Naura dan Reno kini telah berada di dalam pesawat pribadi milik Reno. Mereka ke Bali tidak hanya berdua, melainkan bersama sang asisten, yaitu Gilang.
"Bener-bener cantik itu istri si Bos, mana masih muda lagi. Di gerebek juga beruntung banget itu mah," batin Gilang yang sedari tadi mengagumi kecantikan Naura, karena ini pertama kali nya ia tahu wajah dari istri sahabatnya sekaligus atasan nya itu.
Hoemm...
Naura menguap, dan tak lama akhirnya ia tertidur.
Ketika melihat Naura sudah tertidur, Reno membawa Naura untuk bersandar di lengan nya, agar gadis itu tertidur dengan nyaman.
"Entah ini rasa apa, tapi saya benar-benar tidak mau berjauhan dengan kamu, Naura," ucap Reno dalam batin nya.
"Kata nya gak bakalan jatuh cinta sama bocah SMA. Eh... tau nya kecantol juga kayak nya tuh," goda Gilang sembari terkekeh. Dan Reno hanya menatap sinis ke arah asisten nya itu.
Setelah kurang lebih 2 jam mengudara, kini pesawat sudah landing di Bandara INR.
Naura yang masih tertidur, kini gadis itu di gendong ala bridal style oleh sang suami untuk keluar dari pesawat.
Di Bandara, mereka sudah ada yang menjemput dan sudah menunggu mereka sedari tadi. Orang yang menjemput nya itu adalah Asisten kedua Reno yang sudah lama di tugaskan di sini.
"Halo, Pak Bos. Itu Pak Bos bawa anak siapa?" tanya Asisten kedua Reno yang bernama Galvin.
"Itu istri nya Pak Bos, Vin," jawab Gilang.
"Udah jangan banyak tanya, cepetan buka pintu mobil nya," perintah Reno kepada Galvin.
Setelah mobil melaju.
Kini Naura terbangun dari tidur nya, dan ia melihat sekeliling sembari mengucek-ngucek kedua mata nya.
"Sejak kapan kita ada di mobil? Bukan nya tadi kita di pesawat, ya," tanya Naura kepada Reno.
"Sejak kamu tertidur," jawab datar Reno.
"Apa jangan-jangan, gue tadi di gendong sama Om Reno, ya," batin Naura dengan menerka-nerka.
"Perkenalkan, saya Galvin," ucap Galvin yang sedang mengemudi.
"Om, sopir nya Om Reno, ya?" tanya Naura kepada Galvin.
"Busett... Tampang handshome begini, malah di katain sopir," ucap Galvin tak terima.
"Muka lo emang cocok jadi sopir kayak nya, Vin," ujar Gilang sembari terkekeh.
"Diem lo!" ketus Galvin.
"Oh, salah ya. Yaudah, maaf," ucap Naura.
"Iya, kalau untuk orang cantik pasti saya maafin," balas Galvin yang langsung mendapatkan sorotan tajam dari Reno, yang bisa di lihat dari kaca spion tengah.
"Ampun, Pak Bos," ucap Galvin sembari menyengir kuda.
Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, kini Naura, Reno, beserta kedua Asisten nya telah tiba di salah satu Hotel bintang lima dengan Views Pantai.
Mereke semua turun dari mobil, dan langsung memasuki kamar masing-masing di Hotel mewah yang telah di pesan nya itu.
"Hhh... Akhir nya saya ketemu sama kasur lagi," ucap Naura yang langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang berada di dalam kamar Hotel nya.
"Om, saya nanti sore mau nyunset langsung di pantai, boleh gak?" tanya Naura kepada Reno.
"Boleh, asalkan dengan saya," jawab Reno.
Drtt... Drtt...
Ponsel Naura bergetar, dan gadis itu pun langsung menjawab telepon masuk nya.
"Hallo, Ken," seru Naura, ketika telah menjawab telepon masuk itu yang berasal dari Kenzo.
"Sayang, kamu lagi ngapain. Sehari gak ketemu kamu, aku udah rindu banget," ujar Kenzo dari seberang sana.
"Iya, aku juga. Aku lagi rebtuy aja nih," balas Naura.
"Rebtuy? Itu apaan sayang," tanya Kenzo.
"Rebahan santuy, masa kamu gak tau."
"Hm, gitu. Iya aku gak tau, soalnya baru denger," ujar Kenzo.
"Ekhem." Reno berdehem karena sedari tadi ia tak suka melihat Naura asik teleponan dengan kekasih nya.
"Itu suara siapa, sayang?" tanya Kenzo.
"Itu Om aku, udah dulu ya. Aku mau makan. Dah... Mwah," ucap Naura yang langsung mematikan telepon nya.
"Om kenapa pake uham-ehem, sih. Tadi Kenzo jadi nanya, gimana kalau dia curiga," ucap Naura kepada Reno.
"Kalau saya kasih pilihan, kamu lebih milih saya, atau lebih milih pacar kamu itu?" tanya Reno secara tiba-tiba.
"Emh... Emm, kenapa Om nanya gitu?" tanya balik Naura, dan ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
"Ya saya pengen nanya aja," balas datar Reno.
Reno yang tadinya duduk di sofa, kini ia beralih ke ranjang dan juga merebahkan tubuhnya di sana.
"Aduh, kalau deket sama nih om-om, jantung gue suka gak aman. Mana farfum nya wangi banget lagi. Ngegoda iman aja deh, ini Om suami," ucap Naura dalam batin nya.
"Om pake farfum apa, sih?" tanya Naura kepada Reno.
"Farfum biasa, nanti saya beliin," ujar Reno yang langsung peka.
"Tapi yang wangi nya awet kayak punya Om, ya."
"Iya, tapi kalau buat kamu harus farfum buat wanita," ujar Reno.
"Makasih ya, Om. Makasih Om udah ngajak aku ke Bali, terus udah mau di beliin farfum," ucap Naura.
"Iya," balas cuek Reno dengan mata yang sudah terpejam.
***
Di sore hari nya Naura sudah bersiap akan segera ke pantai, dan ia masih menunggu Reno yang masih berada di kamar mandi.
Saat Reno keluar dari kamar mandi, ia terkejut melihat penampilan Naura yang menurut nya mengenakan pakaian cukup terbuka, padahal itu masih wajar-wajar saja.
"Naura, ganti pakaian sekarang. Saya gak suka liat kamu memakai pakaian seperti itu!" titah Reno kepada Naura.
"Ih... Om apa-apaan, sih. Ini tuh bagus tau, saya jadi keliatan lebih dewasa. Saya gak mau nanti di anggap anak kecil yang ikut sama ketiga Om nya," jelas Naura.
"Tapi saya gak suka, dan saya gak mau istri saya di lihat oleh orang lain dengan pakaian seperti itu. Kalau kamu masih tetap ingin memakai pakaian seperti itu, silahkan kamu pergi sendiri." Reno sedikit memberi ancaman kepada Naura, lalu Naura pun dengan terpaksa kembali mengganti pakaian nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
lanjut thorr
2023-10-29
0