Keluarga Jeremy

Lafiza sekarang sedang sibuk memasak di dapur karena hari ini keluarga dari suaminya mau datang dan ia akan memasak banyak hari ini.

Di belakang lafiza terlihat Jeremy yang lagi duduk dengan wajah masamnya, gara-gara keluarganya yang akan datang jadinya ia tak mempunyai banyak waktu untuk menghabiskan waktunya bareng istrinya dan istrinya menjadi lelah karena memasak.

Kalo tau begini ia tak akan memberitahukan kepada istrinya kalo keluarganya akan datang dan lebih memilih memesan makanan saja lewat online.

"Kusut banget wajahmu dad kayak belum di setrika"ejek edrick dengan raut tengil nya yang seketika membuat Jeremy kesal kepada anaknya itu.

"Diam kamu"ucap jeremy sambil melipat kedua tangannya di depan dada dengan raut wajah sinis nya.

"Dad aku mau keluar, nanti malam baru pulang"izin Edgar sambil mengambil duduk di samping Daddy nya.

"Mau kemana kamu, sebentar lagi keluarga Daddy datang"beritahu nya dan edgar hanya mengedikkan bahunya acuh tak acuh.

"Males aku di rumah kalo keluarga Daddy Dateng, mendingan pergi main sama temen"ucap Edgar dan di angguki edrick yang membuat Jeremy menghela nafasnya pelan lalu menganggukkan kepalanya.

"Itu edrick mau kemana mas?"tanya lafiza sambil melepas celemek nya karena ia sudah selesai memasak.

"dia mau main sama temen-temennya"jawab Jeremy yang membuat lafiza menganggukkan kepalanya.

Dia sudah tahu kalo hubungan kedua anak kembarnya sama sebagian keluarga Jeremy tidak baik, entah apa alasannya ia tak tahu.

Sesudah selesai memasak lafiza bersiap-siap ke kamarnya dan setelah selesai ia kembali ke meja makan.

Tak lama kemudian terdengar suara bell yang di pencet, Jeremy dan lafiza langsung bergegas ke depan untuk membukakan keluarga Jeremy pintu.

Lafiza mempersilahkan mereka semua masuk dan makan.

"Ini istri kamu Jeremy?"tanya wanita paruh baya yang mempunyai wajah cantik dan ia menatap lafiza dari atas sampai bawah dengan padangan menilai.

"Ya"jawab Jeremy singkat yang membuat wanita paruh yang bernama Liza yaitu tantenya Jeremy kesal karena jawaban singkat ponakannya.

"UPS tadi Tante kira pembantu kamu"ucap Liza yang membuat lafiza mengepalkan tangannya kuat, dia tak boleh terpancing emosi sama wanita Dajjal itu.

Ia tak mau gelud di sini apalagi ada kedua orang tua suaminya yang sedari tadi diam, bahkan mengajaknya bicara saja tidak yang membuatnya sangat Canggung.

apakah keduanya tidak suka dengan pernikahan nya dengan Jeremy?

sementara Jeremy ia tak menanggapi ucapan Tantenya dan menyuruh mereka makan Karena ia tak mau terpancing emosi sama wanita ular ini.

"Kamu mau lauk apa mas?"tanya lafiza tersenyum lembut yang membuat jeremy tertegun sejenak.

"Aku mau ikan sama sayur aja sayang"jawabnya yang membuat lafiza berteriak heboh dalam hati.

Setelah itu mereka makan dengan tenang tanpa ada yang membuka suara karena kalo mereka bicara itu di sebut tidak sopan.

Setelah selesai makan mereka kumpul di ruang keluarga untuk berkenalan bersama lafiza, saat pernikahan keduanya semuanya keluarga Jeremy tidak datang karena berada di luar negeri.

Sedangkan pernikahan lafiza dan Jeremy atas perjodohan yang di lakukan kakek Jeremy dengan kakek nya lafiza dan sekarang waktunya mereka melihat rupa istri dari seorang Jeremy.

"Hai kakak ipar perkenalkan namaku Brian Arshaka Michael biasa di panggil Brian"ucap seorang pemuda yang lafiza taksir berumur sama dengan kedua putra kembarnya dan ia adalah adik kandung jeremy dan mereka tidak bermarga sama karena semenjak Jeremy mempunyai perusahaan nya sendiri ia memilih marga yang baru.

"Hai juga Brian nama g-aku lafiza salam kenal "jawab lafiza dan hampir memakai lo-gue kepada Brian yang tersenyum.

Dan seterusnya lafiza berkenalan sama mereka semua mulai dari Liza tantenya Jeremy.

Dan ada lagi seorang pria yang duduk di samping Brian bernama Arion dan istrinya bernama Bella dengan anak kecil di pangkuan Bella yang tak lain adalah anak keduanya yang bernama lintang, dia masih berumur 5 tahun.

Dan ada juga sepupu Jeremy yang bernama Lucas dan Aditya dan ada juga kedua orang tua Jeremy yang bernama Soya dan abraham yang sedari tadi mempunyai wajah yang datar bahkan tak pernah senyum sama sekali.

Kenapa di sini Brian yang beda sendiri, kedua orangtuanya sangat dingin+datar begitu juga dengan Jeremy tetapi kenapa Brian sangat ceria dan mudah akrab.

Apakah pemuda itu anak pungut, astaga lafiza jangan berpikiran seperti itu!.

"Anak kamu mana jeremy?"tanya Liza sambil menatap pria itu.

"Lagi main sama temennya"jawab Jeremy yang membuat Liza berwajah julid.

"Anak kamu gak sopan ya, udah tau keluarganya mau datang tapi malah pergi main, benar-benar Tak tau diri!"ucap Liza.

"Dasar anak pembawa sial gak tau di Untung"ucap Liza yang membuat lafiza marah, cukup sedari tadi dia menahan emosinya tetapi sekarang tidak, ia tak rela anaknya di sebut pembawa sial.

"Apa kamu bilang tadi? Pembawa sial? Anak saya pembawa sial? Gak salah tuh? Yang ada anak saya itu pembawa Rezki "ucap lafiza emosi, dia tak terima anaknya yang tidak tau apa-apa bahkan tidak ada di sini malah di bilang anak pembawa sial Sama jelangkung ini.

"Udah sayang udah"ucap Jeremy mengelus rambut istrinya.

"Yang ada tuh kamu pembawa sial, malah ngatain anak saya, waras gak tuh, dasar janda pirang "ucap lafiza yang membuat Brian tertawa mendengar ucapan kakak iparnya.

Sementara Liza wajahnya sudah memerah padam, dia tak terima di permalukan seperti ini sama bocah ingusan ini, sementara yang lainnya hanya diam menonton.

"Awas aja kamu"ucap Liza berlalu pergi dari sini.

"Udah tenang sayang, dia udah pergi, jangan emosi lagi"ucap Jeremy menenangkan dan bukannya tenang lafiza malah menatap marah kepada Jeremy.

"Gimana aku gak emosi coba, dia bilang anak aku anak pembawa sial, kamu sebagai bapaknya juga kenapa cuma Diem aja anaknya di katain"marah lafiza pergi meninggalkan mereka yang tertegun mendengar ucapan lafiza.

"Kasian, pasti habis ini di suruh tidur di luar"ejek Brian yang membuat jeremy langsung menatap tajam adiknya itu.

"Susul gih menantu mami, tenangin dia"ucap Soya yang akhirnya berbicara yang membuat jeremy menatap maminya kaget.

"Mami Nerima lafiza sebagai menantu mami?"tangan jeremy memastikan dan soya menganggukkan kepalanya.

"Papi juga"ucap Abraham yang membuat jeremy sangat senang dan berlari pergi menyusul istrinya.

Pada awalnya kedua orang tuanya gak pernah setuju dengan pernikahannya dan lafiza, bahkan mereka berniat memisahkan lafiza sama jeremy tetapi sekarang keduanya merestui lafiza dan Jeremy menjadi suami istri dan lafiza sebagai bagian dari keluarga mereka karena terlihat lafiza sangat tulus dan menyayangi si kembar.

"Jeremy sudah menemukan orang yang tepat Pi"ucap Soya dan abraham menganggukkan kepalanya sambil mengelus tangan istrinya lembut.

"Kakak ipar lucu banget"celetuk Brian.

"Om Lucas sama om Aditya aja gak pernah ngalihin padangan nya dari Kakak ipar"ucap Brian yang membuat Soya dan abraham langsung menatap keduanya yang hanya menampilkan raut wajah datarnya.

"Jangan sampai kamu suka sama istri sepupumu"peringat Abraham.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!