiza sambil memakan makanannya dengan lahap.
.....
Jeremy keluar dari ruang rapat sambil meregangkan otot-ototnya, ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana untuk melihat sekarang sudah jam berapa.
Ternyata cukup lama ia rapatnya dan rasanya sungguh melelahkan.
"Justin tolong siapkan saya mobil"titahnya Jeremy dan Justin langsung melaksanakan apa yang di perintahkan tuannya.
Sementara jeremy ia berjalan ke arah ruangannya, apakah istrinya masih berada di situ atau sudah pulang karena dia yakin pasti istrinya lelah menunggu nya di sini dan berakhir pulang.
Memikirkan itu membuat jeremy agak kesal.
Ceklek
Jeremy langsung masuk ke dalam ruangannya dan tak lupa juga menutup pintunya, tatapan nya terpaku pada istrinya yang tidur di sofa dengan posisi duduk.
ia langsung saja duduk di samping istrinya dan membenarkan posisi tidur istrinya dengan pahanya sebagai bantalan supaya tidurnya nyenyak.
ia pikir lafiza sudah pergi ternyata masih di sini, pasti badan istrinya sakit nanti saat bangun karena sempat tidur sambil duduk.
tak lama kemudian Justin datang dan memberitahukan kepada tuannya kalo mobil sudah di siapkan dan Jeremy langsung menggendong istrinya ala koala keluar ruangan menuju mobil.
Saat keluar dari lift semua karyawan terkejut melihat lafiza yang berada di Gendongan Jeremy, ada berbagai tatapan yang di layangkan oleh para karyawan saat melihat Jeremy menggendong lafiza.
Jeremy menyuruh Justin menjadi supirnya karena dia tetap mau menggendong istrinya, padahal rencananya tadi ia sendiri yang akan mengendarai mobilnya tetapi saat melihat istrinya masih di sini dia mengurungkan niatnya itu.
"Cieee yang bucin"ejek Justin kepada Jeremy, kalau di luar Justin akan bersikap Santai kepada Jeremy tapi kalau di kantor dia akan bersikap layaknya bos dan bawahan.
"Diem Lo yang gak ada istri"ucap jeremy balik mengejek Justin yang membuat wajah Justin masam.
"Dih, ntar juga gue punya istri tapi bukan sekarang"jawab Justin sambil menatap sinis Jeremy.
"Kapan? Lo udah tua udah saatnya punya pendamping hidup , move on dong, gak bosen apa jadi sad boy mulu"ucap Jeremy sambil mengelus rambut istrinya lembut.
"Enak aja Lo, gue belum tua ya lagian gue juga udah move on dari dulu, Lo nya aja yang gak tau"bantah Justin yang tak mau di katain sad boy walaupun umurnya 38 tahun tapi ia masih ganteng, buktinya istri Jeremy aja tergila-gila sama dia.
"Dih move on apaan, wallpaper Lo aja masih foto dia"ucap Jeremy melirik ponsel Justin yang membuat pria itu gelagapan karena ketahuan ,padahal selama ini ia gak pernah membuka ponselnya di depan Jeremy dan selalu mengantonginya kalo berada di kantor dan kalo untuk melakukan pekerjaan lewat ponsel ia selalu menggunakan ponsel nya yang satunya lagi tapi bagaiman Jeremy bisa tau, apakah jeremy cenayang?
"Gue bukan cenayang"ucap Jeremy yang seakan tau pikiran Justin yang membuat pria itu terkejut.
"Tuh kan"ucap Justin terkejut yang membuat jeremy Terkekeh pelan.
Setelah sampai di rumah jeremy langsung masuk ke dalam kamar dan menidurkan lafiza dengan hati-hati.
Setelah itu ia melepaskan high heels milik istrinya dan melemparnya ke sembarang arah, saat ini ia mau istirahat dan tanpa membersihkan tubuhnya Jeremy langsung berbaring di samping lafiza sambil memeluk istri kecilnya tersebut.
.....
saat sedang asyik-asyiknya memasak lafiza di kejutkan dengan tangan kekar yang memeluknya tiba-tiba, saat akan menyikut orang tersebut tangannya sudah lebih dulu di tahan.
"ini aku sayang"bisik Jeremy tepat di telinga sang istri yang membuat sang empu geli sendiri karena nafas suaminya yang menerpa telinga serta lehernya.
"lepas , aku mau masak"titah lafiza karena ia kesusahan memasak karena posisi tersebut dan Jeremy menurut saja karena ia tak mau membuat istrinya kesal apalagi marah.
ia langsung duduk di meja yang dekat dengan istrinya lalu menatap istrinya yang sedang memasak, sementara lafiza ia melirik suaminya datar karena terus-terusan menatapnya.
sebenarnya ia sedikit salting tapi ia tak mau menunjukkannya, bisa-bisanya nantinya suaminya malah menggodanya lagi dan ia tak mau itu terjadi.
tiba-tiba edrick dan Edgar datang dan langsung memberikan kecupan di pipi lafiza yang membuat sang empu terkejut tapi hanya sebentar kemudian ia mengelus rambut kedua anaknya singkat dan lanjut memasak.
edrick dan Edgar mendelikkan mata kesal saat sang Daddy tiba-tiba mencubit lengan nya dan menatapnya tajam.
"kalian cari kesempatan dalam kesempitan kepada istri Daddy"ucapnya sambil menatap sengit kedua anaknya.
"dia juga mommy kami dad"ucap edrick kesal dan ia saling menatap sengit dengan sang Daddy tanpa menyadari kalau lafiza sudah selesai memasak dan Edgar langsung membantu mommy nya untuk membawa makanan tersebut ke meja makan.
"mereka terlihat seperti tikus dan anjing"bisik Edgar kepada mommy nya dan sang empu menganggukan kepalanya melihat suaminya dan juga edrick sedang adu bacot.
lafiza mendengus kesal melihat keduanya yang masih saja belum selesai berantem lalu ia berdehem keras untuk menyadarkan keduanya.
"lah mommy udah selesai masak?"tanya edrick melihat makanan yang sudah tersaji di meja makan sambil menghampiri mommy nya tapi sebelum itu ia lebih dulu menginjak kaki Daddy nya lantaran rasa kesal masih menyelimutinya.
Jeremy meringis pelan sambil mengumpat dalam hati, anaknya itu sangat kurang ajar sekali lalu ia menghembuskan nafasnya pasrah saat melihat tatapan istrinya yang setajam silet.
"belum, mommy belum selesai masak!"jawab lafiza kesal, sudah lihat kalau ia sudah selesai masak tapi anaknya itu menanyakan hal yang tak perlu di tanyakan karena sudah di depan mata.
edrick terkekeh pelan lalu mengambil duduk di samping kiri sang mommy, sedangkan di samping kanan sang mommy ada Edgar.
Jeremy yang baru saja sampai di meja makan mendengus kesal melihat itu, ia kalah start sama kedua anaknya lalu ia mulai makan dengan raut wajah kesalnya.
lihat saja habis ini ia akan menghabiskan waktu bersama istrinya tanpa gangguan kedua anak menyebalkan nya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments